PENERAPAN ALGORITMA DECISION TREE C4.5 UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT STROKE DENGAN KLASIFIKASI DATA MINING PADA RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEMALANG.

PENERAPAN ALGORITMA DECISION TREE C4.5 UNTUK DIAGNOSA
PENYAKIT STROKE DENGAN KLASIFIKASI DATA MINING PADA
RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEMALANG

Sigit Abdillah A11.2011.06469
Program Studi Teknik Informatika – S1
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula 1 No. 5-11 Semarang
Sigit.abdillah99@gmail.com

ABSTRAK

Data Mining adalah proses ekstraksi sebelumnya tidak dikenal dan dipahami dari database
berukuran besar dan digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang penting.Studi kasus yang
digunakan dan diterapkan dalam tugas akhir ini adalah data pasien penyakit saraf khususnya
penyakit Stroke untuk dikelola menggunakan algoritma C4.5 dengan metode klasifikasi data
mining.
Stroke termasuk penyakit pembuluh darah otak ditandai dengan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Salah satu cara untuk mempelajari
Stroke yaitu dengan ilmu data mining tepatnya menggunakan algoritma C4.5, hasil laporan ini
menentukan pasien penyakit stroke dengan variabel yang diketahui kemudian diolah

menggunakan data mining algoritma C4.5.
Kata kunci :Data mining, algoritma C4.5, klasifikasi, stroke

I.

PENDAHULUAN

Pada dunia kesehatan secara teknis

macam kasus tersebut diantaranya yaitu

sudah mengenal data mining dalam cakupan

terdapat teknik Naïve Bayes classification

luas menjadi potensial informasi. Contohnya

(NBC)

dalam


sudah

kesehatan contohnya seleksi embrio, dan

menggunakan beberapa teknik data mining

teknik data mining Decision Treeuntuk

modern pada beberapa kasus yang ada

mendeteksi dan memvalidasi hipertensi pada

bidang

rekam

medis

seperti klasifikasi dan data prediktif.Macam-


yang

diterapkan

pada

bidang

kehamilan di rumah sakit ataupun instansi

mendeteksi dan memvalidasi hipertensi pada

kesehatan lainnya[2].

kehamilan di rumah sakit ataupun instansi

Untuk

menganalisa


data

dalam

kesehatan lainnya.

jumlah besar yang tersimpan pada database,

Dalam hal ini studi kasus yang

data

dibahas adalah mengenai salah satu penyakit

biasanya

digunakan

teknik


mining.Meski telah umum digunakan pada

berbahaya

industri

menyebabkan

keuangan

dan

telekomunikasi,

bagi

manusia

kematian


yang

yaitu

dapat

penyakit

teknik data mining mulai diterapkan secara

stroke, penyakit ini terbagi menjadi dua

intensif dibidang kesehatan. Sebagai contoh,

yaitu stroke mayor dan stroke minor yang

Mayo Clinic bekerjasama dengan IBM

dapat mengancam jiwa seseorang, dan dapat


menerapkan teknik data mining pada pasien

terjadi karena ada gangguan suplai darah

dengan kesamaan jenis kelamin, usia dan

pada sebagian atau seluruh organ otak.

riwayat kesehatan untuk mengetahui respon
terhadap pengobatan tertentu.

Dari hal yang telah dijabarkan diatas,
akan

dilakukan

pengujian

mengenai


Data Mining adalah proses ekstraksi

mengangkat permasalahan tersebut sebagai

sebelumnya tidak dikenal dan dipahami dari

Penerapan Algoritma Decision Tree C4.5

database berukuran besar dan digunakan

Untuk Diagnosa Penyakit Stroke Dengan

untuk membuat keputusan bisnis yang

Klasifikasi Data Mining Pada Rumah Sakit.

penting[1].

II.


METODOLOGI

A.

Tahap-tahap Data Mining

Pada dunia kesehatan secara teknis
sudah mengenal data mining dalam cakupan
luas menjadi potensial informasi. Contohnya
dalam

bidang

rekam

medis

sudah


menggunakan beberapa teknik data mining
modern pada beberapa kasus yang ada
seperti

klasifikasi

dan

data

prediktif.

Macam-macam kasus tersebut diantaranya
yaitu

terdapat

teknik

Naïve


Bayes

classification (NBC) yang diterapkan pada
bidang kesehatan contohnya seleksi embrio,
dan teknik data mining Decision Treeuntuk

Gambar 1.Tahapan Data Mining

1. Pembersihan data (Cleaning data)

karena kesalahan pada integrasi data

Untuk menghilangkan data yang

bisa

menghasilkan

hasil

yang

tidak diperlukan, data yang diperoleh

menyimpang dan bahkanmenyesatkan

dari tahap pengambilan dataset akan

pengambilan keputusan pada akhirnya.

disaring untuk menghasilkan data yang

Dalam integrasi data ini juga perlu

benar-benar dibutuhkan. umumnya data

dilakukan

tersebut memiliki nilai yang tidak

pembersihan data karena seringkali data

sempurna

yang

dari dua database berbeda tidak sama

hilang.Selain itu, ada juga atribut-atribut

cara penulisannya atau bahkan data

data

yang ada di satu database ternyata tidak

seperti

yang

tidak

data

rsesuai

dengan

transformasi

pemrosesan data mining yang akan

ada di database lainnya.

digunakan.Data-data yang tidak relevan

3. Seleksi Data

dan

itu juga lebih baik dibuang karena

Data diseleksi untuk menentukan

keberadaannya bisa mengurangi mutu

variabel apa saja yang akan diambil

atau akurasi dari hasil data mining

agar

nantinya. Pembersihan data juga akan

perulangan yang tidak diperlukan dalam

mempengaruhi performasi dari sistem

pengolahan teknik data mining.Sebagai

data mining karena data yang ditangani

contoh, sebuah kasus yang meneliti

akan

faktor kecenderungan

berkurang

jumlah

dan

2. Integrasi data

kesamaan

dan

orangmembeli

tidak perlu mengambil namapelanggan,

Datayang akan digunakan untuk
data mining tidak hanya berasal dari
satu database tetapi juga berasal dari
database

terjadi

dalam kasus market basket analysis,

kompleksitasnya.

beberapa

tidak

atau

file

teks.

cukup dengan id pelanggan saja.
4. Transformasi data
Pengubahan data menjadi format
ekstensi yang sesuai untuk pengolahan
mining.Beberapa

Integrasi data dilakukan pada atribut-

dalamdata

aribut yang mengidentifikasikan entitas-

data mining membutuhkan format data

entitas yang unik seperti atribut nama,

yangkhusus

jenis produk, nomor pelanggan dan lain-

dalam teknik data mining. Misalnya

lain. Pada tahap ini hal yang perlu

sebagian metode standarseperti analisis

dilakukan untuk lebih detail dan cermat

asosiasi dan klastering hanya bisa

sebelum

bisa

metode

diproses

menerima

input

datakategorikal.

Tahapterakhir

Karenanya data berupa angka numerik

miningadalah

yang berlanjut perlu dibagimenjadi

memformulasikan keputusanatau aksi

beberapa interval.

dari hasil analisis yang didapat. Ada

5. Proses mining,

kalanya hal ini harus melibatkanorang-

Untuk memproses teknik utama saat
metode

diterapkan

hasil

B.

CRISP-DM (Cross Industry Standart
Process for Data Mining)
CRISP-DM (CRoss-Industry Standard

Process for Data Mining) merupakan proses

Tahap ini yaitu mengidentifikasi
pola-pola menarik kedalam knowledge
based

presentasi

datamining.

harus di terapkan pada proses mining

6. Evaluasi pola

data

bagaimana

mining.Karenanya

menemukanpengetahuan berharga, data

setelah data melalui tahap transformasi.

proses

orang yang tidak memahami data

agar

yang terkumpulkan sesuai prosedur

dari

yangdiidentifikasikan.

standar

yang

biasa

digunakan

dalam

penerapan ilmu data mining.

Dalam

tahap ini hasil dari teknik data mining
berupa pola-pola yangkhas maupun
model prediksi dievaluasi untuk menilai
apakah

kajian

yang

ada

sudah

memenuhi target yang diinginkan. Jika
ternyata hasil yang diperoleh tidak
sesuai kajian adabeberapa alternatif
dengan mencoba metode data mining

Gambar 2.CRISP-DM

lain agarlebih sesuai, atau menerima
hasil ini sebagai suatu hasil yang di luar
dugaanyang mungkin bermanfaat.

Merupakan visualisasi dan penyajian

yangdigunakan

mengenai
untuk

Memahami tujuan dan kebutuhan
dari sudut pandang bisnis, kemudian

7. Presentasi pengetahuan

pengetahuan

1. Business Understanding

metode
memperoleh

pengetahuan yang diperoleh pengguna.

menterjemakan
pendefinisian

pengetahuan ini
masalah

dalam

ke
data

mining. Selanjutnya akan ditentukan

rencana dan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut.
Menerjemahkan tujuan dan batasan
dari data yang diambil dari rumah sakit
menjadi formula dari permasalahan data

Atribut

Detail penggunaan

Id



Nilai unique

mining mulai dari menyiapkan strategi

Umur



Nilai Model

awal hingga metode yang dibutuhkan

Jenis kelamin



No

untuk mencapai tujuan.
2. Data Understanding
Pengumpulan

data

yang

akan

dilanjutkan mendeteksi adanya bagian
yang menarik dari data yang dapat
digunakan

untuk

hipotesa

untuk

informasi yang tersembunyi.
3.

Tabel 1.atribut pengolahan data

Data Preparation
Tahap ini meliputi semua kegiatan
untuk membangun dataset akhir (data

Suhu tubuh

X

No

Denyut nadi

X

Nilai Model

Pernafasan

X

Nilai Model

Kesadaran

X

No

Sulit bicara

X

No

Gerak terbatas

X

Nilai Model

Badan lemas

X

No

Mual muntah

X

No

Factor keturunan

X

No

Diabetes mellitus



Nilai Model

Hipertensi



Nilai Model

Kolesterol

X

Nilai Model

Hemoglobin

X

Nilai Model

pemodelan) dari data mentah. Tahap ini

Kadar gula acak

X

Nilai Model

dapat diulang beberapa kali.

Kolesterol total

X

Nilai Model

yang

akan

diproses

pada

tahap

Tahap ini adalah pemilihan atribut data

Ket. Stroke



Label Target

yang digunakan, serta pembagian data
menjadi dua kelompok yaitu data

Setelah dilakukan pemilihan atribut

testing dan data training yang akan

pada proses pengolahan data dengan

diimplementasikan pada analisa dan

berdiskusi dengan pakar dibidangnya

pembahasan

yaitu kepala rekam medis rumah sakit
tempat

melaksanakannya

penelitian

sebagai perwakilan dari pakar bidang
kesehatan pada rumah sakit umum
Santa Maria tersebut, apa sajakah
variabel

pendukung

yang

lebih

mempengaruhi tingkat keakuratannya
dalam

pengaruh

penkonversian

penyakit

atribut

ini

stroke,
berbguna

untuk memudahkan dalam melakukan
perhitungan dan analisa dalam tahap

Id

Umur

Hipertensi

Diabetes

Ket.
Stroke

001
002
003
004
005

Dewasa
Tua
Tua
Tua
Tua

Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya

Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif

Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya

006
007

Tua
Tua

Tidak
Ya

Positif
Positif

Tidak
Ya

No.

Umur

Hipertensi

Diabetes

Ket.
Stroke

001
002
003
004
005

35
49
55
57
50

Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya

Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif

Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya

008

Tua

Ya

Negatif

Tidak

009

Muda

Ya

Positif

Tidak

010

Dewasa

Tidak

Negatif

Ya

006
007

57
61

Tidak
Ya

Positif
Positif

Tidak
Ya

011

Tua

Ya

Positif

Tidak

012

Tua

Tidak

Positif

Ya

008

49

Ya

Negatif

Tidak

013

Tua

Tidak

Positif

Ya

009

30

Ya

Positif

Tidak

014

Tua

Tidak

Positif

Ya

010

44

Tidak

Negatif

Ya

011

72

Ya

Positif

Tidak

012

81

Tidak

Positif

Ya

015
016
:
156

Tua
Dewasa
:
Dewasa

Ya
Tidak
:
Ya

Negatif
Negatif
:
Negatif

Tidak
Ya
:
Tidak

013

27

Tidak

Positif

Ya

014

68

Tidak

Positif

Ya

015
016
:
156

67
45
:
37

Ya
Tidak
:
Ya

Negatif
Negatif
:
Negatif

Tidak
Ya
:
Tidak

data mining

Table 4.data setelah dikonversi

4.

Modeling

Table 2.ilustrasi atribut yang akan

Dalam

digunakan dalam pemodelan

pemilihan
teknik

tahap
dan

ini

akan

penerapan

pemodelan

dan

dilakukan
berbagai
beberapa

parameternya akan disesuaikan untuk
Kemudian lakukan pengkonversian data
agar mudah dilakukan pengolahan teknik
data mining.
Table 3.

mendapatkan nilai yang optimal.

Data

yang

penelitian ini

digunakan
adalah

dalam

sumber data

primer. Data yang dikumpulkan yaitu
data pasien berpenyakit stroke

C.
Gambar 3 Model penelitian yang diusulkan

5.

evaluasi

terhadap

keefektifan dan kualitas model tujuan
ditetapkan

pada

fase

tahap ini adalah menentukan apakah ada
bisnis

yang

belum

dipertimbangkan. Di akhir dari tahap ini
ditentukan

penggunaan

hasil

proses data mining.
6.

akan

diatur

dan

dipresentasikan dalam bentuk khusus
dapat

digunakan

oleh

pengguna. Tahap deployment dapat
berupa
banyak

pembuatan
kasus,

melibatkan

laporan

tahap

konsumen,

Dalam

deployment
di

samping

analis data, karena sangat penting bagi
konsumen untuk memahami tindakan
apa

yang

harus

akar

simpul,

simpul

percabangan, dan simpul akhir[12].
Pada pohon keputusan ini bisa
memberikan

keuntungan

berwujud

visualisasi dari pemecahan masalah yang
diolah menggunakan teknik data mining
yang membuat protocol dari prediksinya
dapat diamati, maka dari itu konsep ini

keputusan ini sendiri juga sudah banyak

Pengetahuan atau informasi yang telah

sehingga

tiga,

termasuk fleksibel dan atraktif. Pohon

Deployment

diperoleh

menjadi

awal

(Business Understanding).Kunci dari

harus

sebuah struktur data yang yan terdiri dari

pada sebuah pohon keputusan dibedakan

Melakukan

masalah

Decision Tree.Pohon (Tree) adalah

simpul (node) dan rusuk (edge). Simpul

Evaluation

yang

DECISION TREE ALGORITMA C4.5

dilakukan

untuk

menggunakan model yang telah dibuat.

digunakan pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, salah satunya yaitu bidang
kesehatan untuk diagnosa penyakit pasien,
ilmu computer pada struktur data, psikologi
untuk teori pengambilan keputusan, dan
lain-lain.
Dalam pohon keputusan sangat berhubungan
dengan

algoritma

algoritma

C4.5

keputusan.Algoritma
merupakan

C4.5,

salah

karena

adalah
data
satu

dasar
pohon

mining

C4.5

algoritma

yang

digunakan untuk melakukan klasifikasi atau
segmentasi

atau

pengelompokan

yang

D.

MATRIKS KONFUSI

pohon

Confusion Matrix adalah tool yang

keputusan merupakan pertanyaan klasifikasi

digunakan untuk evaluasi model klasifikasi

dan daun-daunnya merupakan kelas-kelas

untuk memperkirakan objek yang benar atau

atau segmen-segmennya.

salah. Sebuah matrix dari prediksi yang akan

bersifat

prediktif.Cabang-cabang

Rumus menghitung entropy pada algoritma
C4.5
�=1 −

Entropi (S) =
Keterangan :



�2 �……..….(2.1)

S

: Himpunan (dataset) kasus

k

: Banyaknya partisi S

Pi

: Probabilitaas yang didapat dari

mendapatkan

entropi

inputan

atau

dengan

kata

lain

berisi

informasi nilai aktual dan prediksi pada
klasifikasi.
Table 5.contohconfusion matrix
Classification

Sum(Ya) atau Sum(Tidak) dibagi total kasus

Setelah

dibandingkan dengan kelas yang asli dari

Class=Yes

dari

Class=No

keseluruhan kasus, lakukan analisis pada

Predicted class
Class = Yes

Class = No

a (true

b (false negative-

positive-TP)

FN)

c (false

d (true negative-

positive-FP)

TN)

setiap atribut dan nilai-nilainya dan hitung
entropinya.

Langkah

berikutnya

yaitu

dengan menghitung Gain, rumus daripada
Gain adalah sebagai berikut:

Rumus untuk menghitung tingkat akurasi
pada matriks adalah:
Akurasi =

Gain(A) = Entropi (S) -

| �|
�=1 | |

x Entropi (Si.)

..………………………………………..………..(2.2)

Keterangan :
S

: himpunan kasus

A

: atribut

n

: jumlah partisi atribut A

|Si|

: jumlah kasus pada partisi ke-i

|S|

: jumlah kasus dalam S

III.

� + �
� + �� + � + ��

=

+
+ + +

....(2.3)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

a. Pengoperasian Sistem

yaitu

menjumlahkan

Stroke(positive)
stroke(positive)

nilai

Prediksi

denganPrediksi
kemudian

Non-

membaginya

dengan seluruh elemen variabel yang ada
yaitu Prediksi Stroke(positive), Prediksi
Stroke(negative),
stroke(positive),

Prediksi
dan

stroke(negative).
(76+31)/(76+16+7+31)

Non-

Prediksi
Nilainya
x

Nonyaitu

100%

=

82,3077%.
b. Pohon Keputusan
Untuk mendukung aturan aturan yang
Gambar 4 Input Data Training pada Sistem

terbentuk dari data pasien stroke yang

Data diinputkan pada sistem yang

diperoleh kedalam sistem maka dibentuklah

dibuat menggunakan matlab versi R2010a,

pohon keputusan, selain berfungsi sebagai

isikan semua data yang dibutuhkan sesuai

penentuan rulesatau aturan

form yang tersedia. Pada gambar 4.3

penyakit stroke, sistem pohon keputusan ini

langkah yang pertama dijalankan yaitu

juga mempresentasikan bagaimana seorang

mengunggah file yang akan diolah dalam

pasien bisa terserang stroke dari beberapa

sistem, file yang digunakan adalah „data

variabel yang tersedia dari data pasien

training TA‟ yang berekstensi „.xls‟ yaitu

penyakit stroke.

data

pasien

penyakit

stroke

klasifikasi

setelah

dikonversi, data tersebut mengandung empat
variabel pendukung yaitu jenis kelamin,
usia,

jipertensi,

dan

diabetes.

Serta

mempunyai satu variabel target sebagai
klasifikasi keputusan Stroke atau Nonstroke.
Dalam

file

„data

training.xls‟

tersebut terdapat tingkat akurasi sebesar
82,3077%, dengan cara menghitungnya
Gambar 5. Pohon Keputusan pada Sistem

Berikut penjelasan data training dan

diklasifikasikan NonStroke tetapi masuk

data testing yang akan digunakan dalam

kedalam Stroke, sedangkan jumlah (Prediksi

proses uji coba tingkat akurat data pasien,

NonStroke – TrueNonStroke) adalah 5

dari 156 data akan dibagi menjadi dua

merupakan

bagian yaitu data training yang berjumlah

diklasifikasikan NonStroke.

130 data pasien dan sisanya pada data

Accuracy = (a+d)/(a+b+c+d)

testing yaitu berjumlah 26 data pasien.

jumlah

pasien

yang

= (15+5)/(15+0+6+5) x 100%
= 76,92%

Table 6. Pembagian Data Testing dan Data
Training

IV.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dari

jumlah

persentase

Data Training

130

83,33%

permasalahan yang dikembangkan dapat

Data Testing

26

16,67%

disimpulkan bahwa untuk

c. Confusion Matrix

True Stroke

klasifikasi data mining dengan algoritma
C4.5 sebagai klasifikasi stroke atau non-

True Nonstroke

15

6

0

5

stroke.

Data

yang

digunakan

sebagai

penelitian disini adalah data pasien penyakit

Stroke
Prediksi

kasus

penyakit stroke dapat memanfaatkan teknik

Table 7.confusion matrix dari data
testing
Prediksi

studi

stroke rumah sakit yang sifatnya rahasia
Dari metode klasifikasi data mining

Nonstroke

dengan algoritma C4.5 dan pengaplikasian
Pada tabel 7 tersebut menjelaskan

pohon keputusanyang membentuk aturan

bahwa jumlah tabel (Prediksi Stroke - True

tersebut terdapat akurasi pada data training

Stroke) atau (a) yaitu 15 merupakan jumlah

yang berjumlah 130 dari 156 data pasien

pasien

sebesar 82,31%

diklasifikasikan

Stroke,

jumlah

sedangkan akurasi pada

(Prediksi Stroke – True Nonstroke) atau (b)

data testing yang berjumlah 26 dari 156 data

adalah 6 merupakan jumlah pasien yang

pasien

diklasifikasikan

keduanya menggunakanconfusion matrix.

kedalam

Stroke

NonStroke,

tetapi
jumlah

masuk

jumlah

pasien

76,92%.

Perhitungan

(Prediksi

NonStroke – True Stroke) atau (c) adalah 0
merupakan

sebesar

yang

V.
[1]

DAFTAR PUSTAKA
R. A. Prasetyo, "Aplikasi Data
Mining

Asociation

Rule

Untuk

Menampilkan

Informasi

Penyebaran

Penyakit

Menggunakan

Algoritma

(Studi

Kasus

Universitas

di

Dian

Departemen

Dengan

Pola

Poliklinik

[6]

Stroke”.Palembang: Universitas Bina

Dian

Dharma

Nuswantoro, vol. 1, pp. 2, 2013.
[2]

Murtanto,

A,

"klasifikasi

biaya

[7]

perawatan, & pencagahan”. Andi

menggunakan teknik data mining

[3]

[8]

“Konsep dan Aplikasi Menggunakan

Universitas Halu Oleo, 2014.

Matlab”,Yogyakarta:

Kejadian

CV.

ANDI,

2012

I. K. Gama, I. K. W. Yasa dan I.
[9]

E. Prasetyo, “DATA MINING -

"Kepatuhan

Kontrol

Hipertensi

Dengan

Mengolah Data Menjadi Informasi

Keperawatan

Menggunakan Matlab”, Yogyakarta:

Penderita

Stroke",

CV. ANDI, 2014.

Politeknik Kesehatan Denpasar,vol.
1, pp. 4-5. 2011

[10]

P.P. Widodo, R.T. Handayanto dan

M. K. Mukhlis. 2011. “Diagnosa

Herlawati, “Penerapan Data Mining

Kemungkinan Pasien Terkena Stroke

Dengan Matlab”,Bandung: Rekayasa

Dengan Menggunakan Metode Naive

Sains, 2013.

Bayes Dan Metode Jaringan Syaraf
Tiruan Berbasis Web”. Surabaya:
Institut Negeri Sepuluh Nopember
[5]

E. Prasetyo, DATA MINING –

naive bayes," Skripsi Teknik Kendali

Hartini

[4]

dr. pinzon, R. dr Asanti L. “Awas
Stroke! pengertian, gejala, tindakan,

pasien rawat inap penyakit jantung

attribute important (ai) dan algoritma

A. Linda. 2012. “Sistem Pakar
Pendeteksi Kemungkinan Penyakit

Nuswantoro)",

Universitas

Vector

Quantization”. Surabaya.

ISPA
Apriori

Leraning

S.A. Aji, M. Sarosa dan S. Onny.
2014.

“Klasifikasi

Berdasarkan

Kelainan

Stroke
Patologis

[11]

D. Retnosari, "Sistem Aplikasi Data
Mining
Informasi

Untuk
Tingkat

Menampilkan
Kelulusan

Mahasiswa,", Departemen Teknik
Informatika

Universitas

Islam

Kalimantan, vol. 1, pp. 16-17, 2013.

[12]

F.A.

Himawati,

Data

Yogyakarta: ANDI, 2013

Mining,