kuliah blok 13 toksisitas obat
TOKSISITAS
OBAT DAN BAHAN
DI KEDOKTERAN GIGI
DRG. IKA ANDRIANI
Toksisitas adalah kemampuan bahan kimia
untuk menyebabkan kerusakan (injury),
tergantung pada jumlah unsur kimia yang
terabsorbsi (besar paparan dan dosis).
Manusia dapat dengan aman menggunakan
unsur berpotensi toksis jika mentaati
kondisi yang dibuat guna meminimalkan
absorbsi unsur tersebut
METODE KONTAK DENGAN
RACUN
JENIS KONTAK EFEK
KEMUNGKINA
N
Tertelan
Efek lokal dalam
saluran cerna
Efek sistemik
CONTOH
Overdosis obat,
beberapa
tumbuhan,
minyak
tanah,pestisida,lo
gam berat
Topikal-kulit
Topikal-mata
Inhalasi
Iritasi lokal
berakibat
keracunan
sistemik
Soda kaustik
Pestisida
organofosfat
Asam dan basa
Iritasi lokal
Efek spesifik
pada mata
Iritasi pada
saluran napas
bag. Atas dan
bawah
Atropin
Atropin, gas
klorin
Absorpsi dan
keracunan
sistemik
CO (Karbon
monoksida)
Sistemik
Iritasi lokal,
nekrosis
Overdosis
Macam-macam
obat sitotoksis
Injeksi
KERACUNAN ASETAMINOFEN
Lebih dari 100 jenis produk yang mengandung asetaminofen
bisa dibeli secara bebas, tanpa resep dokter. Sediaan untuk
anak-anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet dan kapsul.
Asetaminofen disebut paracetamol
Kandungan asetaminofen dalam
beberapa jenis sediaan obat dan
kekuatannya
:
-Supositoria (tablet/kapsul yang dimasukkan ke dalam anus atau
vagina) : 120 mg, 125 mg, 300 mg, 600 mg
- Tablet kunyah : 80 mg
- Kekuatan normal : 325 mg
- Kekuatan ekstra : 500 mg
- Elixir: 325 mg/sendok teh, 160 mg/sendok teh, 120 mg/
sendok teh
- Sirup : 160 mg/sendok teh, 130 mg/sendok teh
- Obat tetes : 100 mg/mL, 120 mg/2,5 mL
Asetaminofen adalah obat yang sangat aman,
tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Sejumlah
besar asetaminofen akan melebihi kapasitas
kerja hati, sehingga hati tidak lagi dapat
menguraikannya menjadi bahan yang tidak
berbahaya. Akibatnya, terbentuk suatu zat
racun yang dapat merusak hati.
Keracunan asetaminofen pada anak-anak yang
belum mencapai masa puber, jarang berakibat
fatal. Pada anak-anak yang berumur lebih dari
12 tahun, overdosis asetaminofen bisa
menyebakban kerusakan hati.
Konsumsi secara akut lebih dari 150-200 mg/kg pada
anak dan 7 g pada dewasa
Gejala keracunan asetaminofen
terjadi melalui 4 tahapan:
1.Stadium I (beberapa jam pertama) : belum tampak
gejala
2.Stadium II (setelah 24 jam) : mual dan muntah; hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi
secara normal
3.Stadium III (3-5 hari kemudian) : muntah terus
berlanjut; pemeriksaan menunjukkan bahwa hati
hampir tidak berfungsi, muncul gejala kegagalan hati
4.Stadium IV (setelah 5 hari) : penderita membaik atau
meninggal akibat gagal hati.
Gejalanya lainnya yang mungkin ditemukan:
- berkeringat
- kejang
- nyeri atau pembengkakan di daerah lambung
- nyeri atau pembengkakan di perut bagian atas
- diare
- nafsu makan berkurang
- mual dan/atau muntah
- rewel
- koma.
Gejala mungkin baru timbul 12 jam atau lebih setelah
mengkonsumsi asetaminofen.
Tindakan darurat yang dapat dilakukan di rumah adalah segera
memberikan sirup ipekak untuk merangsang muntah dan
mengosongkan lambung.
Di rumah sakit, dimasukkan selang ke dalam lambung melalui
hidung untuk menguras lambung dengan air. Untuk menyerap
asetaminofen yang tersisa, bisa diberikan arang aktif melalui
selang ini.
Kadar asetaminofen dalam darah diukur 4-6 jam kemudian.
Antidot : Acetylcystein pengganti glutation, yang mengikat
metabolik toksik selama agen tersebut diproduksi
Kegagalan hati bisa mempengaruhi kemampuan darah
untuk membeku, karena itu diberikan suntikan
vitamin K1 (fitonadion). Mungkin perlu diberikan
transfusi plasma segar atau faktor pembekuan.
Prognosis tergantung kepada jumlah asetaminofen
yang tertelan dan tindakan pengobatan. Jika
pengobatan dimulai dalam waktu 8 jam setelah
keracunan, atau dosis yang tertelan masih dibawah
dosis racun, maka prognosisnya sangat baik.
KERACUNAN ASPIRIN
Aspirin atau obat yang mirip dengan aspirin
(salisilat) biasanya tidak dianjurkan diberikan
kepada anak-anak dan remaja karena memiliki
resiko terjadinya sindroma Reye.
Tetapi pada penyakit tertentu (misalnya artritis
rematoid juvenil) pemberian aspirin kepada
anak-anak/remaja dibenarkan/diperlukan.
Overdosis aspirin (salisilisme) pada anak yang
telah meminum aspirin dosis tinggi selama
beberapa hari biasanya lebih berat.
Bentuk salisilat yang paling beracun adalah
minyak wintergreen (metil salisilat), yang
merupakan komponen dari obat gosok dan
larutan penghangat. Seorang anak dapat
meninggal karena menelan kurang dari 1
sendok teh metil salisilat murni.
Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan
muntah, diikuti dengan pernafasan yang cepat,
hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan
kadang kejang.
Anak menjadi mengantuk, mengalami
kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar aspirin yang tinggi salisilat lebih cepat
dan mengembalikan asam basa dalam darah
menyebabkan anak menjadi sering berkemih,
dan hal ini bisa menyebabkan dehidrasi
Dilakukan pengurasan lambung sesegera
mungkin.
Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak
diharuskan minum sebanyak mungkin (susu
maupun jus buah).
Untuk dehidrasi yang lebih berat, diberikan
cairan melalui infus.
Demam diatasi dengan kompres hangat.
Untuk mengatasi perdarahan bisa diberikan
vitamin K.
Keracunan yang takterlalu parah beri sodium
bikarbonat secara i.v untuk mengalkalinisasi
urine dan meningkatkan ekskresi salisilat.
Keracunan yang parah dengan hemodialisis
untuk membuang salisilat lebih cepat dan
mengembalikan keseimbangan asam basa dan
status cairan
Prognosis tergantung kepada kadar salisilat
dalam darah. Kadar yang bisa menimbulkan
keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan.
Hal ini dapat disebabkan oleh medikasi
berlebih yang kronis. Umum terjadi pada
pasien usia lanjut untuk penyakit kronis dan
kemudian pasien bingung untuk dosis
pemakaian
KERACUNAN TIMAH HITAM
Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya
merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan
kadang gejalanya kambuh secara periodik.
Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen
(misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan
penyakit ginjal progresif pada dewasa).
Timah hitam ditemukan pada
· Pelapis keramik
· Cat
· Batere
· Solder
· Mainan
Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa
terjadi melalui beberapa cara:
1· Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
2· Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam
(misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing
atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau
persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
3· Meminum minuman asam atau memakan makanan asam
yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat
keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus
buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
4· Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung
timah hitam atau batere di dapur atau perapian
5· Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa
6·
7·
8·
9·
timah hitam
Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi
timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah
hitam
Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa
menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi
maupun penekan debu).
Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama
melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah
hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak;
karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak
ditemukan gejala.
Pada dewasa, serangkaian gejala yang khas
bisa timbul dalam waktu beberapa minggu
atau lebih, yaitu berupa perubahan
kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut
terasa logam, nafsu makan berkurang dan
nyeri perut samar-samar yang berakhir
dengan muntah, sembelit serta nyeri kram
perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan
otak.
.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan
berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu.
Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan
dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu
berupa:
- muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
- berjalan goyah/limbung
- kejang
- linglung
- mengantuk
- kejang yang tak terkendali dan koma.
Gejala kerusakan otak tersebut terutama terjadi akibat
pembengkakan otak.
Baik pada anak-anak maupun dewasa bisa terjadi anemia.
Beberapa gejala bisa menghilang secara spontan, tetapi jika
kembali terjadi pemaparan oleh timah hitam, gejalanya akan
kembali memburuk.
Resiko tinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di
rumah tua/lama yang dicat dengan cat yang mengandung
timah hitam.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
timah hitam di dalam darah.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pengukuran jumlah
timah hitam yang dibuang melalui air kemih, analisa contoh
sumsum tulang serta rontgen perut dan tulang panjang.
Kapsul succimer akan berikatan dengan timah hitam dan
membantu melarutkannya di dalam cairan tubuh sehingga
dapat dibuang ke dalam air kemih.
Efek sampingnya adalah ruam kulit, mual, muntah, diare,
nafsu makan berkurang, terasa logam di mulut dan kelainan
pada fungsi hati (kadar transaminase).
Jika kadar timah hitam cukup tinggi sehingga kemungkinan
akan terjadi kerusakan otak, maka penderita segera dirawat.
Dimercaprol dan kalsium dinatrium edetat diberikan melalui
serangkaian suntikan. Pengobatan dilakukan selama 5-7 hari
untuk menghindari berkurangnya cadangan logam yang
penting dalam tubuh (terutama seng).
Dimercaprol seringkali menyebabkan muntah, karena itu
diberikan cairan infus. Pengobatan ini mungkin perlu diulangi
dengan selang waktu tertentu.
Setelah pengobatan dihentikan, kadar timah hitam dalam darah
biasanya kembali meningkat karena timah hitam yang tersisa
di dalam jaringan tubuh dilepaskan. Untuk membantu
membuangnya, penisilamin per-oral diberikan 2 hari setelah
pemberian kalsium dinatrium edetat.
Untuk menggantikan hilangnya logam lain selama pemakaian
penisilamin, seringkali diberikan suplemen zat besi, seng dan
tembaga.
Efek samping dari kalsium dinatrium edetat kemungkinan
terjadi akibat berkurangnya seng, yaitu berupa kerusakan
ginjal, kadar kalsium darah yang tinggi, demam serta diare.
Kerusakan ginjal biasanya bersifat sementara.
Penisilamin bisa menyebabkan ruam kulit, proteinuria (protein
dalam air kemih) dan penurunan jumlah sel darah putih. Efek
tersebut bersifat sementara dan akan menghilang pada saat
pemakaian penisilamin dihentikan.
Pada beberapa penderita, dimercaprol bisa menyebabkan
hemolisis (penghancuran sel darah merah).
Obat-obat tersebut tidak digunakan sebagai tindakan
pencegahan pada pekerja timah hitam atau siapapun
yang terpapar oleh kadar timah hitam yang tinggi,
karena dapat meningkatkan penyerapan timah hitam.
Yang terpenting adalah mengurangi pemaparan oleh
timah hitam.
Jika anak-anak memiliki kadar timah hitam sebesar
10 mikrogram/dL atau lebih, maka sebaiknya
pemaparan oleh timah hitam dikurangi.
Pemulihan sempurna mungkin memerlukan waktu
beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan
kemungkinan akan meninggalkan efek saraf yang
permanen.
Setelah mengalami keracunan timah hitam, sistem
saraf dan otot bisa tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, Sistem pembuluh darah dan ginjal juga bisa
mengalami gangguan.
Anak yang bertahan hidup bisa mengalami kerusakan
otak yang permanen.
KERACUNAN ZAT BESI
Sejumlah besar zat besi bisa menyebabkan diare, muntah,
peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar gula darah yang
tinggi.
Jika dalam waktu 6 jam pertama tidak timbul gejala dan kadar
zat besi di dalam darah rendah, maka kecil kemungkinan
terjadinya keracunan.
Zat besi ditemukan pada:
· Fero-sulfat
· Fero-glukonat
· Fero-fumarat
· Suplemen mineral
· Suplemen vitamin.
Gejala overdosis zat besi biasanya terjadi melalui beberapa tahap:
Stadium 1 (dalam waktu 6 jam)
- muntah
- rewel
- diare
- nyeri perut
- kejang
- mengantuk
- penurunan kesadaran
- perdarahan lambung (gastritis hemoragika) akibat iritasi saluran
pencernaan.
Jika kadar zat besi di dalam darah tinggi, juga bisa terjadi:
- pernafasan dan denyut nadi cepat
- tekanan darah rendah
- peningkatan keasaman darah.
Tekanan darah yang sangat rendah atau penurunan kesadaran selama 6 jam
pertama menunjukkan bahwa keadaannya sangat serius
Stadium 2 (dalam waktu 10-14 jam), terjadi perbaikan semu
yang berlangsung selama 24 jam.
Stadium 3 (antara 12-48 jam).
Bisa terjadi syok (tekanan darah sangat rendah), aliran darah
ke jaringan berkurang dan kadar gula darah turun.
Kadar zat besi dalam darah mungkin normal, tetapi
pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan hati.
Gejala lainnya adalah:
- demam
- peningkatan jumlah sel darah putih
- kelainan perdarahan
- kelainan konduksi listrik di jantung
- disorientasi
- gelisah
- mengantuk
- kejang
- penurunan kesadaran.
Bisa terjadi kematian.
Stadium 4 (setelah 2-5 minggu) : bisa terjadi komplikasi
seperti penyumbatan usus, sirosis atau kerusakan otak.
Jika hasil pemeriksaa darah menunjukkan kadar zat
besi yang rendah, dilakukan observasi selama 6 jam
dan jika tidak timbul gejala, anak tidak perlu dirawat.
Jika kadar zat besi tinggi atau timbul gejala, maka
anak perlu dirawat.
Di rumah sakit dilakukan pengurasan lambung.
Digunakan arang aktif, meskipun tidak banyak
menyerap zat besi.
Mungkin perlu dilakukan pencucian usus untuk
membuang zat besi.
Suntikan deferoksamin (yang akan mengikat zat besi
di dalam darah) diberikan kepada anak yang memiliki
kadar zat besi tinggi atau menunjukkan gejala.
Kekurangan zat besi akibat pengobatan dan perdarahan bisa
menyebabkan anemia.
Rontgen lambung atau usus bagian atas dilakukan 6 minggu
atau lebih setelah keracunan, untuk mengetahui adanya
penyempitan organ akbiat iritasi lapisan saluran pencernaan.
Prognosis biasanya baik, hanya sekitar 1% yang meninggal.
Resiko kematian pada anak yang mengalami syok dan
kesadarannya menurun adalah sebesar 10%.
Kematian bisa terjadi bahkan dalam waktu 1 minggu setelah
keracunan, tetapi jika dalam waktu 48 jam gejala-gejalanya
telah hilang, maka akan terjadi pemulihan sempurna.
KERACUNAN HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan batubara.
Keracunan hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil penyulingan
minyak bumi, seperti bensin, minayk tanah, pengencer cat dan hidrokarbon
terhalogenasi (misalnya karbon tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam
larutan dan pencair dry-cleaning atau etilen diklorida).
Kematian banyak terjadi pada remaja yang dengan sengaja menghirup atsiri.
Sejumlah kecil bahan tersebut (terutama dalam bentuk cairan yang mudah
mengalir) bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paruparu.
Cairan yang lebih kental, yang digunakan pada semir furnitur, sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan iritasi dan pneumonia aspirasi yang berat.
Gejalanya terutama menyerang paru-paru dan usus; pada kasus
yang sangat berat juga menyerang otak.
Pada awalnya anak mengalami batuk dan tersedak, kemudian
pernafasan menjadi cepat. Kulitnya tampak kebiruan karena
berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Selanjutnya terjadi
muntah dan batuk yang menetap disertai megap-megap.
Pada anak yang lebih besar, sebelum terjadinya muntah,
mereka mengeluh merasa terbakar/panas di lambung.
Gejala neurologis meliputi mengantuk, koma dan kejang.
Gejala yang lebih berat ditemukan pada anak yang telah
menelan cairan yang lebih encer, minyak anjing laut mineral
atau h idrokarbon halogenasi (misalnya karbon tetraklorida).
Bisa terjadi kerusakan pada ginjal dan sumsum tulang.
Pada kasus yang berat, terjadi pembesaran jantung, denyut
jantung yang tidak teratur dan henti jantung.
Peradangan paru-paru yang cukup berat biasanya
menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam. Pemulihan
pneumonia berlangsung dalam waktu 1 minggu; tetapi jika
penyebabnya adalah karena menelan minyal anjing laut
mineral, masa pemulihan biasanya memerlukan waktu 5-6
minggu.
Pada kasus yang berat, pneumonia dapat dilihat pada rontgen
dada dalam waktu 2 jam setelah keracunan; pada 90% kasus,
pneumonia bisa terlihat pada rontgen dada dalam waktu 6-8
jam.
Jika dalam waktu 24 jam tidak tidak timbul gejala pneumonia,
maka tidak akan terjadi pneumonia.
Kerusakan atau infeksi ginjal bisa terlihat dari hasil
penghitungan sel darah putih dan analisa air kemih.
Untuk memperkuat diagnosis dan membantu menentukan
rencana pengobatan, dilakukan pengukuran kadar oksigen dan
karbondioksida dalam darah arteri.
Jika anak berada dalam keadaan sadar, segera minum segelas
susu untuk melarutkan bahan yang tertelan dan mengurangi
peradangan lambung.
Jika terdapat tanda-tanda pneumonia (misalnya pernafasan
cepat, denyut jantung cepat atau batuk), anak harus dibawa ke
rumah sakit.
Jika terjadi pneumonia diberikan terapi oksigen, ventilator,
cairan infus dan pengawasan ketat.
ARSEN
Bentuk yang memasuki tubuh : Garam arsen
anorganik
Jalur Absorbsi Utama :
Gastrointestinal, respiratorik (semua permukaan
mukosa), kulit
Distribusi :
Secara mancolok pada jaringan lunak (hati,ginjal
tertinggi) terikat dalam rambut,kuku,kulit.
Efek klinis utama
Efek klinis utama
Gastroenteritis,
Kardiovaskular,aritmia,SSP,ensefalopati,neuropati
perifer,kanker
Metabolisme dan eliminasi
Metilasi,Ginjal,keringat dan urine
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah
racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara
merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan
kematian oleh karena shock
Dosis arsen yang mematikan antara 60-80 miligram
Penatalaksanaan intoksikasi arsen
1.
2.
Dekontaminasi usus
Percepatan eliminasi: Tindakan hemodialisis
dapat dipertimbangkan jika arsen ditelan
dalam jumlah banyak dan ditemukan adanya
gejala sistemik berupa hipotensi, kekacauan
mental, koma, oliguria dan / atau asidosis
laktat. Dimercaprol atau BAL dapat
diberikan bersama hemodialisis untuk
mencegah kemungkina redistribusi arsen
3. Terapi suportif: Balans cairan dan elektrolit
perlu mendapat perhatian karena arsen
menyebabkan vasodilatasi
4. Antoidotum: British Anti Lewisite (BAL)
dalam minyak (dimercaprol) merupakan
antidotum untuk semua kondisi keracunan
arsen akut
Di kedokteran gigi bahan ini masih sering di
gunakan untuk memetikan syaraf gigi yang
vital maupun yang meradang (pulpitis).
Pada abad ke 20 an larutan Fawler yang
mengandung 1 persen arsenikpotasium sering
digunakan sebagai obat untuk berbagai macam
kondisi.
Arsenik organik mrpkan antibiotik farmasetika
pertama sebelum digantikan pinicillin.
Merkuri
Merkuri metalik sebagai air raksa, satu-satunya
logam yang cair.
Ditemukan di tambang dalam bentuk HgS.
Bentuk yang memasuki tubuh:
Elemen merkuri absorbsi utamanya saluran
napas terdistribusi ke jaringan lunak,perut.
Ginjal dan SSP
Di kedokteran gigi sering dipakai sebagai bahan
tambalan gigi yaitu tambalan amalgam.
OBAT DAN BAHAN
DI KEDOKTERAN GIGI
DRG. IKA ANDRIANI
Toksisitas adalah kemampuan bahan kimia
untuk menyebabkan kerusakan (injury),
tergantung pada jumlah unsur kimia yang
terabsorbsi (besar paparan dan dosis).
Manusia dapat dengan aman menggunakan
unsur berpotensi toksis jika mentaati
kondisi yang dibuat guna meminimalkan
absorbsi unsur tersebut
METODE KONTAK DENGAN
RACUN
JENIS KONTAK EFEK
KEMUNGKINA
N
Tertelan
Efek lokal dalam
saluran cerna
Efek sistemik
CONTOH
Overdosis obat,
beberapa
tumbuhan,
minyak
tanah,pestisida,lo
gam berat
Topikal-kulit
Topikal-mata
Inhalasi
Iritasi lokal
berakibat
keracunan
sistemik
Soda kaustik
Pestisida
organofosfat
Asam dan basa
Iritasi lokal
Efek spesifik
pada mata
Iritasi pada
saluran napas
bag. Atas dan
bawah
Atropin
Atropin, gas
klorin
Absorpsi dan
keracunan
sistemik
CO (Karbon
monoksida)
Sistemik
Iritasi lokal,
nekrosis
Overdosis
Macam-macam
obat sitotoksis
Injeksi
KERACUNAN ASETAMINOFEN
Lebih dari 100 jenis produk yang mengandung asetaminofen
bisa dibeli secara bebas, tanpa resep dokter. Sediaan untuk
anak-anak tersedia dalam bentuk sirup, tablet dan kapsul.
Asetaminofen disebut paracetamol
Kandungan asetaminofen dalam
beberapa jenis sediaan obat dan
kekuatannya
:
-Supositoria (tablet/kapsul yang dimasukkan ke dalam anus atau
vagina) : 120 mg, 125 mg, 300 mg, 600 mg
- Tablet kunyah : 80 mg
- Kekuatan normal : 325 mg
- Kekuatan ekstra : 500 mg
- Elixir: 325 mg/sendok teh, 160 mg/sendok teh, 120 mg/
sendok teh
- Sirup : 160 mg/sendok teh, 130 mg/sendok teh
- Obat tetes : 100 mg/mL, 120 mg/2,5 mL
Asetaminofen adalah obat yang sangat aman,
tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Sejumlah
besar asetaminofen akan melebihi kapasitas
kerja hati, sehingga hati tidak lagi dapat
menguraikannya menjadi bahan yang tidak
berbahaya. Akibatnya, terbentuk suatu zat
racun yang dapat merusak hati.
Keracunan asetaminofen pada anak-anak yang
belum mencapai masa puber, jarang berakibat
fatal. Pada anak-anak yang berumur lebih dari
12 tahun, overdosis asetaminofen bisa
menyebakban kerusakan hati.
Konsumsi secara akut lebih dari 150-200 mg/kg pada
anak dan 7 g pada dewasa
Gejala keracunan asetaminofen
terjadi melalui 4 tahapan:
1.Stadium I (beberapa jam pertama) : belum tampak
gejala
2.Stadium II (setelah 24 jam) : mual dan muntah; hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi
secara normal
3.Stadium III (3-5 hari kemudian) : muntah terus
berlanjut; pemeriksaan menunjukkan bahwa hati
hampir tidak berfungsi, muncul gejala kegagalan hati
4.Stadium IV (setelah 5 hari) : penderita membaik atau
meninggal akibat gagal hati.
Gejalanya lainnya yang mungkin ditemukan:
- berkeringat
- kejang
- nyeri atau pembengkakan di daerah lambung
- nyeri atau pembengkakan di perut bagian atas
- diare
- nafsu makan berkurang
- mual dan/atau muntah
- rewel
- koma.
Gejala mungkin baru timbul 12 jam atau lebih setelah
mengkonsumsi asetaminofen.
Tindakan darurat yang dapat dilakukan di rumah adalah segera
memberikan sirup ipekak untuk merangsang muntah dan
mengosongkan lambung.
Di rumah sakit, dimasukkan selang ke dalam lambung melalui
hidung untuk menguras lambung dengan air. Untuk menyerap
asetaminofen yang tersisa, bisa diberikan arang aktif melalui
selang ini.
Kadar asetaminofen dalam darah diukur 4-6 jam kemudian.
Antidot : Acetylcystein pengganti glutation, yang mengikat
metabolik toksik selama agen tersebut diproduksi
Kegagalan hati bisa mempengaruhi kemampuan darah
untuk membeku, karena itu diberikan suntikan
vitamin K1 (fitonadion). Mungkin perlu diberikan
transfusi plasma segar atau faktor pembekuan.
Prognosis tergantung kepada jumlah asetaminofen
yang tertelan dan tindakan pengobatan. Jika
pengobatan dimulai dalam waktu 8 jam setelah
keracunan, atau dosis yang tertelan masih dibawah
dosis racun, maka prognosisnya sangat baik.
KERACUNAN ASPIRIN
Aspirin atau obat yang mirip dengan aspirin
(salisilat) biasanya tidak dianjurkan diberikan
kepada anak-anak dan remaja karena memiliki
resiko terjadinya sindroma Reye.
Tetapi pada penyakit tertentu (misalnya artritis
rematoid juvenil) pemberian aspirin kepada
anak-anak/remaja dibenarkan/diperlukan.
Overdosis aspirin (salisilisme) pada anak yang
telah meminum aspirin dosis tinggi selama
beberapa hari biasanya lebih berat.
Bentuk salisilat yang paling beracun adalah
minyak wintergreen (metil salisilat), yang
merupakan komponen dari obat gosok dan
larutan penghangat. Seorang anak dapat
meninggal karena menelan kurang dari 1
sendok teh metil salisilat murni.
Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan
muntah, diikuti dengan pernafasan yang cepat,
hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan
kadang kejang.
Anak menjadi mengantuk, mengalami
kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar aspirin yang tinggi salisilat lebih cepat
dan mengembalikan asam basa dalam darah
menyebabkan anak menjadi sering berkemih,
dan hal ini bisa menyebabkan dehidrasi
Dilakukan pengurasan lambung sesegera
mungkin.
Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak
diharuskan minum sebanyak mungkin (susu
maupun jus buah).
Untuk dehidrasi yang lebih berat, diberikan
cairan melalui infus.
Demam diatasi dengan kompres hangat.
Untuk mengatasi perdarahan bisa diberikan
vitamin K.
Keracunan yang takterlalu parah beri sodium
bikarbonat secara i.v untuk mengalkalinisasi
urine dan meningkatkan ekskresi salisilat.
Keracunan yang parah dengan hemodialisis
untuk membuang salisilat lebih cepat dan
mengembalikan keseimbangan asam basa dan
status cairan
Prognosis tergantung kepada kadar salisilat
dalam darah. Kadar yang bisa menimbulkan
keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan.
Hal ini dapat disebabkan oleh medikasi
berlebih yang kronis. Umum terjadi pada
pasien usia lanjut untuk penyakit kronis dan
kemudian pasien bingung untuk dosis
pemakaian
KERACUNAN TIMAH HITAM
Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya
merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan
kadang gejalanya kambuh secara periodik.
Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen
(misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan
penyakit ginjal progresif pada dewasa).
Timah hitam ditemukan pada
· Pelapis keramik
· Cat
· Batere
· Solder
· Mainan
Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa
terjadi melalui beberapa cara:
1· Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
2· Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam
(misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing
atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau
persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
3· Meminum minuman asam atau memakan makanan asam
yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat
keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus
buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
4· Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung
timah hitam atau batere di dapur atau perapian
5· Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa
6·
7·
8·
9·
timah hitam
Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi
timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah
hitam
Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa
menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi
maupun penekan debu).
Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama
melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah
hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak;
karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak
ditemukan gejala.
Pada dewasa, serangkaian gejala yang khas
bisa timbul dalam waktu beberapa minggu
atau lebih, yaitu berupa perubahan
kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut
terasa logam, nafsu makan berkurang dan
nyeri perut samar-samar yang berakhir
dengan muntah, sembelit serta nyeri kram
perut. Pada dewasa jarang terjadi kerusakan
otak.
.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan
berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu.
Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan
dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu
berupa:
- muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
- berjalan goyah/limbung
- kejang
- linglung
- mengantuk
- kejang yang tak terkendali dan koma.
Gejala kerusakan otak tersebut terutama terjadi akibat
pembengkakan otak.
Baik pada anak-anak maupun dewasa bisa terjadi anemia.
Beberapa gejala bisa menghilang secara spontan, tetapi jika
kembali terjadi pemaparan oleh timah hitam, gejalanya akan
kembali memburuk.
Resiko tinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di
rumah tua/lama yang dicat dengan cat yang mengandung
timah hitam.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
timah hitam di dalam darah.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pengukuran jumlah
timah hitam yang dibuang melalui air kemih, analisa contoh
sumsum tulang serta rontgen perut dan tulang panjang.
Kapsul succimer akan berikatan dengan timah hitam dan
membantu melarutkannya di dalam cairan tubuh sehingga
dapat dibuang ke dalam air kemih.
Efek sampingnya adalah ruam kulit, mual, muntah, diare,
nafsu makan berkurang, terasa logam di mulut dan kelainan
pada fungsi hati (kadar transaminase).
Jika kadar timah hitam cukup tinggi sehingga kemungkinan
akan terjadi kerusakan otak, maka penderita segera dirawat.
Dimercaprol dan kalsium dinatrium edetat diberikan melalui
serangkaian suntikan. Pengobatan dilakukan selama 5-7 hari
untuk menghindari berkurangnya cadangan logam yang
penting dalam tubuh (terutama seng).
Dimercaprol seringkali menyebabkan muntah, karena itu
diberikan cairan infus. Pengobatan ini mungkin perlu diulangi
dengan selang waktu tertentu.
Setelah pengobatan dihentikan, kadar timah hitam dalam darah
biasanya kembali meningkat karena timah hitam yang tersisa
di dalam jaringan tubuh dilepaskan. Untuk membantu
membuangnya, penisilamin per-oral diberikan 2 hari setelah
pemberian kalsium dinatrium edetat.
Untuk menggantikan hilangnya logam lain selama pemakaian
penisilamin, seringkali diberikan suplemen zat besi, seng dan
tembaga.
Efek samping dari kalsium dinatrium edetat kemungkinan
terjadi akibat berkurangnya seng, yaitu berupa kerusakan
ginjal, kadar kalsium darah yang tinggi, demam serta diare.
Kerusakan ginjal biasanya bersifat sementara.
Penisilamin bisa menyebabkan ruam kulit, proteinuria (protein
dalam air kemih) dan penurunan jumlah sel darah putih. Efek
tersebut bersifat sementara dan akan menghilang pada saat
pemakaian penisilamin dihentikan.
Pada beberapa penderita, dimercaprol bisa menyebabkan
hemolisis (penghancuran sel darah merah).
Obat-obat tersebut tidak digunakan sebagai tindakan
pencegahan pada pekerja timah hitam atau siapapun
yang terpapar oleh kadar timah hitam yang tinggi,
karena dapat meningkatkan penyerapan timah hitam.
Yang terpenting adalah mengurangi pemaparan oleh
timah hitam.
Jika anak-anak memiliki kadar timah hitam sebesar
10 mikrogram/dL atau lebih, maka sebaiknya
pemaparan oleh timah hitam dikurangi.
Pemulihan sempurna mungkin memerlukan waktu
beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan
kemungkinan akan meninggalkan efek saraf yang
permanen.
Setelah mengalami keracunan timah hitam, sistem
saraf dan otot bisa tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, Sistem pembuluh darah dan ginjal juga bisa
mengalami gangguan.
Anak yang bertahan hidup bisa mengalami kerusakan
otak yang permanen.
KERACUNAN ZAT BESI
Sejumlah besar zat besi bisa menyebabkan diare, muntah,
peningkatan jumlah sel darah putih dan kadar gula darah yang
tinggi.
Jika dalam waktu 6 jam pertama tidak timbul gejala dan kadar
zat besi di dalam darah rendah, maka kecil kemungkinan
terjadinya keracunan.
Zat besi ditemukan pada:
· Fero-sulfat
· Fero-glukonat
· Fero-fumarat
· Suplemen mineral
· Suplemen vitamin.
Gejala overdosis zat besi biasanya terjadi melalui beberapa tahap:
Stadium 1 (dalam waktu 6 jam)
- muntah
- rewel
- diare
- nyeri perut
- kejang
- mengantuk
- penurunan kesadaran
- perdarahan lambung (gastritis hemoragika) akibat iritasi saluran
pencernaan.
Jika kadar zat besi di dalam darah tinggi, juga bisa terjadi:
- pernafasan dan denyut nadi cepat
- tekanan darah rendah
- peningkatan keasaman darah.
Tekanan darah yang sangat rendah atau penurunan kesadaran selama 6 jam
pertama menunjukkan bahwa keadaannya sangat serius
Stadium 2 (dalam waktu 10-14 jam), terjadi perbaikan semu
yang berlangsung selama 24 jam.
Stadium 3 (antara 12-48 jam).
Bisa terjadi syok (tekanan darah sangat rendah), aliran darah
ke jaringan berkurang dan kadar gula darah turun.
Kadar zat besi dalam darah mungkin normal, tetapi
pemeriksaan menunjukkan adanya kerusakan hati.
Gejala lainnya adalah:
- demam
- peningkatan jumlah sel darah putih
- kelainan perdarahan
- kelainan konduksi listrik di jantung
- disorientasi
- gelisah
- mengantuk
- kejang
- penurunan kesadaran.
Bisa terjadi kematian.
Stadium 4 (setelah 2-5 minggu) : bisa terjadi komplikasi
seperti penyumbatan usus, sirosis atau kerusakan otak.
Jika hasil pemeriksaa darah menunjukkan kadar zat
besi yang rendah, dilakukan observasi selama 6 jam
dan jika tidak timbul gejala, anak tidak perlu dirawat.
Jika kadar zat besi tinggi atau timbul gejala, maka
anak perlu dirawat.
Di rumah sakit dilakukan pengurasan lambung.
Digunakan arang aktif, meskipun tidak banyak
menyerap zat besi.
Mungkin perlu dilakukan pencucian usus untuk
membuang zat besi.
Suntikan deferoksamin (yang akan mengikat zat besi
di dalam darah) diberikan kepada anak yang memiliki
kadar zat besi tinggi atau menunjukkan gejala.
Kekurangan zat besi akibat pengobatan dan perdarahan bisa
menyebabkan anemia.
Rontgen lambung atau usus bagian atas dilakukan 6 minggu
atau lebih setelah keracunan, untuk mengetahui adanya
penyempitan organ akbiat iritasi lapisan saluran pencernaan.
Prognosis biasanya baik, hanya sekitar 1% yang meninggal.
Resiko kematian pada anak yang mengalami syok dan
kesadarannya menurun adalah sebesar 10%.
Kematian bisa terjadi bahkan dalam waktu 1 minggu setelah
keracunan, tetapi jika dalam waktu 48 jam gejala-gejalanya
telah hilang, maka akan terjadi pemulihan sempurna.
KERACUNAN HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan batubara.
Keracunan hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil penyulingan
minyak bumi, seperti bensin, minayk tanah, pengencer cat dan hidrokarbon
terhalogenasi (misalnya karbon tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam
larutan dan pencair dry-cleaning atau etilen diklorida).
Kematian banyak terjadi pada remaja yang dengan sengaja menghirup atsiri.
Sejumlah kecil bahan tersebut (terutama dalam bentuk cairan yang mudah
mengalir) bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paruparu.
Cairan yang lebih kental, yang digunakan pada semir furnitur, sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan iritasi dan pneumonia aspirasi yang berat.
Gejalanya terutama menyerang paru-paru dan usus; pada kasus
yang sangat berat juga menyerang otak.
Pada awalnya anak mengalami batuk dan tersedak, kemudian
pernafasan menjadi cepat. Kulitnya tampak kebiruan karena
berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Selanjutnya terjadi
muntah dan batuk yang menetap disertai megap-megap.
Pada anak yang lebih besar, sebelum terjadinya muntah,
mereka mengeluh merasa terbakar/panas di lambung.
Gejala neurologis meliputi mengantuk, koma dan kejang.
Gejala yang lebih berat ditemukan pada anak yang telah
menelan cairan yang lebih encer, minyak anjing laut mineral
atau h idrokarbon halogenasi (misalnya karbon tetraklorida).
Bisa terjadi kerusakan pada ginjal dan sumsum tulang.
Pada kasus yang berat, terjadi pembesaran jantung, denyut
jantung yang tidak teratur dan henti jantung.
Peradangan paru-paru yang cukup berat biasanya
menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam. Pemulihan
pneumonia berlangsung dalam waktu 1 minggu; tetapi jika
penyebabnya adalah karena menelan minyal anjing laut
mineral, masa pemulihan biasanya memerlukan waktu 5-6
minggu.
Pada kasus yang berat, pneumonia dapat dilihat pada rontgen
dada dalam waktu 2 jam setelah keracunan; pada 90% kasus,
pneumonia bisa terlihat pada rontgen dada dalam waktu 6-8
jam.
Jika dalam waktu 24 jam tidak tidak timbul gejala pneumonia,
maka tidak akan terjadi pneumonia.
Kerusakan atau infeksi ginjal bisa terlihat dari hasil
penghitungan sel darah putih dan analisa air kemih.
Untuk memperkuat diagnosis dan membantu menentukan
rencana pengobatan, dilakukan pengukuran kadar oksigen dan
karbondioksida dalam darah arteri.
Jika anak berada dalam keadaan sadar, segera minum segelas
susu untuk melarutkan bahan yang tertelan dan mengurangi
peradangan lambung.
Jika terdapat tanda-tanda pneumonia (misalnya pernafasan
cepat, denyut jantung cepat atau batuk), anak harus dibawa ke
rumah sakit.
Jika terjadi pneumonia diberikan terapi oksigen, ventilator,
cairan infus dan pengawasan ketat.
ARSEN
Bentuk yang memasuki tubuh : Garam arsen
anorganik
Jalur Absorbsi Utama :
Gastrointestinal, respiratorik (semua permukaan
mukosa), kulit
Distribusi :
Secara mancolok pada jaringan lunak (hati,ginjal
tertinggi) terikat dalam rambut,kuku,kulit.
Efek klinis utama
Efek klinis utama
Gastroenteritis,
Kardiovaskular,aritmia,SSP,ensefalopati,neuropati
perifer,kanker
Metabolisme dan eliminasi
Metilasi,Ginjal,keringat dan urine
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah
racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara
merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan
kematian oleh karena shock
Dosis arsen yang mematikan antara 60-80 miligram
Penatalaksanaan intoksikasi arsen
1.
2.
Dekontaminasi usus
Percepatan eliminasi: Tindakan hemodialisis
dapat dipertimbangkan jika arsen ditelan
dalam jumlah banyak dan ditemukan adanya
gejala sistemik berupa hipotensi, kekacauan
mental, koma, oliguria dan / atau asidosis
laktat. Dimercaprol atau BAL dapat
diberikan bersama hemodialisis untuk
mencegah kemungkina redistribusi arsen
3. Terapi suportif: Balans cairan dan elektrolit
perlu mendapat perhatian karena arsen
menyebabkan vasodilatasi
4. Antoidotum: British Anti Lewisite (BAL)
dalam minyak (dimercaprol) merupakan
antidotum untuk semua kondisi keracunan
arsen akut
Di kedokteran gigi bahan ini masih sering di
gunakan untuk memetikan syaraf gigi yang
vital maupun yang meradang (pulpitis).
Pada abad ke 20 an larutan Fawler yang
mengandung 1 persen arsenikpotasium sering
digunakan sebagai obat untuk berbagai macam
kondisi.
Arsenik organik mrpkan antibiotik farmasetika
pertama sebelum digantikan pinicillin.
Merkuri
Merkuri metalik sebagai air raksa, satu-satunya
logam yang cair.
Ditemukan di tambang dalam bentuk HgS.
Bentuk yang memasuki tubuh:
Elemen merkuri absorbsi utamanya saluran
napas terdistribusi ke jaringan lunak,perut.
Ginjal dan SSP
Di kedokteran gigi sering dipakai sebagai bahan
tambalan gigi yaitu tambalan amalgam.