Doktor Baru, Ahmad Atang S1 hingga S3 Lulusan UMM

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Doktor Baru, Ahmad Atang S1 hingga S3 Lulusan UMM
Tanggal: 2013-02-02

Ahmad Atang saat mempresentasikan disertasinya pada ujian terbuka
Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM.

Untuk pertama kalinya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melahirkan seorang Doktor yang sejak S1 hingga
S3 lulusan dari kampus yang sama. Ahmad Atang dinyatakan lulus dan meraih gelar Doktor setelah mempertahankan
disertasinya di depan ujian terbuka Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM, Sabtu (2/2). Dengan demikian
Atang mencatatkan dirinya sebagai lulusan yang setia studi di UMM.
Sekretaris Prodi Doktor UMM, Dr. Sugeng Puji Leksono membenarkan, Atang adalah lulusan FISIP UMM pada tahun
1990. Studi S2 di Magister Sosiologi UMM diselesaikan pada tahun 1999, dan kini S3 juga lulus dari UMM. “Pak Atang
ini orangnya ulet dan termasuk fanatik pada UMM. Beliau sangat percaya diri dengan almamater UMM sebagai bagian
dari hidupnya,” komentar Sugeng tentang sosok yang sangat dikenal oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur itu.
Di kota asalnya, Kupang, Atang merupakan intelektual yang disegani. Bersama-sama Prof Dr Alo Liliweri, yang juga
promotor untuk disertasinya, Atang kerap membantu pemikiran pemerintah setempat. Itulah sebabnya penelitian yang
diangkat tak jauh dari fenomena di daerahnya itu. Judul disertasinya adalah “Gerakan Sosial Berbasis Budaya (Studi

tentang Gerakan Sosial Melawan Investasi di Kabupaten Lembata)”.
Ujian terbuka berlangsung hangat karena para penguji memberikan pertanyaan tajam terkait temuan Atang. Selain
Alo,penguji lainnya adalah Prof Dr Syamsul Arifin, Prof Dr Ishomudin, Prof Dr Zainudin Maliki, Dr Wahyudi, Dr A Habin,
MA, Dr Vina Salviana. Ujian dipimpin oleh Dr Muhadjir Effend, MAP dan sekretaris Dr Latipun. Hampir semua
pertanyaan dijawab lancar oleh Atang yang kini menjabat Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Kupang itu.
Dalam disertasinya, Atang menemukan beberapa poin penting tentang kekuatan nilai-nilai budaya lokal yang dijadikan
sebagai basis melawan investasi tambang di Lemboto. “Ada nilai-nilai mendasar yang dipegang masyarakat Lemboto
sebagai civil society ketika berhadapan dengan Negara dan investor. Nilai-nilai itu adalah lapak, ihin weren matan mear,
auq niwang, lewo nahtun dan nubunara,” ungkap Atang.
Nilai-nilai itu pada umumnya menolak investasi tambang yang dianggap mempengaruhi perubahan yang tidak
diinginkan. Perlawanan masyarakat dilakukan melalui aksi demonstrasi, sumpah adat, bahkan bentuk pembangkangan
lainnya seperti boikot dan penghadangan dan penghalangan.
“Harus diakui bahwa perlawanan itu mengganggu akselerasi pembangunan Lemboto,” kata Atang. Bupati Lemboto,
Eliezer Yance Sunur, yang ikut hadir dalam ujian itu ikut membenarkan dengan ekspresi manggut-manggut.
Lebih jauh, investasi tambang, terutama untuk tambang emas, ditolak warga. “Apalagi emas menurut warga Lemboto
ibarat jangkar adat dan budaya, jika dikuasai orang lain maka budaya akan runtuh atau berubah,” tambah Atang. Itulah
sebabnya, mitos “jangkar” itu harus diubah dulu sebelum melakukan investasi dengan cara melibatkan masyarakat
setempat dalam mengeksplorasi tambang.
Rektor UMM, Muhadjir Effendy, menyatakan rasa puasnya atas keberhasilan beberapa lulusan Doktor UMM. Sejauh
ini, dalam ujian terbuka yang diikutinya, semua menunjukkan keseriusan sebagai calon doktor yang memang

diharapkan menjadi filosof, intelektual dan ilmuwan itu. “Semoga dengan lulusnya pak Atang ini menambah darah segar
ilmuwan sosial dan politik di Indonesia, terutama di kawasan Timur Indonesia,” harap Muhadjir.
Tahun ini, UMM membuka satu lagi Prodi S3, yakni Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI). Prodi ini masih langka di
Indonesia karena hanya terdapat di IAIN Palembang dan UMM saja. “Padahal kebutuhan akan doctor PAI di Indonesia
sangat banyak, terutama untuk memenuhi pendidik-pendidik agama Islam di perguruan tinggi dan pengambil kebijakan
pendidikan agama,” kata Wakil Direktur Pascasarjana UMM, Prof Dr Syamsul Arifin. (riz/mal/nas)

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

page 2 / 2