LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CULTURE PARK DI KABUPATEN KLATEN.

CULTURE PARK DI KABUPATEN KLATEN

Ariadne Kristia Nataya1
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
Email : kristianataya@gmail.com

Culture Park di Kabupaten Klaten adalah sebuah area publik dengan

transformasi karakter pengguna (empatik dan kreatif) yang diharapkan dapat
menjadi suatu ruang yang mengarah pencapaian suasana santai mendorong
interaksi yang akrab/guyub serta mendorong interaksi sosial yaitu pengembangan
berbagai nilai (kultural/seni/budaya maupun sosial). Sebuah ruang untuk kegiatan
yang bersifat publik serta yang bersifat meningkatkan kualitas kehidupan warga
Klaten.
Fungsi Culture Park direalisasikan dengan menghadirkan suasana rekreatif
dan edukatif bagi masyarakat yang diwujudkan dalam ruang luar dan ruang dalam
dengan pendekatan ekologi-budaya dalam arsitektur. Perwujudan budaya pada
desain tata ruang Culture Park di Kabupaten Klaten ini mengambil konsep tata
ruang dan organisasi ruang pada rumah Joglo, elemen-elemen pada rumah Jawa,
vegetasi rumah Jawa, penerapan motif batik bayat khas Klaten pada elemen taman
serta fasilitas taman yang mendukung interaksi sosial. Pendekatan ekologi

arsitektur diwujudkan dalam penataan landscape dan desain massa bangunan pada
Culture Park di Kabupaten Klaten. Melalui pendekatan ekologi-budaya pada

perwujudan desain Culture Park diharapkan ruang publik tersebut dapat menjadi
salah satu ruang terbuka hijau bagi kota yang mampu mewadahi kegiatan sosial dan
budaya masyarakat Kabupaten Klaten.

Kata Kunci : Taman Kota, Kabupaten Klaten, ekologi, budaya

1

Ariadne Kristia Nataya adalah Mahasiswi S1 Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya
Yogyakarta

1

PENDAHULUAN

tersebut termasuk pemerintah. Hal ini


Latar Belakang Pengadaan Proyek

terbukti dengan belum adanya wadah

Klaten merupakan kabupaten

ruang publik bagi pelaku seni dan

di Jawa Tengah yang terletak diantara

masyarakat umum Kabupaten Klaten

2 (dua) kota budaya yaitu Surakarta

untuk menunjukkan karya ataupun

dan Yogyakarta. Oleh karena itu

melihat suatu karya seni/budaya.


Kabupaten Klaten berpeluang pula

Pada sisi lain di era globalisasi

menjadi kota budaya. Kebudayaan

sekarang ini, nilai kebudayaan dan

telah melekat di dalam masyarakat

sosial di dalam masyarakat telah

Indonesia,

tersebut

mulai meluntur bahkan ada sebagian

sangat beragam antara wilayah satu


yang mulai menghilang. Salah satu

dengan wilayah yang lain pun akan

penyebabnya adalah teknologi terus

berbeda. Kabupaten Klaten memiliki

mengalami perkembangan yang dapat

budaya yang beraneka ragam yang

menggeser nilai-nilai kebudayaan dan

masih sering aktif hingga sekarang,

sosial yang telah melekat di dalam

seperti tarian jathilan, sendra tari,


masyarakat Indonesia.

kebudayaan

pertunjukan

kerajinan

Nilai-nilai sosial yang selama

musik

ini diterapkan di masyarakat seperti

karawitan. Ratusan seniman mulai

gotong royong, saling berinteraksi

dari lukis, tari, musik, dan lain-lain


secara langsung juga sudah mulai

sudah menghasilkan

menghilang

tangan,

wayang,

serta

kesenian

karya

yang

dari


kehidupan

pernah dipamerkan di beberapa kota

masyarakat. Masyarakat seakan sibuk

besar seperti Solo, Jogja, Jakarta, dan

dengan dunia mereka sendiri yang

lain-lain. Selain itu Kabupaten Klaten

tidak

juga memiliki organisasi/kelompok

sekitar mereka. Kemajuan teknologi

seni


mengurangi sifat sosial manusia

yang

sekarang.
betapa

masih
Hal

cukup

masyarakat

ini

aktif

menunjukkan


besarnya

dalam

hingga

karena

memperhatikan

cenderung

lingkungan

lebih

suka

peran


berhubungan menggunakan media

perkembangan

sosial online daripada berinteraksi

seni. Kenyataannya, tidak semua

secara langsung.

orang memiliki perhatian pada hal

2

Kondisi seperti itulah maka

jenis

kegiatan.


Semakin

banyak

dibutuhkan

suatu

wadah

bagi

kebutuhan ruang terbangun dapat

masyarakat

untuk

tetap

dapat

berpotensi menimbulkan konflik alih

melestarikan dan menjaga nilai-nilai

fungsi lahan, kerusakan lingkungan,

kebudayaan maupun nilai-nilai sosial

menurunkan

yang ada di dalam masyarakat.

lingkungan, sehingga sangat perlu

Ruang

publik

daya

dukung

yang

dilakukan upaya untuk menjaga,

direncanakan tidak hanya sebagai

menyeimbangkan dan meningkatkan

wadah untuk pertunjukan seni budaya

kualitas

namun diharapkan dapat menjadi

penyediaan Ruang Terbuka Hijau

ruang publik bagi masyarakat yang

yang memadai.

mampu mewadahi kegiatan sosial
masyarakat

seperti

berkumpul,

lingkungan

melalui

Culture Park sebagai area

publik dengan transformasi karakter

bersantai, berekreasi, berolah raga

pengguna

dan sebagainya.

diharapkan dapat menjadi suatu ruang

(empatik

dan

kreatif)

Pada sisi lain, Kabupaten

yang mengarah pencapaian suasana

Klaten yang terletak di antara 2 (dua)

santai mendorong interaksi yang

kota besar

akrab/guyub

yaitu Surakarta dan

serta

mendorong

Yogyakarta menjadikan Kabupaten

interaksi sosial yaitu pengembangan

Klaten sebagai salah satu kabupaten

berbagai nilai (kultural/seni/budaya

di Jawa Tengah yang memiliki

maupun sosial). Sebuah ruang untuk

perkembangan

dan

kegiatan yang bersifat publik serta

berpotensi untuk berkembang. Oleh

yang bersifat meningkatkan kualitas

karena

kehidupan warga Klaten.

itu,

cukup

pesat

Kabupaten

Klaten

berpeluang sebagai jalur penunjang
utama aktivitas ekonomi dan jasa

Latar Belakang Permasalahan

serta adanya daya tarik internal. Salah
satu
suatu

konsekuensi
wilayah

meningkatnya

perkembangan

adalah
kebutuhan

semakin
ruang

terbangun untuk menampung berbagi

Ruang

publik

yang

akan

dibangun ialah Culture Park berupa
taman kota dimana akan mewadahi
unsur-unsur
budaya

dan

alam

serta

sosial

kegiatan

masyarakat

3

sehingga memiliki ciri eko-budaya.

juga dapat menjadi sarana bermain

Ekologi Budaya adalah sebuah cara

untuk anak-anak. Jadi Culture Park

pandang

persoalan

tidak hanya berisikan vegetasi yang

lingkungan hidup dalam perspektif

bermanfaat bagi ekologi namun juga

budaya.

merupakan sarana umum yang ditata

memahami

Culture Park dalam wujud

atau

disediakan

untuk

seluruh

taman kota merupakan suatu bentuk

masyarakat sebagai sarana sosial dan

aksi dalam meningkatkan kualitas

budaya.

lingkungan hidup kota. Fungsi taman

Culture

Park

dengan

selain merupakan estetika ruang kota,

pendekatan eko-budaya diharapkan

juga berfungsi sebagai penjaga dan

dapat menambah ruang terbuka hijau

pengatur iklim mikro (kota).

yang belum mencapai 30% dari

Fungsi lain dari Culture Park

luasan kota. Pendekatan eko-budaya

yang ialah fungsi budaya. Budaya

yang diterapkan pada Culture Park

memiliki beberapa wujud dalam

diharapkan

kehidupan masyarakat. Salah satunya

meningkatkan kualitas lingkungan

wujud sistem sosial yang berupa

hidup kota namun dapat juga menjadi

aktivitas

saling

taman untuk berekreasi masyarakat

berinteraksi dan selalu mengikuti

yang terdapat unsur-unsur alam serta

pola-pola tertentu berdasarkan adat

mampu mewadahi kegiatan budaya

tata

dalam

manusia

kelakuan

yang

yang

ada

dalam

masyarakat. Culture Park mewadahi

tidak

wujud

hanya

sistem

dapat

sosial

masyarakat.

hubungan sosial masyarakat antara
yang satu dengan yang lainnya.

Rumusan Permasalahan

Padatnya aktivitas masyarakat di kota

Bagaimana wujud rancangan

membuat hubungan interaksi sosial

Culture Park di Kabupaten Klaten

satu dengan yang lain berkurang.

sebagai

Culture Park menjadi fasilitas umum

masyarakat Klaten dan sekitarnya

yang disediakan untuk masyarakat

yang mampu mewadahi kegiatan

berkumpul, berinteraksi satu dengan

sosial budaya masyarakat melalui

yang lain. Selain itu Culture Park

tatanan massa dan ruang luar serta

sarana

rekreasi

bagi

4

tatanan

ruang

dalam

dengan

pendekatan ekologi-budaya lokal.

TINJAUAN CULTURE PARK
Pengertian Culture Park
Culture Park adalah ruang

Tujuan dan Sasaran

umum (public space) yang selain

Tujuan

memenuhi fungsi sebagai tempat

Terwujudnya
konseptual
perancangan
Kabupaten

landasan

perencanaan
Culture

Klaten

dan

Park

yang

di

mampu

(places)

beraktivitas

sosial

dan

budaya juga memiliki peran untuk
menampilkan

keindahan

dari

berbagai jenis tanaman dan bentuk

meningkatkan kualitas lingkungan

alam.

kota serta mewadahi kegiatan sosial

mampu memahami kondisi lokal

budaya masyarakat melalui tatanan

dimana ruang itu berada, mampu

ruang

mendukung

dan

pendekatan ekologi-budaya.

nilai-nilai

sosial

Sasaran

lingkungan sekitarnya sehingga dapat

luar

dan

dalam

dengan

 Mengkaji tata ruang luar dan
dalam Culture Park

dengan

kondisi

eksisting

Park

diharapkan

mengembangkan
budaya

di

berfungsi sebagai ruang bersama
yang indah dan nyaman dengan tetap
memberi

pendekatan ekologi-budaya

 Menganalisis

Culture

kontribusi

terhadap

lingkungan sekitar.

RTH di Kabupaten Klaten serta
kondisi

site

yang

akan

direncanakan untuk pembangunan

Ruang Publik
Berdasarkan

Culture Park

 Menghasilkan

Culture Park sebagai Bagian dari

konsep

Culture

pengertian

Culture Park yang sudah dijelaskan,

pada

Culture

mampu

kualitas

bentukan ruang bersama. Ruang yang

lingkungan kota serta mewadahi

mampu mewadahi berbagai aktivitas

kegiatan sosial budaya masyarakat

sosial budaya, sebagai ruang untuk

melalui tatanan ruang luar dan

berinteraksi yang dapat memberikan

dalam dengan pendekatan ekologi-

kenyamanan bagi penggunanya. Di

budaya.

samping mewadahi berbagai aktivitas

meningkatkan

Park

mengarah

Park di Kabupaten Klaten yang

5

sosial budaya, Culture Park juga

TINJAUAN

mengarah pada penciptaan ruang

KABUPATEN KLATEN

yang

Letak

bermakna

sebagai

wadah

aktivitas masyarakat yang dirancang

Culture

Park

kontribusi
lingkungan
dikatakan

mampu
positif

di

Luas

Wilayah

Secara

geografis,

letak

Kabupaten Klaten cukup strategis

memberi

karena merupakan jalur penghubung

terhadap

antara dua kita besar yaitu Kota

sekitarnya,

menjadi

dan

Kabupaten Klaten

spesifik dengan memahami potensipotensi lingkungan sekitar sehingga

WILAYAH

ruang

dapat

Yogyakarta dengan Surakarta yang

yang

merupakan kota pusat budaya dan

bermakna bagi lingkungannya.

wisata yang ada di Jawa bagian
tengah, selain itu, Kabupaten Klaten

Peranan Culture Park pada Ruang

berbatasan langsung dengan Daerah

Terbuka Hijau

Istimewa

Culture

Park

merupakan

Yogyakarta

yang

merupakan pusat pendidikan dan

perwujudan dari taman kota dengan

wisata.

fungsi tertentu, yaitu sebagai wadah

adalah sebesar 65.556 Ha. Ibu Kota

kegiatan sosial budaya masyarakat.

Kabupaten

Taman kota merupakan salah satu

Klaten,

wujud dari Ruang Terbuka Hijau

kecamatan yaitu Klaten Utara, Klaten

(RTH) sehingga keberadaan Culture

Tengah, dan Klaten Selatan.

Park memiliki

Luas

Kabupaten

Klaten

yang

adalah

terdiri

atas

Klaten

Kota
tiga

peranan terhadap

penambahan luas RTH di Kabupaten

Pemilihan Lokasi

Klaten. Culture Park bersifat publik

Sasaran

karena Culture Park merupakan

adalah Kecamatan Klaten Utara.

perwujudan dari taman kota, dimana

Pada Rencana Tata Ruang Wilayah

taman kota tersebut bersifat sebagai

Kabupaten Klaten, Kecamatan Klaten

RTH publik.

Utara termasuk dalam kecamatan

utama

pemilihan

lokasi

yang merupakan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). PKW kawasan
perkotaan berfungsi untuk melayani

6

kegiatan skala provinsi atau beberapa

Mendekati

masalah

kabupaten/kota. Pada tata guna lahan

perancangan

Kecamatan Klaten Utara merupakan

konsep ekologi, berarti ditujukan

kawasan permukiman.

Site yang

pada pengelolaan tanah, air dan udara

dipilih sebagai lokasi Culture Park

untuk keberlangsungan ekosistim.

merupakan wilayah PKW yang padat

Efisiensi penggunaan sumber daya

dengan permukiman, aksesbilitas mudah

alam tak terperbarui (energi) dengan

diakses publik maupun angkutan umum,

mengupayakan

tapak berada pada area dekat dengan
permukiman, kantor desa dan pasar, serta
tapak belum tertata sebagai ruang publik.

arsitektur

energi

dengan

alternatif

(solar , angin, air, bio). Menggunakan
sumber daya alam terperbarui dengan
konsep siklus tertutup, daur ulang dan

LANDASAN

TEORI

alam

PERANCANGAN

arsitektur

sebagai

ilmu teknik yang dialihkan kepada
arsitektur

kemanusiaan

memperhitungkan

yang

keselarasan

dengan

alam

manusia

penghuninya.

dan

kepentingan
Ekologi

arsitektur juga mengandung bagianbagian

dari

arsitektur

(arsitektur

kemanusiaan

biologis
yang

memperhatikan kesehatan), arsitektur
alternatif, arsitektur matahari (dengan
memanfaatkan

energi

surya),

arsitektur bionik (teknik sipil dan
konstruksi

yang

memperhatikan

kesehatan manusia), serta biologi
pembangunan.

sampai

kembali,

Tinjauan Ekologi
Ekologi

hemat energi mulai pengambilan dari
pada

penggunaan

penyesuaian

terhadap

lingkungan sekitar, iklim,

sosial

budaya, dan ekonomi. Keselarasan
dengan perilaku alam, dapat dicapai
dengan

konsep

perancangan

arsitektur yang kontekstual, yaitu
pengolahan perancangan tapak dan
bangunan
setempat.

yang

sesuai

termasuk

potensi
topografi,

vegetasi dan kondisi alam lainnya.
Material yang dipilih harus
dipertimbangkan hemat energi mulai
dari pemanfaatan sebagai sumber
daya alam sampai pada penggunaan
di bangunan dan memungkinkan daur
ulang (berkelanjutan) dan limbah
yang dapat sesuai dengan siklus di
alam. Konservasi sumberdaya alam

7

dan keberlangsungan siklus-siklus

termasuk di dalamnya perencanaan,

ekosistim di alam, pemilihan dan

desain, konstruksi, dan penyelesaian

pemanfaatan bahan bangunan dengan

dekorasi

bangunan

menekankan

ataupun

coraknya

pada

daur

ulang,

yang

bentuk

diikuti

secara

kesehatan penghuni dan dampak pada

turuntemurun dan dijadikan sebagai

alam sekitarnya, energi yang efisien,

kekhasan daerah Jawa.

dan

mempertahankan

setempat.

Keselarasan

potensi

Pada umumnya di dalam

rancangan

bangunan tradisional terdapat bagian-

arsitektur dengan alam juga harus

bagian

dapat menjaga kelestarian alam, baik

kepribadian Kebudayaan Jawa, tetapi

vegetasi setempat maupun mahluk

berbeda fungsinya. Bentuk rumah

hidup lainnya, dengan memperluas

Joglo merupakan tipe ideal rumah

area hijau yang diharapkan dapat

tradisional Jawa, karena susunan

meningkatkan penyerapan CO2 yang

ruangannya lebih jelas.

dihasilkan kegiatan manusia, dan

Pola Tata Massa Rumah Bentuk Joglo

yang

menunjukkan

melestarikan habitat mahluk hidup
lain.

Tinjauan Budaya
Budaya (culture) diartikan
sebagai sebagai segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah
dan mengubah alam. Kebudayaan
atau budaya menyangkut keseluruhan
aspek

kehidupan

manusia

Pendapa merupakan bagian

baik

materiel maupun nonmateriel.

rumah yang terletak di depan dan
dibuat selalu terbuka. Pada umumnya

Tinjauan Arsitektur Tradisional

bangunan pendapa berbentuk Joglo
atau

Jawa
Arsitektur tradisional Jawa
adalah suatu seni atau ilmu bangunan,

Limasan,

tergantung

dari

kemampuan si pemiliknya. Fungsi
Pendapa yaitu untuk mengadakan

8

pertemuan-pertemuan, tempat rapat,

ended

atau bermusyawarah. Untuk pendapa

keseimbangan yang berhenti dalam

milik

suatu ruang, yaitu senthong tengah.

bangsawan,

kebanyakan

berfungsi untuk pergelaran kesenian

yaitu

plan

simetris

Pola Organisasi Ruang Rumah Jawa

tradisional seperti tarian.
Dalem
tinggal

merupakan

keluarga.

tempat

Dalem

dapat

berbentuk Limasan atau Joglo. Di
dalam Dalem atau bagian Krobongan
disimpan

harta

pusaka

yang

bermakna gaib serta padi hasil panen
pertama, Dewi Sri juga dianggap
sebagai pemilik dan nyonya rumah

Ruangan di bagian belakang
Gandhok

yang

memanjang di sebelah kiri dan kanan
Pringgitan

dan

Palem

yang

dipergunakan untuk tempat tinggal
keluarga (kerabat). Tetapi untuk
Keraton

Surakarta,

Gandhok

digunakan untuk tempat tinggal abdi
dalem dan untuk tempat meracik
masakan sebelum dimasak di Pawon.
Pola organisasi ruang dalam
rumah

tradisi

berdasarkan

Jawa

biasanya

memiliki berbagai macam tanaman
yang selalu ditanam pada rumah Jawa
mereka. Tanaman-tanaman tersebut

yang sebenarnya.

dinamakan

Orang

Jawa

tingkatan

atau

dibuat
nilai

masing-masing ruang yang terurut
mulai dari area publik menuju area
privatatau sakral. Pembagian ruang
simetris dan menganut pola closed

dipercayai memiliki makna yang
berarti, baik bagi si penghuni rumah
maupun bagi rumah itu sendiri.
Beberapa jenis tanamannya adalah
sebagai berikut:
Pohon Sawo Kecik
Sawo kecik berasal dari kata sarwo
becik artinya serba atau selalu baik,
yang bermakna bahwa orang hidup
hendaknya selalu berbuat baik, baik
terhadap sesama maupun lingkungan.
Pohon Kepel
Hasil pokok dari pohon kepel adalah
bunganya

karena

apabila

orang

memakan buahnya akan memiliki bau
yang harum pada tubuhnya, sampaisampai bau keringatpun bisa menjadi

9

harum. Hal ini bermakna bahwa

tetap

masyarakat yang dekat dengan raja

fasilitas Culture Park tersebut.

dan raja mampu melindunginya.

Menggunakan

Pohon Palem

buatan lokal yang ekologis seperti

Palem bisa tumbuh walapun hanya

Tanah, tanah liat, lempung, tras,

ditaruh di dalam pot bunga, ini

kapur, batu kali, batu alam yang

bermakna bahwa orang jangan hanya

merupakan bahan bangunan yang

bisa hidup enak, tetapi dalam situasi

dapat digunakan kembali. Selain itu

dan kondisi apapun harus bisa atau

juga menggunakan bahan bangunan

mampu untuk hidup.

komposit seperti beton bertulang,

menyatu

dengan

bahan

fasilitas-

bangunan

pelat serat semen, beton komposit, cat
ANALISIS PERENCANAAN DAN

kimia, perekat.

PERANCANGAN

Efisiensi penggunaan sumber daya

Analisis

Penekanan

Konsep

Ekologi
Penekanan Konsep Ekologi

alam.

 Menggunakan
dalam

ventilasi

bangunan.

alam

Ventilasi

ada Culture Park diterapkan dalam

berfungsi untuk pertukaran udara.

beberapa prinsip kriteria bangunan

Hal

sehat dan ekologis menurut Heinz

arsitektur ekologis tentunya yang

Frick. Penerapan Konsep Ekologi

berkaiatan dengan unsur alam

pada Culture Park

salah satunya yaitu penggunaan

yaitu sebagai

berikut :

berkaiatan

dengan

ventilasi dari alam

Menciptakan kawasan hijau di antara
kawasan

yang

bangunan.

Tujuan

 Mengolah

air

hujan

dengan

dari

penerapan bak penampungan air

diciptakannya kawasan hijau adalah

hujan yang akan digunakan untuk

sebagai salah satu upaya untuk

menyiram

meningkatkan kualitas lingkungan

menghemat energi air.

kota. Ruang terbuka hijau dirancang

 Pengelolaan

tanaman

sampah

sehingga

dengan

tidak hanya sebagai susunan beberapa

membedakan sampah organik dan

vegetasi, namun dirancang seperti

anorganik.

hutan kota mini yang keberadaannya

10

 Penerapan sistem biopori, dimana

juga pada elemen-elemen bangunan.

sistem biopori dapat mengatasi

Pada bangunan di Culture Park akan

banjir dengan cara meningkatkan

diterapkan

daya

mengubah

bangunan rumah Jawa, agar unsur

sampah organik menjadi kompos,

budaya secara fisik tetap dapat

memanfaatkan

aktivitas

dirasakan di Culture Park seperti

fauna tanah dan akar tanaman dan

pada bentuk atap, ornamen atap,

mengatasi

bentuk

resapan

air,

peran

masalah

yang

pintu

beberapa

jendela,

elemen

ornamen-

ditimbulkan oleh genangan air

ornamen jawa pada beberapa elemen

seperti penyakit demam berdarah

bangunan.
Selain itu penekanan konsep

dan malaria.
Analisis

Penekanan

Konsep

budaya

lokal

juga

menerapkan

penanaman vegetasi-vegetasi rumah

Budaya Lokal
Culture Park

yang akan

Jawa. Orang Jawa biasanya memiliki

Klaten

berbagai macam tanaman yang selalu

menerapkan pola tata ruang Rumah

ditanam pada rumah Jawa mereka.

Jawa khususnya rumah bentuk Joglo.

Tanaman-tanaman

Setiap bagian dari rumah bentuk joglo

dipercayai memiliki makna yang

memiliki fungsi masing-masing dan

berarti, baik bagi si penghuni rumah

ruang-ruangnya selalu ditempatkan

maupun bagi rumah itu sendiri.

pada

sudah

Makna dari beberapa vegetasi Rumah

konsep

Jawa memiliki kesamaan makna

budaya dengan menerapkan susunan

dengan visi misi Klaten, dimana visi

ruang yang ada pada rumah bentuk

Kabupaten Klatan yaitu Toto Titi

joglo pada pola tata ruang dan tata

Tentrem Kerto Raharjo yang berarti

massa Culture Park , sehingga

Tatanan/keadaan yang tentram dan

Culture Park tersebut mencitrakan

membawa kesejahteraan. Beberapa

Arsitektur Tradisional Jawa.

jenis tanaman yang memiliki makna

dibangun

di

Kabupaten

bagian-bagian

ditentukan.

yang

Penekanan

Penerapan Bangunan Jawa
tidak hanya pada pola tata ruang dan

yang

sama

dengan

tersebut

visi

misi

Kabupaten Klaten yaitu seperti pohon

massa serta organisasinya, namun

11

sawo kecik, pohon kepel, pohon

joglo. Rumah joglo merupakan tipe

melati, dan bunga melati.

ideal rumah tradisional Jawa, karena

Penekanan

konsep budaya

susunan ruangannya lebih jelas. Di

lokal yaitu dengan menerapkan salah

samping itu setiap bagian dari rumah

satu motif batik khas Klaten pada

bentuk joglo memiliki fungsi masing-

beberapa

Bayat

masing dan ruang-ruangnya selalu

merupakan salah satu kesenian khas

ditempatkan pada bagian-bagian yang

Klaten yang cukup terkenal dan

sudah ditentukan.

elemen.

Batik

memiliki motif yang berbeda dengan
motif batik lainnya. Motif batik bayat
diterapkan

pada

elemen-elemen

taman seperti bangku, lampu, serta
elemen dekoratif lainnya.
Keberadaan

ruang terbuka

hijau sebagai ruang bersosialisasi
merupakan penekanan konsep sosial
budaya. Suatu area yang mampu
memicu interaksi sosial, fleksibel
terhadap berbagai aktivitas berupa
seating group.

KONSEP PERENCANAAN DAN

Konsep Sirkulasi

PERANCANGAN

Penerapan motif batik bayat

Konsep Zonasi
Konsep

yang merupakan salah satu ciri khas
zonasi

yang

klaten pada siteplan terutama pada

digunakan pada Culture Park yaitu

jalur-jalur sirkulasi.

dengan menerapkan pola organisasi

Motif

rumah

diterapkan untuk pola sirkulasi dan

Jawa.

Kabupaten

Culture

Klaten

Park

yang

di

akan

batik

khas

Klaten

yang

tatanan area pada Culture Park

dibangun menerapkan pola tata ruang
rumah Jawa khususnya rumah bentuk

12

SECOND ENTRANCE
Entrance yang menghubungkan area
parkir dengan area-area utama di
dalam Culture Park.
KANTOR PENGELOLA
Merupakan ruang tempat pengelola
Culture Park bekerja. Pengunjung
dapat mencari informasi mengenai
Culture Park di Kantor Pengelola.
AREA BERMAIN ANAK
Merupakan

area

yang

dapat

dimanfaatkan anak untuk bermain,
berada

di

depan

dekat

dengan

entrance agar mudah dijangkau.

Pola sirkulasi pada Culture Park
merupakan penerapan dari sulur-sulur
yang terdapat pada motif batik.

AREA PAMERAN INDOOR
Merupakan

Konsep Penekanan Desain

area

indoor

yang

mendukung kegiatan budaya, yaitu
untuk

memamerkan

Memiliki
pertunjukan

fungsi
indoor

karya

seni.

sebagai

area

saat

fungsi

utamanya sebagai ruang pameran
tidak digunakan. Berupa pendopo
agar pencahayaan dan penghawaan
alami dapat maksimal, serta tetap

MAIN ENTRANCE
Entrance

yang

menghubungkan

selaras dengan lingkungan sekitarnya.

dengan Jalan Ki Ageng Gribig

13

AREA KULINER
Merupakan

area

dimanfaatkan

yang

dapat

pengunjung

untuk

bersantai, menikmati makanan &
minuman. Merupakan bangunan semi
SEATING GROUP
Merupakan titik penghubung antar
area yang berupa ruang semi terbuka.
Pengunjung tetap dapat berinteraksi

terbuka sehingga pencahayaan dan
penghawaan alami dapat maksimal
sekaligus pengunjung dapat tetap
berinteraksi dengan ruang luar.

dengan ruang luar. Memfasilitasi
kegiatan sosial seperti mengobrol,
bersantai, berkumpul.

SEATING AREA
Merupakan

ruang

terbuka

yang

memfasilitasi kegiatan sosial, seperti
AREA AMPHITHEATER

berkumpul, mengobrol. Area yang

Merupakan area pertunjukan outdoor,

berhubungan langsung dengan area

memfasilitasi kegiatan budaya. Pada

kuliner

area tersebut menggunakan batu-bata

digunakan

alam, serta terdapat beberapa vegetasi

outdoor.

sehingga
sebagai

dapat

dipula

area

kuliner

yang memiliki fungsi sebagai barier
kebisingan, pengarah serta peneduh.

AREA PAMERAN OUTDOOR
Merupakan area yang mendukung
kegiatan

budaya,

yaitu

untuk

memamerkan karya seni. Terdapat
instalasi-instalasi

pameran

yang

14

terbuat dari bahan yang sesuai dengan
lingkungan sekitar.

Detail Pameran Indoor :
Terdapat ukiran-ukiran pada kolom,
Konsep Detail Arsitektural

dan pengeksposan bahan seperti batu

Pada kantor pengelola menggunakan
elemen-elemen rumah jawa yaitu
berupa lisplang serta jendela.

bata serta batu alam.
Terdapat salah sati ornamen batik
Khas Klaten pada railing pendopo
yang sekaligus digunakan sebagai
pola sirkulasi dalam site.

Pada beberapa bangunan seperti pada
ruang

petugas

&

utilitas

menggunakan roster dengan ornamen
salah satu batik khas Klaten dimana
digunakan

Pada kolom terdapat motif batik yang

sebagaai analogi pola sirkulasi dalam

mengadopsi dari sulur-sulur pada

site.

salah satu motif batik khas Klaten

batik

tersebut

juga

Pada ruang persiapan amphitheater
menggunakan

ornamen-ornamen

pada atap.

15

DAFTAR PUSTAKA
BPS.

(2013). Kabupaten Klaten
dalam Angka. Jakarta: Badan
Pusat Statistik Indonesia.
Dakung, S. (1983). Arsitektur
Tradisional Daerah Istemewa
Yogyakarta. Yogyakarta.
Frick, H. (1997). Pola Struktural dan
Teknik
Bangunan
di
Indonesia.
Semarang:
Kanisius.
Frick, H., & Mulyani, T. H. (2006).
Arsitektur
Ekologis.
Yogyakarta: Kanisius.
Frick, H., & Suskiyatno, F. (1998).
Dasar-dasar Eko-Arsitektur.
Yogyakarta: Kanisius.
Hakim, R. (2012). Komponen
Perancangan
Arsitektur
Lansekap. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Irwan, Z. D. (2005). Tantangan
Lingkungan dan Lansekap
Hutan Kota. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Ismunandar, R. (2007). Joglo
Arsitektur Rumah Tradisional
Jawa. Semarang: Dahara
Prize.
KLATEN,
BAPPEDA.
(2013).
Master Plan Kota Hijau
Kabupaten Klaten. Klaten:
BAPPEDA KLATEN.
Nico. (2011). Taman Kota Berciri
Ekologi Budaya di Solo Baru.
Tugas Akhir, Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik
UAJY.
Pramudito, S. (2010). Taman Rakyat
di Yogyakarta. Tugas Akhir,
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik UAJY.
Setiadi, E. M., & Hakam, K. A.
(2006). Ilmu Sosial dan
Budaya
Dasar.
Jakarta:
Kencana.

Setyawan, D. A. (t.thn.). Pengertian
dan Konsep Kebudayaan.

Sumber Internet :
https://nonobudparpora.wordpress.co
m/organisasi-kesenian-kab-klaten/
(diakses 09/03/2016)
http://klatenkab.go.id/category/kesen
ian/ (diakses 09/03/2016)
http://news.metrotvnews.com/read/2
014/05/12/240782/taman-bungkulsurabaya-bukanlah-taman-biasa
(diakses 11/11/2015)
http://www.pegipegi.com/travel/6taman-kota-tercantik-di-indonesia/
(diakses 11/11/2015)
http://www.travel.kompas.com
(diakses 11/11/2015)
http://www.infobdg.com/tamanbandung/Teras-CikapundungTaman-Baru-di-Bandung
(diakses
11/11/2015)
http://penataanruangjateng.info/index
.php/galeri-kab/25
/
(diakses
11/11/2015)
https://nonobudparpora.wordpress.co
m/wisata-pertunjukan-tradisionalklaten/ (diakses 11/11/2015)
http://merdeka.com/peristiwa/4mitos-melegenda-beringin-kembardi-alun-alun-kidul-yogyakarta.html /
(diakses 11/11/2015)
http://ervakurniawan.wordpress.com
(diakses 10/04/2016)
http://ervakurniawan.multiply.com
(diakses 10/04/2016)
http://sabrinaflora.com
(diakses
10/04/2016)
http://organ1k.blogspot.co.id/2012/1
1/jambu-air.html
(diakses
10/04/2016)
http://flowerian.com/167/caramenanam-bunga-mawar.html
(diakses 10/04/2016)

16

http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/
12/cara-agar-bunga-melati-berbungadalam.html (diakses 10/04/2016)
http://bibitbunga.com/tanamankenanga-perfume-tree/
(diakses
10/04/2016)
http://www.tanobat.com/kemuningciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-danmanfaatnya.html
(diakses
10/04/2016)
http://infobisnisproperti.com/idedan-inspirasi-desain-pintu-rumahgebyok/jendela-rumah-dengandesain-gebyok/ (diakses 10/04/2016)
http://ideaonline.co.id/iDEA2013/Ek
sterior/Fasad/ (diakses 10/04/2016)
http://batikbayat.blogspot.com
(diakese 26/03/2016)
http://www.biopori.com/pembuatan.
php / (diakses 10/04/2016)
http://www.sanitasi.net/dasar-dasarsistem-pengelolaan-sampah.html
(diakses 10/04/2016)

17