Analisis ekonomi dari manfaat dan kerusakan lingkungan untuk menyusun strategi pengelolaan taman nasional laut. (Studi kasus : Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara)

I

DISERTASI

ANALISIS EKONOMI DARl MANFAAT DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK MENYUSUN
STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL LAUT
(STUD1 KASUS :TAMAN NASIONAL LAUT BUNAKEN,
SULAWESI UTARA)

FIETJE S. G. OLEY
PSL. 95588

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK

FIETJE SOPHI GRETA OLEY Analisis Ekonomi Dari Manfaat Dan
Kerusakan Lingkungan Untuk Menyusun Strategi Pengelolaan Taman Nasional

Laut (Studi kasus; Taman Nasional Laut Bunaken Sulawesi Utara) Dibawah
bimbingan F.GUNARWAN SURATMO sebagai ketua,M S SAENI,
KOOSWARDHONO MUDIKJO, ROKlWlIN D A H W , JOY0 WINOTO
sebagai anggota.
)Sulawesi Utara mempunyai potensi sumberdaya alam laut yaitu Taman
Nasional Laut Bunaken, yang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan RI No.
44 Menhut IU1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 79.056 ha. Kontribusi sektor
pariwisata di Sulawesi Utara sekitar 24,5 triliun. Wisatawan yang mengunjungi
Taman Nasional Bunaken adalah 7.128 orang dan memberikan kontribusi sebesar 2,5
triliun. Luasan kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia di Taman Nasional
laut Bunaken, diidentifikasi kerusakan terumbu karang adalah 3.2624ha, kerusakan
hutan mangrove 246 ha dan kerusakan hutan tropis 835 ha.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor ekonomi dan
lingkungan yang berpengaruh pada keberlanjutan Taman Nasional Laut Bunaken ..
Hasil penelitian menunjukkan Nilai Ekonomi Manfaat Tarnan Nasional Bunaken
adalah Rp. 34.88 triliun per tahun.
Salah satu penyebab kerusakan hutan diakibatkan oleh pemanfaatan penduduk
yang miskin. Ketimpangan pendapatan yang dibuktikan dengan Gini Ratio sebesar
0,5246, menandakan bahwa semakin menjauhi 0, maka terdapat distribusi pendapatan
yang tidak merata.Hasi1 penelitian kualitas air di kawasan Taman Nasional Bunaken

terdapat kandungan minyak dan lemak yang sangat tinggi di stasiun I kedalaman 12
m sebanyak 698 mgA, stasiun 11, 514 mgll dan pada stasiun I11 kedalaman 12 m
terkonsentrasi 695 mgil. Salinitas yang rendah yang bervariasi antara 22 - 28 % dan
kekeruhan yang tinggi pada stasiun 111, yang mencapai 7,O NTU. Kesemuanya ini
dapat membahayakan kelanjutan kehidupan terumbu karang.
Penyebab lain dari kerusakan ini adalah ketidaktahuan penduduk tentang
bahayanya sampah yang timbul terhadap terumbu karang yang diindikasikan oleh
responden yang menjawab tidak tahu 32,2 % dan responden 14 % yang membuang
sampah dilaut salah satu penyebab kerusakan juga adalah dampak eksternal
pembangunan reklamasi pantai Manado. Pengembangan pariwisata di kawasan
Taman Nasional Bunaken berdampak negatif pada penduduk setempat, yaitu
memudarnya sifat gotong royong. Dari hasil pengujian statistik chi kuadrat sebesar
19,195 yang lebih besar dari chi kuadrat tabel 18,823 dengan derajat bebas 4 sehingga
dapat disimpulkan bahwa perilaku masyarakat tergantung intensitas hubungan dan
kontak antara para wisatawan dan masyarakat.
Selanjutnya penentuan analisis pengelolaan Taman Nasional Bunaken dapat
diidentifikasi melalui hasil penelitian dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
menjadi kekuatan (strength) kesempatan (opportunity) kendala (weaknesses) dan
tantangan (treats) yang akan dihadapi dalam penggunaannya agar dapat memberikan
manfaat dalam perekonomian, dengan resiko kegagalan yang sekecil-kecilnya dengan

artian ekologi tidak dirusak.

.

ABSTRACT
FIETJE SOPHI GRETA OLEY Economic Analysis of Environmental
Damage and Advantages to Determine the Management Strategy of, National
Marine Park (Case Study Bunaken National Marine Park North Suhwesi).
Under Supervision F GUNARWAN SURATMO, as Chairman, M S SAENI,
KUSWARDHONO MUDIKJO ,ROKHMIN DAHURI , JOY0 WINOTO as
members.
North Sulawesi has the natural resources of Bunaken National Park as
decreed by Ministrial Decree of Forestry RI No. 44 Menhut 1111989 tgl 1 April 1989,
which covers on area of 79.056 ha.:
This figure includes the contribution from the 7.128 tourist who visited
Bunaken National Park . 24.5 trillion rupiahs ..The extent of damage caused human
activities on Bunaken National Park has been tracked, as identified by the damage of
3.262 ha of coral reefs, 246 ha of mangrove and 835 ha of tropical forest.
This research undertaking aims to analys the environmental and economic
factors affects to the sustainability and management of Nasional Park Bunaken..The

result of research indicates That Total Economic Value is 34.88 trillion rupiahs.
One of the causes of forest destruction is that perpetrated by poor inhabitants.
Inequality of income which is shown by Gini Ratio to be as great 0,5246 proves quite
a distance from 0 , and that there is an unequal income distribution
The result of water quality research in the area of Bunaken National Park
shows that there is a high content of oil in Station I, at the depth of 12 meters, is on
698 mgliter; Station 11, is on 514 mgliter, at Station 111, at depth of 12 meters, is on
695 mgliter. The low salinity varied between 22-28 % and the population rate at
station I11 reached as high as 7,O NTU. All of these pose threats to the continuation of
the coral reef life.
Another cause of this damage is negligence of the inhabitants of this
damage regarding dumping rubbish which affect the wral reefs as indicated by the
respondents who say "do not know" rated at 32.2 % are of those who do thro rubbish
into in the Bunaken National Park has a negative impact on the local people, too,
which i q seen by the diminishing w-operative attitude.
From the statistical study chi-square as great as 19.195 that is greater than
table square of 18.823 within yang degree of freedom which can be conclude that
community attitude depends on the intensity at the relationship and contacts between
tourist and the people.
Furthermore, the determination of managerial analysis of Bunaken National

Park can be identified through the result of the research by considering all factors of
strength, opportunity, weak nesses and threats which may be faced in its operation
that can render benefits in the economy, with the least risk forward the ecological
damages.

Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Fietje S.G. Oley

JudulDisertasi :

Analisis

Ekonomi

dari


Manfaat

dan

Kerusakan Lingkungan untuk Menyusun
Strategi Pengelolaan Taman Nasional Laut
(Studi kasus : Taman Nasional Laut Bunaken,
Sulawesi Utara)

Menyatakan dengan benar bahwa disertasi ini adalah merupakan hasil
karya saya sendiri dan belum pemah dipublikasi. Semua sumber data dan
informasi yang digunakan dapat diperiksa kebenarannya.

Yang membuat,

Fietje S.G. Oley

Judul Disertasi


: ANALlSlS EKONOMI DARl MANFAAT DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK MENYUSUN
STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL
LAUT. (STUD1 KASUS : TAMAN NASIONAL LAUT
BUNAKEN, SULAWESI UTARA)

Nama Mahasiswa : Fietje S.G. Oley
Nomor Pokok

: 95588

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Suratmo, MF.
Ketua

Z

Prof. Dr. Ir. M.S. Saeni, MS.

Anggota

Prof. Dr. Ir. Kooswardhono Mudikjo, MS.
Anggota

Dr. Ir. Rokhmin Dbhuri, MS.
Anggota

Ketua
Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan tingkungan

Prof. Dr. Ir. M.S. Saeni, MS.
Tanggal lulus : 15 Januari 2002 .

Dr. If. Joyo Winoto, MSc.
Anggota

Be concerned above everything with The Kingdom of
God and with what He requires of You, and He will

provide You all these other things.(Mathew 6 : 33).

It is 'The Lord Who gives Wisdom ; from Him come
knowledge and understanding.( Proverbs 2 : 6 ).

To:
My husband, daughter,
Parents and my country.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tondano pada tanggal 18 September 1954, sebagai
anak pertama dari enam bersaudara, dari pasanganyemias A. Oley dan
Welhelmina Posumah. Tahun 1966 lulus SDN Tondano, lulus SMPN Tondano
tahun 1969, dan tahun 1972 lulus SMAN Tondano, melanjutkan ke Perguruan
Tinggi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Sam Ratulangi Manado, lulus tahun 1984.
Tahun 1978 dilanjutkan studi pada Program S2 Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor jurusan Pengembangan Wilayah dan Pedesaan, lulus tahun 1990.
Tahun 1995 menjadi Mahasiswa Program Doktor Jurusan Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, sampai saat ini. Menikah dengan Ir.


Hary Benedictus Lagonda, dikaruniai anak Ir. Vanda Carol Patricia.
Penulis adalah staf pengajar pada Fakultas Petemakan Universitas Sam
Ratulangi Manado

Bogor, 15 Januari 2002

Penulis

Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah yang Maha Besar, atas segala berkat dan
rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul "Analisis
Ekonomi dari Manfaat dan Kerusakan Lingkungan untuk Menyusun
Strategi Pengelolaan Taman Nasional Laut: Studi Kasus Taman Nasional
Laut Bunaken, Sulawesi Utara," dengan komisi pembimbing : Prof. Dr. Ir. F.
Gunanvan Suratmo, MF. sebagai ketua ,Prof. Dr. Ir. M.S. Saeni, M.S, Prof.
Dr. Ir. Kooswardhono Mudikjo, M.S,, Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S, Dr. Ir.

.

Joyo Winoto, M.Sc sebagai anggota.

Sejak penyusunan rencana penelitian , penelitian, hingga penyusunan
disertasi ini, penulis mendapat bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada yang sangat saya hormati :
1.

Bapak-bapak dosen pernbimbing.

2.

Bapak Rektor, Ibu Direktur, Bapak Ketua Program Studi, Bapak-bapak
Asisten Direktur dan seluruh Staf

program Pasca Sarjana Institut

Pertanian Bogor.
3.

Bapak Rektor, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi.

4.

Bapak Ir. Dominggus dan Ir. Syihabudin pada Balai Konservasi Taman
Nasional Bunaken Sulawesi Utara.

5.

Ibu Ir. Meiske Lumingkewas dan Staf pada Laboratorium Industri dan
Perdagangan Sulawesi Utara.

6.

Leny, Lisye, Lily dan keluarga.

7.

Ayahanda Yermias Oley dan Xbunda Welhemina Posumah, Ibu mertua
Dintje Neyland serta adik-adik dan keluarga sekalian.

8.

Rekan-rekan sejawat.

9.

Suami, Ir. Hary Benedictus Lagonda dan anak Ir. Vanda Carol Patricia.

Penulis sangat manyadari bahwa disertasi ini jauh dari sempurna . Mudahmudahan disertasi ini dapat bermanfaat bagi saya dan siapa saja yang
membutuhkannya.

Bogor, 8 Januari

2002

Fietje S. G. Oley

DAFTAR IS1

Halaman

Teks
DAFTAR IS1
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

...................................................
.....................................................
...................................................
...................................................

i

vi
x

xiii

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..... ................... ..........................

1

1.2 Perurnusan Masalah ............. ....,........... ............................ 5

1.3 KerangkaPemikiran ........................................................

6

1.4 Tujuan Penelitian ... ............... ........................................... I I
1.5 Manfaat Penelitian ......... ......... ............ ............................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taman Nasional dan Fungsinya ....................................... 13

2.2 Penyebab Kerusakan Lingkungan .....,........................

. 16

. .

2.3 Potensi Panwisata.....................,................,............ . 19
2.4 Terumbu Karang clan Faktor Pembatas ............................ 29

2.5 Aspek Ekonomi .......................,................

.

.

.. ... . 38

.

2.6 Aspek Konservasi .................................. ... .... .... .... ...,.. 43

2.7 Sosial Budaya..............................................d................... SO

BAB m METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu ............................................................ 54

3.2 Pengukuran Fisika dan Kimia Air .................................... 56
3.3

Pendekatan Ekonomi ....................................................... 59

3.4 Kependudukan ................................................................. 62
3.5 Dampak Sosial Budaya .................................................... 64
3.6

Sampah............................................................................ 65

3.7 Dampak Reklamasi Pantai Teluk Manado ........................ 66
3.8

Sistem Informasi Geografis (SIG) .................................... 65

3.9 Degradasi Sumberdaya Alam ........................................... 67

3.10 Model Ketergantungan Antar Komponen ......................... 68
3.1 1 Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan. Peluang dan
Tantangan)(Strength. Weaknesses. Opportunity. Threat) 68

BAB IV KEADAAN U M U M DAERAH PENELITIAN
4.1

Sejarah Terbentuknya Taman Nasional Bunaken ............. 70

4.2 Letak Geografis dan Administrasi .................................... 70
4.3

Topografi. Iklim dan Tataguna Lahan .............................. 71

4.4 Keadaan Umum Sulawesi Utara ...................................... 74
4.5 Kontribusi Wisatawan terhadap Pembangunan Ekonomi
Sulawesi Utara................................................................. 79
4.6 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Taman
Nasional Bunaken ............................................... 84

4.6.1. Wisatawan Mancanegara.................................... 84
4.6.2. Wisatawan Nusantara ......................................... 86

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1

Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya ............................. 87
a.

Keadaan Sosial dan Budaya ............................... 87

b.

Ekonomi ............................................................

88

c.
5.2

Penduduk ........................................................... 88

Komponen Ekosistem Taman Nasional Bunaken ........... 93
5.2.1. Flora Daratan .....................................................93
5.2.2. Fauna Daratan ....................................................94
5.2.3. Ekosistem Pantai dan laut ................................. 97

5.3

Manfaat Ekonomi Ekosistem Taman Nasional
Bunaken ........................................................................
107
5.3.1 Sumberdaya

Teresterial Taman Nasional
Bunaken ............................................................. 107

5.3.2

5.4

Sumberdaya Pesisir dan Lautan Taman
Nasional Bunaken .............................................. 115

Degradasi Ekosistem Taman Nasional Bunaken ............ 121
5.4.1. Terumbu Karang ................................................ 121
5.4.2. Kerusakan Hutan Mangrove ...............................129
5.4.3. Hutan Tropis ...................................................... 138
5.4.4. Padang Lamun ...................................................140

5.5

Identifikasi Ancaman ..................................................... 141

5.5.2 Kondisi Perairan di Kawasan Taman Nasional
Bunaken ............................................................144

5.5.3

Dampak Reklarnasi Pantai Teluk Manado ..........

5.5.4 Sampah ..............................................................161
5.5.5 Kemiskinan ........................................................167
5.5.6 Masalah Sosial .................................................1 6 8
5.6

Kebijakan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken ......... 170
5.6.1. Analisis Keterkaitan Antar Komponen ............... 170
5.6.2. Tata Ruang Kawasan dan Aspek Konservasi ...... 175

5.6.3. Strategi Pemanfaatan Melalui Analisis SWOT

(Strength, Weaknesses. Opportunity. Threats) .... 186

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................

201

6.2

202

Saran .........................................................

KEPUSTAKAAN.............................................................

204

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1

Skema Kerangka Pemikiran ................................................. 10

Gambar 2

Komponen Fasilitas Pariwisata............................................. 22

Gambar 3

Obyek Wisata ...................................................................... 25

Gambar 4

Aksesibilitas.........................................................................26

Gambar 5

Proses Bahan Pencemar Langsung Masuk ke Lingkungan
Laut ..................................................................................... 33

Gambar 6

Administrasi ......................................................................... 55

Gambar 7

Lokasi Sampel Air ................................................................ 57

Gambar 8

Diagram Alir Analisis Potensi Sumberdaya Alam Taman
Nasional Bunaken ................................................................ 58

Gambar 9

Kurva Lorenz Secara Umum ................................................ 63

Gambar 10 Sebaran Pola Hujan dan Jumlah hari Hujan Bulanan di
Wilayah Taman Nasional Bunaken ....................................... 74
Gambar 11 Persentasi Struktur Ekonomi Propinsi Sulawesi Utara
Tahun 1998 (%) ................................................................ 76
Gambar 12 Histogram Kunjungan Wisatawan ke Sulawesi Utara ........... 81
Gambar 13 Histogram Arus Wisatawan Mancanegara melalui Bandara
Sam Ratulangi ...................................................................... 82
Gambar 14 Histogram Penerimaan melalui Pengeluaran Wisatawan
Mancanegara yang berkunjung di Taman Nasional
Bunaken ............................................................................... 85
Gambar 15 Kurva Lorenz Distribusi Pendapatan Penduduk Taman
Naional Bunaken Tahun 1999 ..............................................

91

Gambar 16 Pemukiman di Taman Nasional Bunaken ............................. 92
Gambar 17 Ikan Coelacanth yang ditemukan (Dinas Perikanan. 1998) ... 102
Gambar 18 Terumbu Karang .................................................................. 123
Gambar 19a Daratan Motas Wori ............................................................. 124
Gambar 19b Daratan Arakan Wawontulap...............................................1 2 4

Gambar 20a Pulau Bunaken .....................................................................
125
Gambar 20b Pulau Manado Tua ...............................................................125
Gambar 2 1 a Pulau Mantehage ..................................................................126
Gambar 21b Pulau Nain ...........................................................................126
Gambar 22 Pulau Siladen ....................................................................... 127
Gambar 23 Distribusi Mangrove di Taman Nasional Bunaken ................130
Gambar 24 Distribusi Mangrove di Pulau Bunaken ................................131
Gambar 25 Distribusi Mangrove di pesisir Moles Wori .......................... 132
Gambar 26 Distribusi Mangrove di pesisir Arakan Wawontulap .............133
Gambar 27 Distribusi mangrove di Pulau Manado Tua ........................... 134
Gambar 28 Distribusi mangrove di Pulau Mantehage .............................135
Gambar 29 Distribusi mangrove di Pulau Nain ....................................... 136
Gambar 30 Distribusi mangrove di Pulau Siladen ...................................137
Gambar 3 1 Arus Laut Taman Nasional Bunaken .................................... 142
Gambar 32 Reklamasi Teluk Manado .....................................................
157
Gambar 33 Keterkaitan Antar Komponen ............................................... 172
Gambar 34 Diagram Alir Kerusakan Taman Nasional
Bunaken ...............................................................................173
Gambar 35 1 aju Kerusakan Hutan dan Terumbu Karang ........................174
Gambar 36 Peta Zonasi Taman Nasional Bunaken .................................. 178
Gambar 37 Kriteria Penilaian Pembobotan ........................................1 9 2
Gambar 38 Misi Pengelolaan Taman Nasional Bunaken .........................196

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Lokasi Penyelaman di Taman Nasional Bunaken .................... 26

Tabel 2

Kualitas Terumbu Karang Indonesia ....................................... 34

Tabel 3

Parameter Fisika. Kimia, Kualitas Air dan Metode yang
digunakan ...............................................................................59

Tabel 4

Luas Pulau-pulau di Kawasan Taman Nasional Bunaken ........ 71

Tabel 5

Peranan Sektor-sektor dalam PDRB atas dasar Harga
Berlaku tahun 1993 .1998 (persen) ............................... 75

Tabel 6

Produk domestik regional bruto propinsi Sulawesi
Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku Tahun 1993-1998 (jutaan rupiah) ............................... 77

Tabel 7

Produk domestik regional bruto propinsi Sulawesi
Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan tahun 1993-1998 (jutaan rupiah) ................................ 79

Tabel 8

Kunjungan Wisatawan ke Sulawesi Utara ............................... 81

Tabel 9

Arus Wisatawan Mancanegara melalui Bandara Sam
Ratulangi ................................................................................82

Tabel 10

Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Tahun 1997-1999...... 83

Tabel 11

Distribusi Penerimaan melalui Pengeluaran Wisatawan
Mancanegara Tahun 1999....................................................... 84

Tabel 12

Penerimaan melalui Pengeluaran Wisatawan Mancanegara
yang Berkunjung di Taman Nasional Bunaken ....................... 85

Tabel 13

Jumlah penduduk di desa-desa Kawasan Taman Nasional
Bunaken ................................................................................ 89

Tabel 14

Nama Latin dan Nama Lokal pohon di hutan tropis Taman
Nasional Bunaken .................................................
93

Tabel 15

Dafiar Burung. nama latin, nama lokal status di Taman
Nasional Bunaken.................................................................. 96

Tabel 16

Daflar Manfaat Ekonomis Rumput IautIAlgae ........................ 99

.

Tabel 17 Jenis ikan, nama latin dan nama lokal di Taman Nasional
Bunaken ................................................................................. 103

vii

Tabel 18

Jumlah dan Jenis Ternak di Taman Nasional Bunaken ............107

Tabel 1 9

Nilai Ekonomi Hasil Ternak di Taman Nasional Bunaken ...... 108

Tabel 20

Nilai Ekonomi Hasil Perkebunan Taman Nasional Bunaken .. 108

Tabel 2 1

Nilai Ekonomi Penggunaan Air dalam 1 tahun........................ 110

Tabel 22

Nilai Ekonomi Hutan Tropis di Taman Nasional Bunaken ..... 1 1 1

Tabel 23

Panjang Pantai yang didominasi Hutan Mangrove dan Nilai
Ekonomi Pengganti Pemecah Gelombang ...............................112

Tabel 24

Nilai Ekonomi Bahan Obat yang dapat diambil pada Hutan
Mangrove Taman Nasional Bunaken ...................................... 113

Tabel 25

Nilai Ekonomi Biodiversitas pada Hutan Mangrove Taman
Nasional Bunaken ...................................................................114

Tabel 26

Nilai Ekonomi Hutan Tropis dan Hutan Mangrove di Taman
.........................................114
Nasional Bunaken................. .
.
.

Tabel 27

Nilai Ekonomi /ha ikan pada Terumbu Karang di Taman
Nasional Bunaken ................................................................... 116

Tabel 28

Nilai Ekonomi Terumbu Karang sebagai penahan angin dan
gelombang .............................................................................. 117

Tabel 29

Nilai Ekonomi Terumbu Karang Sebagai Tempat Wisata....... 118

Tabel 30

Nilai Ekonomi Total Terumbu Karang di Taman Nasional
Bunaken................................................................................ 1 1 9

Tabel 3 1

Perhitungan Present Value (PV) dengan DF 12 % ..................119

Tabel 32

Luas (ha) Terumbl-1 Karang dan Bagian-bagiannya di Taman
Nasional Bunaken Berdasarkan Lokasi ................................... 121

Tabel 33

Luas kerusakan Terumbu Karang di Taman Nasional
Bunaken ................................................................................. 122

Tabel 34

Nilai Ekonomi Kerusakan Terumbu Karang ........................... 12

Tabel 35

Luas kerusakan Hutan Mangrove di Taman Nasional
Bunaken ............................................................................... 129

Tabel 36

Nilai Ekonomi luasan hutan Mangrove yang rusak di Taman
Nasional Bunaken................................................................... 129

Tabel 37

Kerusakan Hutan Tropis di Taman Nasional Bunaken sejak
tahun 1994 sampai dengan tahun 1999.................................... 138

viii

Tabel 38

Nilai Ekonomi Kerusakan Hutan Tropis ................................. 139

Tabel 39

Hasil Pengukuran Air Laut ..................................................... 143

Tabel 40

Peruntukan Lahan. Reklamasi Pantai Teluk Manado ............... 158

Tabel 4 1

Hasil rata-rata Pengamatan Tinggi dan Periode Gelombang
di Pantai Teluk Manado ..........................................................160

Tabel 42

Sarana Responden Nelayan berkaitan dengan Rencana
kegiatan terpadu Reklamasi Teluk Manado............................. 160

Tabel 43

Distribusi Persentasi Responden tentang Pengetahuan
Sampah Terhadap Terumbu Karang........................................163

Tabel 44

Distribusi Responden Tiap Pulau Menurut Cara Penanganan
Sampah di Taman Nasional Bunaken ......................................164

Tabel 45

Distribusi Persentasi Keseluruhan Responden. menurut Cara
Penanganan Sampah ............................................................... 180

Tabel 46 Satwa yang dilindungi dan Satwa Langka di Taman Nasional
Bunaken .................................................................................180
Tabel 47 DaRar Perlengkapan. Sarana dan Prasarana Pengelolaan
Taman Nasional Bunaken .......................................................183
Tabel 48 DaRar Peralatan Tambahan untuk Pemantauan Kegiatan
Taman Nasional ......................................................................183
Tabel 49 Kebutuhan Tenaga Kerja Pengawas Lapangan Tarnan
Nasional Bunaken ...................................................................184
Tabel SO Biaya Penanaman Kembali Hutan Mangrove dan Hutan
Tropis di Taman Nasional Bunaken ................................ 184
Tabel 5 1 Analisis SWOT Taman Nasional Bunaken.............................. 191
Tabel 52 Matriks formulasi Alternatif Strategi Pengelolaan
Taman Nasional Bunaken ....................................................... 193
Tabel 53 Analisis Space Matrik ............................................................. 194

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Mangrove..................................................................209
Lampiran 2 Rancangan Peraturan Daerah Sulawesi Utara Tahun 2000
tentang Pungutan masuk pada Kawasan Taman Nasional
Bunaken ...............................................................................212
Lampiran 3 tabel Kontingensi Chi-Square ...............................................2 19
Lampiran 4 Distribusi Responden tentang Pengetahuan Dampak
Sampah pada Terumbu Karang ........................................... ..220
Larnpiran 5 Tabel Distribusi Pendapatan. ............................................... ,221
Lampiran 6 Faktor Strategi internal dan eksternal matrik ..................... ..226

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Suiawesi Utara mempunyai potensi sumberdaya alam dan yang menjadi

obyek wisatawan yaitu Taman Nasional h u t Bunaken. Taman Nasional Laut
Bunaken ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan RI No. 44 MenhutIW1989 tanggal 1 April 1989, dengan luas 79.056 ha, yang mencakup lima pulau
yaitu: Pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Mantehage, Pulau Siladen, dan
Pulau Nain. Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati beserta ekosistemnya, bahwa kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan zonasi, yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata,
dan rekreasi.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai asas pokok sebagai taman
nasional, dan pengembangan azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingan
ekonomi dan lingkungan. Azas pokok yang dimaksud merupakan rumusan dari

IUCN (International Unionfor Conservation and Nature Resources) pada tahun
1969 yang kemudiau diterima pada kongres Taman Nasional Sedunia I1 tahun

1972. Adapun azas pokok tersebut adalah:
a.

Suatu taman nasional hams relatif cukup luas.

b.

Taman Nasional harus memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik
baik flora, hm,ekosistem, maupun gejala alam yang masih utuh dan asli.

c.

Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman
penduduk.

2
d.

Kebijaksanaan dan pengelolaan Tarnan Nasional berada pada departemen
yang kompeten dan bertanggung jawab.

e.

Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam,
sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan
pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam, dan rekreasi.
Berdasarkan azas pokok tersebut maka suatu daerah dapat disebut Taman

Nasional apabila:
a.

Daerah yang bersangkutan merupakan kawasan konservasi dan telah
diluluskan atau disahkan oleh pemerintah dengan prosedur yang berlaku
untuk tujuan konservasi.

b.

Kawasan konservasi tersebut dapat berupa wilayah daratan, wilayah laut,
atau sekaligus mencapai wilayah daratan dan lautan.

c.

Kawasan konservasi tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan
sebagai Taman Nasional.

d.

Kawasan konservasi tetsebut mewakili dan menyangkut kepentingan
daerah, nasional atau internasional untuk tujuan pengawetan alam,
perlindungan, penelitian, pendidikan ,rekreasi atau pariwisata.
Salah satu fbngsi dari sistem pengolahan Taman Nasional Bunaken sesuai

SK.Dyen PHPANo,147/Kpts/DJ-W1997 tentang pembagian zone,adalah tempat
rekreasi.Dengan mengacu pada ketentuan tersebut maka pengelolaan sebagian
zone Tarnan Nasiond Laut Bunaken difbngsikan sebagai tempat rekreasi.
Daya tarik utama tempat rekreasi tersebut adalah terumbu karang. Dengan
keberadaan yang dimilikinya dapat menarik wisatawan mancanegara maupun
nusantara untuk inengunjunginya. Kedatangan wisatawan mancanegara dan

3

nusantara dapat merangsang pertumbuhan ekonorni daerah Sulawesi Utara dan
memberikan sumbangan devisa perekonomian nasional. Namun kegiatan
pariwisata dapat membawa implikasi baik positif, maupun negatif pada kehidupan
manusia, kulturnya serta kehidupan alam.
Disamping pemanfaatan sebagai tempat rekreasi, terdapat juga aktivitas
lain seperti budidaya rumput laut, penangkapan ikan dan penebangan hutan tropis
dan hutan mangrove. Kerusakan dan perubahan habitat terjadi karena kegiatan
dan populasi manusia yang semakin meningkat. Hal ini merupakan faktor utama
pemicu berbagai kepunahan dan penurunan keanekaragaman hayati.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah pengelolaan yang salah tentang
aktivitas kepariwisataan dan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Kasus di beberapa negara maju maupun negara berkembang telah mengakibatkan
terjadinya kerusakan dan penurunan keanekaragaman hayati akibat pemanfaatan
sumberdaya aiam seperti berikut
Kepunahan spesies-spesies berukuran besar di Kenya, macan di Florida,
kambing gunung di California Tenggara, hilangnya jutaan konifer b e r d a . jarum
yang mengandung keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Didaerah rawa yang
diubah menjadi tempat wisata telah menghilangkan berkurangnya tingkat
pengembangbidcan elang Spanyol. Pembuangan limbah wisatawan di daerah
Pesisir Utara Jamaica yam telah merusak terumbu karang, dan keadaan yang
sama terjadi di Karibia dan Mediterania. Bacuit Bay di Philipina telah terancam
keselamatannya karma populasi ikan yang menunrn akibat penangkapan yang
melebihi regenerasinya (Primack. 1998). Mengacu pada beberapa kasus yang
telah terjadi, maka perlu pengkajian tentang perlindungan sumberdaya dam dalam

4

pemanfaatannya, karena seringkali aspek konservasi atau langkah perlindungan
dianggap bertentmgan dengan tujuan ekonomi.
Jika perlindungan dilakukan secara terkoordinasi, aktivitas kepariwisataan
diharapkan d a m memaksimumkan penerimaan untuk kesejahteraan manusia.
Contoh yang berhasil dalam pengelolaan kawasan dapat ditemukan di Inggris.
Ilmuwan telah membuat sejarah keberhasilan dengan memonitor dm mengelola
taman nasional seperti di Monks Wood dan Castle Hill. Pada lokasi tersebut telah
dilakukan pemantauan intensif tentang perurnputan domba dan sap< bunga-bunga
liar, kupu-kupy dan burung-burung. Swiss dan Austria mulai membatasi kegiatan
yang merusak lingkungan dan meningkatkan kualitas pariwisata yang berwawasan
lingkungan (Wigg, 1990).
Perhatian terhadap masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
kegiatan kepariufisataan mula-mula timbul di negara-negara yang sudah maju
setelah negara-negara ini mulai merasakan akibat dari beberapa kegiatan
pembangunan EEan berbagai penggunaan dari berbagai bentuk teknologi terhadap
lingkungan. Sebagai landasan untuk memahami permasalahan di beberapa negara
tersebut, diperlukim suatu pendekatan konsepsuaf dalam analisis manfaat sosial
ekonomi dan kentsakan lingkungan.
Pengembangan

pola-pola tersebut hendaknya dapat bermanfaat di

berbagai tempat, namun setiap kawasan perlindungan mempunyai permasalahan
yang spesifik dm bersifat unik. Untuk mencapai suatu rancangan yang tepat,

Dahuri et a1 ( 19%) mengemukakan tindakan-tindakan yang dapat ditempuh guna
mengoreksi adanya pelanggaran kesepakatan bersarna yang bervariasi tergantung
kondisi dan s i b setempat.

5

Aktivitas

manusia

dalam

kegiatan kepariwisataan

menimbulkan,

tekanan-tekanan lingkungan terhadap terumbu karang, sehingga kapasitas
keberlanjutan terancam. Sebagai

kawasan pelestarian, Tarnan Nasional

Bunaken mempunyai sistern pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan
ekosistem

yang

ada

didalamnya

secara festari. Oleh

karena itu,

pengembangannya hams didasarkan atas perimbangan antara kepentingan
ekonomi dan ekologi. Dengan melihat dua kepentingan ini maka perlu dicari
alternatif kebijakan yang tepat untuk mempertahankan kualitas Tanan Nasional
Laut Bunaken dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan
Taman Nasional dapat dipandang sebagai kajian sistem alam yang
dimanfaatkan secara bersama ( Public goods ) dimana sumberdaya yang ada
didalamnya umumnya dinilai lebih rendah dari yang seharusnya (~~ndervalue).
Penelitian ini mengevaluasi faktor-faktor apa saja dan sejauh mana dapat
menimbulkan dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh pezanfaatan
Taman Nasional Laut Bunaken.

1.2

Perurnusan Masalah

Pemanfaatan Taman Nasional dibeberapa negara mengalami masalah yang
hampir sama yaitu penurunan kualitas lingkungan. Ketidakrnampuan manusia
untuk melindungi sumberdaya alam yang dimanfaatkan secara bersama (Public
goods), lama kelamaan akan punah, apabila tidak ada campur tangan pemerintah
yang tepat dan benar dalam mengelolanya.
Perrnasalahan yang sama tejadi di Taman Nasional Laut Bunaken.
Perubahan yang cendetung semakin menurun dikawasan ini apabila tidak

6

dilakukan usaha-usaha konsewasi maka sumberdayanya lama kelamaan akan
punah. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian seberapa besar madaat ekonomi
dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya atam

Taman Nasional Laut Bunaken.
Untuk memahami seluruh permasalahan yang menyebabkan merosotnya
kualitas iingkungan perlu diadakan evaluasi atas atas hal-ha1 sebagai berikut :
1. Penilaian atas jam lingkungan dan besaran kerusakan sumber daya yang terjadi
2. Faktor internal clan eksternal apa saja yang menyebabkan kerusakan tersebut.
3

Kebijakan apa saja yang dapat rnengantisipasi ancaman kelestarian sumber
daya alam Taman Nasional Laut Bunaken.

Kerangka Pemikiran

1.3

Kepariwisataan Taman Nasionai Laut Bunaken mempunyai peluang
pengembangan pariwisata yang cukup besar untuk berlangsung dengan baik
karena.
a. Adanya kemauan politik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b

Ditetapkannya propinsi Sulawesi Utara sebagai daerah tujuan wisata ke
sepuluh dan Manado Ibukota Propinsi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang
keempat wisata oleh pemerintah.
Menurut Bengen (1999), pariwisata bahari merupakan komponen yang

paling dominan dalam industri pariwisata di Indonesia. Taman Nasional Bunaken
mempunyai potensi pariwisata bahari yang &pat diembangkan. Dalam rangka
pembangunan ekomrni, pengembangan dan pelayanan pariwisata sangat
berhubungan erat dengan l ingkungan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan

7

komponen yang pelting dalam pembangunan, tetapi kelestarian lingkungan harus
diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian serius di kemudian hari.
Mengapa harus secara bersama-sama?

Para ahli ekonomi kurang

mementingkan kelangsungan hidup jangka panjang dengan prinsip mendapatkan
hasil yang besar dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, sedangkan ahli
ekologi terlalu memikirkan pengaruh jangka panjang dari faktor-faktor yang
mungkin dalam waktu pendek kelihatannya tidak berpengaruh sama sekali.
Supardi (1994) mengatakan bahwa peningkatan pembangunan, pemeliharaan
kestabilan ekonomi sosial dan ekologi hams berjalan serasi dan bersama-sama
demi tenvujudnya masyarakat yang lebih makmur. Prinsip ini mengandung arti
bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan kelornpok lain atau generasi
kemudian.
Daya dukung lingkungan memberikan gambaran kemampuan maksimal
dari suatu sistem alami untuk tetap dapat berhngsi secara normal pada level
tekanan populasi dan aktivitas tertentu. Pertimbangan mengenai daya dukung
kawasan Taman Nasional Laut Bunaken yang akan dikembangkan perlu dikaitkan
dengan analisis tata ruang.
Sugandhy (1999) menyatakan bahwa analisis tata ruang akan mengarahkan
tekanan populasi dan akvitasnya agar tidak terpusat pa&

suatu titik

pengembangan tertentu melainkan tersebar merata secara berimbang demi
terciptanya pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Bedasarkan karakteristik Taman Nasional Laut Bunaken yang terdiri dari daratan
pesisir dan lautan perlu adanya identifikasi penyebab degradasinya.

8

Prosedur dan proses dalam upaya keterpaduan penataan tersebut diperkuat
dalam peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Ketentuan-ketentuan
Ruang Kota dan Daerah; Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang, khususnya bagian I11 dan IV mengenai pengelolaan sumberdaya
(recources managemen?l. Pemanfaatan ruang melalui sistem informasi geografis

(SIG) dapat digunakan untuk mengetahui penyimpangan pemanfaatan menurut
kepentingan masing-masing pengguna lahan (stakeholders) dan peruntukannya
Sistim ini juga dapat menyajikan hasil keseluruhan bentuk informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan.
Penataan ruang Taman Nasional Laut Bunaken sangat penting untuk dikaji
karena terdapat keterkaitan ekologis atau hubungan fbngsional antar ekosistem di
kawasan daratan, pesisir, dan laut lepas. Perubahan yang terjadi pada daratan clan
pesisir cepat atau lambat akan mempengaruhi ekosistem lainnya. Contohnya
pembangunan Reklamasi Teluk Manado yang dapat meningkatkan aktivitas
ekonomi

sekaligus juga dapat memberikan dampak negatif pada ekosistem

terumbu karang.
Pembangunan berkelanjutan yang merupakan paradigma pembangunan

untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa menurunkan atau merusak kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, memiliki dimensi ekologis,
sosial, ekonomi, budaya, sosial politik dan hukum serta kelembagaan. Dari
dimensi ekologis, pelaksasnaan pembangunan di wilayah pesisir Taman Nasional
Laut Bunaken sangat menentukan sumberdaya yang ada didalamnya.Agar

pembangunan berlangsung secara seksama memerlukan tiga persiaratan.

9

Pertama, setiap kegiatan pembangunan hendakflya ditempatkan pa&
lokasi yang mewnuhi syarat ekologis. Kedua, bahwa laju pembuangan limbah ke
lingkungan alam hendaknya tidak melampaui kapasitas asimilasi. Ketiga, laju
pemanfaatan sumberdaya alam, khususnya yang dapat diperbaharui (renewable

resources) hendaknya tidak melampaui kemarnpuan pulihnya.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka yang sangat penting dimmuskan
adalah daya dukung lingkungan. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka setiap
pengelola perlu rnelakukan beberapa pengamatan baik pertimbangan ekonomis,
pertimbangan lingkungan maupun sosial budaya.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan pengamatan perubahan

sebagai dampak positif dan negatif yang terjadi pada pemanfaatan sebelumnya.
Pertimbangan kebijakan tersebut dapat diamati pada Gambar 1.
Dengan demikian diperlukan valuasi lingkungan yang menghitung nilai
total ekonomi (tota! economic vahratrotz) untuk mendeterminasi perhitungan
analisis manfaat Taman Nasional Bunaken yang akan menunjukkan bahwa berapa
manfaat ekonomi kawasan tersebut dan kerusakan yang diakibatkan oIeh
pemanfaatan. Nilai besaran kerusakan tersebut sangat diperlukan untuk
penyusunan penenpan kebijakan lingkungan.

r

Potensi Lingkungan Hidup

-+

L,

Potensi Sumber Daya Laut

I

(

Taman Nasional Laut

+
Pengelolaan dan
Pewanfaatan Taman
Nasional Laut

P P
Dampak Negatif

Dampak Positif

Biologis dan
Ekosistem
4

Sosial Budaya

Sosial
Ekonomi

1

I

I

Kualitas Lingkungan

P

Strategi Pengelolaan Taman
Nasional Laut

a,

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran

Fisika Kimia

I

11

Besarnya manfaat ekonomi dapat dibandingkan dengan besarnya tingkat
kerusakan, yang berarti seberapa jauh konservasi terhadap Taman Nasional
Bunaken yang telah dimanfaatkan, sehingga terjadi kerusakan. Namun apabila
pemanfaatan rnengakibatkan terjadinya degradasi yang berlebihan, sehingga nilai
manfaat ekonomi menjadi berkurang karena sifat kumulatif dari degradasi
tersebut, maka lebih baik untuk tidak dimanfaatkan.
Bagaimanapun juga kegiatan ekotourisme merupakan wisata sosial budaya
yang banyak melibatkan kegiatan manusia di dalamnya.

Dengan adanya

wisatawan yang berkunjung dapat menimbulkan dampak negatif pada
perekonomian dan politik. Untuk itu perlu dikaji keterkaitan tersebut.

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan Utama :
Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan metode analisis nilai
ekonomi dari manfaat dan kerusakan lingkungan sebagai dasar pengembangan
strategi pengelolaan Taman Nasional Laut.
Tujuan Operasional :
1. Menghitung besaran manfaat sosial ekonomi dan kerusakan lingkungan yang

dikonversikan dalam rupiah untuk menentukan kebijakan

pengelolaan

Iingkungan.

2.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manfaat dan kerusakan
lingkungan.

3. Mengkaji keterkaitan faktor-faktor internal dan external yang karena adanya

turnpang tindih penggunaan ruang.

12
4. Menetapkan faktor-faktor yang dijadikan dasar serta manfaatnya dalam

penerapan pengelolaan Taman Nasional Laut Bunaken dan mengendalikan
kerusakan yang sementara berlangsung.

1.5. Manfaat Penelitian

a.

Untuk mengetahui dan menghindari faktor-faktor yang mengancam
kelestarian untuk mengetahui faktor-faktor yang mengancam kelestarian
sumberdaya Taman Nasional Laut.

b.

Pemerintah, dalam penyusunan peraturan dan kebijaksanaan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan Taman Nasional Laut yang berazaskan
pelestarian.

c.

Agar para wisatawan dapat ikut melestarikan sumberdaya alam dan
ekosistem.

BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Taman Nasianal dan Fungsinya
Taman Nasional adalah suatu kawasan yang cukup luas memiliki

kekayaan serta keindahan alam yang bernilai tinggi, baik secara nasional maupun
internasional bagi kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan
serta rekreasi Departemen Kehutanan (1993),

Taman Nasional merupakan

kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya dan pariwisata.
Dari jenis hngsi tersebut, wisata alam adalah salah satu manfaat yang
dapat dikembangkan di suatu Taman Nasional. Rekreasi alam merupakan salah
satu manfaat yang tidak bisa diukur (intangible) dari sumber daya alam, yang
secara ekonomi tidak berbeda dengan komoditi lainnya.
Soeratmo ( 1 980) mengatakan bahwa setiap Negara mempunyai spesifikasi
tersendiri untuk Taman Nasional. Perbedaan tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu : (a)

keadaan

alarn, (b)

luas wilayah, (c)

kebutuhan dari

perkembangan suatu populasi, (d) latar belakang politik, (e) masyarakatnya,

(0

adat kebiasaan, d m banyak lagi faktor-faktar penentu yang berbeda untuk setiap
negara.
Berdasarkan pengenian ini maka pemanfaatan Taman Nasional dan
ekosistemnya ditakukan dengan memperhatikan :
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan.

14

2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
3.

Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Jasa jasa lingkungan yang talc ternilai ini hams dikelola oleh pemerintah.
Sedangkan bagi pemeliharaannya sebagian dapat dilakukan oleh swasta dan
sebagian oleh pemerintah. ekosistem hams terkait dengan peneyelenggaraan
pembangunan masyarakat di sekitarnya.
Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan peran serta masyarakat secara
positif dan aktif. Dengan demikian akan terdapat hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan antara masyarakat dengan lingkungan. Taman Nasional
Laut Bunaken terdapat sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (enviro?zmental

service). Menurut Suparmoko (1997), sumberdaya alam adalah semua aspek tata
lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan
manusia.
Selanjutnya Suparmoko (1997) sumberdaya alam dilihat dari sifatnya
dibedakan dalam dua kelompok,
1.

Sumberdaya alam yang talc dapat diperbaharui (non renewable resources)

2.

Sumberdaya alam yang dapat diperbahurui (renewable resources)
Melihat potensi sumberdaya Taman Nasional Laut Bunaken, dapat

diklasifikasi pada sumberdaya yang mernpunyai ciri kedua jenis tersebut, maka
penggunaannya hasus sebaik mungkin.

Kesalahan cialam memanfaatkan

sumberdaya ini dapat mengakibatkan kerugian berkepanjangan sehingga
mencapai kepunahan. Contoh yang dapat diamati pada penambahan populasi
tidak ikan akan terjadi lagi apabila induknya sudah punah.

Klasifikasi Taman N .sional Laut Bunaken adalah jenis sumberdaya milik
bersama ( public gooak), yang artinya, semua orang memiliki kesempatan yang
sama untuk

mengkonsumsinya, tanpa mengurangi utilitas orang lain.

Oleh

karena itu memiliki kecenderungan untuk terkuras atau punah. Contohnya, ikan
dan terumbu karang yang ada didalam apabila seseorang tidak mengambilnya,
maka orang lain akan mengambilnya. Hal tersebut mempercepat degradasi.
Untuk mendapatkan gambaran suatu sistem sumberdaya di Taman
Nasional Laut Bunaken, maka seluruh potensi alamiah maupun dari manusia
hams diidentifikasi. Terbentuknya suatu kesatuan pengembangan ekotourisme
tidak ditentukan oleh suatu sumberdaya saja tetapi adanya kaitan potensi yang
saling menunjang dan melengkapi. Punvanto (1987) mengatakan bahwa
pemantauan sumberdaya hayati merupakan kegiatan dasar yang rutin dalam
pengelolaan.
Suratmo (1995) mengatakan bahwa segala sesuatu yany berada dalam
suatu lingkungan dapat dibagi dua, yaitu:
1.

Sumberdaya alam

2.

Sistem hubungan antara sumberdaya alam.

Sedangkan iingkungan alam dapat dibagi:
1.

Lingkungan fisik dan kimia

2.

Lingkungan biologi

3.

Lingkungan manusia yang meliputi bentuk sosial ekonomi dan sosial
budaya.
Dengan dernikian untuk mengetahui seluruh potensi sumberdaya Taman

Nasional Laut Bunaken, sangat mernbutuhkan upaya-upaya pemantauan dan

16

pengkalsifikasian nilai yang melekat pada sumber daya tersebut mulai dari
kegiatan pariwisata dan ekosistemnya.
Pemantauan yang bersifat khusus pariwisata alam sebagai atraksi wisata
adalah: keanekaragaman biota pesisir dan laut meliputi habitat terumbu karang,
ikan hias, ikan ekonomis dan rnamalia laut. Yang dapat dinikmati dari kedudukan
geografisnya adalah keadaan alam, gunung, flora dan fauna, pertanian pulaupulau sekitarnya, lautan, pantai, dan cagar alam.
Sumberdaya manusia meliputi

kebudayaan, adat-istiadat, kesenian,

peninggalan sejarah purbakala, kerajinan tangan, rekreasi, hiburan olah raga, sifat
sosial masyarakat yang bersahabat, hasil pembangunan, prasarana perhubungan
udara, laut dan darat, sarana perhubungan, fasilitas umum (bank, pos,
telekomunikasi) fasilitas pelayaran wisata, hotel, restoran, serta keanekaragaman
potensi lainnya yang saling menunjang.

2.2.

Penyebab Kerusakan Lingkungan
Kasus pemanfaatan Taman Nasional dibeberapa negara maju maupun

negara berkembang telah terjadi kerusakan dan penurunan kualitas sumberdaya.
Klasifikasi hak kepemilikan merupakan suatu fenomena penting yang menjadi
dasar mengapa ha1 tersebut terjadi.

Hak Kepemilikan (property right) adalah hak yang dimiliki seseorang atau
rnasyarakat terhadap sumberdaya atau yang diatur oleh suatu peraturan, adat,
tradisi, atau konsensus yang mengatur hubungan anggota rnasyarakat. Oleh karena
itu, tidak seorang pun yang dapat menyatakan hak milik atau hak penguasaan

apabila tanpa pengesahan dari masyarakat sekitarnya.

17

Pendekatan

analisis

ekonomi

lingkungan

pertama-tama

adalah

mengklasifikasikan jenis barang melalui teori nilai yang mengatakan bahwa hakhak milik secara hukum mengukuhkan pemilik pada suatu sumber daya dan
menjelaskan batas-batas penggunaannya. Nicholson (1 995) mengatakan bahwa
teori dasar ekonomi lingkungan harus didukung oleh berbagai disiplin ilmu untuk
dapat lebih menjelaskan mekanisme fenomena lingkungan.
Pengklasifikasian tipe hak milik adalah sebagai berikut:
a.

Hak milik pribadi (private goods)

b.

Hak milik bersama (public g o d )
Hak milik pribadi (private good.^) dimiliki langsung oleh yang

mempunyainya

dan

boleh

memanfaatkannya

daiarn

batas-batas

yang

diperbolehkan oleh hukum, sedangkan hak milik bersama (prblic goals) dimiiiki
oleh masyarakat luas untuk kegunaan bersama di dalam batas-batas yang
diperbolehkan oleh hukum, atau dalam kondisi apa orang lain dapat ikut
menggunakan. Jadi, suatu barang adalah barang publik (murni) jika sekali
dihasilkan tidak bisa dilakukan pemisahan pengkonsumsiamya (non-eksklusif)
untuk orang-orang tertentu saja. Misalnya sistem keamanan nasional, sekali sistem
ini terbentuk, maka setiap