Processor Memori VGA Harddisk Monitor Processor Memori VGA Harddisk Monitor Memori Harddisk Monitor Processor Memori Harddisk Monitor Memori Harddisk Monitor

17 Lampiran 6 Hasil Uji Kesesuaian Hardware dan Software No Software Kebutuhan Minimum Software Hasil Survei Hardware Hasil Proces sor Intel Core i5- 450M Memori DDR3 2GB VGA Intel GMA 4500 128 MB 20 GB available harddisk space Monitor Resolusi 1366x 768 pixel Sesuai Tidak Sesuai 1 Ubuntu 10.04

1. Processor

1 GHz

2. Memori

512 MB

3. VGA

64 MB, 64 bit

4. Harddisk

4 GB free space

5. Monitor

800x600, 16 bit display √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ 1 1 1 1 1 2 Geoserver 2.0.2

1. Processor

800 MHz

2. Memori

128 MB

3. VGA

64 MB, 64 bit

4. Harddisk

200 MB free space

5. Monitor

800x600, 16 bit display √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ 1 1 1 1 1 3 Quantum GIS 1.6.0 1. Processor 800 MHz

2. Memori

256 MB 3. VGA 64 MB, 64 bit

4. Harddisk

200 MB free space

5. Monitor

800x600, 16 bit display √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ 1 1 1 1 1 18 4 PHP MyAdmin

1. Processor

800 MHz

2. Memori

128 MB 3. VGA 64 MB, 64 bit

4. Harddisk

100 MB free space

5. Monitor

800x600, 16 bit display √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ 1 1 1 1 1 5 Fusion Charts 1. Processor 800 MHz

2. Memori

128 MB 3. VGA 64 MB, 64 bit

4. Harddisk

100 MB free space

5. Monitor

800x600, 16 bit display √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ - - - - - √ 1 1 1 1 1 Keterangan : 1 = sesuai 0 = tidak sesuai 19 Lampiran 7 Model Fisik Database pada MySQL Tabel kecamatan Field Tipe Keterangan id_kec tinyint 4 primary key nm_kec varchar 30 Tabel kelurahan Field Tipe Keterangan id_kel tinyint 4 primary key id_kec tinyint 4 nm_kel varchar 30 Tabel penduduk Field Tipe Keterangan id_penduduk tinyint 4 primary key Id_kel tinyint 4 jml_penduduk mediumint 9 jml_laki mediumint 9 jml_perem mediumint 9 Tabel agama Field Tipe Keterangan id_agama tinyint 4 primary key id_kel tinyint 4 islam mediumint 9 kristen mediumint 9 katholik mediumint 9 hindu mediumint 9 budha mediumint 9 lainnya mediumint 9 Tabel pendidikan Field Tipe Keterangan id_pendidikan tinyint 4 primary key id_kel tinyint 4 tdk_skl mediumint 9 tdk_tmt mediumint 9 sd mediumint 9 smp mediumint 9 sma mediumint 9 diploma mediumint 9 smuda mediumint 9 s1 mediumint 9 s2 mediumint 9 s3 mediumint 9 Tabel pekerjaan Field Tipe Keterangan id_kerja tinyint 4 primary key id_kel tinyint 4 awal mediumint 9 karyawan mediumint 9 buruh mediumint 9 tukang mediumint 9 swasta mediumint 9 20 pnegara mediumint 9 pdaerah mediumint 9 Tabel golongan_usia Field Tipe Keterangan id_usia tinyint 4 primary key id_kel tinyint 4 prasekolah mediumint 9 usia_sd mediumint 9 usia_smp mediumint 9 usia_sma mediumint 9 usia_kuliah mediumint 9 usia_kerja mediumint 9 usia_pensiun mediumint 9 Lampiran 8 Header SIGDUPOK Lampiran 9 Footer SIGDUPOK Lampiran 10 Halaman DepanMenu Beranda SIGDUPOK 21 Lampiran 11 Halaman Menu SIG Depok Lampiran 12 Halaman Utama Peta Kecamatan 22 Lampiran 13 Halaman Peta Kecamatan Lampiran 14 Chart Peta 23 Lampiran 15 Halaman Peta Kelurahan Lampiran 16 Data Flow Diagram Level 1 Pengguna Biasa Administrator SIGDUPOK 1. Mengolah Data Peta 2. Mengolah Data Chart 3. Menampilkan Informasi Peta 4. Menampilkan Informasi Chart Informasi Peta Data Peta Terolah Data Chart Terolah Data Peta Informasi Chart Data Chart Data Peta Informasi Peta Data Peta Data Chart Data Chart Informasi Chart 24 Lampiran 17 Arsitektur SIGDUPOK User Interface Application Server Database Lampiran 18 Tabel Pengujian SIGDUPOK N o. Aplikasi Deskripsi Uji Kondisi Awal Skenario Uji Hasil Yang Diharapkan Hasil Uji 1 Tabel Informasi Peta Melihat informasi dari peta yang di klik Tabel informasi peta belum terlihat Klik peta wilayah kecamatan Muncul tabel informasi jumlah penduduk tiap kecamatan OK 2 Melihat Chart Melihat chart jumlah penduduk tiap kecamatan Tabel peta muncul, chart belum terlihat Klik link yang terdapat di kolom fid pada tabel informasi peta Muncul chart yang berisi informasi mengenai jumlah penduduk tiap kelurahan OK 3 Peta Depok peta kecamatan dan peta kelurahan Melihat layer peta Peta belum terlihat Pilih menu layer peta, pilih layer Peta yang dilengkapi dengan legenda akan terlihat OK 4 Pewarnaan Peta Melihat kepadatan penduduk tiap kecamatan berdasarkan perbedaan warna Pewarnaan terlihat saat peta muncul Pilih menu layer peta, pilih layer Terlihat peta wilayah kecamatan, dimana setiap wilayah kecamatan akan memiliki warna yang berbeda-beda tergantung kepadatannya, warna merah OK Quantum GIS Shapefile Aplikasi untuk mengolah data shapefile GeoServer Aplikasi untuk menampilkan peta di web XMLHTTP Menampilkan antarmuka berbasis web Komponen antarmuka peta Web Browser OpenLayers 25 untuk populasi tinggi, biru untukk populasi sedang, dan hijau untk populasi rendah. 5 Halaman Beranda Melihat informasi halaman utama dari sistem Halaman Beranda belum terlihat Menuliskan alamat localhost untuk mengakses sistem di bar web browser, yaitu http:localhost:197 9geoserverwwwgi sdepokindex.html Muncul halaman utama dari sistem OK 6 Halaman SIG Depok Melihat informasi mengenai penjelasan tentang SIGDUPOK Halaman utama sistem Mengakses menu SIG Depok Muncul halaman SIG Depok yang berisi penjelasan tentang SIGDUPOK OK 7 Zoom-in dan zoom- out peta Memperbesar dan memperkecil ukuran tampilan peta Ukuran default peta Mengakses simbol zoom-in dan zoom- out pada peta Muncul tampilan peta yang di zoom- out atau di zoom-in OK ABSTRACT T R I C A H Y A U T A R I . Depok’s Population Geographic Information System With GeoServer SIGDUPOK. Under the direction of HENDRA RAHMAWAN and HARI AGUNG ADRIANTO. A tool that can be used to describe the condition of population is an informative and interactive web-based map webgis. This research developed a population geographic information system using GeoServer. This system is a joint project between the Depok’s Government with BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi in an effort to increase the quality of population monitoring. This system was named SIGDUPOK which stands for Depok’s Population Geographic Information System With GeoServer. The goal of this research is to build a geographic information system to provide information on Depok’s population in an interactive map. This system produces a web-based geographic information system that can display a digital map, information tables, and charts. This geographic information system presents information by using map as an interface, and displays Depok’s population distribution with parameters such as total population, educational level, religion, occupation, and age group. Research method on this system refers to GIS Development Guide developed by the Department of Geography University at Buffalo. This system was developed using Linux operating system, GeoServer as a mapping application, MySQL as a database management, and visualization applications charts using FusionCharts. This system is expected to be used by Depok Government for decision-making improvement of human resources and regional development. Keyword : webgis, geographic information system, GeoServer, Depok’s population, population distribution. . 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Depok merupakan kota di propinsi Jawa Barat yang terletak di selatan Kota Jakarta. Pada tahun 2008 Kota Depok mengalami pemekaran wilayah, dari 6 kecamatan menjadi 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan Depok 2010 . Menurut Survei Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004, Kota Depok memiliki luas wilayah sekitar 200,29 km 2 dengan jumlah penduduk adalah 1.353.249 jiwa, dan kepadatan penduduk sebanyak 6.756 jiwakm 2 NKRI 2010. Jumlah penduduk ini terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pembangunan wilayah yang seimbang. Kondisi wilayah Kota Depok merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi Kota Depok yang dikembangkan sebagai pusat pemukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa. Dari fungsi kota tersebut kepadatan penduduknya menyebar sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya sistem informasi Kota Depok dengan tujuan menginformasikan bagaimana persebaran penduduk kota Depok. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kependudukan adalah dengan menggunakan media peta yang informatif dan interaktif berbasis web webgis. Untuk mengembangkan webgis tersebut, Pemda Kota Depok bekerjasama dengan BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi membuat sebuah sistem informasi geografis kependudukan menggunakan GeoServer yang diberi nama SIGDUPOK Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok. Dalam pengerjaan sistem ini, penulis terlibat sebagai pengembang sistem. Webgis Kota Depok diharapkan dapat menyajikan data dalam bentuk peta digital, tabel informasi peta dan grafik chart. Dalam penelitian ini kepadatan penduduk dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu kelompok kelas tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis Kota Depok untuk memberikan informasi kependudukan Kota Depok dalam bentuk peta interaktif yang dilengkapi tabel dan chart. Ruang Lingkup Penelitian ini dibuat dengan batasan sebagai berikut ini : 1 Sistem informasi disajikan dalam bentuk web yang dilengkapi dengan informasi dalam bentuk peta, tabel, dan chart. 2 Data spasial yang digunakan adalah data administrasi Kota Depok yang mencakup wilayah kecamatan serta kelurahan. 3 Data tektual yang digunakan adalah data kependudukan Kota Depok tahun 2007. 4 Sistem dikembangkan dengan platform Linux dan aplikasi pemetaan GeoServer. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini adalah dapat diketahui penyebaran penduduk Kota Depok berdasarkan parameter kependudukan seperti, jumlah penduduk, agama, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, serta golongan usia. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang terkait, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kota Depok sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan peningkatan sumber daya manusia dan pembangunan wilayah. TINJAUAN PUSTAKA Peta Peta adalah penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai lokasinya Barus Wiradisastra 2000. Sebuah peta dapat direpresentasikan dalam bentuk : 1 Titik Merupakan bentuk geografis berdimensi nol yang merepresentasikan bentuk geografi dengan suatu posisi x, y dan dalam koordinat peta. 2 Garis Merupakan bentuk geometri yang dihasilkan dari kumpulan titik yang saling berhubungan. 3 Area Merupakan bentuk geografi berdimensi dua. Digunakan untuk menggambar batas suatu wilayah. 4 Permukaan 3D Merupakan bentuk geografi yang memiliki unsur panjang, lebar, dan tinggi. Sistem Informasi Geografis SIG Sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Depok merupakan kota di propinsi Jawa Barat yang terletak di selatan Kota Jakarta. Pada tahun 2008 Kota Depok mengalami pemekaran wilayah, dari 6 kecamatan menjadi 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan Depok 2010 . Menurut Survei Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004, Kota Depok memiliki luas wilayah sekitar 200,29 km 2 dengan jumlah penduduk adalah 1.353.249 jiwa, dan kepadatan penduduk sebanyak 6.756 jiwakm 2 NKRI 2010. Jumlah penduduk ini terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas pembangunan wilayah yang seimbang. Kondisi wilayah Kota Depok merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi Kota Depok yang dikembangkan sebagai pusat pemukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa. Dari fungsi kota tersebut kepadatan penduduknya menyebar sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah. Hal inilah yang menjadi pemicu dibangunnya sistem informasi Kota Depok dengan tujuan menginformasikan bagaimana persebaran penduduk kota Depok. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kependudukan adalah dengan menggunakan media peta yang informatif dan interaktif berbasis web webgis. Untuk mengembangkan webgis tersebut, Pemda Kota Depok bekerjasama dengan BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi membuat sebuah sistem informasi geografis kependudukan menggunakan GeoServer yang diberi nama SIGDUPOK Sistem Informasi Geografis Kependudukan Kota Depok. Dalam pengerjaan sistem ini, penulis terlibat sebagai pengembang sistem. Webgis Kota Depok diharapkan dapat menyajikan data dalam bentuk peta digital, tabel informasi peta dan grafik chart. Dalam penelitian ini kepadatan penduduk dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu kelompok kelas tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis Kota Depok untuk memberikan informasi kependudukan Kota Depok dalam bentuk peta interaktif yang dilengkapi tabel dan chart. Ruang Lingkup Penelitian ini dibuat dengan batasan sebagai berikut ini : 1 Sistem informasi disajikan dalam bentuk web yang dilengkapi dengan informasi dalam bentuk peta, tabel, dan chart. 2 Data spasial yang digunakan adalah data administrasi Kota Depok yang mencakup wilayah kecamatan serta kelurahan. 3 Data tektual yang digunakan adalah data kependudukan Kota Depok tahun 2007. 4 Sistem dikembangkan dengan platform Linux dan aplikasi pemetaan GeoServer. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini adalah dapat diketahui penyebaran penduduk Kota Depok berdasarkan parameter kependudukan seperti, jumlah penduduk, agama, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, serta golongan usia. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang terkait, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kota Depok sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan peningkatan sumber daya manusia dan pembangunan wilayah. TINJAUAN PUSTAKA Peta Peta adalah penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai lokasinya Barus Wiradisastra 2000. Sebuah peta dapat direpresentasikan dalam bentuk : 1 Titik Merupakan bentuk geografis berdimensi nol yang merepresentasikan bentuk geografi dengan suatu posisi x, y dan dalam koordinat peta. 2 Garis Merupakan bentuk geometri yang dihasilkan dari kumpulan titik yang saling berhubungan. 3 Area Merupakan bentuk geografi berdimensi dua. Digunakan untuk menggambar batas suatu wilayah. 4 Permukaan 3D Merupakan bentuk geografi yang memiliki unsur panjang, lebar, dan tinggi. Sistem Informasi Geografis SIG Sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk 2 digital dan analisis terhadap permukaan geografi bumi Charter Agtrisari 2003. Sistem ini dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik- karakteristik fenomena yang ditemukan di suatu lokasi. Menurut Robinson et al. 1995, komponen pada sistem informasi geografis ada empat, yaitu seperti tergambar pada Gambar 1. 1 Perangkat keras Sistem informasi geografis SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan untuk mengolah data. Ukuran dari sistem komputerisasi tergantung pada tipe SIG itu sendiri. SIG memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam SIG membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisisnya membutuhkan memori besar dan prosesor yang cepat. 2 Software Software atau perangkat lunak SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis. Elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah :  Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis.  Database management system DBMS.  Tool yang mendukung kueri geografis, analisis, dan visualisasi.  Graphical user interface GUI untuk memudahkan akses pada tool geografis. 3 Data Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk, yaitu data spasial dan data aspasial data atribut. Data spasial adalah data yang terdiri atas lokasi eksplisit suatu geografi yang di-set ke dalam bentuk koordinat. Data aspasial adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain. 4 Organisasi Pengelola dan Pengguna Banyak SIG yang dikembangkan langsung oleh pengguna karena kebutuhan penerapan teknologi. Oleh karena itu, bentuk organisasi harus erat kaitannya dengan pengguna. Organisasi yang dibentuk harus sesuai dengan prinsip yang dikembangkan, karena bentuk organisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu proyek SIG. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Sistem informasi geografis berbasis web merupakan aplikasi yang berjalan pada media jaringan LAN dan atau internet, khususnya dengan layanan webnya. Dengan demikian, setiap pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser internet dapat mengirimkan beberapa request terhadap server-nya untuk memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam bentuk teks dan file gambar dengan format HTML Prahasta 2009. GeoServer GeoServer adalah perangkat lunak server berbasis Java yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan mengedit data geospasial GeoServer 2010. GeoServer dibangun dengan library GeoTools. GeoTools adalah Java Toolkit untuk mengembangkan aplikasi berbasis Java berdasarkan standar dari OpenGIS. GeoServer menitikberatkan pada kemudahan penggunaan dan standar dalam menyajikan data geospatial lewat web. GeoServer dirancang untuk menerbitkan data dari semua sumber data spasial dengan menggunakan standar OGC Open Geospatial Consortium. Layanan yang disediakan oleh GeoServer adalah layanan yang sesuai dengan open geospatial consortium OGC yaitu web feature service WFS dan web map service WMS. Sebuah web map service WMS menghasilkan peta berreferensi geografis. Peta yang dimaksud adalah representasi visual dari geodata. Spesifikasi WMS memberikan standar bagaimana peta dapat diminta oleh client dan bagaimana server menjelaskan data yang dimilikinya. Pada spesifikasi implementasi WMS, ada tiga operasi WMS, yaitu :  GetCapabilities Menampilkan service-level metadata yang berisi deskripsi informasi yang dimiliki WMS dan parameter permintaan yang dapat diterima.  GetMap Mendapatkan peta dengan parameter dimensi dan geospasial yang telah didefinisikan dengan jelas.  GetFeatureInfo Meminta informasi mengenai fitur tertentu yang ditampilkan pada peta. WFS atau web feature service merupakan layanan publikasi data geospasial pada tingkat fitur data spasial melalui media web. Spesifikasi OGC untuk WFS menggunakan teknologi XML 3 Extensible Markup Language dan protokol HTTP Hyper Text Transfer Protocol sebagai media penyampaiannya atau lebih tepatnya menggunakan geography markup language GML yang merupakan subset dari XML. OpenLayers OpenLayers adalah aplikasi klien berbasis javascript untuk menampilkan data peta pada web browser tanpa tergantung pada web server OpenLayers 2010. OpenLayers mengimplementasikan JavaScript API yang digunakan untuk membangun aplikasi SIG berbasis web. OpenLayers adalah perangkat lunak gratis yang dikembangkan dari dan untuk komunitas perangkat lunak open source. MySQL MySQL adalah suatu manajemen database. Untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL. MySQL adalah database server relational di bawah lisensi GNU General Public License. Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan user untuk melakukan modifikasi pada source code- nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server multi-threaded yang tangguh. MySQL merupakan sistem clientserver yang terdiri atas SQL server multithreaded yang memungkinkan backend yang berbeda, sejumlah program client dan library berbeda, tool administrative, dan beberapa antarmuka pemrograman Utdirartatmo 2002. Shapefile Terdapat dua kategori data dalam kerangka kerja SIG, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang berhubungan dengan letak geografis suatu fitur spasial, sedangkan data atribut memberikan informasi mengenai fitur spasial Chang 2002. Shapefile merupakan format yang digunakan oleh ESRI Environmental System Resource Institute yang menyimpan lokasi geografis berupa informasi atribut polygon, titik point, dan garis line. Shapefile ESRI terdiri atas tiga file, yaitu : 1 Main file .shp Merupakan file yang dapat diakses secara langsung dan panjang dari record variabel dalam file mendeskripsikan bentuk verteksnya. 2 Index file .shx Pada file indeks, tiap record terdiri atas proses cetakan offset yang berhubungan dengan record file utama. 3 Tabel dBASE .dbf Dalam tabel dBASE terdapat fitur atribut dengan record pada setiap fiturnya. Pewarnaan Peta Pewarnaan pada peta ditujukan untuk membedakan wilayah satu dengan lainnya. Pembagian warna peta, misalnya ditujukan untuk membedakan tingkat kepadatan populasi penduduk pada suatu daerah. Metode pembagian warna pada peta dapat berdasarkan kategori berikut ini : - Equal range : setiap kelas memiliki rentang nilai yang sama . Perbedaan antara nilai yang tertinggi dengan terendah untuk setiap kelas adalah sama. - Natural breaks : pengelompokan pola data, dengan nilai-nilai dalam kelas yang cenderung sama dan nilai-nilai antar kelas yang berbeda. Data nilai cluster ditempatkan dalam satu kelas. - Standar deviasi : masing-masing kelas didefinisikan dengan jarak dari nilai rata-rata dari semua fitur. - Quantile : setiap kelas memiliki fitur yang sama, serta m embandingkan daerah yang berukuran hampir sama, dan menekankan posisi relatif antar fitur Mitchell 1999. FusionCharts Tabel dan grafik membantu user memvisualisasikan data lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan data dalam bentuk teks. Terdapat banyak library grafik yang dapat digunakan untuk merancang web atau mengembangkan aplikasi web secara mudah. Salah satu library grafik yang mudah digunakan adalah FusionCharts. FusionCharts adalah komponen pembuat chart berbasis flash yang dapat digunakan untuk membuat animasi dan grafik flash yang interaktif untuk aplikasi web, aplikasi desktop, dan keperluan presentasi FusionCharts 2010. Berbasis Adobe Flash, FusionCharts dapat digunakan dengan berbagai macam bahasa pemrograman seperti PHP, ASP.Net, JSP, ColdFusion, Python, RoR, HTML, atau dalam presentasi PowerPoint. Menggunakan XML sebagai data antarmuka-nya, FusionCharts mampu menciptakan charts yang menarik dan interaktif. FusionCharts yang digunakan untuk pembuatan charts pada sistem ini adalah FusionCharts Free, yaitu FusionCharts yang berlisensi tanpa berbayar. FusionCharts memunyai berbagai macam bentuk grafik mulai dari 2D hingga 3D. Macam grafik dari 4 FusionCharts antara lain seperti pie, bar, stacked, column, serta candlestick. Keuntungan menggunakan FusionCharts antara lain : 1 Menghasilkan animasi dan charts yang interaktif Menggunakan FusionCharts, dapat dengan cepat dan mudah dalam membuat animasi grafik dan memiliki banyak pilihan interaktif untuk pengguna. 2 Mudah diintegrasikan ke JavaScript FusionCharts menawarkan pilihan lanjutan untuk mengintegrasikan grafik dengan modul JavaScript. 3 Tanpa instalasi Untuk menggunakan FusionCharts, tidak perlu menginstal apapun pada server, hanya perlu copy-paste file SWF file-file inti FusionCharts ke server. 4 Mudah digunakan FusionCharts menggunakan XML sebagai data, maka yang diperlukan adalah mengkonversi data ke dalam XML menggunakan bahasa pemrograman atau menggunakan teks editor seperti Notepad. FusionCharts dapat pula dikoneksikan ke database sehingga memudahkan pengembang aplikasi untuk melakukan perubahan data. 5 Berjalan pada berbagai platform Sejak FusionCharts menggunakan XML sebagai data antarmukanya, maka FusionCharts dapat dijalankan di server apapun dan terhadap segala bahasa scripting apapun. Untuk melihat grafik, pengguna hanya perlu memiliki Adobe Flash Player versi 6 atau lebih, yang merupakan salah satu plugin browser yang paling banyak digunakan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada GIS Development Guide yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo 2004, yang terdiri atas beberapa tahap, dan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Tahapan penelitian Penjelasan dari tahapan metode penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan adalah tahapan untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Tahap analisis ini dilakukan dalam tiga proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan fungsional sistem, dan karakteristik pengguna. 2 Perancangan Konseptual Proses ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional. Perancangan proses yang berjalan pada sistem disusun berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional produk yang digambarkan dalam diagram konteks. 3 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Setelah dilakukan identifikasi data, dilanjutkan dengan melakukan survei terhadap ketersediaan data dan pengumpulan data. Tahap survei ketersediaan data meliputi inventarisasi dan dokumentasi data yang dibutuhkan. Data yang tersedia dikumpulkan dan dievaluasi sesuai kebutuhan. 4 Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahap ini dilakukan untuk mengetahui perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan 1. Analisis Kebutuhan 11. Penggunaan dan Perawatan Database 10. Pengembangan Sistem 9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem 6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 7. Perencanaan dan Perancangan Database 8. Pembangunan Database 5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 3. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data 2. Perancangan Konseptual 4 FusionCharts antara lain seperti pie, bar, stacked, column, serta candlestick. Keuntungan menggunakan FusionCharts antara lain : 1 Menghasilkan animasi dan charts yang interaktif Menggunakan FusionCharts, dapat dengan cepat dan mudah dalam membuat animasi grafik dan memiliki banyak pilihan interaktif untuk pengguna. 2 Mudah diintegrasikan ke JavaScript FusionCharts menawarkan pilihan lanjutan untuk mengintegrasikan grafik dengan modul JavaScript. 3 Tanpa instalasi Untuk menggunakan FusionCharts, tidak perlu menginstal apapun pada server, hanya perlu copy-paste file SWF file-file inti FusionCharts ke server. 4 Mudah digunakan FusionCharts menggunakan XML sebagai data, maka yang diperlukan adalah mengkonversi data ke dalam XML menggunakan bahasa pemrograman atau menggunakan teks editor seperti Notepad. FusionCharts dapat pula dikoneksikan ke database sehingga memudahkan pengembang aplikasi untuk melakukan perubahan data. 5 Berjalan pada berbagai platform Sejak FusionCharts menggunakan XML sebagai data antarmukanya, maka FusionCharts dapat dijalankan di server apapun dan terhadap segala bahasa scripting apapun. Untuk melihat grafik, pengguna hanya perlu memiliki Adobe Flash Player versi 6 atau lebih, yang merupakan salah satu plugin browser yang paling banyak digunakan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada GIS Development Guide yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo 2004, yang terdiri atas beberapa tahap, dan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Tahapan penelitian Penjelasan dari tahapan metode penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan adalah tahapan untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Tahap analisis ini dilakukan dalam tiga proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan fungsional sistem, dan karakteristik pengguna. 2 Perancangan Konseptual Proses ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional. Perancangan proses yang berjalan pada sistem disusun berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional produk yang digambarkan dalam diagram konteks. 3 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Setelah dilakukan identifikasi data, dilanjutkan dengan melakukan survei terhadap ketersediaan data dan pengumpulan data. Tahap survei ketersediaan data meliputi inventarisasi dan dokumentasi data yang dibutuhkan. Data yang tersedia dikumpulkan dan dievaluasi sesuai kebutuhan. 4 Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahap ini dilakukan untuk mengetahui perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan 1. Analisis Kebutuhan 11. Penggunaan dan Perawatan Database 10. Pengembangan Sistem 9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem 6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 7. Perencanaan dan Perancangan Database 8. Pembangunan Database 5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 3. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data 2. Perancangan Konseptual 5 sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat lunak yang ada dan memeriksa kesesuaiannya terhadap perangkat keras yang akan digunakan. 6 Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Mengimplementasikan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan secara nyata untuk membangun aplikasi yang direncanakan. 7 Perencanaan dan Perancangan Database Pada tahapan ini dilakukan perancangan logik dan fisik database yang telah dibuat rancangan konseptualnya. 8 Pembangunan Database Berbagai tipe data yang diperoleh pada tahapan sebelumnya dimasukkan ke dalam database management system DBMS. 9 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Integrasi database terhadap aplikasi yang dibangun dan merancang aplikasi pengguna sebagai media untuk menjalankan proses-proses yang disediakan sistem. Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka dan proses dari sistem. 10 Pengembangan Sistem Perancangan yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya diaplikasikan menggunakan perangkat lunak dan tool yang telah ditentukan. Pengembangan sistem ini dilakukan dengan mengkonfigurasikan layer peta dan atributnya. Sistem akan dikembangkan hingga tahap pewarnaan peta dan menampilkan chart. Dari proses ini didapatkan suatu sistem yang sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dibuat. Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian dilakukan terhadap fungsi-fungsi sistem dengan cara memberikan sejumlah masukan tertentu kemudian diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. 11 Penggunaan dan Perawatan Database Pembuatan dokumentasi dan prosedur formal untuk sistem yang telah dibangun, sangat diperlukan untuk melakukan perubahan terhadap data pada sistem. Aplikasi SIG sangat bergantung pada ketersediaan data. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan terhadap data secara berkala. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan sistem merupakan tahap awal dalam pembangunan sistem, yaitu untuk mengetahui kebutuhan dari sistem yang mencakup tiga proses, yaitu deskripsi umum sistem, kebutuhan fungsional sistem, dan karakteristik pengguna.

a. Deskripsi Umum Sistem