2001, dan Nugroho 2007 yang menyimpulkan bahwa ketiga karakteristik perusahaan tersebut berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan
Investment Opportunity Set IOS sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandey 2001 yang menunjukkan bahwa IOS tidak berpengaruh
terhadap penentuan struktur modal. 3.
Sedangkan, karakteristik perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal yaitu risiko bisnis, ukuran perusahaan dan struktur aktiva
menunjukkan berpengaruh terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis penelitian diterima. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pandey 2001, Homifar, dkk 1994, Rajan dan Zingales 1995 dan Wald 1999, Masidonda, Maski, dan Idrus 1999 yang menunjukkan bahwa
ketiga karakteristik perusahaan tersebut berpengaruh terhadap penentuan struktur modal perusahaan.
6.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan antara lain, sebagai berikut: 1.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini masih sedikit dan rentang waktu pengamatan observasi yang digunakan kurang optimal yaitu hanya tiga
tahun 2006-2009 sehingga dalam jangka panjang, hasil penelitian tidak sama.
Universitas Sumatera Utara
2. Keterbatasan lainnya, penelitian ini hanya meneliti pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan-perusahaan lain yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia. 3.
Pada penelitian ini menggunakan 7 karakteristik perusahaan variabel independen X yaitu Pertumbuhan Perusahaan
1
X
, Investment Opportunity Set
2
X
, Profitabilitas
3
X , Resiko Bisnis X
4
, Ukuran Perusahaan X
5
, Struktur Aktiva X
6
, dan Operating Leverage X
7
sehingga jika terdapat karakteristik perusahaan lainnya mungkin akan lebih berpengaruh terhadap
struktur modal dibandingkan dengan karakteristik perusahaan pada penelitian ini.
4. Pada penelitian ini terlalu banyak menggunakan variabel independen sehingga
tingkat signifikannya terhadap struktur modal menjadi kurang.
6.3 Saran Penelitian
Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut,
yaitu: 1.
Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan rentang waktu penelitian yang lebih lama. Hal ini dikarenakan semakin lama tahun penelitian, maka
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan hasil yang didapatkan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun penelitian yang lebih sedikit.
2. Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan tidak hanya pada
perusahaan manufaktur tetapi juga pada perusahaan lain misalnya perusahaan dagang, jasa, dan keuangan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang
dihasilkan dari penelitian tersebut memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja.
3. Sebaiknya memasukkan karakteristik perusahaan lainnya seperti stabilitas
penjualan, pajak, pengandalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan
fleksibilitas keuangan pada penelitian selanjutnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat selain ketujuh faktor karakteristik perusahaan diatas, apakah terdapat
faktor lain yang lebih mempengaruhi perusahaan didalam mengambil kebijakan struktur modal.
4. Penelitian selanjutnya lebih menggunakan sedikit variabel agar lebih
mengetahui variabel mana yang lebih mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Universitas Sumatera Utara
Daftar Pustaka
Agnes Sawir. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Agus, Sartono, 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta, Penerbit BPFE AlNajjar, F. K. dan Balkaoui, A. R. 2001. “Empirical Validation of a General
Model of Growth Opportunities”, Managerial Finance; 27, 3; ABIINFORM Research.
Alisjahbana, Armida S 2008, Menyikapi Krisis Global. http:news
.okezone.com read2008102358156695menyikapi-krisis-global
Arifin, Ali. 2001 Membaca Saham, edisi ke-2, Yogyakarta. Penerbit Andi
Baskin, J. 1989. An Empirical Investigation of the Pecking Order Hypothesis,
Financial Management, 11, 26-35. Bambang, Riyanto, 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE,
Yogyakarta Beaver, W., Kettler, P. dan Scholes, Myron 1970. The Association Between
Market-Determined Risk Measures. Accounting Review, October, h: 654-682. Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8,
Erlangga, Jakarta.
Brigham, Eugene F., and Michael C. Ehrhardt, 2005, Financial Management: Theory and Practice, Eleventh Edition, South-Western, Australia: Thomson
Learning. Booth, Laurence, Varouj Aivazian, Asli Deirguc-Kunt, and Vojislav Mksimovic.
2001. Capital Structure: Theory and Evidence, Journal of Finance, 39, 857- 880.
Buccino, Gerald P; McKinley, Kraig S. 1997. The importance of operating leverage
in a turnaround. Secured Lender, 6468, Sept.Oct. 1997.
Universitas Sumatera Utara