Kesimpulan Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan protein sel tunggal bakteri fotosintetik anoksigenik Rhodopseudomonas palustris pada pakan ikan nila Oreochromis niloticus memberikan pengaruh terhadap panjang tubuh, penambahan bobot ikan, laju pertumbuhan ikan per hari, nilai ubah pakan dan mortilitas. Dari analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa mutu pakan yang dikonversi oleh protein sel tunggal PST dengan perlakuan 25, 30 dan 35 sama dengan perlakuan tanpa pemberian PST bakteri fotosintetik anoksigenik Rhodopseudomonas palustris. Saran Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan lain protein sel tunggal yang terkandung didalam BFA Rhodopseudomonas palustris. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. DAFTAR PUSTAKA Affandi, R.D., S. Syafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Fisiologi Ikan. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor, 215 p. Anggawati, A. M, Imanto, Tazwin. Y. S. 1990. Penelitian Budidaya Ikan Nila Merah Oreochromis. Niloticus Dalam Keramba Jaring Apung Du Serdang Baru. Buletin penelitian perikanan. Puslitbang perikanan. Bandung. Hlm. 51-68. Arie, U. 2000. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm 7-9, 18-20. Azwar, Z. I. 1997. Pengaruh Askorbil Fosfat Magnesium Sebagai Sumber Vitamin C Terhadap Penampilan Reproduksi Ikan Nila Oreochromis sp. Disertasi. Pascasarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Best, R. 1978. Cassava Processing For Animal Feed. CIATIDRC: 114 e. 12-20. Djajasewaka, H.,A. Widiyati, dan T.H. Prihadi. 1993. Optimasi Padat Tebar ikan Jambal siam Pangasius sutci dalam Keramba Jaring Apung. Prosiding Seminar Hasil penelitian Perikanan Air Tawar. 227-231. Fadlila, E. Effendi, M. T. 2004. Pembuatan Poli Hidroksialkanoat PHA oleh Bakteri Fotosintetik Rhodospirillum rubrum IFO 3986 menggunakan Asam Lemak Volatil. Jurnal Natur Indonesia. 73: 45-72 Glover, T Kevin, M. 2002. An Introduction to Biostatistics. New York: McGraw- Hill Companies, Inc. Hlm. 332-334. Habte, M. M. Alexander. 1980. Nitrogen fixation by photosynthetic bacteria in low land culture. Applied and Environmental Microbiology. 391: 342-347. Han, Y.W., Peter, R. C., A.W. Anderson. C. Lekprayoon. 1976. Growth of Aureobasidium pullulans on straw hydrolysate. Applied and Environmental Microbiology. 326: 799-802. Hanifah, T.A., Christine,. J. Titania, T. N. 2001. Pengolahan limbah cair tapioka dengan metode EM Effective Microorganism. Jurnal Natur Indonesia. 32: 95-103. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Harwood, C.S. Jane, G. 1995. Anaerobic and aerobic metabolism of diverse aromatic compounds by the photosynthetic bacterium Rhodopseudomonas palustris. Applied and Environmental Microbiology. 543: 712-717. Hiraishi, A., Keigo, M. Katsuro, U. 1995. Characterization of new denitrifying Rhodobacter strains isolated from photosynthetic sludge for wastewater treatment. Journal Fermentation and Bioengineering. 791: 39-44. Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Hlm. 16-18. Jangkaru, Z, Wardoyo. S.M, Darwis. K. 1991. Petunjuk Teknis. Budidaya. Ikan Nila. Pusat penelitian dan pengembangan perikanan. Jakarta. Hlm. 32. Jawetz, E., J.L. Melnick, E.A. Adelberg, G.F. Brooks, J.S.Butel, L.N. Ornston, 1996. Mikrobiologi Kedokteran, Edisi ke-20, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hlm. 51. Jouncey, K B. Ross.1982. A guide to Tilapia feeds and Feeding. Institute of Aquaculture. Scotland: University of Stirling. 111 p. Junianto, B.O. 2003. Rice starch: Production, properties and uses. In: Starch, chemistry and technology, second edition. Whistler, R.L., Bremiller, J.n. and Paschalll, E.F. eds, Academic Press Inc., Hlm. 249-274. Khan, M.Y., M. U. Dahot M.Y. Khan. 1992. Single cell protein production by Pennicillium javanicum from pretreated rice husk. Journal Islamic Academy of Science. 51: 39-43. Kim, J.K. Lee B.K. 2000. Mass production of Rhodopseudomonas Palustris as diet for aquaculture. Aquaculture Engineering. 23: 281-293. Kobayashi, M. Kobayashi, M. 1995. “Waste remediation treatment using anoxygenic photosynthetic bacteria”. In Madigan M.T. dan C. E. Bauer. eds. Anoxygenic Photosynthetic Bacteria: R. E. Blankenship: hlm. 1269-1282. Netherlands: Kluwer Academic Publisher. Kobayashi, M., Ehchi, T Keizaburo K. 1967. Distribution of nitrogen-fixing microorganism in paddy soils of southeast asia, Soil Science. 1042: 113-118. Lay, B.W. Sugyo, H. 1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 101-105. Lovell, R.T. 1988. Nutrient and Feeding of Fish. Van Nostrand Reindhold. New York, 260 p. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of fish. Van Nostrand Reinhold, New York. Hlm. 106-108. Lowry, O.H., Rosebrough, N.J., Farr, A.L., Randall, R.J. 1951. Protein Measurement with the Folin phenol Reagen. Journal Biology Chemystry. 193 : 265-275. Lubis, R. 2003. Penentuan Aktivitas enzim protease dari ekstrak jeroan ikan mas Cyprinus carpio L. terhadap hidrolisa bovin serum albumin. Skripsi. Indonesia: Universitas Sumatera Utara, 30 p. Madigan, M.T., Sharon, S. C. Roderick, A. S. 1984. Nitrogen fixation and nitrogenase activities in members of family Rhodospirillaceae. Journal of Bacteriology. 1571: 73-78. Makatutu, D. 2002. Suplementasi Vitamin C Dalam Pakan Untuk Mempercepat Perkembangan Gonad dan Meningkatkan Mutu Telur Ikan Kerapu Batik Epinephelus microdon. Thesis Pasca Sarjana IPB, 80 p. Malick E.A., Donald, O.H., Eugene, H.W., Ned, L. C., Harold, M. H. 1976. Single cell protein. Its status and future implication in world food supply. Technology Assesment Activities in the Industrial, Academic and Governmental Communities. Second Arab Conference on Petrochemical Abu Dhabi United Emirates. 15 to 22 March 1976. Matales, R.I Tanennbaum, S. R. 1968. Single Cell Protein. MIT Press. Massachussetts. Hlm. 166-167. Mokogonta, I., D, Jusadi, M. Setiawati, T. Takeuchi, and M.A. Suprayudi.1992. The Effect of Different Levels of Dietary N-3 Fatty Acid on The Egg Quality of Catfish Pangasius hypophthalmus. The Proc. JSPS-DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Asia, 10: 252-256. Moore, H. Kaplan. R. 1992. Cage Culture, A Method of Fish Production in Indonesia. FRDP. Central Research Institute For Fisheries. Jakarta, 144 p. Mudjiman, Ahmad. 1998. Makanan Ikan. Cetakan XI. Jakarta: Penebar Swadaya. Hlm. 5-8, 33-38. Murtidjo, Agus. 2007. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Cetakan VI. Jakarta : Penerbit Kanisius. Hlm. 27-29. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor selatan. Hlm. 221, 235-236. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Natawiria, S. Z.I Azwar, N. Suhendra. 1981. Pemeliharaan Induk Ikan Mas Cyprinus carpio Linn Dalam Aquarium Dengan Sistem Resirkulasi. Bull. Panel. Perikanan. Hlm. 62-64. Nikijuluw, V. P. H. 2005. Konsumsi ikan Penduduk Indonesia, Mungkinkah ditingkatkan? Dalam Widodo et al. 1997. Prosiding Simposium Perikanan Indonesia II, Ujung Pandang 2-3 Desember 1997, 273-281 pp. Oboh, G Akindahunsi, A.A. 2003. Biochemical changes in cassava products flour and garri subjected to Saccharomyces cerevisae solid media fermentation. Food chemistry. 82 4: 599-602. Poernomo, A.C. Lim, W.E Vanstone Anindiastuti. 1985. Muturation of Captive Milkfish. Workshop on milkfish reproduction, 22-24 april. Tungkan-Taiwan. 79-86 pp. Putro, S. 2003. Strategi Pemasaran Produksi Perikanan Budi daya. Pusat Riset Perikanan Budidaya Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Hlm. 67-69. Umesh, B.V Seshagiri. 1984. Phycotecnology spirulina as feed and food. Monograph Series on Engineering Photosyntetic System, 17 :38 p. Rasidi. 2002. 302 Formulasi Pakan Lokal Alternatif . Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm 1-3. Ronald, Ms. 1995. Handbook of Media for Environmental Microbiology. NewYork: CRC Press. Hlm. 396-397. Saridewi, T.R, 1998. Pengaruh Kadar Protein Yang Berbeda Dengan Rasio Energi Protein 8kkalg Protein Secara Kecernaan. Koef. Respirasi dan Ekskresi Amonika Benih Ikan Merah So, sebelum benih ikan nila Merah Oreochromis Sp.. Jogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sastrosupadi, A. 1995. Rancangan Percobaan Praktis untuk Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Hlm. 162. Sathappan, M. 1997. Optimization of growth and immobilization of Rhodopseudomaonas palustris strain B1 for the utilization of sago starch processing waste water. Thesis. Malaysia: University of Malaya. Schlegel, H. G Schmidt, K. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Keenam. Penerbit Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Hlm.140. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Setijaningsih, L., Z.I. Azwar, dan M. Sulhi. 2002. Pengaruh Suplementasi Askorbil Fosfat Magnesium Sebagai Sumber Vitamin C dalam Pakan terhadap Reproduksi Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac. Laporan Proyek Penelitian Perikanan Air tawar, Sukamandi, 12 p. Seumahu, C. A., Antonious, S., Aris, T. 1997. Karakterisasi sejumlah isolat bakteri fotosintetik anoksigenik untuk pupuk hayati Padi. Hayati. 43: 67-71. Sitanggang M. 2002. Mengatasi Penyakit dan Hama pada Ikan Hias. Jakarta: Agromedia Pustaka Stanton, W.R Wallbridge. 1969. Fermented Food Processes. Process Biotechnol. 4: 45-51. Subamia, I. W, Mokoginta, I Affandi, R. 2003. Pengaruh Kadar Asam Lemak N-3 Berbeda pada Kadar Asam Lemak N-6 Tetap dalam Pakan Terhadap Komposisi Asam Lemak Tubuh, Metamorfosis, dan Pertumbuhan Kecebong Katak Lembu Rana catesbeiana Shaw. Laporan Proyek Penelitian Pertanian Indonesia. Bogor. 4-7 pp. Sudjana, M. 1984. Desain dan Analisis Eksperimen. Penerbit Tarsito Bandung. Hlm. 61-69 Suhenda, R.,Setijaningsih, L., dan Suryanti, Y. 2005. Pertumbuhan Benih Ikan Patin Jambal Pangasius djambal Yang Diberi Pakan Dengan Kadar Protein Berbeda. Laporan Proyek Penelitian Perikanan Budidaya Air tawar, Bogor, 7- 4 pp. Suryanti, Y. 2003. Peranan Asam Amino Dalam Fisiologi Nutrisi Pada Awal kehidupan Ikan. Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 84: 19-29. Suryanto, D. Suwanto, A. 2000. Selection and isolation of aromatic hydrogen degrading bacteria. Jurnal Microbiology Indonesia. 52: 39-42. Suryanto, D. Suwanto, A. Meryandini, A. 2001. Characterization of three benzoate degrading anoxygenic photosynthetic bacteria isolated from the environmental. Biotropica Bacterial. 17: 9-17. Suyanto, S.R. 2009. Nila. Cetakan ke-XV. Penebar Swadaya. Jakarta. Hlm.1-6. Wardoyo. S. 1990. Effect Of Different Salinity Levels And Reproduction Of Three Strains Of Tilapia nilotica And Red Tilapia nilotica Hybrid. Disertation Submitted To The Graduate Faculty Aururn University. Auburn, Alabama. Hlm 66. Watanabe, T. 1986. Fish Nutrition and Mariculture. JICA Textbook. The General Aquaculture Course, 233 p. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Marine Culture, JICA Tex Book the General Aquaculture. Course Department of Aquatic Broscience. Tokyo University of Fisheries, 233 p. Wee, K.L N.A, Tuan.1988. Effects of Dietary Protein Level on The Growth and Reproduction of Nile Tilapia Oreochromis niloticus. International Center for Living Aquatic Resources Management, Manila-Phillipines. 42 p. Winfree, R.A. and R.R. Stickney. 1981. Effects of Dietary Protein and Energy on Growth, Feed Conversion Efficiency and Body Composition of Tilapia aurea.

J. Nut., 111: 1,001 p.

Zaitun, G. Hanifah, L. 1999. Autotrophic and Heterotrophic Prodution of Microorganism in Intensively Manured Fish Ponds and Related Fish Yield.. Aquaculture journey. 14: 303 p. Zonneveld, N.F, A. Huisman, dan J.H. Born.1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hlm. 70. Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN A: ALUR KERJA PENGUKURAN LAJU PERTUMBUHAN BAKTERI FOTOSINTETIK ANOKSIGENIK Isolat yang berumur 72 jam Diinokulasikan sebanyak 10 ml Dimasukkan kedalam media cair dengan sumber C Na-asetat hingga volumenya menjadi 200 ml Diambil sebanyak ± 5 ml Dimasukkan kedalam kuvet Absorbansi Diukur pada panjang gelombang 750 nm dengan spektrofotometer Shimadzu UV-VIS 1601A Dicatat setiap hari selama 6 hari jam ke-0 s.d jam ke-120 Hasil Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN B : ALUR KERJA PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 ml Dimasukkan ke dalam kuvet spektrofotometer Shimadzu UV – VIS 1601 A Diukur dari panjang gelombang 705 – 800 nm Absorbans maksimum BSA 300 µgml Ditambahkan 5 ml reagen C Dihomogenkan Diinkubasi selama 10 menit pada suhu ruang Ditambahkan 0.5 ml Folin Ciocalteu Larutan Dihomogenkan Diinkubasi selama 30 menit dalam suhu ruang Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN C: ALUR KERJA PEMBUATAN KURVA STANDARD LARUTAN BSA BSA Bovine Serum Albumin Dimasukan kedalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 0; 30 ; 60 ; 120 ; 180 ;240; 300 µgml. Ditambahkan 5 ml pereaksi C Diinkubasi selama 10 menit dalam suhu ruang Ditambahkan 0.5 ml Folin Ciocalteu Larutan Dihomogenkan Dihomogenkan Diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer Shimadzu UV-VIS 1601A pada panjang gelombang 750 nm Absorbansi Ditentukan persamaan garis regresi kurva standar larutan protein dengan metode Least Square Kurva Standard BSA Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN D : ALUR KERJA PENENTUAN KADAR PROTEIN BAKTERI FOTOSINTETIK ANOKSIGENIK Isolat yang mampu tumbuh pada limbah cair tapioka Diinokulasikan 1 ml isolat yang berumur 0, 72, dan 120 jam Disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 25 menit Supernatan Pelet Hasil Dibuang Ditambahkan aceton sebanyak 0.5 ml Dihomogenkan Dibiarkan aceton menguap Ditambah aquadest hingga mencapai volume 1 ml Ditambahkan 5 ml reagen C Diinkubasi selama 30 menit dalam suhu ruang Diukur kadar protein berdasarkan persamaan regresi standard BSA Kadar protein PST dari BFA Ditambahkan 0.5 ml Folin Ciocalteu Dihomogenkan Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer Shimadzu UV – VIS 1601 A pada absorbansi 750 nm Absorbansi Diinkubasi selama 10 menit dalam suhu ruang Dihomogenkan Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN E: ALUR KERJA PEMBUATAN PAKAN IKAN MODIFIKASI Bahan baku 1. Pakan bentuk tepung Dikukus sampai pakan bentuk tepung matang Dikeringkan atau dijemur Diaduk lagi sampai bahan baku cair tersebut dapat tercampur merata ke seluruh bagian Penambahan Bahan Baku Cair kalau dibutuhkan Diaduk rata di tempat pengadukan Ditimbang menurut Formulasi Bahan baku Butiran digiling menjadi tepung Dimasukkan ke dalam ayunan dan diayak atau diaduk sambil ditekan dengan telapak tangan 2. Pakan bentuk butiran pecah atau crumble Dimasukkan ke dalam alat pencetak atau penggilingan getuk lindripenggilingan daging 3. Pakan bentuk pelet dipotong- potong 3-5 mm Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN F: ALUR KERJA PENGUKURAN OKSIGEN TERLARUT DO Ditambahkan 1 ml MnSO 4 Ditambahkan 1 ml KOH-KI Didiamkan Ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 Sample dengan endapan putihcoklat Dikocok Diambil sebanyak 100 ml Sample berwarna kuning pucat Hasil Sampel bening Sample berwarna biru Dikocok Didiamkan Ditetesi Na 2 S 2 O 3 0,00125 N Ditambahkan 5 tetes Amilum Dihitung volume Na 2 S 2 O 3 0,00125 N yang terpakai = nilai DO akhir. Dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,00125 N Larutan sample berwarna coklat Sample Air Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN G: KOMPOSISI MEDIA MINERAL MODIFIKASI DAN PEMBUATAN REAGEN LOWRY a. Komposisi media mineral modifikasi dalam 1 Liter menurut Ronald 1995 Na-asetat 2,5 g NH 4 2 SO 4 1,25 g K 2 HPO 4 .3H 2 O 0,9 g KH 2 PO 4 0,6 g Yeast Extract 0,5 g MgSO 4. 7 H 2 O 0,2 g CaCl 2. 2H 2 O 0,07 g FeSO 4 .7H 2 O 3,0 mg EDTA 2,0 mg pH 7,0 ± 0,2 pada suhu 25 o C b. Penyediaan Pereaksi Lowry menurut Lubis 2003 - Larutan natrium hidroksida NaOH 0,1 N Sebanyak 0,4 gram NaOH ditimbang dengan teliti dan dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 100 ml hingga batas tanda. - Larutan Natrium-Kalium Tartrat 1 Sebanyak 1 gram Natrium-Kalium Tartrat ditimbang dengan teliti kemudian dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 100 ml hingga batas tanda. - Pereaksi A Sebanyak 2 gram Na 2 CO 3 ditimbang kemudian dilarutkan dengan NaOH 0,1 N dalam labu takar hingga batas tanda. - Pereaksi B Sebanyak 0,5 gram CuSO 4 .5H 2 O ditimbang kemudian dilarutkan dengan Kalium Tartrat 1 dalam labu takar 100 ml hingga batas tanda. - Pereaksi C 50 ml pereaksi A dan 1 ml pereaksi B dicampurkan kemudian diaduk hingga homogen - Reagent Folin Ciocalteu Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN H: DATA PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM, PEMBUATAN KURVA STANDARD BOVINE SERUM ALBUMIN BSA, RUMUS PERHITUNGAN Data resapan larutan Bovine Serum Albumin BSA dengan konsentrasi 300 µgml. Menurut metode Lowry dengan Spektrofotometer UV-VIS 1601 A. Panjang gelombang nm Absorbansi 705 0,707 710 0,711 715 0,715 720 0,719 725 0,723 730 0,725 735 0,727 740 0,730 745 0,731 750 0,731 755 0,729 760 0,728 765 0,725 770 0,723 775 0,719 780 0,715 785 0,711 790 0,705 795 0,700 800 0,694

2. Pembuatan Kurva Standard Bovine Serum Albumin BSA

Data resapan Larutan Bovine Serum Albumin BSA untuk berbagai konsentrasi pada panjang gelombang 750 nm menurut Metode Lowry Konsentrasi BSA µgml Absorbansi 0,023 30 0,173 60 0,242 120 0,351 180 0,472 240 0,601 300 0,713 Dimana : X = Konsentrasi Y = Absorbansi Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. Dari persamaan regresi : Y = a + bX, Dimana, Abs = K3C 2 + K2C 2 + K1C + KO = K3 = 0,0000 = K2 = 0,0000 = K1 = 0,0019 = KO = 0,1185 = r 2 = 0,9994

3. Rumus Perhitungan

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi makanan ikan, pertambahan bobot ikan dan nilai ubah makanan adalah : a. Laju pertumbuhan ikan per hari menurut Murtidjo 2001: Lp = W B - 1 x 100 Bo b. Pertambahan berat bobot ikan menurut Sunyoto 2000: Pertambahan bobot = berat bobot akhir – berat bobot awal c. Nilai ubah makanan FCR menurut Mudjiman 2002: FCR = jumlah pakan yang diberikan Penambahan bobot ikan yang dihasilkan Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN I : FORMULA BAHAN PENYUSUN RANSUM IKAN NILA Oreochromis niloticus Tabel 1: Komposisi Protein Sel Tungga l PST Rhodopseudomonas palustris 25 Bahan Ransum Jumlah Kg Kandungan Protein PST Rhodopseudomonas palustris 10 7,20 Dedak halus 40 4,54 Bungkil Kelapa 31 5,75 Bungkil Kedelai 12 4,81 Tepung Ikan 5 2,75 Garam dapur mineral 1 - Top Mix vitamin 1 - Total 100 25,05 Tabel 2: Komposisi PST Rhodopseudomonas palustris 30 Bahan Ransum Jumlah Kg Kandungan Protein PST Rhodopseudomonas palustris 12 8,64 Dedak halus 38 4,31 Bungkil Kelapa 19 3,52 Bungkil Kedelai 16 6,41 Tepung Ikan 13 7,15 Garam dapur mineral 1 - Top Mix vitamin 1 - Total 100 30,03 Tabel 3: Komposisi PST Rhodopseudomonas palustris 35 Bahan Ransum Jumlah Kg Kandungan Protein PST Rhodopseudomonas palustris 14 10,08 Dedak halus 24 2,72 Bungkil Kelapa 20 3,71 Bungkil Kedelai 23 9,22 Tepung Ikan 17 9,35 Garam dapur mineral 1 - Top Mix vitamin 1 - Total 100 35,08 Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. LAMPIRAN J: ANALISIS VARIANSI PENGARUH PEMBERIAN PAKAN a. Laju Pertumbuhan Ikan Per hari Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: observasi Source Type IV Sum of Squares DF Mean Square F Sig. Corrected Model .005a 8 .001 .425 .888 Intercept 4.250 1 4.250 2643.659 .000 B .002 3 .001 .453 .719 A .003 5 .001 .408 .836 Error .024 15 .002 Total 4.280 24 Corrected Total .030 23 a R Squared = .185 Adjusted R Squared = -.250

b. Pertambahan Berat Bobot Ikan