Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab-bab terdahulu sebagai intisari dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan pokok, antara lain : 1. Independensi akuntan publik di pasar modal terdiri dari beberapa aspek independensi yaitu Independensi dalam pemikiran dan Independensi dalam penampilan. Independensi dalam pemikiran merupakan sikap mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan profesional, yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak secara objektif. Independensi dalam penampilan merupakan sikap yang menghindari tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga pihak yang rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang diterapkan meragukan integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional. Independensi akuntan publik di pasar modal juga termasuk tidak ada benturan kepentingan seperti mempunyai kepentingan keuangan dengan klien, mempunyai hubungan kerja dengan klien, mempunyai hubungan usaha dengan klien, memberikan jasa non atestasi kepada klien, Memberikan jasa atau produk kepada klien dengan dasar Fee Kontinjen atau komisi, atau menerima Fee Kontinjen atau komisi dari klien, dan memiliki sengketa hukum dengan klien sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor VIII.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Universitas Sumatera Utara Kep-86BL2011 tanggal 28 Februari 2011 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar Modal dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. 2. Penentuan pendapat akuntan publik atas laporan keuangan di pasar modal yakni laporan keuangan yang disyaratkan untuk perusahaan go public adalah pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, akuntan publik memberikan pernyataan pendapat wajar tanpa pengecualian jika laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan standar akuntansi Indonesia, laporan keuangan yang diperiksa memang layak tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah; semua informasi yang diperlukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan telah tersedia tanpa ada pembatasan yang dilakukan oleh klien perusahaan; serta prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. Dalam melakukan pemeriksaan akuntan publik harus mengacu pada standar profesional akuntan publik. Proses pemeriksaan auditing terhadap laporan keuangan tidak hanya terhadap laporan keuangan dan bukti-bukti yang disediakan oleh perusahaan saja tetapi meliputi inspeksi, konfirmasi, wawancara, penghitungan, pengusutan, penelusuran, observasi, penghitungan kembali, prosedur analitis, dan pengumpulan bukti audit dengan menggunakan program software agar memperoleh keyakinan yang memadai bagi akuntan publik untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan go public. Universitas Sumatera Utara 3. Tanggung jawab akuntan publik atas laporan keuangan yang overstated di pasar modal yakni akuntan bertanggung jawab atas jasa yang diberikannya khususnya pendapat yang dikeluarkannya, artinya ia bertanggung jawab atas laporan keuangan yang dibuatnya, termasuk atas kerugian yang timbul akibat pernyataan akuntan publik yang menyesatkan dalam hal ini laporan keuangan yang overstated, jika akuntan publik mengetahui terjadinya overstated terhadap laporan keuangan tersebut dan dalam hal pemeriksaan akuntan tersebut tidak memenuhi standar profesional akuntan publik dan kode etik akuntan publik. Akuntan publik yang terbukti membantu perusahaan atau menyembunyikan adanya laporan keuangan yang overstated menurut peraturan yang ada akan dikenakan sanksi administratif dan sanksi pidana, namun kebanyakan akuntan publik akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda untuk perbuatan yang telah dilakukannya atau akuntan publik akan dikenakan sanksi berupa peringatan, pembekuan izin, bahkan yang lebih keras lagi adalah pencabutan izin akuntan publik. Akuntan publik dapat bebas dari tanggung jawab hukum tersebut apabila ia dapat membuktikan bahwa ia telah bertindak secara profesional dan telah mengambil langkah-langkah yang cukup untuk membebaskan diri dari tanggung jawab tersebut. Akuntan Publik bertanggung jawab secara perdata, pidana, atau administrasi, sesuai dengan beberapa peraturan yang ada, seperti Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Universitas Sumatera Utara tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik.

B. Saran