17 Lampiran 6 Hasil Uji Kesesuaian Hardware dan Software
No Software
Kebutuhan Minimum
Software Hasil Survei Hardware
Hasil Proces
sor Intel
Core i5-
450M
Memori
DDR3 2GB
VGA Intel
GMA 4500
128 MB
20 GB
available harddisk
space Monitor
Resolusi 1366x
768 pixel
Sesuai
Tidak Sesuai
1 Ubuntu
10.04
1. Processor
1 GHz
2. Memori
512 MB
3. VGA
64 MB, 64 bit
4. Harddisk
4 GB free space
5. Monitor
800x600, 16 bit display
√ -
-
- -
- √
-
- -
- -
√
- -
- -
-
√ -
- -
-
- √
1 1
1
1 1
2 Geoserver
2.0.2
1. Processor
800 MHz
2. Memori
128 MB
3. VGA
64 MB, 64 bit
4. Harddisk
200 MB free space
5. Monitor
800x600, 16 bit display
√ -
-
- -
- √
-
- -
- -
√
- -
- -
-
√ -
- -
-
- √
1 1
1
1 1
3 Quantum
GIS 1.6.0 1.
Processor
800 MHz
2. Memori
256 MB 3.
VGA
64 MB, 64 bit
4. Harddisk
200 MB free space
5. Monitor
800x600, 16 bit display
√ -
-
- -
- √
-
- -
- -
√
- -
- -
-
√ -
- -
-
- √
1 1
1
1 1
18 4
PHP MyAdmin
1. Processor
800 MHz
2. Memori
128 MB 3.
VGA
64 MB, 64 bit
4. Harddisk
100 MB free space
5. Monitor
800x600, 16 bit display
√ -
-
- -
- √
-
- -
- -
√
- -
- -
-
√ -
- -
-
- √
1 1
1
1 1
5 Fusion
Charts 1.
Processor
800 MHz
2. Memori
128 MB 3.
VGA
64 MB, 64 bit
4. Harddisk
100 MB free space
5. Monitor
800x600, 16 bit display
√ -
-
- -
- √
-
- -
- -
√
- -
- -
-
√ -
- -
-
- √
1 1
1
1 1
Keterangan : 1 = sesuai
0 = tidak sesuai
19 Lampiran 7 Model Fisik Database pada MySQL
Tabel kecamatan
Field Tipe
Keterangan
id_kec tinyint 4
primary key nm_kec
varchar 30 Tabel kelurahan
Field Tipe
Keterangan
id_kel tinyint 4
primary key id_kec
tinyint 4 nm_kel
varchar 30 Tabel penduduk
Field Tipe
Keterangan
id_penduduk tinyint 4
primary key Id_kel
tinyint 4 jml_penduduk
mediumint 9 jml_laki
mediumint 9 jml_perem
mediumint 9 Tabel agama
Field Tipe
Keterangan
id_agama tinyint 4
primary key id_kel
tinyint 4 islam
mediumint 9 kristen
mediumint 9 katholik
mediumint 9 hindu
mediumint 9 budha
mediumint 9 lainnya
mediumint 9 Tabel pendidikan
Field Tipe
Keterangan
id_pendidikan tinyint 4
primary key id_kel
tinyint 4 tdk_skl
mediumint 9 tdk_tmt
mediumint 9 sd
mediumint 9 smp
mediumint 9 sma
mediumint 9 diploma
mediumint 9 smuda
mediumint 9 s1
mediumint 9 s2
mediumint 9 s3
mediumint 9 Tabel pekerjaan
Field Tipe
Keterangan
id_kerja tinyint 4
primary key id_kel
tinyint 4 awal
mediumint 9 karyawan
mediumint 9 buruh
mediumint 9 tukang
mediumint 9 swasta
mediumint 9
20 pnegara
mediumint 9 pdaerah
mediumint 9 Tabel golongan_usia
Field Tipe
Keterangan
id_usia tinyint 4
primary key id_kel
tinyint 4 prasekolah
mediumint 9 usia_sd
mediumint 9 usia_smp
mediumint 9 usia_sma
mediumint 9 usia_kuliah
mediumint 9 usia_kerja
mediumint 9 usia_pensiun
mediumint 9 Lampiran 8 Header SIGDUPOK
Lampiran 9 Footer SIGDUPOK
Lampiran 10 Halaman DepanMenu Beranda SIGDUPOK
21 Lampiran 11 Halaman Menu SIG Depok
Lampiran 12 Halaman Utama Peta Kecamatan
22 Lampiran 13 Halaman Peta Kecamatan
Lampiran 14 Chart Peta
23 Lampiran 15 Halaman Peta Kelurahan
Lampiran 16 Data Flow Diagram Level 1
Pengguna Biasa
Administrator
SIGDUPOK
1. Mengolah
Data Peta
2. Mengolah
Data Chart 3.
Menampilkan Informasi Peta
4. Menampilkan
Informasi Chart
Informasi Peta
Data Peta Terolah
Data Chart Terolah
Data Peta
Informasi Chart
Data Chart
Data Peta
Informasi Peta
Data Peta
Data Chart
Data Chart
Informasi Chart
24 Lampiran 17 Arsitektur SIGDUPOK
User Interface
Application Server
Database
Lampiran 18 Tabel Pengujian SIGDUPOK
N o.
Aplikasi Deskripsi
Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil Yang
Diharapkan Hasil
Uji
1 Tabel
Informasi Peta
Melihat informasi
dari peta yang di klik
Tabel informasi peta
belum terlihat
Klik peta wilayah kecamatan
Muncul tabel informasi
jumlah penduduk tiap
kecamatan OK
2 Melihat
Chart Melihat chart
jumlah penduduk
tiap kecamatan
Tabel peta
muncul, chart
belum terlihat Klik
link yang
terdapat di kolom fid
pada tabel
informasi peta Muncul chart
yang berisi
informasi mengenai
jumlah penduduk tiap
kelurahan OK
3 Peta Depok
peta kecamatan
dan peta
kelurahan Melihat layer
peta Peta
belum terlihat
Pilih menu layer peta, pilih layer
Peta yang
dilengkapi dengan
legenda akan terlihat
OK
4 Pewarnaan
Peta Melihat
kepadatan penduduk
tiap kecamatan
berdasarkan perbedaan
warna Pewarnaan
terlihat saat peta muncul
Pilih menu layer peta, pilih layer
Terlihat peta wilayah
kecamatan, dimana setiap
wilayah kecamatan
akan memiliki warna
yang berbeda-beda
tergantung kepadatannya,
warna merah OK
Quantum GIS
Shapefile
Aplikasi untuk mengolah data shapefile
GeoServer
Aplikasi untuk menampilkan peta di web
XMLHTTP
Menampilkan antarmuka berbasis web
Komponen antarmuka peta
Web Browser OpenLayers
25 untuk populasi
tinggi, biru
untukk populasi
sedang, dan
hijau untk
populasi rendah.
5 Halaman
Beranda Melihat
informasi halaman
utama dari
sistem Halaman
Beranda belum terlihat
Menuliskan alamat localhost
untuk mengakses sistem di
bar web browser, yaitu
http:localhost:197 9geoserverwwwgi
sdepokindex.html Muncul
halaman utama
dari sistem
OK
6 Halaman
SIG Depok Melihat
informasi mengenai
penjelasan tentang
SIGDUPOK Halaman utama
sistem Mengakses
menu SIG Depok
Muncul halaman SIG
Depok yang
berisi penjelasan
tentang SIGDUPOK
OK
7 Zoom-in
dan zoom- out peta
Memperbesar dan
memperkecil ukuran
tampilan peta Ukuran default
peta Mengakses simbol
zoom-in dan zoom- out pada peta
Muncul tampilan peta
yang di zoom- out atau di
zoom-in OK
ABSTRACT
T R I C A H Y A U T A R I . Depok’s Population Geographic Information System With GeoServer SIGDUPOK. Under the direction of HENDRA RAHMAWAN and HARI AGUNG ADRIANTO.
A tool that can be used to describe the condition of population is an informative and interactive web-based map webgis. This research developed a population geographic information system using
GeoServer. This system is a joint project between the Depok’s Government with BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi in an effort to increase the quality of population
monitoring. This system was named SIGDUPOK which stands for Depok’s Population Geographic Information System With GeoServer.
The goal of this research is to build a geographic information system to provide information on Depok’s population in an interactive map. This system produces a web-based geographic information
system that can display a digital map, information tables, and charts. This geographic information system presents information by using map as an interface, and displays Depok’s population
distribution with parameters such as total population, educational level, religion, occupation, and age group. Research method on this system refers to GIS Development Guide developed by the
Department of Geography University at Buffalo. This system was developed using Linux operating system, GeoServer as a mapping application, MySQL as a database management, and visualization
applications charts using FusionCharts. This system is expected to be used by Depok Government for decision-making improvement of human resources and regional development.
Keyword : webgis, geographic information system, GeoServer, Depok’s population, population distribution.
.
1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kota Depok merupakan kota di propinsi Jawa Barat yang terletak di selatan Kota
Jakarta. Pada tahun 2008 Kota Depok mengalami
pemekaran wilayah,
dari 6
kecamatan menjadi 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan
Depok 2010 .
Menurut Survei Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004,
Kota Depok memiliki luas wilayah sekitar 200,29 km
2
dengan jumlah penduduk adalah 1.353.249 jiwa, dan kepadatan penduduk
sebanyak 6.756 jiwakm
2
NKRI 2010. Jumlah penduduk ini terus meningkat dari tahun ke
tahun sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pembangunan wilayah
yang seimbang.
Kondisi wilayah Kota Depok merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar
tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi Kota Depok yang dikembangkan
sebagai pusat
pemukiman, pendidikan,
perdagangan dan jasa. Dari fungsi kota tersebut kepadatan
penduduknya menyebar
sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap
wilayah. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya sistem informasi Kota Depok
dengan tujuan menginformasikan bagaimana persebaran penduduk kota Depok.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kependudukan
adalah dengan menggunakan media peta yang informatif dan interaktif berbasis web webgis.
Untuk mengembangkan webgis tersebut, Pemda Kota Depok bekerjasama dengan BPPT Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi membuat sebuah
sistem informasi
geografis kependudukan menggunakan GeoServer yang
diberi nama SIGDUPOK Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok. Dalam
pengerjaan sistem ini, penulis terlibat sebagai pengembang sistem.
Webgis Kota Depok diharapkan dapat menyajikan data dalam bentuk peta digital, tabel
informasi peta dan grafik chart. Dalam penelitian
ini kepadatan
penduduk dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu
kelompok kelas tinggi, sedang, dan rendah.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis
Kota Depok untuk memberikan informasi kependudukan Kota Depok dalam bentuk peta
interaktif yang dilengkapi tabel dan chart.
Ruang Lingkup
Penelitian ini dibuat dengan batasan sebagai berikut ini :
1 Sistem informasi disajikan dalam bentuk
web yang dilengkapi dengan informasi dalam bentuk peta, tabel, dan chart.
2 Data spasial yang digunakan adalah data
administrasi Kota Depok yang mencakup wilayah kecamatan serta kelurahan.
3 Data tektual yang digunakan adalah data
kependudukan Kota Depok tahun 2007. 4
Sistem dikembangkan dengan platform Linux dan aplikasi pemetaan GeoServer.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini adalah dapat diketahui penyebaran
penduduk Kota Depok berdasarkan parameter kependudukan
seperti, jumlah
penduduk, agama, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
serta golongan usia. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang terkait, dalam hal
ini adalah Pemerintah Daerah Kota Depok sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan peningkatan sumber daya manusia dan pembangunan wilayah.
TINJAUAN PUSTAKA Peta
Peta adalah penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai
lokasinya Barus Wiradisastra 2000. Sebuah peta dapat direpresentasikan dalam bentuk :
1 Titik
Merupakan bentuk geografis berdimensi nol yang merepresentasikan bentuk geografi
dengan suatu posisi x, y dan dalam koordinat peta.
2 Garis Merupakan bentuk geometri yang dihasilkan
dari kumpulan
titik yang
saling berhubungan.
3 Area Merupakan bentuk geografi berdimensi dua.
Digunakan untuk menggambar batas suatu wilayah.
4 Permukaan 3D Merupakan bentuk geografi yang memiliki
unsur panjang, lebar, dan tinggi.
Sistem Informasi Geografis SIG
Sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi
yang digunakan untuk memberikan bentuk
1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kota Depok merupakan kota di propinsi Jawa Barat yang terletak di selatan Kota
Jakarta. Pada tahun 2008 Kota Depok mengalami
pemekaran wilayah,
dari 6
kecamatan menjadi 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan
Depok 2010 .
Menurut Survei Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004,
Kota Depok memiliki luas wilayah sekitar 200,29 km
2
dengan jumlah penduduk adalah 1.353.249 jiwa, dan kepadatan penduduk
sebanyak 6.756 jiwakm
2
NKRI 2010. Jumlah penduduk ini terus meningkat dari tahun ke
tahun sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pembangunan wilayah
yang seimbang.
Kondisi wilayah Kota Depok merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar
tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi Kota Depok yang dikembangkan
sebagai pusat
pemukiman, pendidikan,
perdagangan dan jasa. Dari fungsi kota tersebut kepadatan
penduduknya menyebar
sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap
wilayah. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya sistem informasi Kota Depok
dengan tujuan menginformasikan bagaimana persebaran penduduk kota Depok.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kependudukan
adalah dengan menggunakan media peta yang informatif dan interaktif berbasis web webgis.
Untuk mengembangkan webgis tersebut, Pemda Kota Depok bekerjasama dengan BPPT Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi membuat sebuah
sistem informasi
geografis kependudukan menggunakan GeoServer yang
diberi nama SIGDUPOK Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok. Dalam
pengerjaan sistem ini, penulis terlibat sebagai pengembang sistem.
Webgis Kota Depok diharapkan dapat menyajikan data dalam bentuk peta digital, tabel
informasi peta dan grafik chart. Dalam penelitian
ini kepadatan
penduduk dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu
kelompok kelas tinggi, sedang, dan rendah.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis
Kota Depok untuk memberikan informasi kependudukan Kota Depok dalam bentuk peta
interaktif yang dilengkapi tabel dan chart.
Ruang Lingkup
Penelitian ini dibuat dengan batasan sebagai berikut ini :
1 Sistem informasi disajikan dalam bentuk
web yang dilengkapi dengan informasi dalam bentuk peta, tabel, dan chart.
2 Data spasial yang digunakan adalah data
administrasi Kota Depok yang mencakup wilayah kecamatan serta kelurahan.
3 Data tektual yang digunakan adalah data
kependudukan Kota Depok tahun 2007. 4
Sistem dikembangkan dengan platform Linux dan aplikasi pemetaan GeoServer.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini adalah dapat diketahui penyebaran
penduduk Kota Depok berdasarkan parameter kependudukan
seperti, jumlah
penduduk, agama, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
serta golongan usia. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang terkait, dalam hal
ini adalah Pemerintah Daerah Kota Depok sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan peningkatan sumber daya manusia dan pembangunan wilayah.
TINJAUAN PUSTAKA Peta
Peta adalah penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai
lokasinya Barus Wiradisastra 2000. Sebuah peta dapat direpresentasikan dalam bentuk :
1 Titik
Merupakan bentuk geografis berdimensi nol yang merepresentasikan bentuk geografi
dengan suatu posisi x, y dan dalam koordinat peta.
2 Garis Merupakan bentuk geometri yang dihasilkan
dari kumpulan
titik yang
saling berhubungan.
3 Area Merupakan bentuk geografi berdimensi dua.
Digunakan untuk menggambar batas suatu wilayah.
4 Permukaan 3D Merupakan bentuk geografi yang memiliki
unsur panjang, lebar, dan tinggi.
Sistem Informasi Geografis SIG
Sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi
yang digunakan untuk memberikan bentuk
2 digital dan analisis terhadap permukaan
geografi bumi Charter Agtrisari 2003. Sistem ini dapat mendukung pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di suatu lokasi. Menurut Robinson et al. 1995,
komponen pada sistem informasi geografis ada empat, yaitu seperti tergambar pada Gambar 1.
1 Perangkat keras
Sistem informasi
geografis SIG
membutuhkan komputer untuk menyimpan dan untuk mengolah data. Ukuran dari sistem
komputerisasi tergantung pada tipe SIG itu sendiri. SIG memiliki spesifikasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan data yang
digunakan dalam SIG membutuhkan ruang yang besar
dan dalam
proses analisisnya
membutuhkan memori besar dan prosesor yang cepat.
2 Software
Software atau perangkat lunak SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis. Elemen yang
harus terdapat dalam komponen software SIG adalah :
Tool
untuk melakukan
input dan
transformasi data geografis.
Database management system DBMS.
Tool yang mendukung kueri geografis, analisis, dan visualisasi.
Graphical user interface GUI untuk
memudahkan akses pada tool geografis. 3
Data Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk,
yaitu data spasial dan data aspasial data atribut. Data spasial adalah data yang terdiri
atas lokasi eksplisit suatu geografi yang di-set ke dalam bentuk koordinat. Data aspasial adalah
gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan
terhadap suatu
lokasi, seperti
kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain.
4 Organisasi Pengelola dan Pengguna
Banyak SIG yang dikembangkan langsung oleh pengguna karena kebutuhan penerapan
teknologi. Oleh karena itu, bentuk organisasi harus
erat kaitannya
dengan pengguna.
Organisasi yang dibentuk harus sesuai dengan prinsip yang dikembangkan, karena bentuk
organisasi merupakan
salah satu
kunci keberhasilan suatu proyek SIG.
Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Sistem informasi geografis berbasis web merupakan aplikasi yang berjalan pada media
jaringan LAN dan atau internet, khususnya dengan layanan webnya. Dengan demikian,
setiap pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser internet dapat mengirimkan beberapa
request terhadap server-nya untuk memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam
bentuk teks dan file gambar dengan format HTML Prahasta 2009.
GeoServer
GeoServer adalah perangkat lunak server berbasis Java yang memungkinkan pengguna
untuk melihat dan mengedit data geospasial GeoServer 2010. GeoServer dibangun dengan
library GeoTools. GeoTools adalah Java Toolkit
untuk mengembangkan
aplikasi berbasis
Java berdasarkan
standar dari
OpenGIS. GeoServer menitikberatkan pada kemudahan
penggunaan dan standar dalam menyajikan data geospatial lewat web. GeoServer dirancang
untuk menerbitkan data dari semua sumber data spasial dengan menggunakan standar OGC
Open Geospatial Consortium. Layanan yang disediakan oleh GeoServer adalah layanan yang
sesuai dengan open geospatial consortium OGC yaitu web feature service WFS dan
web map service WMS.
Sebuah web
map service
WMS menghasilkan peta berreferensi geografis. Peta
yang dimaksud adalah representasi visual dari geodata. Spesifikasi WMS memberikan standar
bagaimana peta dapat diminta oleh client dan bagaimana server menjelaskan data yang
dimilikinya. Pada spesifikasi implementasi WMS, ada tiga operasi WMS, yaitu :
GetCapabilities Menampilkan service-level metadata yang
berisi deskripsi informasi yang dimiliki WMS dan parameter permintaan yang dapat
diterima.
GetMap
Mendapatkan peta
dengan parameter
dimensi dan
geospasial yang
telah didefinisikan dengan jelas.
GetFeatureInfo
Meminta informasi mengenai fitur tertentu yang ditampilkan pada peta.
WFS atau web feature service merupakan layanan publikasi data geospasial pada tingkat
fitur data spasial melalui media web. Spesifikasi OGC untuk WFS menggunakan teknologi XML
3 Extensible Markup Language dan protokol
HTTP Hyper Text Transfer Protocol sebagai media penyampaiannya atau lebih tepatnya
menggunakan geography markup language GML yang merupakan subset dari XML.
OpenLayers
OpenLayers adalah aplikasi klien berbasis javascript untuk menampilkan data peta pada
web browser tanpa tergantung pada web server OpenLayers
2010. OpenLayers
mengimplementasikan JavaScript API yang digunakan untuk membangun aplikasi SIG
berbasis web. OpenLayers adalah perangkat lunak gratis yang dikembangkan dari dan untuk
komunitas perangkat lunak open source.
MySQL
MySQL adalah suatu manajemen database. Untuk
menambahkan, mengakses,
dan memproses data yang tersimpan pada suatu
database komputer,
diperlukan sistem
manajemen database seperti MySQL. MySQL adalah database server relational di bawah
lisensi GNU General Public License. Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan user
untuk melakukan modifikasi pada source code- nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka
sendiri. MySQL merupakan database server multi-threaded
yang tangguh.
MySQL merupakan sistem clientserver yang terdiri atas
SQL server multithreaded yang memungkinkan backend yang berbeda, sejumlah program client
dan library berbeda, tool administrative, dan beberapa
antarmuka pemrograman
Utdirartatmo 2002.
Shapefile
Terdapat dua kategori data dalam kerangka kerja SIG, yaitu data spasial dan data atribut.
Data spasial merupakan data yang berhubungan dengan letak geografis suatu fitur spasial,
sedangkan data atribut memberikan informasi mengenai fitur spasial Chang 2002. Shapefile
merupakan format yang digunakan oleh ESRI Environmental System Resource Institute yang
menyimpan lokasi geografis berupa informasi atribut polygon, titik point, dan garis line.
Shapefile ESRI terdiri atas tiga file, yaitu : 1
Main file .shp Merupakan file yang dapat diakses secara
langsung dan panjang dari record variabel dalam
file mendeskripsikan
bentuk verteksnya.
2 Index file .shx
Pada file indeks, tiap record terdiri atas proses cetakan offset yang berhubungan
dengan record file utama. 3
Tabel dBASE .dbf Dalam tabel dBASE terdapat fitur atribut
dengan record pada setiap fiturnya.
Pewarnaan Peta
Pewarnaan pada peta ditujukan untuk membedakan wilayah satu dengan lainnya.
Pembagian warna peta, misalnya ditujukan untuk membedakan tingkat kepadatan populasi
penduduk pada
suatu daerah.
Metode pembagian warna pada peta dapat berdasarkan
kategori berikut ini :
-
Equal range : setiap kelas memiliki rentang nilai yang sama
.
Perbedaan antara nilai yang tertinggi dengan terendah untuk setiap kelas
adalah sama. -
Natural breaks : pengelompokan pola data, dengan
nilai-nilai dalam
kelas yang
cenderung sama dan nilai-nilai antar kelas yang berbeda. Data nilai cluster ditempatkan
dalam satu kelas. -
Standar deviasi : masing-masing kelas didefinisikan dengan jarak dari nilai rata-rata
dari semua fitur. -
Quantile : setiap kelas memiliki fitur yang sama, serta m
embandingkan daerah yang berukuran hampir sama, dan menekankan
posisi relatif antar fitur Mitchell 1999.
FusionCharts
Tabel dan
grafik membantu
user memvisualisasikan data lebih mudah untuk
dipahami dibandingkan dengan data dalam bentuk teks. Terdapat banyak library grafik
yang dapat digunakan untuk merancang web atau mengembangkan aplikasi web secara
mudah. Salah satu library grafik yang mudah digunakan adalah FusionCharts.
FusionCharts adalah komponen pembuat chart berbasis flash yang dapat digunakan untuk
membuat animasi dan grafik flash yang interaktif untuk aplikasi web, aplikasi desktop,
dan keperluan presentasi FusionCharts 2010. Berbasis Adobe Flash, FusionCharts dapat
digunakan dengan berbagai macam bahasa pemrograman seperti PHP, ASP.Net, JSP,
ColdFusion, Python, RoR, HTML, atau dalam presentasi PowerPoint. Menggunakan XML
sebagai data antarmuka-nya, FusionCharts mampu menciptakan charts yang menarik dan
interaktif.
FusionCharts yang
digunakan untuk
pembuatan charts pada sistem ini adalah FusionCharts Free, yaitu FusionCharts yang
berlisensi tanpa
berbayar. FusionCharts
memunyai berbagai macam bentuk grafik mulai dari 2D hingga 3D. Macam grafik dari
4 FusionCharts antara lain seperti pie, bar,
stacked, column, serta candlestick. Keuntungan menggunakan FusionCharts antara lain :
1 Menghasilkan animasi dan charts yang
interaktif Menggunakan
FusionCharts, dapat
dengan cepat dan mudah dalam membuat animasi grafik dan memiliki banyak pilihan
interaktif untuk pengguna.
2 Mudah diintegrasikan ke JavaScript
FusionCharts menawarkan
pilihan lanjutan untuk mengintegrasikan grafik
dengan modul JavaScript. 3
Tanpa instalasi Untuk menggunakan FusionCharts, tidak
perlu menginstal apapun pada server, hanya perlu copy-paste file SWF file-file inti
FusionCharts ke server. 4
Mudah digunakan FusionCharts
menggunakan XML
sebagai data, maka yang diperlukan adalah mengkonversi
data ke
dalam XML
menggunakan bahasa pemrograman atau menggunakan teks editor seperti Notepad.
FusionCharts dapat pula dikoneksikan ke database
sehingga memudahkan
pengembang aplikasi untuk melakukan perubahan data.
5 Berjalan pada berbagai platform Sejak FusionCharts menggunakan XML
sebagai data
antarmukanya, maka
FusionCharts dapat dijalankan di server apapun dan terhadap segala bahasa scripting
apapun. Untuk melihat grafik, pengguna hanya perlu memiliki Adobe Flash Player
versi 6 atau lebih, yang merupakan salah satu plugin browser yang paling banyak
digunakan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada GIS Development Guide yang
dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo 2004, yang terdiri atas
beberapa tahap, dan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1 Tahapan penelitian Penjelasan dari tahapan metode penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1
Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan adalah tahapan
untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Tahap analisis ini dilakukan dalam tiga
proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan
fungsional sistem,
dan karakteristik pengguna.
2 Perancangan Konseptual
Proses ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan
fungsional. Perancangan
proses yang
berjalan pada sistem disusun berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional produk
yang digambarkan dalam diagram konteks.
3 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data
Setelah dilakukan identifikasi data, dilanjutkan
dengan melakukan
survei terhadap ketersediaan data dan pengumpulan
data. Tahap survei ketersediaan data meliputi inventarisasi dan dokumentasi data
yang dibutuhkan. Data yang tersedia dikumpulkan
dan dievaluasi
sesuai kebutuhan.
4 Survei Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
11. Penggunaan dan Perawatan Database
10. Pengembangan Sistem
9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem
6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
7. Perencanaan dan Perancangan Database
8. Pembangunan Database
5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak 4. Survei Perangkat Keras
dan Perangkat Lunak 3. Survei Ketersediaan
dan Pengumpulan Data 2. Perancangan
Konseptual
4 FusionCharts antara lain seperti pie, bar,
stacked, column, serta candlestick. Keuntungan menggunakan FusionCharts antara lain :
1 Menghasilkan animasi dan charts yang
interaktif Menggunakan
FusionCharts, dapat
dengan cepat dan mudah dalam membuat animasi grafik dan memiliki banyak pilihan
interaktif untuk pengguna.
2 Mudah diintegrasikan ke JavaScript
FusionCharts menawarkan
pilihan lanjutan untuk mengintegrasikan grafik
dengan modul JavaScript. 3
Tanpa instalasi Untuk menggunakan FusionCharts, tidak
perlu menginstal apapun pada server, hanya perlu copy-paste file SWF file-file inti
FusionCharts ke server. 4
Mudah digunakan FusionCharts
menggunakan XML
sebagai data, maka yang diperlukan adalah mengkonversi
data ke
dalam XML
menggunakan bahasa pemrograman atau menggunakan teks editor seperti Notepad.
FusionCharts dapat pula dikoneksikan ke database
sehingga memudahkan
pengembang aplikasi untuk melakukan perubahan data.
5 Berjalan pada berbagai platform Sejak FusionCharts menggunakan XML
sebagai data
antarmukanya, maka
FusionCharts dapat dijalankan di server apapun dan terhadap segala bahasa scripting
apapun. Untuk melihat grafik, pengguna hanya perlu memiliki Adobe Flash Player
versi 6 atau lebih, yang merupakan salah satu plugin browser yang paling banyak
digunakan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada GIS Development Guide yang
dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo 2004, yang terdiri atas
beberapa tahap, dan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1 Tahapan penelitian Penjelasan dari tahapan metode penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1
Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan adalah tahapan
untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Tahap analisis ini dilakukan dalam tiga
proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan
fungsional sistem,
dan karakteristik pengguna.
2 Perancangan Konseptual
Proses ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan
fungsional. Perancangan
proses yang
berjalan pada sistem disusun berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional produk
yang digambarkan dalam diagram konteks.
3 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data
Setelah dilakukan identifikasi data, dilanjutkan
dengan melakukan
survei terhadap ketersediaan data dan pengumpulan
data. Tahap survei ketersediaan data meliputi inventarisasi dan dokumentasi data
yang dibutuhkan. Data yang tersedia dikumpulkan
dan dievaluasi
sesuai kebutuhan.
4 Survei Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
11. Penggunaan dan Perawatan Database
10. Pengembangan Sistem
9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem
6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
7. Perencanaan dan Perancangan Database
8. Pembangunan Database
5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak 4. Survei Perangkat Keras
dan Perangkat Lunak 3. Survei Ketersediaan
dan Pengumpulan Data 2. Perancangan
Konseptual
5 sistem. Perangkat keras yang digunakan
harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik.
5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat
lunak yang
ada dan
memeriksa kesesuaiannya terhadap perangkat keras
yang akan digunakan. 6
Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Mengimplementasikan perangkat keras
dan perangkat lunak yang digunakan secara nyata untuk membangun aplikasi yang
direncanakan.
7 Perencanaan dan Perancangan Database
Pada tahapan ini dilakukan perancangan logik dan fisik database yang telah dibuat
rancangan konseptualnya. 8
Pembangunan Database Berbagai tipe data yang diperoleh pada
tahapan sebelumnya dimasukkan ke dalam database management system DBMS.
9 Integrasi dan Perancangan Antarmuka
Sistem Integrasi database terhadap aplikasi
yang dibangun dan merancang aplikasi pengguna sebagai media untuk menjalankan
proses-proses yang disediakan sistem. Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka
dan proses dari sistem.
10 Pengembangan Sistem
Perancangan yang telah dibuat pada tahapan
sebelumnya diaplikasikan
menggunakan perangkat lunak dan tool yang
telah ditentukan.
Pengembangan sistem
ini dilakukan
dengan mengkonfigurasikan
layer peta
dan atributnya. Sistem akan dikembangkan
hingga tahap
pewarnaan peta
dan menampilkan
chart. Dari
proses ini
didapatkan suatu sistem yang sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dibuat.
Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian
dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan sejumlah masukan
tertentu kemudian diperiksa apakah keluaran yang
dihasilkan sesuai
dengan yang
diharapkan. 11
Penggunaan dan Perawatan Database Pembuatan dokumentasi dan prosedur
formal untuk sistem yang telah dibangun, sangat
diperlukan untuk
melakukan perubahan terhadap data pada sistem.
Aplikasi SIG sangat bergantung pada ketersediaan data. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perawatan terhadap data secara berkala.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan sistem merupakan tahap awal dalam pembangunan sistem, yaitu untuk
mengetahui kebutuhan dari sistem yang mencakup tiga proses, yaitu deskripsi umum
sistem, kebutuhan fungsional sistem, dan karakteristik pengguna.
a. Deskripsi Umum Sistem