Penutup Penyelesaian perkara warsi benda agama di pengadilan agama bandung (Analisis Penetapan No.04/PDT.P/2013/PA.BDG)

Muslim dalam bentuk ashabah, bukan karena kemaslahatan, jika tidak ada mewarisi karena tiga sebab di atas. 4 4. Penghalang-penghalang warisan mawaani‟ al-Irts Sebab-sebab adanya hak kewarisan yaitu adanya hubungan kekerabatan dan hubungan perkawinan. Tetapi, adanya hubungan kewarisan itu belum menjamin secara pasti hak kewarisan. Kata al- Mawani‟ beberapa penghalang adalah bentuk jamak dari Mani‟ Menurut Bahasa Mani‟ berarti penghalang diantara dua hal menghalangi. Sedangkan menurut istilah, Mani‟ berarti sesuatu yang mengharuskan ketiadaan sesuatu yang lain. Tentu saja ketiadaan sesuatu yang lain itu, tidak serta merta bermakna secara substansial. Kata yang mempunyai kesamaan arti dengan penghalang adalah kata halangan, yaitu menjadi sebab tidak terlaksananya suatu rencana maksud atau terhentinya pekerjaan. 5 Para fuqaha menyepakati tiga penghalang warisan yakni budak, membunuh, perbedaan agama. Hanafiyyah menyebutkan empat penghalang warisan yakni budak, membunuh, perbedaan agama dan perbedaan negara. Dua penyebab yang pertama menghalangi penyandangnya dari mewarisi yang lain dan dua penyebab terakhir menghalangi waris mewarisi 2 arah. 4 Wahbah zuhaili, Fiqih Islam Wa Adilatuhu terjemah jilid 10, Jakarta: Gema Insani, 2011, Hal. 346-348. 5 A. Mukti Arto, Hukum Waris Bilateral dalam Kompilasi Hukum Islam, Solo: Balqis Queen, 2009, hal. 70 1. Pengahalang Pertama : Budak Budak menurut bahasa berarti pengabdian, sedangkan menurut istilah adalah ketidakmapuan secara hukum yang menetap pada diri manusia. Penyebabnya pada asalnya adalah kafir. Kafir adalah penghalang warisan secara mutlak, baik status budak itu utuh atau tidak menurut pendapat Hanafiyyah dan Malikiyyah. Oleh karena itu, antara orang yang merdeka dan budak tidak bisa saling mewarisi. 2. Penghalang kedua : Membunuh Fuqaha bersepakat bahwa membunuh adalah penghalang warisan. Sebab, dia mempercepat warisan sebelum waktunya dengan perbuatan yang dilarang oleh karena itu, dia di hukum karena melanggar apa yang dimaksudkan, supaya dia takut dengan apa yang dilakukannya. 6 Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai macam- macam pembunuhan yang menghalangi warisan : Pendapat Hanafiyyah : adalah pembunuhan yang haram. Yakni pembunuhan yang terkait dengan kewajiban qishas dan kafarat. Mencakup pembunuhan sengaja, semi sengaja dan pembunuhan karena salah juga yang semacam pembunuhan salah. Pendapat Malikiyyah : adalah pembunuhan sengaja karena amarah, baik langsung maupun karena sebab tertentu. Mencakup orang yang memerintah, orang yang menganjurkan, orang yang memberi 6 Wahbah zuhaili, Fiqih Islam Wa Adilatuhu terjemah jilid 10, Jakarta: Gema Insani, 2011, Hal. 354.