Aktor Musik Tata Rias Panggung

LAMPIRAN

A. Aktor

Perintis kabuki, Izumo no Okuni Lukisan aktor kabuki di abad ke-18

B. Musik

KI clappers Kotsuzumi Shamisen Universitas Sumatera Utara Nohkan O-daiko O-tsuzumi

C. Tata Rias

Macam-macam bentuk tatarias yang juga menentukan sebuah karakter. Universitas Sumatera Utara Origins of Edo Kabuki Aragoto, Ichikawa Danjuro I Angry Female Demon ditemukan oleh Yamanaka Heikuro Benkei Pattern Universitas Sumatera Utara Kostum Kostum kabuki kimono yang mencolok Universitas Sumatera Utara

D. Panggung

suasana teater kabuki tampak dari depan Panggung dengan dua set depan dan belakang Universitas Sumatera Utara UNSUR-UNSUR PELENGKAP KABUKI Kabuki adalah sebuah seni teater tradisional khas jepang seperti halnya Noh, Kyogen, dan Bunraku. Karena merupakan seni warisan budaya, negara Jepang sangat mempertahankan warisan ini, mulai dari pemerintahannya hingga masyarakatnya. Bahkan Kementrian Pendidikan Jepang dan satu organisasi pendidikan seperti UNESCO menetapkan kabuki sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-bendawi Manusia. Seni teater kabuki ini sangat eksis dikancah hiburan seni dunia. Ke- eksisannya ini dikarenakan kabuki sangat dikenal sebagai seni teater yang aktornya memakai kostum mewah dan tata rias wajah yang mencolok, serta memiliki panggung yang dapat bergerak untuk mengubah latar belakang dari suatu adegan. Banyak pendapat mengenai asal kata Kabuki ini, salah satunya adalah Kabusu yang ditulis dengan karakter Kanji 歌舞 dengan ditambahkan akhiran su sehingga menjadi kata kerja 歌舞 yang berarti bernyanyi dan menari. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kata kabuki ini berasal dari kata kabuki , kabuku , kabukan , atau kabuke yang ditulis dengan karakter kanji katamuku 傾 yang berarti cenderung, condong, miring atau tidak sama dengan pemikiran umum dan orang-orang yang berpakaian dan bertingkah laku aneh. Universitas Sumatera Utara Pendapat yang mengatakan penamaan kabuki berasal dari kata katamuku, dikarenakan pada saat kabuki pertama kali diperkenalkan oleh Okuni, seorang Miko 巫女 pendeta wanita dari daerah Izumo, Okuni memakai kostum laki-laki dengan membawa pedang dan mengenakan aksesoris-aksesoris yang tidak lazim pada zaman tersebut, seperti rosario yang dikenakan di pinggang bukan digantungkan dileher. Pada tahun 1603 Kabuki memulai sejarahnya, dengan pertunjukan drama tari yang dibawakan oleh seorang wanita bernama Okuni, di kuil Kitano Temmangu, Kyoto. Panggung yang dipakai waktu itu ialah panggung Drama Teater Noh. Kesenian garda depan yang dibawakan Okuni mendadak sangat populer, sehingga menyebabkan banyak sekali kelompok pertunjukan Kabuki imitasi. Pertunjukan Kabuki yang digelar sekelompok wanita penghiburan disebut Onna- Kabuki kabuki wanita, sedangkan Kabuki yang dibawakan oleh remaja laki-laki disebut dengan Wakashu-Kabuki kabuki remaja laki-laki. Namun, pada tahun 1629, Keshogunan Togugawa mengeluarkan peraturan melarang wanita bermain drama. Keshogunan Tokugawa menilai pertunjukan Kabuki yang dilakukan oleh kelompok wanita penghibur sudah melanggar batas moral, sehingga Kabuki yang dimainkan oleh wanita penghibur dilarang dipentaskan, dan pada tahun 1652, pertunjukan kabuki yang dimainkan oleh laki- laki daun muda pun dilarang karena merupakan bentuk pelacuran terselubung. Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa kabuki memiliki keunikan yang terdapat pada unsur-unsur pelengkap dramanya, dimulai dari : Aktor, sesuai Universitas Sumatera Utara dengan salah satu persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah Bakufu, maka semua pemain Kabuki haruslah pria. Meskipun dalam pementasan ada di antara pemain harus memainkan peranan sebagai wanita. Peran wanita dalam drama klasik Kabuki disebut onnagata atau tateoyama, sedangkan mereka yang memerankan peran tokoh pria disebut Tachiyaku, ada juga anak-anak yang memerankan peran tokoh anak-anak disebut Koyaku. Ada Terdapat 3 jenis tingkatan peran wanita, dalam drama klasik kabuki yaitu : 1. Hime dan machimusume, yaitu peranan sebagai wanita muda 2. Okugata dan sewayobo, yaitu peranan sebagai wanita dewasa 3. Fukeoyama, yaitu peranan sebagai wanita tua Cerita drama kabuki dimainkan melalui pengakatan sebuah naskah. Pada awal abad 19 urutan alur drama klasik kabuki dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis yaitu, Jidaimono yang bercerita tentang sejarah dan Sewamono yang bercerita mengenai keadaan kehidupan sehari- hari. Ada juga panggung kabuki, panggung yang memiliki keunikan dalam sebuah pementasan. Panggung ini di set dua menjadi satu, memiliki mesin untuk mengubah atau menggerakkan panggung menjadi set yang berbeda, untuk mengubah latar belakang suatu adegan pertunjukan. Dalam kabuki setiap aktor diharuskan kostum yang mecolok, ini adalah salah satu cirikhas dari kabuki. Kostum yang mecolok dikenakan agar sang aktor menjadi fokus utama dalam sebuah pertunjukan. Universitas Sumatera Utara Selain kostum, pemain juga diharuskah memakai tata rias. Tata rias dalam kabuki memiliki fungsi sebagai penentu karakter sang aktor. Dan hal ini juga dikarenakan para aktor biasa dituntut untuk menjadikan perannya lebih hidup dengan sebuah efek khusus, untuk membuat sebuah cerita atau adegan dari suatu drama menjadi lebih menarik dan bagus. Dalam drama kabuki, aktor, naskah, panggung, kostum, tata rias, akan disempurnakan oleh sebuah instrumental musik yang mengiringi pertunjukan. Musik sangat berperan penting dalam kabuki, musik sebagai penentu mulai dan berakhirnya sebuah pertunjukan, dan keluar masuknya sang aktor. Dalam drama kabuki musik dimainkan dari berbagai sisi teater, seperti:Geza-Ongaku musik di sisi kiri panggung dan dari arah penonton , Debayashi musik di sisi atas panggung.. Mulai dari sisi musik dibagi dua yaitu Shosa-Ongaku dan Geza- Ongaku. Shosa-Ongaku adalah musik Shamisen yang mengiringi adegan dan menambah jelasnya pelaku dalam aktingnya, sedangkan Geza-Ongaku ialah musik pengiring Kabuki, yang dibagi berdasarkan arah sumber suara, yaitu: musik yang dimainkan di sisi kiri panggung dari arah penonton disebut Geza-Ongaku, dan musik yang dimainkan diatas panggung disebut Debayashi. Instrumen utama lainnya dari Geza adalah noh seruling nohkan; seruling bambu take-bue; Drum-Bahu kotsuzumi, yang dipukul dengan 1 sampai 4 jari; yang Side-Drums o-tsuzumi, yang diletakkan pada pinggul dan juga dimainkan dengan ujung jari, untuk memberikan nada tajam; Drum tongkat taiko; Drum yang sangat besar o-daiko; dan berbagai instrumen perkusi lainnya seperti gong, Universitas Sumatera Utara balok kayu, sebuah lonceng dari berbagai kayu, dan KI clappers sebagai penentu keluar masuknya sang aktor. Unsur-unsur pelengkap inilah yang membuat drama kabuki menjadi sebuah Seni Teater Tradisional Jepang yang sangat unik. Universitas Sumatera Utara 歌舞伎の補完的な要素 う そ 歌舞伎 狂言 文楽 う 伝統的 う 劇芸 い あ 歌舞伎 文化遺産 い あ 日本 政府 い 社会 い う 保 文部省 う UNESCO う 組織 そ 歌舞伎 上 作 う 文化遺産 い 決 歌舞伎 工業界 う う 中 人気 あ 歌舞伎 芸人 い 高級 う 服 厚化粧 あ う 使い 背景 い い 変え 舞台 い 動 う 歌舞伎 言葉 い 色々 い い 意見 い あ そ 一 歌舞 いう書 方 あ そ 動詞 歌舞伎 言葉 傾 傾奇 言葉 書 いう 意 い 見 あ 傾 酔 狂 い う 人 一般 意見 反対 い いう意味 い あ Universitas Sumatera Utara 歌舞伎 言葉 傾 言葉 いう意見 歌舞伎 出雲 い いう巫女 紹 介 う い 男性 い 服 刀 持 い そ 時代 い 履 ロ う 変 ア セ ー 使 歌舞伎 劇 年 ニ いう女性 い 京都 う 北野天満宮 う 始 使 舞台 い Noh いう劇 舞台 あ 持 芸 術 い 急 人気 あ そ 人真似 ひ 歌舞伎 ー 多 女 公演 歌舞伎 女歌舞伎 言い 男 公演 え 歌舞伎 若衆歌舞伎 いう あ 9年 徳川 わ 幕府 女 劇 禁 徳川幕府 わ 女 公演 うえ 歌舞伎 墜落 い 原因 い そう あ 年 若衆歌舞伎 わ う 淫売 い い 禁 Universitas Sumatera Utara 上 う 説明 い 歌舞伎 特別 設備 あ 幕府 方法 う う 通 う 歌舞伎 男優 う 決定 い そ わ 男優 う 女形 歌舞伎 女 俳優 い う 女形 立女形 言い 男優 う 言い 子供 俳優 い う 子役 言う 歌舞伎 中 女形 階あ そ 次 う あ . 姫 ひ 町 娘 若 わ い女性 い . 奥方 世話養母 わ う 大人 女性 い . 吹 女形 年取 女性 い 歌舞伎 話 原稿 う 通 う あ 9初世紀 い 歌舞伎 類 い 分 わ Universitas Sumatera Utara そ 歴史 話 時代物 い 話 いい 生 活 状 況 い う う 話 世話物 わ い 歌舞伎 舞台 い 部 部 背景 い い 変え 自動機械 う い あ 歌舞伎 中 各俳優 い う 派手 服 着 そ 歌舞伎 特色 あ 観 客 俳優 い う 注意 うい う 派手 服 着 服 以外 い い 俳優 い う 化粧品 うひ 歌舞伎 化粧品 うひ 人柄 ひ 決 俳優 い う 特別 効能 う う 俳優 面白い話 動 う あ 歌舞伎 中 俳優 い う 原稿 う 舞台 い 服 化粧品 うひ 面白い音楽 完璧 音楽 歌舞伎 開閉 い い 俳優 入 出 決 音楽 必要 あ Universitas Sumatera Utara 歌舞伎 中 下座音楽 出囃子 う 歌舞伎 音楽 あ 二 わ そ 所作音楽 下座音楽 あ 所作音楽 三味線 場面 同行 う う そ 下座音楽 方向 う う 音源 分 伴奏 そう あ 下座 主 楽器 能笛 う 竹笛 え 一 四指 打 腰 大太鼓 い 太鼓 い 大太鼓 い ン 鐘 う 打楽器 あ 補完的 - 要素 う そ 歌舞伎 日本 伝統演劇 う え 固有 う 芸 術 い 独自 特 徴 う Universitas Sumatera Utara