a. Impedansi Sinkron Besar nilai impedansi Zs dapat ditentukan seperti Persamaan 3.1
I E
Z
S
=
Ohm. Maka nilai impedansi sinkron untuk kondisi saturasi seperti pada gambar 4.5 dapat dirumuskan sebagai berikut :
SC nl
S
I E
Z =
Ohm. Dari gambar 4.5 nilai Enl adalah 249 Volt dengan arus medan I
f
sebesar 280 mA. Untuk arus medan yang sama maka arus hubung singkat Isc pada kurva hubung singkat adalah sebesar 15,2 A.
Maka besar impedansi sinkron Zs adalah Ohm
Z
S
4 ,
16 2
, 15
249 = =
b. Reaktansi Sinkron
Karena tahanan jangkarnya besarnya sangat kecil maka tahanan jangkar diabaikan Ra
≈0 sehingga diperoleh reaktansi sinkron Zs = Xs = 16,4 ohm.
4.4 Percobaan Berbeban
Percobaan ini untuk melihat hubungan antara arus beban dan faktor daya tertentu dengan efisiensi dan arus beban dengan regulasi tegangan, dimana arus
medan dan putaran rotor dijaga konstan.
a. Rangkaian Percobaan
Rangkaian percobaan dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini. Beban yang digunakan adalah beban resistif, induktif, kapasitif dan
kombinasi RLC.
Universitas Sumatera Utara
P T
D C
1 M
V
1
S
1
G
n
PTDC 2 PTDC 3
S
3
A
2
I
f
S
2
A
1
A
4
Cos Φ meter
V
2
Watt meter K L R S T
R1 S
4
t
a
A A
4
C B
R1
b
R S
4
R1 R
S
4
C
R1 R
S
4
L
R1 R
S
4
L C
c d
e
A A
A A
B B
B B
C C
C C
Gambar 4.6 a Rangkaian Percoban Berbeban b Rangkaian Beban Resitif,
c Rangkain Beban Kapasitif, d Rangkaian Beban Induktif, e Rangkaian Kombinasi Beban R L C
b. Peralatan Percobaan
1. PTDC 1 : Sebagai sumber tegangan arus searah bagi belitan jangkar
M1. 2.
PTDC 2 : Sebagai sumber tegangan arus searah bagi belitan medan motor M1.
c. PTDC 3 : Sebagai sumber arus searah bagi belitan medan
generator G. d.
M1 : Motor arus searah, sebagai penggerak mula.
Universitas Sumatera Utara
e. G
: Generator sinkron tiga Phasa. f.
V1 : Voltmeter, mengukur tegangan keluaran PTDC 1.
g. A1
: Amperemeter, mengukur arus hubung singkat belitan jangkar M1.
h. A4
: Amperemeter, mengukur arus hubung singkat belitan jangkar generator G.
i. A2
: Amperemeter, mengukur arus medan bagi M1. j.
A3 : Amperemeter, mengukur arus medan bagi generator G.
k. n
: Tachometer, mengukur putaran Generator. l.
T : torsimeter, mengukur torsi generator G.
m. Wattmeter dan cosφ meter
n. Beban : Kapasitor 3 buah 16
μF, tahanan geser, induktor 0,4 kVA
c. Prosedur Percobaan
1. Rangkaian dirangkai seperti Gambar 4.6 di atas. Semua saklar dalam
keadaan terbuka dan PTDC dalam keadaan minimum. 2.
Saklar S1, S2 ditutup dan PTDC 1 dan PTDC 2 diatur untuk memberikan tegangan ke terminal jangkar dan arus medan motor
sampai dicapai putaran nominal generator. 3.
Saklar S3 ditutup dan PTDC 3 diatur sampai arus medan yang terbaca pada A3 sebesar 0,05 A.
4. Beban resistif dipasang dengan menutup saklar S4. Beban dinaikkan
secara bertahap dengan m enjaga cosφ, I
f
dan putaran konstan.
Universitas Sumatera Utara
5. Untuk setiap penambahan beban, dicatat nilai yang terbaca pada alat
ukur Wattmeter, A4, V2 dan besar torsinya. V2 adalah besar tegangan terminal generator.
6. Setelah itu PTDC diturunkan hingga nol dan semua saklar dibuka.
7. Untuk percobaan dengan beban induktif, kapasitif, dan kombinasi RLC
dilakukan dengan cara yang sama seperti dengan beban resistif. 8.
Percobaan selesai.
d. Data Percobaan