PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAPKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA
PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh:
Anju Pebrianti Situmorang
4123321006
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Anju Pebrianti Situmorang dilahirkan di
Rampa (kecamatan Sitahuis) pada tanggal 17 Februari 1995. Ayah bernama
Anggiat Situmorang dan Ibu bernama Rosa Hutagalung. Penulis merupakan anak
pertama dari empat bersaudara. Saudara Kedua bernama Andri Situmorang,
saudara ketiga bernama Vita Situmorang, dan saudara yang paling kecil bernama
Andika Defri Christian Situmorang. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri
156302 di Rampa Kecamatan Sitahuis, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2006, Penulis melanjutkan ke SMP SW Fatima 1 Sibolga, dan lulus tahun 2009.
Pada 2009, Penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 sibolga , dan lulus
pada tahun 2012 dan tahun 2012, penulis di terima di program studi pendidikan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan (UNIMED).

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 5
MEDAN T.P 2015/2016
Anju Pebrianti Situmorang (4123321006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kemampuan
pemecahan masalah Fisika Siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Berbasis Masalah lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi
pokok Suhu dan Kalor kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Semester genap SMA Negeri 5 Medan. Sampel
penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIPA 6 (sebagai kelas eksperimen)
dan kelas X MIPA 7 (sebagai kelas kontrol) ditentukan dengan teknik Cluster
Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran Berbasis Masalah kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan dalam bentuk
tes Uraian.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 38,71 dengan standar deviasi sebesar 12,88 dan nilai rata-rata kelas kontrol

adalah 36,71 dengan standar deviasi sebesar 10,38. Setelah dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan
kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen data tersebut di uji juga
dengan uji t dua pihak diperoleh thitung = (0,69) dan ttabel = (2,00) sehingga thitung <
ttabel. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa
kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Kemudian diberikan perlakuan yang
berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Berbasis Masalah dan
kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data postest yang diperoleh
yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 72,29 dengan standar deviasi 11,91 dan
kelas kontrol 67,09 dengan standar deviasi 12,42. Hasil uji t satu pihak diperoleh
thitung = (6,08) dan ttabel = (1,67) sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, maka
dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan kalor kelas X SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016.
Kata Kunci: Model pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemacahan
Masalah, Fisika.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya dan penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik,

skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II di SMA Negeri 5 Medan T.P.
2015/2016”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr.
Betty M Turnip, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
bapak Drs.Henok Siagian, M.Si, bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, dan ibu Dr.
Eva Marlina Ginting, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan
masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Pintor Simamora, M.Si

selaku dosen pembimbing Akademik dan Alkhafi Maas Siregar,M.Si selaku ketua
jurusan Fisika dan bapak Drs. J.B.Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan
Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan
fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima
kasih di sampaikan juga kepada bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan
FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada ibu Imelda Sitohang, S.Pd selaku guru
bidang studi fisika di SMA Negeri 5 Medan yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan bapak kepala sekolah SMA Negeri 5
Medan atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
Anggiat Situmorang dan Ibunda tersayang Rosa Hutagalung yang selalu
memberikan dorongan, doa, semangat dan dana kepada saya selama

v

menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada saudara-saudaraku
Andri Situmorang, Vita situmorang dan Andika Defri Situmorang selalu memberi
semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
Trima Kasih juga untuk teman yang teristimewa yaitu Poniman Hutagalung yang
selalu memberikan motivasi hingga penulisan skripsi ini selesai. Ucapan terima

kasih juga kepada semua teman saya di pendidikan fisika kelas Ekstensi A 2012
yaitu Adel, Afrina sari, Annisa, Andi, Astrid, Cut, Dahniati, Desi, Dewi Ratna,
Dewi Sartika, Dewi Novita, Dina, Dulas, Evi, Edi, Ipeh, Felisa, Hana, Laila,
Laina, Irma, Irene, Joan, dan Aisyah, Juni dan Fadli. Ucapan terima kasih juga
buat teman berbagi suka dan duka dalam penyelesaian skripsi ini satu dosen
pembimbing Juli, Dulas, Libri, Taufan, Vivi dan Shuliz. Ucapan Terima kasih
juga buat teman PPL yang juga berperan memotivasi dalam penyelesaian skripsi
ini Sriayu, Roy, Elia, Maria, Andry dan Leo, begitu juga untuk satu kost saya
yaitu Mei, kak minne, Riska, kak Risma dan Bang Janri, dan terakhir Ucapan
terima kasih untuk tante Asi Laura dan kak talcha.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya ilmu pendidikan kita.

Medan,

2016

Penulis


Anju Pebrianti Situmorang
4123321006

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar

x

Daftar Lampiran

xi


BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2

Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

1.3

Batasan Masalah ................................................................................ 5

1.4

Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.5

Tujuan Penelitian ............................................................................... 6


1.6

Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

1.7

Definisi Operasional .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teoritis ............................................................................ 8

2.1.1

Pengertian Belajar............................................................................ 8

2.1.2


Keterampilan Pemecahan Masalah .................................................. 8

2.1.3

Pengertian Model Pembelajaran ...................................................... 10

2.1.4

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah......................... 11

2.1.4.1

Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah .................... 11

2.1.4.2

Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah .................................. 13

2.1.4.3

Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah .................................... 13

2.1.4.4

Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah ............................ 14

vii

2.1.4.5

Hasil Belajar Pembelajaran Berdasarkan Masalah ......................... 15

2.1.4.6 Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berdasarkan
Masalah ............................................................................................ 16
2.1.5

Pembelajaran Konvensional ............................................................ 17

2.1.6

Penelitian yang relevan .................................................................... 19

2.1.7

Materi Pembelajaran ........................................................................ 22

2.1.7.1

Suhu ................................................................................................ 22

2.1.7.2

Pemuaian ......................................................................................... 22

2.1.7.3

Pemuaian Gas .................................................................................. 26

2.1.7.4

Kalor ................................................................................................ 27

2.1.7.5

Asas Black ....................................................................................... 29

2.1.7.6

Pemuaian Zat Cair ........................................................................... 30

2.1.7.7

Perubahan Wujud Zat ...................................................................... 30

2.1.7.8

Perpindahan kalor............................................................................ 31

2.2

Kerangka Konseptual ......................................................................... 34

2.3

Hipotesis Penelitian ........................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 36

3.2

Populasi Dan Sampel Penelitian ........................................................ 36

3.2.1

Populasi .............................................................................................. 36

3.2.2

Sampel................................................................................................ 36

3.3

Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 36

3.3.1

Jenis Penelitian................................................................................... 36

3.3.2

Desain Penelitian ............................................................................... 36

3.4

Prosedur Penelitian ............................................................................ 37

3.4.1

Tahap Persiapan ................................................................................. 37

3.4.2

Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 37

3.4.3

Tahap Pengamatan ............................................................................. 38

3.5

Instrumen Penelitian .......................................................................... 40

3.5.1

Angket siswa ..................................................................................... 40

viii

3.5.2

Lembar Observasi .............................................................................. 40

3.5.3

Tes Kemampuan Pemecahan masalah siswa ..................................... 40

3.6

Teknik Analisa Data .......................................................................... 41

3.6.1

Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah siswa .................... 41

3.7

Persyratan Instrumen ......................................................................... 42

3.7.1

Validitas tes ........................................................................................ 42

3.7.1.1

Validitas Isi ....................................................................................... 42

3.8

Teknik Analisis data .......................................................................... 42

3.8.1

Pengujian Hipotesis ........................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 48

4.1.1

Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ........................... 48

4.1.2.

Perlakuan di kedua kelas .................................................................... 50

4.1.2.1 Perlakuan di kelas eksperimen ........................................................... 50
4.1.2.2 Perlakuan di kelas kontrol .................................................................. 52
4.1.3.

Data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol ............................... 53

4.2.

Pembahasan ........................................................................................ 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 60
5.2 Saran ........................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hasil Yang diperoleh Pembelajaran Berdasarkan Masalah

16

Gambar 2.2 Skala-skala Pada Berbagai Termometer

22

Gambar 2.3 Pemuaian Panjang

23

Gambar 2.4 Pemuaian Luas

24

Gambar 2.5 Pemuaian volume

25

Gambar 2.6 Peristiwa Perubahan Wujud

31

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian

39

Gambar 4.1. Rata-Rata Nilai Keterampilan Siswa

51

Gambar 4.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Setiap Pertemuan

52

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 sintaks pembelajaran berdasarkan masalah

13

Tabel 2.2 Penelitian yang relevan

19

Tabel 2.3 Koefisien Pemuaian Berbagai Zat

24

Tabel 3.1. Two Group Pretes – Posttes Design

37

Tabel 3.2 Kisi - Kisi Tes KPM Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor

41

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes KPM

42

Tabel 4.1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

48

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

49

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest

49

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji-t Pretest

50

Tabel 4.5. Nilai Rata-rata Keterampilan Siswa

51

Tabel 4.6. Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

53

Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

54

Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest

54

Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji t Postest

55

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 02
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 03
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 04
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 05
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 06
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 07
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 08
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa I
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa II
Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa III
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa IV
Lampiran 13 Instrumen Tes Keterampilan Pemecahan Masalah
Lampiran 14 Kisi – Kisi soal
Lampiran 15 Angket Siswa
Lampiran 16 Angket Guru
Lampiran 17 Validitas Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator
Lampiran 18 Daftar Nilai Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen
Lampiran 19 Daftar Nilai Pretest Dan Postest Kelas Kontrol
Lampiran 20 Statistik Dasar Nilai Pretes Siswa Kelas
Lampiran 21 Uji Normalitas Data
Lampiran 22 Uji Homogenitas Data
Lampiran 23Uji t dua pihak dan uji Hipotesis
Lampiran 24 Lembar Penilaian Keterampilan
Lampiran 25 Lembar Penilaian LKS
Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 29 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 30 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
Lampiran 31 Nilai-Nilai R Product Moment

Halaman
64
73
83
92
101
107
113
119
125
128
132
135
138
154
158
160
165
168

169
170
178
187
189
193
201
202
207
208
209
211
212

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi yang semakin maju, Indonesia membutuhkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif yang mampu bersaing
untuk menghadapi tantangan-tantangan jaman yang semakin maju. Upaya yang
tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan satu-satunya
wadah yang dapat dipandang mampu membangun SDM yang bermutu tinggi
adalah pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
setiap manusia. Tanpa adanya pendidikan seseorang akan sulit untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam
lingkungan berbangsa dan bernegara.
Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kemampuan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Wina Sanjaya, 2009 : 2).
Dalam

meningkatkan

pendidikan

di

Indonesia

kegiatan

proses

pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang perlu di perhatikan dan harus
ditingkatkan sebab sekolah merupakan salah satu komponen utama pendidikan
yang perlu mengelolah pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip Kegiatan
Belajar Mengajar, selain sekolah guru juga salah satu komponen penting dalam
pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai
kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya,dimana salah
satunya adalah guru dituntut memiliki wawasan yang luas dan penggunaan
strategi pembelajaran

yang bervariasi dan menarik bagi siswa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara umum IPA meliputi tiga bidang dasar, yaitu biologi, fisika, dan
kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan merupakan ilmu yang

1

2

lahir dan berkembang lewat langkah – langkah observasi, perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan
kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat
fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala – gejala melalui
serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar
sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga
komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara
universal. (Trianto, 2014: 137 – 138). Pengertian tersebut memberikan gambaran
bahwa konsep. prinsip dan teori dalam fisika tidak harus dihafal, tetapi dipahami
oleh siswa. Hal ini bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan bahwa siswa
hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika
menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang
dimiliki. (Trianto, 2011: 6)
Dari hasil observasi pada tanggal 19 januari 2016 yang dilakukan di SMA
Negeri 5 Medan bahwa minat dan motivasi belajar siswa masih tergolong rendah
khususnya pelajaran Fisika, hal ini dapat di buktikan

dengan menggunakan

instrumen angket yang disebarkan pada 40 siswa kelas X, diperoleh data bahwa
37,5% (15 siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu biasa saja, 62,5% (25
siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit.
Hal lain yang dilakukan dalam studi pendahuluan ini adalah hasil
wawancara dengan seorang guru fisika (Ibu Imelda Sitohang,S.Pd) di SMA
Negeri 5 Medan, Beliau mengatakan bahwa minat belajar siswa dalam mata
pelajaran fisika di sekolah tersebut masih kurang dan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah-masalah fisika masih rendah hal ini di karenakan dalam
kegiatan belajar mengajar siswa hanya di berikan teori dan cara menyelesaikan
soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa pada masalah fisika yang ada didalam
kehidupan sehari-hari disamping itu siswa juga kurang efektif dalam bertanya dan
mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran Fisika.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka untuk mengatasinya diperlukan
suatu model dan metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk mau
mempelajari fisika dan membuat siswa paham mengenai konsep fisika. Model dan

3

metode tersebut juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi
pelajaran yang diajarkan.
Pembelajaran tersebut sebenarnya dapat diatasi jika guru dapat melihat
permasalahan-permasalahan di kelas dan mencari suatu pendekatan belajar yang
tepat agar materi pembelajaran yang disampaiakan dapat dipahami dan diserap
siswa dengan baik. Dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan
maslalah merupakan suatu model pembelajaran yang di dasarkan pada banyak
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan
membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. ( Trianto, 2009:
90)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) yaitu guru menyodorkan situasisituasi bermasalah kepada siswa dan memerintahkan mereka untuk menyelidiki
dan menemukan sendiri solusinya. pembelajaran berbasis masalah juga bertujuan
membantu siswa mengembangkan kemampuan investigasi dan kemampuan
mengatasi masalah, memberikan pengalaman peran orang dewasa kepada siswa
dan memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuan
nya sendiri untuk berfikir dan menjadi pelajar.(Arend, 2008: 70) disamping
pembelajaran berdasarkan masalah siswa juga harus memiliki kemampuan dalam
memecahkan masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah adalah kemampuan
seseorang untuk menemukan solusi melalui suatu proses yang melibatkan
pemerolehan dan pengorganisasian informasi. Pemecahan masalah melibatkan
pencarian cara yang layak untuk mencapai tujuan menurut. (Margaret, 2011: 212)
Menurut penelitian yang terdahulu Ajeng Utrifani (2014) dengan menggunakan
problem based learning pada materi pokok kinematika gerak lurus dari hasil penelitian
terjadi pengaruh dari model pembelajaran problem based learning bahwa nilai post-test
dikelas eksperimen 74,97% lebih tinggi dibandingkan dengan nilai post-test dikelas
kontrol 69,87% dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajara siswa pada materi
pokok kinematika gerak lurus.

Menurut penelitian Thaufik Hambali (2014) dengan

menggunakan model pembelajaran problem based learning pada materi pokok listrik
dinamis bahwa penelitian juga memperoleh hasil penelitian bahwa hasil belajar dikelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol terbukti dari hasil post-test di

4

kelas eksperimen 77,66% sedangkan kelas kontrol 73,44%. Kesimpulan yang sama juga
diperoleh dari penelitian Dewi,dkk bahwa Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat
perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar melalui
model pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang belajar melalui
model pembelajaran langsung (2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah
antara kelompok siswa yang belajar melalui model pembelajaran berbasis masalah
dengan siswa yang belajar melalui model pembelajaran langsung setelah dilakukan
pengendalian terhadap skor bakat numerik dan (3) terdapat kontribusi bakat numerik
terhadap kemampuan pemecahan masalah dan dari penelitian Elnethra,dkk (2013) bahwa
penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan
berpengaruh meningkatkan skor hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti ingin

mengadakan penelitian dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan
tujuan untuk meningkatkan upaya-upaya yang telah diteliti oleh peneliti
sebelumnya dengan memperhatikan pemanfaatan alokasi waktu dan memberikan
informasi yang cukup mengenai materi yang akan disampaikan sehingga siswa
dapat melihat masalah apa yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
Peneliti akan memberikan dan membimbing siswa dalam mengerjakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu,
peneliti juga akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
pengalokasian waktu seefisien mungkin sehingga diharapkan kemampuan
pemecahan masalah siswa akan lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas ,maka peneliti ingin mengetahui bagaimana hasil
belajar siswa pada materii pokok Suhu dan Kalor dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul:Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Pada Materi
Pokok Suhu dan Kalor kelas X SMA NEGERI 5 MEDAN Tahun
Pembelajaran 2015/2016.

5

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat didefenisikan masalahmasalah yang muncul diantaranya :
1. Rendahnya pemahaman siswa terhadap pemecahan masalah pada mata pelajaran
Fisika.
2. Anggapan siswa terhadap mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit
dan tidak disukai.
3. Terdapat kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep fisika.
4. Siswa kurang efektif dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat proses
pembelajran Fisika.

1.3

Batasan Masalah
Untuk memfokuskan masalah yang di teliti, maka masalah yang akan diteliti

di batasi pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah fisika siswa pada konsep suhu
dan kalor. Adapun masalah yang akan dibatasi pada :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II di SMA Negeri 5 Medan T.P
2015/2016
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah problem based learning.
3. Kemampuan pemecahan masalah siswa dibatasi pada materi pokok Suhu dan
Kalor di kelas X semester 2 SMAN 5 MEDAN

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah

siswa dengan menggunakan

pembelajaran Konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016?

6

3. Apakah ada perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah siswa setelah
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran
Konvensional pada

pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II

SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016?

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui :
1. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016
2. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah

siswa dengan menggunakan

pembelajaran Konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016
3. Mengetahui adanya perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah siswa setelah
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran
Konvensional pada

pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II

SMA Negeri 5 Medan T.P 2015/2016

1.6

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan

peneliti. Adapun manfaat penelitian ini yaitu :
1. Siswa, penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam
mempelajari konsep fisika.
2. Guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif pilihan untuk
menggunakan model pembelajaran yang lebih efektifdalam pembelajaran fisika.
3. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam bidang
penelitian pendidikan dan model-model pembelajaran yang akan menjadi bekal
untuk di aplikasikan dalam kehidupan nyata setelah menyelesaikan studinya.

7

1.7

Defenisi Operasional
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) yaitu guru menyodorkan

situasi-situasi bermaslah kepada siswa dan memerintahkan mereka untuk
menyelidiki dan menemukan sendiri solusinya. PBL juga bertujuan membantu
siswa mengembangkan kemampuan investigative dan kemampuan mengatasi
masalah, memberikan pengalaman peran orang dewasa kepada siswa dan
memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuan nya
sendiri untuk berfikir dan menjadi pelajar.(Arend, 2008: 70)
Kemampuan Pemecahan Masalah adalah kemampuan
menemukan

solusi

melalui

suatu

proses

yang

melibatkan

seseorang untuk
pemerolehan

dan

pengorganisasian informasi. Pemecahan masalah melibatkan pencarian cara yang layak
untuk mencapai tujuan. (Margaret, 2012: 212).

Pengajaran langsung adalah suatu model pengajar yang bersifat teacher
center. Menurut Arends (Trianto 2010 : 41), model pengajaran langsung adalah
salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1.

Kemampuan pemecahan masalah

siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 5 Medan T.P .2015/2016 dengan nilai rata-rata =
72,29.
2.

Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA
Negeri 5 Medan T.P .2015/2016 dengan nilai rata-rata = 67,09.

3.

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dinyatakan ada perbedaan yang
signifikan ataupun ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah pada
materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan T.P
2015/2016 dengan nilai = 72,29.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran:
1.

Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran
berbasis masalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Kemampuan
pemecahan masalah siswa., menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa.

2.

Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh siswa
ataupun masalah yang ditawarkan kepada siswa serta lebih menguasai
tahapan dalam model pembelajaran ini.

60

61

3.

Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
berdasarkan masalah lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan
efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”,
karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan hasil diskusi
mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar), Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Dewi, Sadia, Suma, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan masalah Fisika Melalui
Pengendalian Bakat Numerik, e-Journal Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Ganesha 4: 1-11
Elnetthra, F., (2013), The Role of PBL in Improving Physics Students Creative
Thinking and its Imprint on Gender, journal Universitas Malaysia sabah
1: 1-10.
Gredler dan Margaret, E., (2011), Learning and Instructions, Kencana, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hambali, T., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Pokok Listrik Dinamis
Kelas X MAS Ibadurrahman Stabat T. P. 2013 / 2014, Jurnal Impafi 2:
190-197.
Hamiyah, N., dan Jauhar, M., (2014), Strategi Belajar-Mengajar di Kelas,
Prestasi Pustakarya, Jakarta.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Purwoko, (2010), Fisika 1 SMA Kelas X, Yudhistira, Bogor.
Robert dan Ashlock, (1983), Guiding Each Child Learning of Mathematics,
Charles e.merill Publishing Company, Ohio.
Rogers, (1992), Penyusunan Penskoran dan Penggunaan Tes Prestasi Belajar
Bentuk Uraian, Pusat Penelitian dan Pengembangan System Pengujian,
Jakarta.
Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.

62

63

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sunardi dan Siti, (2013), Fisika untuk SMA/MA kelas X, Yrama Widya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenanda Media Group, Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Trianto, (2014), Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Utrifani,A., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi pokok Kinematika
Gerak Lurus kelas X SMA Negeri 14 Medan T. P. 2013 / 2014, Jurnal
Impafi 2: 9-16.