H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
No. Kegiatan Belajar
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1. Kegiatan Awal :
1. Kegiatan dimulai dengan salam dan tegur sapa
2. ketua kelas mempin pembacaan doa sebelum memulai
pelajaran 3.
Guru bertanya jawab tentang materi sebelumnya
4.
Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini. Bersahabat
komunikatif
2. Kegiatan Inti
:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Membaca cerita pendek
Menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata sendiri
Mengungkapkan hal-hal yang menarik atau
mengesankan dari karya tersebut
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Mendiskusikan unsur-unsur intrinsik tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar , amanat cerita
pendek yang dibaca
Melaporkan hasil diskusi
Mengidentifikasi kalimat langsung dan tidak langsung
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. Tanggung jawab
3. Kegiatan Akhir :
Refleksi
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Pelajaran ditutup dengan doa.
Bersahabat komunikatif
I. ALOKASI WAKTU :
4 x 40 menit
J. SUMBER BELAJARALATBAHAN :
buku kumpulan cerpen: Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis.
Buku kumpulan cerpen: Dilarang Mencintai Bunga-bunga karya Kuntowijoyo
media massa internet: Cybersastra.com, Kompas online
K. PENILAIAN :
Jenis Tagihan:
tugas individu
ulangan Bentuk Instrumen:
uraian bebas
jawaban singkat
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
LAMPIRAN 1.
Ringkasan Materi Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek
melalui kegiatan diskusi
Cerita pendek cerpen adalah kisahan pendek kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh
dalam satu situasi pada suatu ketika. Cerita pendek pada umumnya bertema sederhana. Jumlah tokohnya terbatas, jalan ceritanya sederhana dan latarnya
meliputi ruang lingkup yang terbatas.
Perbedaan Cerpen dan Novel
No Cerpen
Novel
1 Alur lebih sederhana
Alur lebih rumit dan lebih panjang. Ditandai oleh perubahan nasib pada diri
sang tokoh. 2
Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang.
Tokohnya lebih banyak dalam berbagai karakter.
3 Latar yang dilukiskan hanya
sebentar dan sangat terbatas. Latar meliputi wilayah geografi yang
luas dan dalam waktu yang lebih lama. 4
Tema mengupas masalah yang relative sederhana
Tema lebih kompleks, ditandai oleh adanya tema-tema bawahan.
Usur-unsur intrinsik Cerpen: Unsur intrinsik dalam cerpen terdiri dari tema, alur, penokohan, latar, dan
sudut pandang. a.
Tema Tema adalah pokok ceritaide cerita.
b. Alur
Alur yaitu rangkaian peristiwa atau jalannya cerita yang saling berhubungan dan disusun berdasarkan sebab akibat.
Dalam cerpen ada 3 alur: -
Alur maju -
Alur mundur -
Alur campuran maju-mundur c.
Latar Latar yaitu waktu, tempat, keadaan suasana terjadinya peristiwa.
d. Penokohan
Tokoh yaitu pelaku yang terdapat dalam cerita. Perwatakan yaitu sifat tokoh dalam cerita tersebut.
e. Sudut pandang
Sudut pandang point of view berhubungan dengan siapakah yang menceritakan kisah dalam novel.
Dalam novel ada dua sudut pandang, yaitu: -
Sudut pandang orang pertama aku -
Sudut pandang orang ketiga maha tahu f.
Gaya bahasa Gaya bahasa menyangkut cara pengarang dalam mengungkapkan ekspresi
bercerita dalam cerpen yang ia tulis. g.
Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam ceritanya.
Pengarang “menitipkan” nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerpen.
2. Instrumen Soal
a Sebutkan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen
b Ceritakan kembali cerpen ”Robohnya Surau Kami” dan ”Burung Kecil
Bersarang di Pohon” dengan bahasamu sendiri c
Sebutkan persamaan apa saja yang terdapat dalam cerpen ”Robohnya Surau Kami” dan ”Burung Kecil Bersarang di Pohon”
Pedoman Penskoran:
Kegiatan Skor
Peserta didik menceritakan kembali isi cerpen dengan lengkap dan sistematis
80-100
Peserta didik menceritakan kembali isi cerpen dengan lengkap dan tidak sistematis
70-79
Peserta didik menceritakan kembali isi cerpen dengan tidak lengkap dan tidak sistematis
0-69
Penghitungan nilai akhir Kognitif dan Psikomotor dalam skala 0 —100 adalah
sebagai berikut
Perolehan Skor Nilai Akhir Kognitif dan Psikomotor
=
------------------ x 100 Skor maksimal
Nilai Afektif = Skor Pencapaian : Skor maksimal X 100
89
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisinya, penulis dapat menguraikan kesimpulan yaitu:
1. Cerpen Robohnya Surau Kami karya AA. Navis merupakan sebuah cerpen yang
memiliki kesamaan dengan cerpen Burung Kecil Bersarang di Pohon karya Kuntowijoyo baik dari segi tema, tokoh, dan latar tempat. Berdasarkan temuan
dan hasil analisis terhadap kedua cerpen ini, diketahui bahwa terdapat hubungan intertekstualitas. Isi cerita kedua cerpen itu sendiri mengenai kesadaran tentang
kemanusiaan yang sebenarnya tidak kalah penting dengan kesadaran akan ketuhanan karena ibadah sosial itu sama pentingnya dengan ibadah ritual kepada
Tuhan. Oleh karena itu, antara hubungan manusia dengan Tuhan dan antara hubungan manusia dengan manusia haruslah seimbang. Adapun teks hipogram
jika dilihat dari segi tahun penulisan, cerpen ”Robohnya Surau Kami” merupakan
hipogram dari cerpen ”Burung Kecil Bersarang di Pohon”. “Burung Kecil
Bersarang di Pohon” 1970. Sedangkan bentuk intertekstual dari kedua cerpen tersebut berupa penerusan atau memperkuat tradisi myth of concern karena
menceritakan konsep yang sama yaitu pentingnya ibadah sosial disamping ibadah beragama. Mitos yang dihadirkan dalam kedua cerpen ini adalah ibadah atau ritual
keagamaan yang sering kali disalahartikan oleh masyarakat pada umumnya.
2. Hubungan intertekstualitas yang terdapat di dalam kedua cerpen ini dapat
diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di tingkat SMA Kelas XI dalam aspek pembelajaran cerpen dengan Standar Kompetensi
membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi. Kompetensi Dasar mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek
melalui kegiatan diskusi. Untuk menemukan intertekstualitas yang kemudian dianalisis dalam cerita yang didiskusikan melalui media visual, misalnya siswa
mampu menemukan unsur intrinsik dari suatu cerita.
B. Saran