30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Status daya dukung lingkungan wilayah Kampus IPB Dramaga tergolong kedalam overshoot
telah terlampaui dengan nilai water footprint sebesar 7,9 x 10
6
m
3
kaptahun dan perbandingan kebutuhan dan ketersediaan air sebesar 0.9. Wilayah ini termasuk kedalam zona agroklimat A1
klasifikasi Oldeman dan memiliki potensi CH
lebih
rata-rata sebesar 1604.2 mmtahun. 2.
Kapasitas simpan air yang relatif paling besar adalah pada DTA 11 94 wilayahnya berupa hutan sebesar 235.78 mmtahun, sedangkan kapasitas simpan air yang relatif paling kecil adalah
DTA 9 42 wilayahnya berupa hutan sebesar 109.51 mmtahun. 3.
Tata guna lahan di wilayah Kampus IPB Dramaga yang dianggap ideal adalah yang menghasilkan rasio simpanan air dan limpasan sebesar 65:35, sehingga perlu penambahan vegetasi dibeberapa
wilayah yaitu pada DTA 4 0.42 ha, DTA 7 0.90 ha, DTA 9a 0.16 ha, DTA 9b 0.18 ha, DTA 9c 0.72 ha, dan DTA 12 0.24 ha.
5.2 Saran
1. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk segmen 4 guna mengetahui kemungkinan potensi untuk
pembuatan reservoir, tipe bangunan, ataupun perhitungan struktur, serta kemungkinan wilayah genangan.
2. Model kurva neraca air yang telah dihasilkan dalam penelitian ini dapat dikaji lebih lanjut untuk
menentukan kondisi penutupan lahan yang ideal. 3.
DTA 6 disarankan penanaman vegetasi pada daerah jagaan teras yang sedang dibangun. 4.
Perlu adanya upaya untuk pengelolaan limpasan yaitu melalui kegiatan penghijauan, pemeliharaan dan penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif serta teknis sipil, pada lahan
kritis dan tidak produktif.
31
DAFTAR PUSTAKA
Allen R G, Pereira LS, Raes D, and Smith M.1998. Crop evapotranspiration – Guidelines for
computing crop water requirements. FAO Irrigation and Drainage Paper N 56. Rome, Italy.
Apriyanto B. 2011. Analisis Kebutuhan Air dan Headloss pada Distribusi Air Bersih di Kampus IPB Dramaga, Bogor.Skripsi.Bogor: Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
IPB Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB Press
Asdak C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press
[BAKOSURTANAL] Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. 2008. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209
– 134 Leuwiliang. Cibinong: Bakosurtanal. Skala 1:25000 [BMKG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2012. Data Iklim 2001
– 2011. Stasiun Klimatologi Dramaga. Bogor.
Brata KR, Purwakusuma W, Hidayat Y, Dwiwahyuni E, Baskoro DPT. 2007. Keunggulan dan Manfaat. http:www.biopori.comkeunggulan_lbr.php [30 Mei 2012]
Bulsink F, Hoekstra AY, Booij MJ. 2009. The Water Footprint of Indonesian Provinces Related to the Consumption of Crop Products. [http:www.waterfootprint.orgReportsReport37-
WaterFootprint-Indonesia.pdf [27 Februari 2012] [Dephut] Departemen Kehutanan. 2008. Kerangka Kerja Pengolahan Daerah Aliran Sungai di
Indonesia. Jakarta: Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. [DJRLPS] Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 2009. Peraturan Dirjen
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor P.04 VSET2009 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Jakarta: DJRLPS.
Doorenbos J, Pruitt WO. 1977. Crop Water Requirements. Rome : FAO Irrigation And Drainage Paper. FAO
Evita T. 2007. Penelitian Indikasi Perubahan Iklim Ditinjau dari Intensitas Hujan Maksimum Harian di Wilayah Perkotaan Studi Kasus Jakarta dan Bogor. Tesis. Depok: Fakultas Teknik
Universitas Indonesia. Falkenmark M, Rockström J. 2004. Balancing Water for Humans and Nature. London : Cromwell
Press [IIT] India Institute of Technology. 2008. Water Resources Engineering. Kharagpur: India Institute of
Technology Impron P, Handoko. 1993. Klasifikasi Iklim. In: Handoko ed. Klimatologi Dasar. Bogor: Pustaka
Jaya. pp:161-174 Manan S. 1976. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Bogor : IPB Press
Noerbambang SM, Morimura T. 2000. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta: PT Pradnya Paramitha
Parapat JS. 1997. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air pada Pembangunan Lapangan Golf di Aquila Cipanas Bukit Golf Hotel dan Vila, Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Bogor : Departemen
Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB Prastowo. 2010. Daya Dukung Lingkungan Aspek Sumberdaya Air. Working Paper P4W. Bogor :
Crestpent Press
32 Rustiadi E, Barus B, Prastowo, Iman LS. 2010. Pengembangan Pedoman Evaluasi Pemanfaatan
Ruang. Bogor: Crestpent Press Schwab GO, Frevert RK, Edminster TW, Barnes KK. 1981. Soil and Water Conservation
Engineering. New York : John Wiley and Sons. Inc. Seyhan E. 1990. Dasar
– dasar Hidrologi. Penerjemah : Ir. Sentot Subagyo. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press
Sjarief R. 2002. Pengolahan Sumber Daya Air Dalam Jurnal Konstruksi Disain No.1 Jilid 1. Litbang Kimpraswil
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi Thornthwaite CW, Mather JR. 1957. Instruction and Table For Computing Potensial
Evaotrasnpiration and Water Balance. New Jersey : Centerton [TPB IPB]. 2011. TPB dalam Angka [Homepage dari Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian
Bogor]. http:tpb.ipb.ac.idindex.phpentpb-dalam-angkacategory15-tpb-dalam-angka. [22 Februari 2012].
33
LAMPIRAN
34 Lampiran 1. Pemakaian air rata-rata sehari
No Jenis gedung
Pemakaian air rata-rata sehari
liter Jangka
waktu pemakaian
air rata-rata sehari
jam Perbandingan
luas lantai efektif total
Keterangan
1 Perumahan
mewah 250
8-10 42-45
Setiap penghuni 2
Rumah biasa 160-250
8-10 50-53
Setiap penghuni 3
Apartement 200-250
8-10 45-50
Mewah 250 liter Menengah 180 liter
Bujangan 120 liter 4
Asrama 120
8 -
Bujangan 5
Rumah sakit Mewah1000
Menengah 500- 1000
Umum 350-500 8-10
45-48 setiap tempat tidur
pasien Pasien luar: 8 liter
Staf: 120 liter Keluarga pasien: 160
liter
6 Sekolah dasar
40 5
58-60 Guru: 100 liter
7 SLTP
50 6
58-60 Guru: 100 liter
8 SLTA dan lebih
tinggi 80
6 -
GuruDosen: 100 liter
9 Rumah- toko
100-200 8
- Penghuninya:160
liter 10
Gedung kantor 100
8 60-70
Setiap pegawai 11
Toserba toko serba ada,
departement store
3 7
55-60 Pemakaian air hanya
untuk kakus, belum termasuk untuk
bagian restorannya
12 Restoran
30 5
- Untuk penghuni 160
liter 13
Restoran umum 15
7 -
Untuk penghuni: 160 liter
Pelayan: 100 liter, 70 dari jumlah tamu
15 literorang untuk kakus
14 Toko pengecer
40 6
- Pedagang besar: 30
litertamu, 150 literstaf atau 5 liter
per hari setiap m
2
luas lantai 15
Gedung peribadatan
10 2
- Didasarkan jumlah
jamaah 16
Perpustakaan 25
6 -
Untuk setiap pembaca yang
tinggal 17
Laboraturium 100-200
8 -
Setiap staf Sumber: Noerbambang dan Morimura, 2000
35 Lampiran 2. Data curah hujan bulanan mm Stasiun Klimatologi Dramaga
Badan meteorologi dan geofisika Stasiun
: klimatologi Bogor Balai wilayah II
Elevasi : 190m
Stasiun klimatologi kelas I Lokasi
:06, 331 3” LS
Darmaga Bogor :106, 4459 BT
Data iklim stasiun darmaga 2001 - 2011
Tahun Bulan
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agu
Sep Okt
Nov Des
2011 351
315 271
240 571
388 131
34 147
426 407
258 2010
361 300
261 256
575 338
131 34
157 411
407 258
2009 361
305 261
260 572
338 131
33 157
416 407
258 2008
235 374
674 439
191 164
169 190
305 277
374 236
2007 395
351 285
461 174
257 135
197 207
243 342
448 2006
588 387
209 96
400 263
32 132
25 159
384 215
2005 62
22 565
296 425
596 175
99 372
310 337
209 2004
404 323
432 640
374 169
209 166
392 277
403 432
2003 212
556 471
309 701
180 25
91 268
552 328
396 2002
368 305
261 255
578 338
136 37
158 416
400 256
2001 251
307 251
263 573
330 137
150 157
516 407
218
36 Lampiran 3. Perhitungan curah hujan andalan dengan Metode Weibull
Urutan curah hujan Bulanan
Curah Hujan Bulanan P=80 Bulan mm
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Ags
Sep Okt
Nov Des
Jumlah 221.0
302.3 255.1
245.9 264.0
173.4 71.6
33.9 150.8
256.6 339.0
216.3 2530.0
No. Urut Bulan mm
p=mn+1 Jan
Feb Mar
Apr Mei
Jun Jul
Ags Sep
Okt Nov
Des Jumlah
1 588
556 674
640 701
596 209
197 392
552 407
448 5959
0.08 2
404 387
565 461
578 388
175 190
372 516
407 432
4874 0.17
3 395
374 471
439 575
338 169
166 305
426 407
396 4460
0.25 4
368 351
432 309
573 338
137 150
268 416
407 258
4006 0.33
5 361
323 285
296 571
338 136
132 207
416 403
258 3725
0.42 6
361 315
271 263
571 330
135 99
158 411
400 258
3572 0.50
7 351
307 261
260 425
263 131
91 157
310 384
258 3199
0.58 8
251 305
261 256
400 257
131 37
157 277
374 236
2942 0.67
9 235
305 261
255 374
180 131
34 157
277 342
218 2769
0.75 10
212 300
251 240
191 169
32 34
147 243
337 215
2371 0.83
11 62
22 209
96 174
164 25
33 25
159 328
209 1507
0.92
37 Lampiran 4. Proporsi tutupan lahan
No Tata guna Lahan
Daerah Tangkapan Air ha Total Luas
ha 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 a
b c
1 Bangunan 0.71
0.04 0.38
2.84 0.09
0.00 3.42
3.52 6.70
1.01 11.04 0.00 0.00
0.77 30.52
2 Kebun 0.00
0.00 2.25
0.00 0.00
0.00 0.00
0.35 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 5.48
8.08 3 Kebun Campuran
0.00 1.73
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.76
0.00 0.00 0.00
0.00 2.49
4 Kelapa Sawit 0.00
0.00 2.66
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 0.00
2.66 5 Kolam
0.00 0.00
0.00 0.74
0.00 0.00
0.00 0.00
0.90 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 1.64
6 Lahan Terbangun 0.00
0.00 0.00
1.55 1.47
0.00 3.18
0.00 2.75
1.61 2.95 0.00
0.00 0.00
13.51 7 Pemukiman
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 4.06
2.01 0.00
0.00 0.00
0.26 0.86 0.00
2.75 9.94
8 Perumahan 0.00
3.02 0.27
2.85 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 0.00
6.14 10 Semak
0.00 0.21
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 0.21
12 Tanah Kosong 1.51
0.35 0.67
0.11 0.00
0.10 0.50
0.00 0.00
0.00 0.00 0.21
0.00 1.98
5.43 13 Tegalan
0.00 0.08
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00 0.00
0.00 0.08
14 Tubuh Air 0.00
0.02 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.01
1.03 0.47 0.00
0.18 0.00
1.71 15 Vegetasi bertajuk rendah
6.40 1.87
8.99 5.69
0.09 0.27
0.00 9.28
0.35 1.16
0.72 0.00 0.00
0.00 48.62
16 Vegetasi bertajuk tinggi 14.97
22.73 6.38 13.32 13.89 14.33 11.57
7.58 7.86
5.86 22.29 8.38 2.97
7.79 146.12
Total Luas ha 23.60
30.05 21.60 27.10 15.54 18.76 20.68 20.74 18.57 11.43 37.73 9.45