DAMPAK KAWASAN PARIWISATA PANTAI SENGGIGI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

(1)

iii

DAMPAK KAWASAN PARIWISATA PANTAI SENGGIGI

TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

DI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN

LOMBOK BARAT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh: Wila Anggraini 201110180311027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang

“DAMPAK KAWASAN PARIWISATA PANTAI SENGGIGI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhajir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Drs. Wahyu Hidayat Rianto, M.M. selaku Dosen Wali yang telah memberikan arahan, motivasi dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ida Nuraini, S.E, M.Si, selaku Ketua Prodi Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam penyusunan mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan. 5. Dr. Idah Zuhroh, M.M. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktu dan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran serta dukungan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Dra. Sudarti, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran serta dukungan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(9)

iv

7. Seluruh Dosen Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Keluarga, terutama bapak tercinta A. Rivai. MS dan ibu tercinta Nani Sriwanti atas segala pengorbanannya baik materiil maupun non materiil, serta doa restu yang senantiasa tercurah ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Kepada yang tersayang kakak Aditya Pratama Rivai dan adik – adik ku Firman Nur Zaman, Vina Citra Lestari dan Muhammad Imam Ramadhan yang senantiasa memberikan semangat yang tiada henti.

9. Seluruh teman-teman di IESP A dan B 2011, terutama Welli Rida Kartika, Yati Rosana, Keni Hasanah Wiguna, Yuliatus Salihah dan Rahmad Hidayat, yang selalu memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Yulianti A.Razak, Irmawati, Asmuji Karya Putri, Tikayanti, Melya Dwi Kayanti dan Dhika Ananda Suryani, yang banyak membantu saat penelitian skripsi ini.

11. Seluruh teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. Penulis menyadari akan kekurang sempuranaan penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Malang, 21 April 2015 Penulis,


(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B.Landasan Teori ... 11

1. Pariwisata ... 11

2. Industri Pariwisata ... 13

3. Pendapatan ... 16

4. Pembangunan Ekonomi ... 16

5. Eksternalitas ... 17

6. Dampak Industrialisasi ... 18

C.Kerangka Pikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A.Lokasi Penelitian ... 23

B.Jenis dan Sumber Data ... 23


(11)

vi

D.Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel ... 25

E.Analisis Data ... 26

F. Definisi Operasional Variabel ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

A.Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29

1. Kondisi Administratif dan Geografis ... 29

2. Penduduk ... 31

3. Mata Pencaharian ... 32

4. Jenis Usaha Di Kecamatan Batu Layar ... 34

B.Karakteristik Responden ... 36

1. Umur ... 37

2. Pendidikan Terakhir ... 38

3. Pekerjaan ... 39

C.Dampak Kawasan Pariwisata Pantai Senggigi Terhadap Kegiatan Ekonomi ... 40

1. Akses (Sarana dan Prasarana) ... 41

2. Alih Fungsi Lahan ... 47

3. Kesempatan Kerja ... 48

4. Tingkat Pendapatan Masyarakat ... 51

BAB V PENUTUP ... 54

A.Kesimpulan ... 54

B.Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Kabupaten Lombok Barat 31 Menurut Jenis Kelamin

2. Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk 33

Pada Kawasan Pantai Senggigi

3. Tabel 4.3 Usaha Sarana & Prasarana dan Usaha 35 Hiburan Umum di Kecamatan Batu Layar

4. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 37 5. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan 38

Pendidikan Terakhir

6. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan 39 Pekerjaan

7. Tabel 4.7 Panjang Jalan di Kecamatan Batu Layar 41 Menurut Jenis Jalan dan Desa

8. Tabel 4.8 Transportasi Darat di Kawasan Pariwisata 43 Pantai Senggigi

9. Tabel 4.9 Transportasi Laut 44

10. Tabel 4.10 Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Bidang 49 Pariwisata Tahun 2014


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Peta Wilayah Kecamatan Batu Layar 30 2. Sampan Tradisional 45 3. Fast Boat Penyeberangan ke Gili dan Bali 46


(14)

55

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Lombok Barat 2014

Boediono. 1990. Ekonomi internasional. Edisi 1.BPFE-Yogyakarta. Dinas Pariwisata Lombok Barat

Dinas Perhubungan Lombok Barat dan Provinsi NTB

Irianto. 2011. Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Gili Trawangan Kecamatan Pamenang Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Bisnis dan Kewirausaan, vol. 7 (no.3): 188-196. Kecamata Batu Layar Dalam Angka 2014

Kuncoro. Mudrajad. Ekonomi Pembangunan. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Lombok Barat Dalam Angka 2012

Mangkoesoebroto. Guritno. 1993. Edisi 1. Ekonomi Publik. BPFE Yogyakarta Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi penelitian kualitatif: (Edisi Revisi). (Ed. 29).

PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Siska Anggraeni. 2014. Peran Pembangunan Kawasan Wisata Jawa Timur Park II Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitarnya. Jurnal Ilmiah (Diakses pada 29 oktober 2014)

Spillane. James J. (1994). Ekonomi pariwisata sejarah dan prospeknya. Kanisius. Yogyakarta.

Suharyadi, Purwanto. 2013. Statistika edisi 2. Salemba Empat. Jakarta Sukirno. Sadono. 2013. Makro ekonomi. Rajawali Pres. Jakarta

Tunggal. Hadi Setia. 1988. Peraturan Perundang-Undangan Kepariwisataan di Indonesia. Harvarindo.

Undang-undang Republik Indonesia Bab 1 Pasal 1 tentang kepariwisataan. Undang-undang No. 5 tahun 1991 tentang Industri Pasal 1 ayat 2

UU. No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan

Wahab, Salah. 2003. Manajemen kepariwisataan. Ed. 4. (Frans Gromang), PT. Pradnya Paramita. Jakarta


(15)

56

Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi dan Aplikasi. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peranan pariwisata dalam pembangunan Negara pada garis besarnya berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi sosial (penciptaan lapangan kerja), dan segi-segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Ketiga segi tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan-wisatawan asing, tetapi juga untuk wisatawan-wisatawan domestik yang kian meningkat peranannya). Pariwisata tidak berbeda dari sektor ekonomi lainnya misalnya industri, dagang, atau transport, maksudnya ialah bahwa pariwisata dalam proses perkembangannya juga mempunyai pengaruh dalam bidang sosial dan budaya. Tidak hanya pariwisata internasional yang memberi pengaruh itu. Pariwisata dalam negeripun mempunyai pengaruh kebudayaan, Lebih-lebih kalau diingat bahwa melalui saluran pariwisata terjadi perjumpaan antara bermacam-macam kebudayaan yang ada pada tiap-tiap suku bangsa di wilayah Indonesia. Meskipun demikian harus diakui, bahwa pengaruh pada kebudayaan di dalam masyarakat Indonesia lebih kuat datangnya dari pariwisata internasional dibandingkan dengan pengaruh yang datang dari pariwisata dalam negeri. Yang demikian itu sebagian besar terjadi karena kekuatan ekonomi pariwisata internasional yang relatif lebih besar dan perhatian mereka yang lebih besar pula terhadap unsur-unsur kebudayaan Indonesia kita yang dianggap eksotik.


(17)

2

Pengeluaran-pengeluaran para wisatawan memang meningkatkan pendapatan penduduk setempat. Peningkatan pendapatan itu bisa menimbulkan akibat yang negatif. Pengembangan daerah pariwisata bisa menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kebudayaan masyarakat setempat. Positif, jika pengembangannya itu merangsang perhatian lebih besar terhadap nilai-nilai budaya mereka sendiri. Negatif jika pengembangan tadi melunturkan nilai-nilai budaya yang sudah ada karena penduduknya lebih terangsang untuk mengadopsi nilai-nilai budaya asing tanpa menghayati esensinya. Kepariwisataan juga dimaksudkan untuk meningkatkan nasib manusia di daerah-daerah dimana pelbagai industri jasa dapat ditawarkan dan diperdagangkan (James J:54-55).

Tuhan yang Maha Esa telah menganugerahi bangsa Indonesia kekayaan berupa sumber daya yang terdiri atas sumber daya manusia,sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan. Sumber daya alam dan buatan dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata berupa keadaan alam, flora, dan fauna, hasil karya manusia, serta peninggalan sejarah dan budaya yang merupakan modal bagi pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di Indonesia. Modal tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan objek dan daya tarik wisata di Indonesia, serta memupuk rasa


(18)

3

cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan kepariwisataan dimaksud, diperlukan langkah-langkah yang serasi antara semua pihak yang terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga terwujud keterpaduan lintas sektoral (Harvarindo:1999).

Secara administrasi, pulau Lombok terdiri dari 4 pemerintahan kabupaten dan satu pemerintahan kota yaitu kabupaten Lombok barat, kabupaten Lombok Tengah, kabupaten Lombok Timur, kabupaten Lombok Utara dan kota Mataram. Pulau Lombok merupakan pulau yang memiliki banyak daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun karena kurangnya promosi membuat daerah wisata yang ada di pulau Lombok jarang dikenaloleh para wisatawan. Pulau Lombok dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan pantainya dan pulau kecilnya (yang disebut dengan Gili) oleh para wisatawan. Keberadaan daerah wisata ni memberikan pengaruh bagi masyarakat sekitar, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Di pulau Lombok ada beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan, salah satu diantaranya adalah pantai Senggigi yang ada di wilayah Lombok Barat dan pantai Kuta di Lombok Tengah. Kedua pantai ini ramai akan pengunjung karena keindahan pantainya. (Irianto:2011)

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Barat yang keadaan geografisnya menguntungkan. Pandangan alamnya yang indah, tanah yang subur, serta cadangan air yang melimpah menjadi potensi yang dimanfaatkan dengan baik oleh kabupaten ini. Secara


(19)

4

geografis, kabupaten ini berada di 115,46 ° - 116,20° bujur timur, dan 8,25°- 8,55° lintang selatan. Dengan luas wilayah sebesar 1.053,92 km persegi. Sebelah utaranya berbatasan dengan kabupaten Lombok Utara, sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan samudera Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan di kabupaten Lombok Barat. Keadaan alam yang indah dan masih alami menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun asing. Banyak jenis objek wisata yang dimiliki oleh kabupaten Lombok barat, seperti pantai, taman pantai, hutan, peninggalan sejarah, air terjun dan sebagainya. (Lombok Barat dalam angka tahun 2012). Dimana dari objek wisata tersebut akan membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat setempat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Khususnya wisata pantai Senggigi yang ada di desa Senggigi Kecamatan Batu Layar di Kabupaten Lombok Barat. Kawasan wisata pantai senggigi merupakan kawasan yang paling banyak jumlah pengunjungnya yaitu sebanyak 429.343 orang, baik pengunjung Mancanegara maupun Nusantara (Dinas Pariwisata Lombok Barat Tahun 2014). Dari adanya pengembangan wisata pantai Senggigi tersebut dapat menggerakkan kegiatan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Banyaknya objek wisata yang ada di Lombok Barat khususnya kawasan wisata pantai Senggigi, diharapkan akan berdampak kepada aktivitas masyarakat khususnya aspek ekonomi. Penelitian ini merumuskan masalah terkait dengan dampak pengembangan objek wisata terhadap kegiatan ekonomi masyarakat dengan mengambil masalah sebagai berikut:


(20)

5

1. Apakah pengembangan wisata pantai Senggigi mampu memperbaiki akses bagi masyarakat sekitar?

2. Bagaimana perubahan fungsi lahan di sekitar pantai Senggigi?

3. Kesempatan kerja apa saja yang tercipta sebagai dampak pengembangan wisata pantai Senggigi?

4. Secara keseluruhan, pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi, apakah berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan berbagai perbaikan akses oleh masyarakat sebagai dampak positif pengembangan wisata pantai Senggigi.

2. Mengidentifikasi berbagai alih fungsi lahan di wilayah sekitar pengembangan wisata pantai senggigi.

3. Mendiskripsikan dampak pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap terciptanya kesempatan kerja.

4. Mendiskripsikan dampak nyata pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap pendapatan masyarakat.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan pengembangan pariwisata


(21)

6

dengan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengelola dan tetap melestarikan kawasan pariwisata pantai Senggigi.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi masyarakat dalam merespon kebijakan pengembangan kepariwisataan di daerahnya dengan mengacu kepada keberhasilan / keunggulan di daerah lain.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan sebagai referensi dalam bagian pengembangan wisata di berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi peneli selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(1)

1

Peranan pariwisata dalam pembangunan Negara pada garis besarnya berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi sosial (penciptaan lapangan kerja), dan segi-segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Ketiga segi tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan-wisatawan asing, tetapi juga untuk wisatawan-wisatawan domestik yang kian meningkat peranannya). Pariwisata tidak berbeda dari sektor ekonomi lainnya misalnya industri, dagang, atau transport, maksudnya ialah bahwa pariwisata dalam proses perkembangannya juga mempunyai pengaruh dalam bidang sosial dan budaya. Tidak hanya pariwisata internasional yang memberi pengaruh itu. Pariwisata dalam negeripun mempunyai pengaruh kebudayaan, Lebih-lebih kalau diingat bahwa melalui saluran pariwisata terjadi perjumpaan antara bermacam-macam kebudayaan yang ada pada tiap-tiap suku bangsa di wilayah Indonesia. Meskipun demikian harus diakui, bahwa pengaruh pada kebudayaan di dalam masyarakat Indonesia lebih kuat datangnya dari pariwisata internasional dibandingkan dengan pengaruh yang datang dari pariwisata dalam negeri. Yang demikian itu sebagian besar terjadi karena kekuatan ekonomi pariwisata internasional yang relatif lebih besar dan perhatian mereka yang lebih besar pula terhadap unsur-unsur kebudayaan Indonesia kita yang dianggap eksotik.


(2)

Pengeluaran-pengeluaran para wisatawan memang meningkatkan pendapatan penduduk setempat. Peningkatan pendapatan itu bisa menimbulkan akibat yang negatif. Pengembangan daerah pariwisata bisa menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kebudayaan masyarakat setempat. Positif, jika pengembangannya itu merangsang perhatian lebih besar terhadap nilai-nilai budaya mereka sendiri. Negatif jika pengembangan tadi melunturkan nilai-nilai budaya yang sudah ada karena penduduknya lebih terangsang untuk mengadopsi nilai-nilai budaya asing tanpa menghayati esensinya. Kepariwisataan juga dimaksudkan untuk meningkatkan nasib manusia di daerah-daerah dimana pelbagai industri jasa dapat ditawarkan dan diperdagangkan (James J:54-55).

Tuhan yang Maha Esa telah menganugerahi bangsa Indonesia kekayaan berupa sumber daya yang terdiri atas sumber daya manusia,sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan. Sumber daya alam dan buatan dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata berupa keadaan alam, flora, dan fauna, hasil karya manusia, serta peninggalan sejarah dan budaya yang merupakan modal bagi pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di Indonesia. Modal tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan objek dan daya tarik wisata di Indonesia, serta memupuk rasa


(3)

cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan kepariwisataan dimaksud, diperlukan langkah-langkah yang serasi antara semua pihak yang terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga terwujud keterpaduan lintas sektoral (Harvarindo:1999).

Secara administrasi, pulau Lombok terdiri dari 4 pemerintahan kabupaten dan satu pemerintahan kota yaitu kabupaten Lombok barat, kabupaten Lombok Tengah, kabupaten Lombok Timur, kabupaten Lombok Utara dan kota Mataram. Pulau Lombok merupakan pulau yang memiliki banyak daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun karena kurangnya promosi membuat daerah wisata yang ada di pulau Lombok jarang dikenaloleh para wisatawan. Pulau Lombok dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan pantainya dan pulau kecilnya (yang disebut dengan Gili) oleh para wisatawan. Keberadaan daerah wisata ni memberikan pengaruh bagi masyarakat sekitar, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Di pulau Lombok ada beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan, salah satu diantaranya adalah pantai Senggigi yang ada di wilayah Lombok Barat dan pantai Kuta di Lombok Tengah. Kedua pantai ini ramai akan pengunjung karena keindahan pantainya. (Irianto:2011)

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Barat yang keadaan geografisnya menguntungkan. Pandangan alamnya yang indah, tanah yang subur, serta cadangan air yang melimpah menjadi potensi yang dimanfaatkan dengan baik oleh kabupaten ini. Secara


(4)

geografis, kabupaten ini berada di 115,46 ° - 116,20° bujur timur, dan 8,25°- 8,55° lintang selatan. Dengan luas wilayah sebesar 1.053,92 km persegi. Sebelah utaranya berbatasan dengan kabupaten Lombok Utara, sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan samudera Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan di kabupaten Lombok Barat. Keadaan alam yang indah dan masih alami menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun asing. Banyak jenis objek wisata yang dimiliki oleh kabupaten Lombok barat, seperti pantai, taman pantai, hutan, peninggalan sejarah, air terjun dan sebagainya. (Lombok Barat dalam angka tahun 2012). Dimana dari objek wisata tersebut akan membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat setempat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Khususnya wisata pantai Senggigi yang ada di desa Senggigi Kecamatan Batu Layar di Kabupaten Lombok Barat. Kawasan wisata pantai senggigi merupakan kawasan yang paling banyak jumlah pengunjungnya yaitu sebanyak 429.343 orang, baik pengunjung Mancanegara maupun Nusantara (Dinas Pariwisata Lombok Barat Tahun 2014). Dari adanya pengembangan wisata pantai Senggigi tersebut dapat menggerakkan kegiatan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Banyaknya objek wisata yang ada di Lombok Barat khususnya kawasan wisata pantai Senggigi, diharapkan akan berdampak kepada aktivitas masyarakat khususnya aspek ekonomi. Penelitian ini merumuskan masalah terkait dengan dampak pengembangan objek wisata terhadap kegiatan ekonomi masyarakat dengan mengambil masalah sebagai berikut:


(5)

1. Apakah pengembangan wisata pantai Senggigi mampu memperbaiki akses bagi masyarakat sekitar?

2. Bagaimana perubahan fungsi lahan di sekitar pantai Senggigi?

3. Kesempatan kerja apa saja yang tercipta sebagai dampak pengembangan wisata pantai Senggigi?

4. Secara keseluruhan, pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi, apakah berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan berbagai perbaikan akses oleh masyarakat sebagai dampak positif pengembangan wisata pantai Senggigi.

2. Mengidentifikasi berbagai alih fungsi lahan di wilayah sekitar pengembangan wisata pantai senggigi.

3. Mendiskripsikan dampak pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap terciptanya kesempatan kerja.

4. Mendiskripsikan dampak nyata pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap pendapatan masyarakat.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan pengembangan pariwisata


(6)

dengan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengelola dan tetap melestarikan kawasan pariwisata pantai Senggigi.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi masyarakat dalam merespon kebijakan pengembangan kepariwisataan di daerahnya dengan mengacu kepada keberhasilan / keunggulan di daerah lain.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan sebagai referensi dalam bagian pengembangan wisata di berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi peneli selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.