Kandungan Logam Berat Terlarut pada Tanah Setelah Pertanaman

terak baja mampu meningkatkan Mg-dd tanah. Peningkatan kandungan Mg-dd tanah pengaruh dosis terak T 1 , T 2 , dan T 3 terhadap T pada B masing-masing sebesar 28, 171 dan 208, sedangkan pada B 1 masing-masing sebesar 27, 58 dan 145. Peningkatan kadar Mg-dd tanah akibat pemberian terak baja karena kandungan MgO yang tinggi dalam terak baja Tabel 2. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwarno dan Goto 1997 yang menyatakan bahwa pemberian terak baja meningkatkan konsentrasi Ca dan Mg dalam larutan tanah. Selanjutnya, perlakuan penambahan bahan organik meningkatkan Mg-dd tanah. Hal ini diduga karena selain bahan organik mengandung hara Mg, juga karena bahan organik meningkatkan pH Tabel 3. Kadar Mg-dd berhubungan langsung dengan peningkatan pH dimana seperti Ca-dd, Mg-dd akan menempati bidang pertukaran pada permukaan koloid tanah sehingga Mg-dd makin meningkat seiring dengan peningkatan pH.

4.5. Kandungan Logam Berat Terlarut pada Tanah Setelah Pertanaman

Caisim Hasil analisis logam berat terlarut tanah dengan metode pengeksrak HCl 0.05 N setelah pertanaman caisim disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7. Kadar Pb terlarut akibat pengaruh perlakuan terak baja dan bahan organik menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tanpa perlakuan 0.42 ppm dengan kadar yang berkisar antara 0.02 ppm - 0.26 ppm pada jenis terak S 1 dan 0.01 ppm - 0.26 ppm Tabel 6. Hasil pengukuran pada jenis terak S 1 menunjukkan tidak terdeteksinya Gambar 5. Kadar Mg-dd dalam tanah pengaruh interaksi jenis terak dengan dosis terak Gambar 6. Kadar Mg-dd dalam tanah pengaruh interaksi dosis terak dengan bahan organik Keterangan: Huruf besar yang sama tidak berbeda nyata antara jenis terak baja, sedangkan huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata antara dosis terak baja Keterangan: Huruf besar yang sama tidak berbeda nyata antara bahan organik, sedangkan huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata antara dosis terak baja kadar Cd terlarut pada semua perlakuan, namun pada jenis terak S 2 terdeteksi dengan kadar sebesar 0.01 ppm. Tabel 6. Kadar Logam Berat Terlarut Pb, Cd, As, Sn, Hg Tanah pada Perlakuan Jenis Terak S 2 Convertor Slag Japan Akibat Pemberian Terak Baja dan Bahan Organik Perlakuan Pb Cd As Sn Hg ............................... ppm ............................... ppb Kontrol Tanpa Perakuan 0.42 td td td 0.70 Bahan Organik 0.26 td 0.01 td 2.17 S 1 T 1 B 0.02 td 0.01 0.08 0.28 S 1 T 1 B 1 0.02 td 0.02 td td S 1 T 2 B 0.02 td 0.01 td td S 1 T 2 B 1 0.03 td 0.01 0.15 td S 1 T 3 B 0.02 td td td 0.28 S 1 T 3 B 1 0.03 td 0.01 td 0.35 Keterangan : td = tidak terdeteksi Tabel 7. Kadar Logam Berat Terlarut Pb, Cd, As, Sn, Hg Tanah pada Perlakuan Jenis Terak S 2 Electric Furnace Slag Indonesia Akibat Pemberian Terak Baja dan Bahan Organik Perlakuan Pb Cd As Sn Hg ............................... ppm ............................... ppb Kontrol Tanpa Perlakuan 0.42 td td td 0.70 Bahan Organik 0.26 td 0.01 td 2.17 S 2 T 1 B 0.13 0.01 td td td S 2 T 1 B 1 0.11 td 0.01 td 0.42 S 2 T 2 B 0.01 0.01 0.01 0.15 1.40 S 2 T 2 B 1 0.03 0.01 0.01 td 0.42 S 2 T 3 B 0.01 0.01 td td td S 2 T 3 B 1 0.02 0.01 0.01 td 0.84 Keterangan : td = tidak terdeteksi Hasil pengukuran unsur As dan Sn terlarutTabel 6 dan 7 pada kontrol menunjukkan tidak terdeteksinya td logam berat, namun terdeteksi setelah penambahan terak baja dan bahan organik dengan kadar yang berkisar antara 0.01 ppm-0.02 ppm As terlarut pada jenis terak S 1 dan 0.01 pada jenis terak S 2 , serta 0.08 ppm-0.15 ppm Sn terlarut pada jenis terak S 1 dan 0.15 ppm pada jenis terak S 2 . Hasil pengukuran kadar logam berat Hg terlarut menunjukkan pada perlakuan kontrol kadarnya sebesar 0.70 ppb. Setelah perlakuan, kadar Hg terlarut terukur sebesar 2.17 ppb pada perlakuan bahan organik dan menurun setelah ditambahkan terak baja dengan kadar yang berkisar antara 0.28 ppb – 0.35 ppb pada jenis terak S 1 dan 0.42 ppb –1.40 ppb pada jenis terak S 2 . Kandungan logam berat Pb dan Hg terlarut yang cenderung menurun dengan meningkatnya dosis terak baja diduga berhubungan dengan peningkatan pH akibat pemberian terak baja yang mengakibatkan kelarutan unsur logam berat menurun. Nilai pH yang tinggi menyebabkan kelarutan logam berat makin rendah, terutama bila berada dalam bentuk yang bervalensi tinggi atau bentuk teroksidasi Soepardi, 1983. Darmono 1995 mengatakan bahwa pada tanah-tanah yang masam, pembebasan logam akan naik termasuk logam-logam yang toksik. Logam berat pada tanah yang beracun dapat diturunkan kelarutannya dengan menggunakan beberapa cara, antara lain dengan mempertahankan pH agar tetap tinggi sehingga unsur menjadi kurang mobil dan kurang tersedia Soepardi, 1983, Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pengapuran pada tanah masam sehingga pH akan naik dan menyebabkan imobilitas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pH tanah akibat pemberian terak baja sangat berpengaruh terhadap perubahan sifat kimia tanah dibandingkan dengan ancaman keracunan akibat logam berat. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya kelarutan logam berat yang selama ini menjadi masalah ancaman dalam pengaplikasian terak baja dalam dunia pertanian.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Peningkatan dosis terak baja pada jenis terak S 1 convertor Jepang menurunkan N-total tanah, sedangkan pada jenis terak S 2 electric furnace Indonesia tidak berbeda. Nilai pH meningkat seiring dengan peningkatan dosis terak, dan pengaruh jenis terak menunjukkan efek yang sama terhadap pH. Pengaruh dosis terak pada jenis terak S 1 meningkatkan Ca-dd dan Mg-dd, namun kadar P-tersedia tidak berbeda, sedangkan pada jenis terak S 2 meningkatkan kadar P tersedia, Ca-dd dan Mg-dd. Penambahan bahan organik meningkatkan pH, P-tersedia, dan Ca-dd tanah dan tidak dipengaruhi oleh jenis dan dosis terak. Selanjutnya, kadar N-total, K-dd, dan Mg-dd tanah meningkat dengan penambahan bahan organik dan dipengaruhi oleh dosis terak. Peningkatan dosis terak baik pada tanpa B bahan organik dan dengan B 1 bahan organik pada interaksi antara dosis terak dan bahan organik meningkatkan Mg-dd, namun menurunkan K-dd tanah. Terak baja, bahan organik dan kombinasi keduanya menurunkan Pb dan Hg terlarut, akan tetapi pada beberapa kombinasi perlakuan, Cd terlarut, As terlarut dan Sn terlarut berturut turut meningkat sebesar 0.01 ppm, 0.01-0.02 ppm dan 0.08-0.15 ppm dari kadar yang tidak terdeteksi pada tanah tanpa perlakuan.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di lapangan untuk mengetahui pengaruh terak baja jika diaplikasikan secara langsung dalam skala yang lebih luas.