PENENTUAN TEMPERATUR RUANG DAN BATAS KEBISINGAN LINGKUNGAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS (Study Experimental di Laboratorium Ergonomi Universitas Muhammadiyah Malang)

PENENTUAN TEMPERATUR RUANG DAN BATAS KEBISINGAN
LINGKUNGAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS (Study
Experimental di Laboratorium Ergonomi Universitas Muhammadiyah
Malang)
Oleh: Mishbah ( 96540001 )
Industrial Engineering
Dibuat: 2009-06-24 , dengan 3 file(s).

Keywords: Temperatur, Kebisingan
ABSTRAK
Pada suatu operasi kerja banyak terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan menurunnya
hasil dari output yang diinginkan. Manusia tidak dapat terlepas dari faktor-faktor penunjang yang
akan menentukan kinerjanya. Temperatur dan tingkat kebisingan pada suatu tempat kerja
merupakan dua faktor yang mengakibatkan perubahan-perubahan output tadi. Keberadaan
seseorang disaat melakukan aktifitas pada ruangan tertentu akan dipengaruhi oleh temperatur dan
tingkat kebisingan pada ruangan tersebut.
Cara mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan temperatur dan tingkat kebisingan pada
ruangan tertentu terhadap kinerja seseorang diperlukan beberapa perlakuan untuk menetapkan
pada temperatur berapa dan pada tingkat kebisingan berapa seseorang tadi dapat bekerja dengan
baik sehingga output yang dihasilkan akan mencapai hasil yang optimal pada setiap kali
pengerjaanya.

Pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, dari hasil
penelitian yang dilakukan di Laboratorium Ergonomi, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian yang dilakukan dengan sembilan treatment
(perlakuan) dengan menggunakan taraf rendah, sedang dan tinggi dari faktor temperatur dan
kebisingan.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tiga orang operator dan dilakukan selama
¼ jam untuk satu percobaan untuk tiga elemen pekerjaan yaitu : Pelintingan, pembungkusan
dengan cellophane dan pembungkusan dengan kotak. Tiga orang operator yang melakukan
pekerjaan memiliki kemampuan yang sama, dari hasl penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa
faktor kebisingan dan temperatur sangat mempengaruhi kerja operator. Hasil analisa anava
secara significan menolak H0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada temperatur 260C dan kebisingan 60 dB merupakan
kondisi ruang kerja yang sangat menunjang produktifitas operator.
ABSTRACT
At one particular operation work happened many mistakes which result downhill result of from
output needed. Human being cannot be quit of supporter factors to determine its performance.
Temperature and noise level at one particular workplace represent two factor resulting changes
of mentioned output. Existence of moment someone doing and activity at certain room will
influence by noise storey and temperature at room.
Way of knowing how big influence of change of noise storey and temperature at certain room to

someone performance needed by some treatment to specify at temperature how many noise
storey how many mentioned someone can work better so that yielded output will reach result of
optimal in each its times; rill of him.

Conducted data collecting aim to to obtain accurate data, from result of conducted research in
Laboratory of Ergonomic, Industrial Engineering, Faculty Of Technique, University of
Muhammadiyah Malang. conducted Research with nine treatment by using low level, medium
level and high level from temperature factor and noise.
Result of conducted research by using three operator people and conducted by during ¼
hour/clock to one attempt to three work element that is : Pelintingan, enfolding with enfolding
and cellophane with box. Three operator people conducting work have is same ability, of
research hasl can be pulled by conclusion that noise factor and temperature very is influencing of
operator activity. Result of analysis of anava by significan refuse H0.
Result of research indicate that at temperature 260C and noise 60 dB represent the condition of
workroom which very support operator productivity.