Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nagari

88 faktor-faktor yang mendukung pembangunan tersebut. Pembangunan yang dilakukan pemerintah Nagari Baringin tentu tidak terlepas dari cara pemerintah dapat memaksimalkan peluang yang ada dan mengubah penghambat pembangunan menjadi sebuah solusi untuk menambah pembangunan.

5.2.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nagari

Pembangunan yang dilakukan pemerintah Nagari Baringin bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, serta telah menjadi kewajiban pemerintah sendiri. Dalam melaksanakan pembangunan tentu dilihat apa menjadi faktor pendukung yang ada didalam wilayah pemerintahan Nagari Baringin. Tanpa faktor pendukung tentu pembangunan tidak terlaksana dengan baik, sehingga sasaran dari pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah Nagari Baringin akan sia-sia. Nagari baringin merupakan nagari yang wilayahnya terletak didalam ibukota Kabupaten Tanah Datar jadi ini bisa dijadikan sebagai pendukung pembangunan untuk Nagari Baringin karena di wilayah itu sendiri ada Pasar Kota. Pasar kota ini akan membuat pemerintah Nagari Baringin memiliki peluang untuk melaksanakan pemabangunan dibidang ekonomi. Selain itu wilayah Nagari Baringin sebagian besar merupakan lahan pertanian, lahan pertanian juga dapat dijadikan sebagai peluang bagi pemerintah Nagari Baringin untuk melaksanakan pembangunan. Disamping dua faktor pendukung diatas adanya perkebunan dan penggalian juga dijadikan faktor pendukung pembangunan di Nagari Baringin. Di Nagari Baringin ada lapangan olahraga Pacuan Kuda, yang dapat dikembangkan pemerintah Nagari untuk memikat peminat orang luar datang ke 89 Nagari Baringin menyaksikan Pacu Kuda. Hal demikian dapat meningkatkan pembangunan di bidang Pariwisata, disamping peninggalan benteng pada jaman penjajahan yakni Benteng Van Der Cappelen. Faktor pendukung pembagunan di Nagari Baringin tentu tidak didapat dengan sendirinya. Beberapa cara dilakukan Pemerintah Nagari Baringin untuk melihat keunggulan tersebut. Bekerja sama dengan Pemerintahn Daerah dalam mengembangkan potensi yang belum berkembang salah satu cara yang ditempuh oleh Pemerintah Nagari Baringin. Adanya kerja sama membantu Nagari Baringin dalam melaksanakan pembangunan, sehingga sebelumnya tidak menjadi pendukung pembangunan menjadi faktor penunjang pembangunan. Disamping bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Nagari Baringin juga mengadakan open tournament diberbagai jenis kegiatan. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan potensi-potensi baru yang dapat di gali dalam masyarakat di Nagari Baringin. Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Nagari baringin tentu tidak selalu berjalan sesuai yang direncanakan. Akan ada yang menjadi penghambat baik datang dari dalam maupun luar pemerintahan Nagari tersebut. Hambatan mendasar yang dialami oleh Pemerintah Nagari yakni masalah dana. Minimnya dana yang dimilki Nagari Baringin dalam pembangunan menyebabkan pembangunan tidak berjalan dengan baik. Dana kurang mempengaruhi bagaimana implementasi pembangunan diberbagai aspek. Kecilnya pendapatan Nagari menjadi faktor yang menjolok. Hal tersebut menjadi beban yang mempengaruhi pembangunan di Nagari Baringin. Dana kurang memberikan dampak langsung bagi pengadaan infrastruktur di Nagari Baringin. Kurangnya infrastruktur di 90 Jorong merupakan efek yang ditimbulkan dari kurangnya anggaran yang ada untuk pembangunan. Infrastruktu yang kurang memadai menjadi sebab aspirasi masyarakat untuk pembangunan berkurang atau tidak ada. Selain dana yang menjadi hambatan dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari Baringin, swadaya masyarakat juga menjadi faktor yang mempengaruhi. Swadaya masyarakat sulit didapat Pemerintah menyebabkan lambannya pembangunan di Nagari Baringin. Pelepasan lahan untuk pembangunan jalan menjadi alasan utama swadaya masyarakat kurang. Tanah yang menjadi milik masyarakat sulit untuk dibebaskan kepada Pemerintah Nagari dikarenakan tanah tersebut sudah menjadi mata pencarian masyarakat di Nagari Baringin. Hal ini tentu menjadi penghalang dalam pembangunan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di Nagari Baringin , Pemerintah Nagari mencari solusi dari hambatan diatas. Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah adalah dengan mengadakan musyawarah dengan Kerapatan Adat Nagari KAN , Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari BPRN dan masyarakat untuk membahas hambatan-hambatan dalam pembangunan dan mencarikan solusinya. Musyawarah diharapkan menjadi solusi penyelesain hambatan selama pembangunan di Nagari Baringin. Musyawarah dilakukan sesuai dengan adat yang ada di nagari Baringin karena di daerah Minangkabau umumnya musyawarah adalah cara yanga dilakukan untuk mencari solusi dari sebuah masalah yang terjadi dalam masyarakat maupun pemerintah. Selain dengan mengadakan musyawarah cara lain yang dilakukan oleh pemerintah nagari dengan berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah baik tingkat kabupaten dan Provinsi 91 untuk mengadakan lobi-lobi dalam rangka memenuhi kekurangan pembangunan baik infrastruktur maupun non infrastruktur. Dengan cara yang dilakukan diatas, diharapkan hambatan yang menjadi penghalang pembangunan bisa teratasi. Untuk jalan keluar menghadapi hambatan dalam pembangunan tentu Pemerintah Nagari Baringin memilki langkah-langkah yang ditempuh diantaranya: 1. Berkomunikasi langsung dengan lembaga-lembaga yang ada dalam Pemerintahan Nagari agar bermusyawarah mencari solusi terhadap hambatan pembangunan. 2. Memberikan pngertian kepada masyarakat pentingnya pembangunan untuk memakmuran kehidupan. Adanya pembangunan membuat hidup masyarakat semakin membaik. Dengan meminta masyarakat untuk membebaskan lahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan. 3. Memaksimalkan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat maupun Provinsi atau Kabupaten mengenai kesediaan pengadaan infrastruktur selagi Nagari mampu menyediakan lahan dan sudah bebas dari sengketa. Hal ini dapat meningkatkan pembangunan dengan adanya sikap tangan terbuka dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk Pemerintah Nagari baringin. Dengan langkah-langkah diatas Pemerintah Nagari Baringin dapat mengembangnya pembangunan. Faktor-faktor penghambat yang menghalangi 92 pembangunan tentu berkurang dengan adanya usaha yang dilakukan Pemerintah Nagari Baringin dalam mencari solusinya. Pembangunan di Nagari Baringin sukses terlaksana apabila ada dukungan dari semua pihak baik dari masyarakat maupun lembaga-lembaga lain. Pembangunan disertai dengan semangat membangun semua unsur pemerintahan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat disebuah wilayah pemerintah. Hal tersebut tidak lepas dari peranan lembaga adat yang ada. Pembangunan di Nagari tidak akan berjalan lancar tanpa adanya campur tangan lembaga adat, karena lembaga adat itulah yang tahu bagaimana kondisi dari wilayah dan masyarakat. Begitu juga lembaga Kerapatan Adat Nagari KAN di Nagari Baringin, tanpa adanya KAN tentu pembangunan di Nagari baringin akan tersendat. Peran Kerapatan Adat Nagari KAN di Nagari Baringin sangat signifikan dan diperlukan dalam menjalankan pembangunan. 93

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan