Peranan Tandon dalam Memperbaiki Mutu Air di Tambak Tradisional
PERANAN TANDON DALAM MEMPERBAIKI
MUTU A I R D I TAMBAK TRADISIONAL
Oleh :
R. SURYANTO AD1 WARDOYO
C 31.1564
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Perikanan Dan Ilrnu Kelautan
PROGRAM STUD1 MANNEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lembar Pengesahan
:
Judul
Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di Tambak
Tradisional
Nama Mahasiswa :
R. Suryanto A.
Nomor Pokok
:
C31.1564
Program Studi
:
Manajemen Sumberdaya Perairan
Disetujui
11. Komisi Pembimbing
Ir. Yuli Naulita, MSi.
Anggota
Tanggal Lulus : 2 Februari 2000
Ringkasan
R. Suryanto A. C 31.1564. Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di
Tambak Tradisional. Dibawah bimbingan Bapak lr. Sigid Hariyadi, MSc. Dan
Ibu Ir. Yuli Naulita, MSi.
Kegagalan panen yang terjadi pada petambak udang di Kab. Indramayu,
diduga karena adanya pencemaran perairan di daerah perairan pesisir lndramayu.
Pergantian air yang biasa dilakukan untuk memperbaikik kualitas air di tambak
ternyata tidak menolong, bahkan seringkali menjadi penyebab terjadinya kematian
udang. Untuk mengatasi ha1 tersebut dilakukan suatu upaya, dimana dalam
bertambak, keberhasilan tidak hanya dilihat dari produksi, tetapi juga berkelanjutan
dan tidak merusak ekosistem setempat. Pola yang digunakan adalah pola
tradisional, dimana dalam pergantian air tambak, air sumber yang berasal dari laut
di tampung terlebih dahulu
di tandon (reservoir) yang diharapkan dapat
memperbaiki kualitas air sebelum digunakan untuk budidaya.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13 November 1998 hingga 2 April
1999 di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan tandon dalam
menekan fluktuasi perubahan lingkungan dan memperbaiki mutu air di tambak
tradisional.
Peranan tandon diamaii dengan cara pengamatan dengan beberapa
parameter kualitas air. Pengamatan, pengambilan dan penanganan contoh, serta
analisis laboratorium mengikuti standar sebagaimana dalam APHA 1979. Hasil
pengamatan dibandingkan dengan beberapa parameter kualitas air untuk budi daya
udang windu (Pennaeus monodon), Bahan baku air laut untuk biota lautlbudidaya
perairan dan kesuburan perairan. Sebagai pembanding diamati tambak udang milik
Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu.
Kondisi kualitas air di laut secara umum diluar kisaran yang baik untuk
budidaya. Dengan demikian air laut yang digunakan untuk kegiatan budidaya di
tambak relatif lebih baik bila melalui tandon terlebih dahulu dibandingkan langsung
dari laut walaupun belum sepenuhnya kualitas air tersebut memenuhi kriteria yang
di baik untuk budidaya. Tandon disamping berfungsi untuk perbaikan kualitas air
juga berfungsi sebagai penyedia pakan alami dan pemberantasan hama.
Tandon berfungsi sebagai sumber pakan alami berupa plankton bagi udang.
Kelimpahan plankton di tandon jauh lebih tinggi daripada di laut dan di tambak.
Kelimpahan Bacillariophyceae di tandon sebelum pencampuran air laut adalah
240.000 - 382.000 lndividulliter. Setelah bercampur dengan air laut kelimpahannya
adalah 156.957 individulliter.
Tandon dapat mengurangi hama ikan di tambak. Hama ikan yang di basmi
di tandon mencapai 25 jenis. Jenis hama ikan di tambak sama dengan jenis yang di
dapat di tandon.
Jumlah jenis hama ikan di tambak 1 adalah 10 jenis, yaitu
seriding, kakap putih, kiper, bloso, keting, sembilang, mujair, belanak, bulan-bulan
dan belut. Pada tambak 2 terdapat 7 jenis yaitu seriding, kakap putih, kiper, bloso,
keting, sembilang dan nila.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh SWT, karena hanya dengan irodat-Nya, laporan yang
berjudul "Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di Tambak Tradisional "
dapat diselesaikan.
Penelitian ini diharapkan dapat mernberikan sedikit informasi
dalarn
pengelolaan tambak khususnya mengenai pengelolaan kualitas air untuk menopang
keberhasilan panen.
Penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan semua pihak. Oleh karena
itu penyusun mengucapkan terirna kasih kepada :
1. Bapak, mamah, rnba lina dan mas Uga, mas Soni dan rnba lnda, mba Sari dan
Mas Yudo, Joko dan semua keponakanku, atas segala dukungan rnoril dan
materil.
2. Bapak Ir. Sigid Hariyadi, MSc. dan lbu ir. Yuli Naulita, MSi. atas bimbingan yang
telah diberikan.
3. Bapak Dr. Ir. M.F. Rahardjo dan Bapak Dr. Ir. Kadawan Suwardi yang telah
banyak memberi masukan selaku dosen penguji.
4. Bapak Ir. 1.N.N Suryadiputra atas bantuan dan masukan yang begitu banyak
5. Ibu Ir. Laksrni A. , Bapak Ir. Khazali H., Bapak Ir. M. Syahminan E. dan semua
staf Wetland international Indonesia Programme atas segala sarana dan
prasarana yang diberikan
6. Agus Hermansah S.Pi atas kebersamaan dan segala bentuk bantuannya.
7. Dinas Perikanan Kabupaten lndramayu beserta seluruh staf.
8. Sarma, Mas Kasbi, Pak Nursidin dan seluruh pemuda dan masyarakat
Karangsong atas segala bantuannya.
9. Yadi, Yuli, Rudi, Rochim, Apri, Rivan Susanto Spi, Amir Spi, Imam Hudi, Achmad
Saichu Spt, Alpinto (Wisma Ramadhan), warga RT 04/01 balebak khususnya
jamaah mushola Al ikhlas dan anak-anak, serta semua saudaraku di MSP'31,
atas segala bentuk bantuannya.
10. Bapak Supomo TH Wardoyo dan lbu lr. Etty Riani, MSi atas segala bantuan
yang diberikan.
11. PK DPC Ciampea, PK DPD Indramayu, Warga Pondok Fiqa, Warga Pusdikzi
dan jamaah Mesjid Nurul lman (Lawang Gintung), Bapak Mirza, Kagor (Amir
S.Pi, Agus Cahyadi S.Pi, Agus Hermansah S.Pi, Erwyansyah S.Pi, Ade
Saepudin S.Pi) dan sernua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas
akhir ini ini.
Hanya kepada Alloh semata saya berharap
balasan kebaikan yang
berlimpah pada semua pihak yang telah membantu.
Bogor, 19 Januari 2000
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL ................................ ........ .....................................................
DAFTAR GAiiBAR .....................................................................................
iv
v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................ ...............................................
vi
I . PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................
.
.......................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................
1
1
2
I1. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
3
.
111 METODOLOGI .........................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................
4.1
4.2
4.3
4.4
Kualitas Air .............................................................................................
Pakan Alami .............................................................................................
Hama Ikan ...............................................................................................
Tambak Dinas Perikanan Sebagai Pembanding .......................................
4.4.1 Kualitas Air ...................................................................................
4.1.2 Pakan Alami ....................................................................................
4.1.3 Hama Ikan .......................................................................................
V . KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
8
14
18
19
20
21
22
23
23
24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 25
LAMPIRAN .......................................................................................................
28
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Kiteria beberapa parameter kualitas air untuk budidaya udang
3
windu (Pennaeus monodon) ................................................................
2. Bahan baku air laut untuk biota lauffbudidaya perairan........................
3
3. Kesuburan perairan berdasarkan ortofosfat dan nitrat ........................
3
4 . Metoda dan Alat yang digunakan dalarn analisis kualitas air ................
9
5 . Cara pengawetan dan Penyimpanan contoh air uji
.........................
10
6
.Lokasi dan waktu pengamatan kualitas air selarna penelitian .............
11
7.
Perbandingan nilai parameter kualitas air di laut. tandon dan
Tambak ................................................................................................
16
8 . Perbandingan Proporsi Ukuran Tandon dan Tarnbak ..........................
21
Kualitas air tambak Dinas Perikanan lndramayu ................................
23
9.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Teks
Halaman
Proses yang terjadi di tandon pada sedirnen, nutrien dan toksikan
(Asian Wetland Bureau eta/., 1993).......................................
5
2.
Lokasi pengamatan kualitas air di tambak penelitian .................
11
3.
Tarnbak Dinas Perikanan Kabupaten lndrarnayu dengan sistem
resirkulasi tertutup ..........................................................
22
1,
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran
Halarnan
1.
Parameter air untuk budidaya udang di tarnbak
29
2.
Peta Kecamatan lndrarnayu
30
3.
Lokasi Tarnbak Desa Karangsong
31
4.
Foto Tarnbak Lokasi Penelitian...................................................................
32
5a. Kualitas air di tandon sebelum pengisian air dari laut .................................
34
5b. Kualitas air di tandon sesudah pengisian air dari laut ................................
34
6.
Kualitas air di Tarnbak 1
34
7.
Kualitas air di Tarnbak 2
35
8.
Plankton di tandon dan di laut
35
9.
Kelimpahan plankton di kedua tarnbak selarna penelitian ......................
36
10. Kepadatan Syncera sp. (Individulliter) dikedua tarnbak selama
penelitian
39
11. FotoTarnbak Dinas Perikanan
40
12. Kelirnpahan plankton di Tarnbak Dinas Perikanan ...................................
41
1.1. Latar Belakang
Di daerah lndramayu pada awai 1990-an, banyak petambak tradisional
dengan kornoditas bandeng beralih ke tarnbak semi intensif dengan kornoditas
udang yang rnempunyai pangsa pasar lebih baik, narnun kecendrungan ini tidak berlangsung lama. Sejak tahun 1994 rnulai terjadi beberapa kegagalan pada panen
udang dan mencapai puncaknya pada tahun 1996, dimana tarnbak udang
mengalami kegagalan total. Dengan kondisi seperti ini, akhirnya rnasyarakat rnulai
kembaii lagi ke pola lama yaitu kornoditas bandeng
Faktor utama penyebab kegagalan panen udang menurut para petarnbak
adalah adanya pencernaran perairan, khususnya pada daerah perairan pesisir
Indrarnayu. Pola pergantian air tambak dengan air baru yang berasal dari laut
dilakukan dengan pernanfaatan pasang surut air laut. Pergantian air di tarnbak
dengan air yang lebih segar yang berasal dari iaut, secara teoritis seharusnya dapat
rnernperbaiki kondisi air di tarnbak akan tetapi pada kenyataanya pergantian air ini
justru rnenyebabkan kematian udang.
Semakin turunnya produksi udang ternyata bersarnaan pula
dengan
sernakin berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap produksi udang di tarnbak.
Salah satu upaya agar produksi udang tetap berkelanjutan narnun lingkungan tetap
terpelihara adalah dengan menerapkan pola tambak yang rarnah lingkungan. Pola
tambak ramah lingkungan adalah memandang keberhasilan budidaya tidak hanya
pada kelangsungan hidup dan produksi yang bagus, tetapi juga produksi yang
berkelanjutan dengan tidak merusak ekosistem setempat. Jadi dengan sistern ini
diharapkan
dapat rnenjaga kelestarian
lingkungan dengan tetap rnenghasilkan
keuntungan secara ekonomis.
Pola tambak ramah
(ekstensif).
lingkungan ini rnenggunakan sistem tradisional
Pertimbangan utama menggunakan sistern tradisional karena padat
penebaran yang tidak tinggi sehingga mengurangi pengaruh perlakuan tambahan
seperti pakan buatan, kincir dan bahan-bahan kimia yang berdarnpak negatif pada
lingkungan bila tidak dikelola dengan baik.
Sistem ini
akan jauh lebih mudah
MUTU A I R D I TAMBAK TRADISIONAL
Oleh :
R. SURYANTO AD1 WARDOYO
C 31.1564
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Perikanan Dan Ilrnu Kelautan
PROGRAM STUD1 MANNEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
Lembar Pengesahan
:
Judul
Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di Tambak
Tradisional
Nama Mahasiswa :
R. Suryanto A.
Nomor Pokok
:
C31.1564
Program Studi
:
Manajemen Sumberdaya Perairan
Disetujui
11. Komisi Pembimbing
Ir. Yuli Naulita, MSi.
Anggota
Tanggal Lulus : 2 Februari 2000
Ringkasan
R. Suryanto A. C 31.1564. Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di
Tambak Tradisional. Dibawah bimbingan Bapak lr. Sigid Hariyadi, MSc. Dan
Ibu Ir. Yuli Naulita, MSi.
Kegagalan panen yang terjadi pada petambak udang di Kab. Indramayu,
diduga karena adanya pencemaran perairan di daerah perairan pesisir lndramayu.
Pergantian air yang biasa dilakukan untuk memperbaikik kualitas air di tambak
ternyata tidak menolong, bahkan seringkali menjadi penyebab terjadinya kematian
udang. Untuk mengatasi ha1 tersebut dilakukan suatu upaya, dimana dalam
bertambak, keberhasilan tidak hanya dilihat dari produksi, tetapi juga berkelanjutan
dan tidak merusak ekosistem setempat. Pola yang digunakan adalah pola
tradisional, dimana dalam pergantian air tambak, air sumber yang berasal dari laut
di tampung terlebih dahulu
di tandon (reservoir) yang diharapkan dapat
memperbaiki kualitas air sebelum digunakan untuk budidaya.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13 November 1998 hingga 2 April
1999 di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan tandon dalam
menekan fluktuasi perubahan lingkungan dan memperbaiki mutu air di tambak
tradisional.
Peranan tandon diamaii dengan cara pengamatan dengan beberapa
parameter kualitas air. Pengamatan, pengambilan dan penanganan contoh, serta
analisis laboratorium mengikuti standar sebagaimana dalam APHA 1979. Hasil
pengamatan dibandingkan dengan beberapa parameter kualitas air untuk budi daya
udang windu (Pennaeus monodon), Bahan baku air laut untuk biota lautlbudidaya
perairan dan kesuburan perairan. Sebagai pembanding diamati tambak udang milik
Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu.
Kondisi kualitas air di laut secara umum diluar kisaran yang baik untuk
budidaya. Dengan demikian air laut yang digunakan untuk kegiatan budidaya di
tambak relatif lebih baik bila melalui tandon terlebih dahulu dibandingkan langsung
dari laut walaupun belum sepenuhnya kualitas air tersebut memenuhi kriteria yang
di baik untuk budidaya. Tandon disamping berfungsi untuk perbaikan kualitas air
juga berfungsi sebagai penyedia pakan alami dan pemberantasan hama.
Tandon berfungsi sebagai sumber pakan alami berupa plankton bagi udang.
Kelimpahan plankton di tandon jauh lebih tinggi daripada di laut dan di tambak.
Kelimpahan Bacillariophyceae di tandon sebelum pencampuran air laut adalah
240.000 - 382.000 lndividulliter. Setelah bercampur dengan air laut kelimpahannya
adalah 156.957 individulliter.
Tandon dapat mengurangi hama ikan di tambak. Hama ikan yang di basmi
di tandon mencapai 25 jenis. Jenis hama ikan di tambak sama dengan jenis yang di
dapat di tandon.
Jumlah jenis hama ikan di tambak 1 adalah 10 jenis, yaitu
seriding, kakap putih, kiper, bloso, keting, sembilang, mujair, belanak, bulan-bulan
dan belut. Pada tambak 2 terdapat 7 jenis yaitu seriding, kakap putih, kiper, bloso,
keting, sembilang dan nila.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh SWT, karena hanya dengan irodat-Nya, laporan yang
berjudul "Peranan Tandon Dalam Memperbaiki Mutu Air di Tambak Tradisional "
dapat diselesaikan.
Penelitian ini diharapkan dapat mernberikan sedikit informasi
dalarn
pengelolaan tambak khususnya mengenai pengelolaan kualitas air untuk menopang
keberhasilan panen.
Penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan semua pihak. Oleh karena
itu penyusun mengucapkan terirna kasih kepada :
1. Bapak, mamah, rnba lina dan mas Uga, mas Soni dan rnba lnda, mba Sari dan
Mas Yudo, Joko dan semua keponakanku, atas segala dukungan rnoril dan
materil.
2. Bapak Ir. Sigid Hariyadi, MSc. dan lbu ir. Yuli Naulita, MSi. atas bimbingan yang
telah diberikan.
3. Bapak Dr. Ir. M.F. Rahardjo dan Bapak Dr. Ir. Kadawan Suwardi yang telah
banyak memberi masukan selaku dosen penguji.
4. Bapak Ir. 1.N.N Suryadiputra atas bantuan dan masukan yang begitu banyak
5. Ibu Ir. Laksrni A. , Bapak Ir. Khazali H., Bapak Ir. M. Syahminan E. dan semua
staf Wetland international Indonesia Programme atas segala sarana dan
prasarana yang diberikan
6. Agus Hermansah S.Pi atas kebersamaan dan segala bentuk bantuannya.
7. Dinas Perikanan Kabupaten lndramayu beserta seluruh staf.
8. Sarma, Mas Kasbi, Pak Nursidin dan seluruh pemuda dan masyarakat
Karangsong atas segala bantuannya.
9. Yadi, Yuli, Rudi, Rochim, Apri, Rivan Susanto Spi, Amir Spi, Imam Hudi, Achmad
Saichu Spt, Alpinto (Wisma Ramadhan), warga RT 04/01 balebak khususnya
jamaah mushola Al ikhlas dan anak-anak, serta semua saudaraku di MSP'31,
atas segala bentuk bantuannya.
10. Bapak Supomo TH Wardoyo dan lbu lr. Etty Riani, MSi atas segala bantuan
yang diberikan.
11. PK DPC Ciampea, PK DPD Indramayu, Warga Pondok Fiqa, Warga Pusdikzi
dan jamaah Mesjid Nurul lman (Lawang Gintung), Bapak Mirza, Kagor (Amir
S.Pi, Agus Cahyadi S.Pi, Agus Hermansah S.Pi, Erwyansyah S.Pi, Ade
Saepudin S.Pi) dan sernua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas
akhir ini ini.
Hanya kepada Alloh semata saya berharap
balasan kebaikan yang
berlimpah pada semua pihak yang telah membantu.
Bogor, 19 Januari 2000
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL ................................ ........ .....................................................
DAFTAR GAiiBAR .....................................................................................
iv
v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................ ...............................................
vi
I . PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................
.
.......................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................
1
1
2
I1. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
3
.
111 METODOLOGI .........................................................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................
4.1
4.2
4.3
4.4
Kualitas Air .............................................................................................
Pakan Alami .............................................................................................
Hama Ikan ...............................................................................................
Tambak Dinas Perikanan Sebagai Pembanding .......................................
4.4.1 Kualitas Air ...................................................................................
4.1.2 Pakan Alami ....................................................................................
4.1.3 Hama Ikan .......................................................................................
V . KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
8
14
18
19
20
21
22
23
23
24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 25
LAMPIRAN .......................................................................................................
28
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Kiteria beberapa parameter kualitas air untuk budidaya udang
3
windu (Pennaeus monodon) ................................................................
2. Bahan baku air laut untuk biota lauffbudidaya perairan........................
3
3. Kesuburan perairan berdasarkan ortofosfat dan nitrat ........................
3
4 . Metoda dan Alat yang digunakan dalarn analisis kualitas air ................
9
5 . Cara pengawetan dan Penyimpanan contoh air uji
.........................
10
6
.Lokasi dan waktu pengamatan kualitas air selarna penelitian .............
11
7.
Perbandingan nilai parameter kualitas air di laut. tandon dan
Tambak ................................................................................................
16
8 . Perbandingan Proporsi Ukuran Tandon dan Tarnbak ..........................
21
Kualitas air tambak Dinas Perikanan lndramayu ................................
23
9.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Teks
Halaman
Proses yang terjadi di tandon pada sedirnen, nutrien dan toksikan
(Asian Wetland Bureau eta/., 1993).......................................
5
2.
Lokasi pengamatan kualitas air di tambak penelitian .................
11
3.
Tarnbak Dinas Perikanan Kabupaten lndrarnayu dengan sistem
resirkulasi tertutup ..........................................................
22
1,
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran
Halarnan
1.
Parameter air untuk budidaya udang di tarnbak
29
2.
Peta Kecamatan lndrarnayu
30
3.
Lokasi Tarnbak Desa Karangsong
31
4.
Foto Tarnbak Lokasi Penelitian...................................................................
32
5a. Kualitas air di tandon sebelum pengisian air dari laut .................................
34
5b. Kualitas air di tandon sesudah pengisian air dari laut ................................
34
6.
Kualitas air di Tarnbak 1
34
7.
Kualitas air di Tarnbak 2
35
8.
Plankton di tandon dan di laut
35
9.
Kelimpahan plankton di kedua tarnbak selarna penelitian ......................
36
10. Kepadatan Syncera sp. (Individulliter) dikedua tarnbak selama
penelitian
39
11. FotoTarnbak Dinas Perikanan
40
12. Kelirnpahan plankton di Tarnbak Dinas Perikanan ...................................
41
1.1. Latar Belakang
Di daerah lndramayu pada awai 1990-an, banyak petambak tradisional
dengan kornoditas bandeng beralih ke tarnbak semi intensif dengan kornoditas
udang yang rnempunyai pangsa pasar lebih baik, narnun kecendrungan ini tidak berlangsung lama. Sejak tahun 1994 rnulai terjadi beberapa kegagalan pada panen
udang dan mencapai puncaknya pada tahun 1996, dimana tarnbak udang
mengalami kegagalan total. Dengan kondisi seperti ini, akhirnya rnasyarakat rnulai
kembaii lagi ke pola lama yaitu kornoditas bandeng
Faktor utama penyebab kegagalan panen udang menurut para petarnbak
adalah adanya pencernaran perairan, khususnya pada daerah perairan pesisir
Indrarnayu. Pola pergantian air tambak dengan air baru yang berasal dari laut
dilakukan dengan pernanfaatan pasang surut air laut. Pergantian air di tarnbak
dengan air yang lebih segar yang berasal dari iaut, secara teoritis seharusnya dapat
rnernperbaiki kondisi air di tarnbak akan tetapi pada kenyataanya pergantian air ini
justru rnenyebabkan kematian udang.
Semakin turunnya produksi udang ternyata bersarnaan pula
dengan
sernakin berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap produksi udang di tarnbak.
Salah satu upaya agar produksi udang tetap berkelanjutan narnun lingkungan tetap
terpelihara adalah dengan menerapkan pola tambak yang rarnah lingkungan. Pola
tambak ramah lingkungan adalah memandang keberhasilan budidaya tidak hanya
pada kelangsungan hidup dan produksi yang bagus, tetapi juga produksi yang
berkelanjutan dengan tidak merusak ekosistem setempat. Jadi dengan sistern ini
diharapkan
dapat rnenjaga kelestarian
lingkungan dengan tetap rnenghasilkan
keuntungan secara ekonomis.
Pola tambak ramah
(ekstensif).
lingkungan ini rnenggunakan sistem tradisional
Pertimbangan utama menggunakan sistern tradisional karena padat
penebaran yang tidak tinggi sehingga mengurangi pengaruh perlakuan tambahan
seperti pakan buatan, kincir dan bahan-bahan kimia yang berdarnpak negatif pada
lingkungan bila tidak dikelola dengan baik.
Sistem ini
akan jauh lebih mudah