Pajak Rokok dan Konsumsi Rokok

artinya hampir setengahnya perokok di Indonesia tergolong oleh kondisi perekonomian yang di bawah garis rata-rata.

4.5.2 Pajak Rokok dan Konsumsi Rokok

Diberlakukannya pajak rokok dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi rokok. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan pajak memiliki tujuan dibidang ekonomi dan sosial. Secara ekonomi pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pajak yang tinggi diharapkan masyarakat mengurangi konsumsi rokok, dan mengalihkan untuk kebutuhan yang lebih penting, baik di bidang makanan yang mendukung peningkatan gizi maupun di bidang non makanan salah satunya di bidang pendidikan. Secara sosial pemerintah melalui pajak ingin menyelamatkan bangsa dari penurunan derajat kesehatan akibat paparan asap rokok. Kenaikan tarif rokok maka perokok aktif diharapkan akan mengurangi konsumsi rokok, implikasinya derajat kesehatan akan membaik sehingga meningkatkan produktivitas. Variabel Pajak berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap konsumsi rokok di Jawa Tengah tahun 2013. Artinya niat pemerintah dengan adanya pajak untuk mengurangi konsumsi rokok tidak di respon baik oleh perokok aktif. Dilihat dari data adanya pajak rokok tidak mempengaruhi konsumsi rokok. Perokok pasif tetap membeli rokok meskipun adanya kenaikan harga akibat diberlakukannya pajak rokok. Ini menjadi indikasi bahwa sebagian perokok aktif di Jawa Tengah pada tahun 2013 tidak terpengaruh terhadap pajak rokok. Perokok aktif di Jawa Tengah tetap membeli rokok meskipun harga rokok naik karena penambahan dari pajak rokok. Perokok aktif di Jawa Tengah tetap membeli rokok meskipun sudah dikenakan pajak disebabkan karena sifat adiktif dari rokok yang membuat perokok aktif kecanduan dan ketergantungan terhadap rokok, selain itu harga rokok masih dapat dijangkau oleh perokok aktif meskipun mereka harus mengabaikan kebutuhan makanan yang lainnya yang nilai gizinya tinggi. Harga rokok dinilai masih rendah dibandingkan dengan harga rokok di negara-negara lain serta adanya faktor kebiasaan. Hal ini sejalan dengan penelitiannya Bany Alkausar bahwa kebijakan pajak rokok belum cukup untuk menurunkan tingkat konsumsi rokok. Faktor kesadaran akan kesehatan masih rendah, dengan bukti bahwa jumlah konsumsi rokok yang semakin meningkat. Kenaikan yang disebabkan oleh pajak rokok masih dinilai rendah dan masih terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah masih perlu memikirkan lagi solusi selain menaikan harga rokok dengan adanya pajak karena terbukti menaikkan harga rokok tidak bisa menurunkan tingkat konsumsi rokok itu sendiri. 77 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan