Pembuatan Benda Uji Marshall Hasil Pengetasan Benda Uji Marshall Sebuk Besi

59 Pada penelitian ini, seperti yang telah dibahas pada bab metodologi penelitian bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan untuk mencari kadar aspal ideal sebanyak 15 buah dengan variasi kadar aspal 5, 5.5, 6, 6.5, 7. Sampel benda uji dibuat dengan metode marshall. Temperatur pencampuran aspal dan agregat adalah temperatur pada saat aspal mempunyai viskositas kinematis sebesar 170±20 centistokes dan temperatur pemadatan adalah temperatur sebesar 140±15 det s.f. Pemadatan dilakukan dengan penumbukan sebanyak 2 × 75 kali, dengan menggunakan alat marshall compaction hammer centistokes. Setelah dilakukan pengujian marshall dengan tujuan untuk mendapatkan kadar aspal optimum di tiap-tiap variasi kadar aspal, didapatkan hasil yang ideal untuk kadar aspal optimum yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji yaitu sebesar 6.12 serta menggunakan anti stripping agent Derbo-401 sebesar 0.3 dari berat aspal yaitu seberat 0.22 gram.

4.3 Pembuatan Benda Uji Marshall

Pada penelitian ini benda uji digunakan sebanyak total 39 sampel. Dari 39 sampel dibagi untuk masing-masing sampel yang menggunakan 15 sampel biasa, 6 sampel prd dan 6 sampel marshall sisa. Dari data yang didapat menggunakan limbah serbuk besi, diperoleh nilai kadar aspal yang akan digunakan dalam variasi kadar limbah serbuk besi sebanyak 12 sampel biasa. Pada penggunaan limbah Serbuk Besi, divariasikan antara 0,10,15, dan 20 dimana masing-masing variasi dibuat 3 benda uji. Aspal yang digunakan sebesar 6.12 dan anti stripping agent Derbo-401 sebesar 0.3 dari berat aspal yaitu 0,22 gram. Universitas Sumatera Utara 60 S ta b ilit y K g Pada penelitian ini ditetapkan jumlah sampel untuk satu jenis pengujian sebanyak tiga sampel. Setelah ditetapkan kadar aspal optimum, cara pembuatan benda uji sama halnya seperti diatas pada perumusan campuran benda uji marshall, temperatur pemadatan adalah temperatur sebesar 140±15 det s.f. Pemadatan dilakukan dengan penumbukan sebanyak 2 × 75 kali, dengan menggunakan alat marshall compaction hammer.

4.4 Hasil Pengetasan Benda Uji Marshall Sebuk Besi

Data pengetesan benda uji menggunakan limbah Serbuk Besi, dapat dilihat hasil yang diperoleh memenuhi seluruh sifat karakteristik pengujian Marshall Test. Antara lain : a. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap Stabilitas Dapat dilihat pada Gambar 4.4 nilai Stabilitas yang dihasilkan dari variasi kadar serbuk besi semuanya memenuhi batas minimum persyaratan yaitu 800 kg. Nilai stabilitas semakin tinggi seiring bertambahnya kadar serbuk besi yang dipakai. Nilai tertinggi dicapai pada saat penggunaan abu sebesar 20 yaitu senilai 1375 kg. Besarnya nilai ini mencapai lebih dari nilai standart yang diharapkan. Gambar 4.2 Grafik Nilai Stabilitas Variasi Serbuk Besi 1600 1500 1400 1300 1200 1100 1000 900 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI Universitas Sumatera Utara 61 Ma rs h a ll Q u o ti e n t F lo w m m b. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap Marshall Quotient MQ Nilai MQ merupakan hasil bagi antara nilai stabilitas dengan nilai kelelehan.Berdasarkan hasil uji semua variasi serbuk besi yang memenuhi Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 adalah 0 sebesar 322 kgmm , 10 sebesar 337 kgmm , 15 sebesar 351 kgmm , 20 sebesar 367 kgmm. Adapaun persyaratan minimal sebesar 250 kgmm. Gambar 4.3 Grafik Nilai MQ Variasi Serbuk Besi 600 500 400 300 200 100 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI c. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap Kelelehan Gambar grafik kelelehan dapat dilihat bahwa nilai kelelehan campuran aspal meningkat seiring peningkatan kadar serbuk besi. Secara keseluruhan memenuhi persyaratan nilai kelelehan yang ditetapkan minimal sebesar 2 mm dan sebesar 4 mm. Gambar 4.4 Grafik Nilai Flow Variasi Serbuk Besi 5 4 3 2 1 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI Universitas Sumatera Utara 62 V IM d. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap nilai Void in Mixture VIM Dapat terlihat bahwa nilai rongga dalam campuran VIM menurun seiring peningkatan kadar serbuk besi dalam campuran. Hal ini disebabkan karena makin banyak kadar serbuk besi dalam campuran, serbuk besi tersebut akan makin banyak mengisi rongga-rongga dan menyelimuti agregat sehingga rongga yang tersisa dalam campuran semakin sedikit. Setelah pengujian terlihat bahwa seluruh variasi serbuk besi nilai VIM nyamemenuhi spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 revisi 3 yang menetapkan syarat maksimal untuk nilai VIM sebesar 3-5. Gambar 4.5 Grafik Nilai VIM Variasi Serbuk Besi 6 5 4 3 2 1 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI e. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap nilai void in mineral aggregate VMA Terlihat bahwa semakin besar kadar serbuk besi yang diberikan, nilai VMA cenderung menurun. Secara keseluruhan nilai VMA ini semua kadar serbuk besi memenuhi Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 revisi 3 yang menetapkan persyaratan minimal sebesar 15. Universitas Sumatera Utara 63 V F B V M A Gambar 4.6 Grafik Nilai VMA Variasi Serbuk Besi 18 17 16 15 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI f. Pengaruh variasi limbah Serbuk Besi terhadap nilai void filled asphalt VFAVFB Rongga udara terisi aspal, VFAVFB merupakan persentase rongga antar agregat partikel VMA yang terisi aspal, VFAVFB tidak termasuk aspal yang terserap agregat minimal 65. Pada gambar menunjukkan seluruh serbuk besi memenuhi persyatan spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 revisi 3. Gambar 4.7 Grafik Nilai VFB Variasi Serbuk Besi 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI Universitas Sumatera Utara 64 Bu lk D en sit y Gr c c Ma rs h a ll Q u o ti en t V M A V IM S ta b ility K g V F B F lo w m m Gambar 4.8 Gambar Hasil Marshall Test COLD BIN DESIGN BY MARSHALL METHOD TEST PROPERTY CURVES AC - WC 2.350 1600 2.330 2.310 2.290 2.270 2.250 1500 1400 1300 1200 1100 1000 900 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI 6 5 4 3 2 1 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI 83 82 81 80 79 78 77 76 75 74 73 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI 18 5 4 17 3 16 2 15 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI 1 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI 600 500 400 300 200 100 Keterangan : 10 15 20 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 SERBUK BESI Serbuk Besi Dari Agregat Halus FA Universitas Sumatera Utara 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis dan pembahasan terhadap hasil-hasil pengujian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengujian karakteristik campuran aspal panas menggunakan aspal pen 6070 menghasilkan nilai kadar aspal optimum sebesar 6,12. 2. Dari data Marshall Test yang didapatkan, semua variasi kadar serbuk besi memenuhi persyaratan Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010 revisi 3. 3. Persentase penambahan variasi serbuk besi dari berat agregat halus yang menghasilkan perfoma terbaik optimum untuk campuran aspal panas adalah sebanyak 20. Pada penambahan ini didapat nilai stabilitas sebesar 1375 kg, nilai flow sebesar 3,75 , nilai MQ sebesar 367 kgmm, nilai VIM sebesar 3,06 , nilai VMA sebesar 16,17, dan nilai VFB nya sebesar 81,10. 4. Nilai stabilitas pada campuran aspal dengan agregat halus pasir kali lebih tinggi dengan nilai flow yang rendah jika dibandingkan dengan campuran aspal dengan agregat halus serbuk besi, yang mempunyai nilai stabilitas yang tinggi dengan nilai flow yang tinggi pula. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesek antar agregat pada campuran aspal dengan agregat halus serbuk besi lebih rendah yang disebabkan oleh distribusi gradasi agregat halus serbuk besi yang cenderung lebih banyak berbutir halus. Universitas Sumatera Utara