ular. Madagaskar tercatat empat jenis kura-kura dan satu jenis kadal Gambar 9. Hal ini diduga dikarenakan kemudahan dalam transportasi reptilia dari Amerika
Serikat dibandingkan beberapa negara lainnya. Pada pasar tradisional dijumpai 667 individu reptilia yang diperjualbelikan.
Jenis Trachemys scripta elegans mendominasi reptilia pada pasar-pasar tradisional, dikarenakan mudah dalam pengembangbiakkanya. Pada toko hewan
peliharaan jumlah individu hanya satu atau sepasang per jenis. Menurut wawancara para penjual masih menyediakan stok di lokasi lain. Pada jenis reptilia
yang hanya tersedia satu atau dua individu pada toko, bukan berarti stok reptilia tersebut sedikit namun biasanya para penjual menyimpan Sinaga 2008.
5.2.3. Harga
Dari hasil penelitian dijumpai harga penawaran reptilia yang beragam. Jenis kura-kura Brasil Trachemys scripta elegans untuk ukuran kecil bisa didapat
dengan harga Rp 10.000- Rp 15.000, sedangkan harga penawaran kura Pyxis arachnoides
dihargai dengan Rp 21.000.000. Fenomena ini terjadi karena jenis Trachemys scripta elegans
jenis sangat umum dalam perdagangan reptilia Sinaga 2008, sedangkan Pyxis arachnoides merupakan kura-kura langka, dan jarang
ditemui pada lokasi perdagangan reptilia. Pada pasar tradisional, harga penjualan reptilia untuk jenis lokal lebih
rendah daripada jenis asing. Dari hasil penelitian menunjukkan jenis Python reticulatus
bermotif strip diberikan penawaran harga dengan Rp 2.000.000, Sedangkan untuk jenis Boa super salmon dihargai Rp 6.500.000.
Faktor lain dari pasar tradisional ialah harga modal dari reptilia tersebut, untuk jenis lokal dapat didapat dengan harga yang terjangkau. Harga penawaran pada
jenis yang sama seperti kura-kura Geochelone sulcata dijual di pasar tradisional dengan harga Rp 1.300.000, sedangkan pada toko hewan peliharaan dihargai Rp
1.200.000- Rp 1.600.000. Harga di kedua lokasi tersebut tidak berbeda jauh, dikarenakan jenis tersebut termasuk jenis asing, yang dipasok oleh para importir.
Perbedaan terlihat pada jenis ball python Python regius pada pasar tradisional dihargai Rp 900.000, sedangkan di toko hewan peliharaan harganya mencapai Rp
1.400.000. Jenis Python regius corak spinner dihargai sampai Rp 19.000.000.
Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan corak pada reptilia juga menjadi daya tarik dikalangan pecinta reptilia, untuk jenis Python reticulatus saja
terdiri dari bermacam corak. Perbedaan harga jenis kura-kura antara yang bercorak dan tanpa corak bisa mencapai Rp 2-3 juta Sinaga 2008. Jenis Python
reticulatus yang berasal dari Sumatera, Buton dan Ambon mempunyai corak yang
berbeda dan tentunya harga yang berbeda. Jenis Python reticulatus yang berasal dari Pulau Jawa dihargai Rp 200.000, sedangkan jenis Python reticulatus dari
Pulau Buton diharagai sampai Rp 750.000. Ketidakseimbangan harga juga tercatat untuk jenis Python regius, untuk jenis tanpa corak tertentu dihargai Rp 900.000
namun untuk corak spinner, harga mencapai Rp 19.000.000. Jenis yang dilindungi seperti Cuora galbinifrons mempunya harga
penawaran yang sangat tinggi, kura-kura ini dihargai Rp 5.500.000. Hal sama pada jenis Pyxis arachnoides dihargai dengan Rp 21.000.000. Tingginya harga
diduga karena Cuora galbinifrons dan Pyxis arachnoides merupakan jenis kura- kura langka yang tercatat di daftar merah IUCN berstatus Critically Endangered
dan termasuk dalam Apendiks I CITES. Perdagangan reptilia perlu dihentikan, agar kelestariannya terjaga Soehartono Mardiastuti 2003. Penelitian Sinaga
2008 dijumpai jenis Geochelone radiata harga mencapai Rp 32.000.000. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga jual reptilia : 1 Jenis
asing biasanya mempunyai harga yang lebih tinggi. 2 Corak reptilia, semakin menarik semakin tinggi harganya 3 Jenis reptilia yang dilindungi meningkat
harga jualnya. 4 Reptilia di pasar tradisional harganya cenderung ditawarkan lebih murah daripada reptilia di toko hewan peliharaan
.
5.2.4. Status Perlindungan