TUGAS HISTORIOGRAFI INDONESIA KELAS C

NAMA

: LUTVI PUJI ASTUTI

NIM

: 121411431025

TUGAS HISTORIOGRAFI INDONESIA KELAS C
1. Uraikan definisi historiografi tradisional!



Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman
Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Berasal dari masa
tradisional, yakni masa kerajaan-kerajaan kuno. Penulisnya adalah para
pujangga atau yang lain, yang merupakan pejabat dalam struktur birokrasi
tradisional
bertugas
menyusun
sejarah

(babad,
hikayat). Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah
pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang
mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Penulisan sejarah di zaman
Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi
penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana
seorang raja memerintah.
2. Sebutkan ciri-ciri historiografi tradisional!
 Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja
(keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris
atau dinasti sentris.
 Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan
kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut
tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial
dan ekonomi dari kehidupan rakyat
 Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
 Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
 Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan
kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati,
tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja

sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba
benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa
yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep
kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan
tindakannya adalah benar.
 Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak
dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di
daerah tersebut.
 Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah,
sakti).
3. Perbedaan HIstoriografi tradisional dengan historiografi yang lain!
 Historiografi Tradisional: Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada
masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat
istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Dalam

historiografi tradisional terjalinlah dengan erat unsur-unsur sastra, sebagai karya
imajinatif dan mitologi.
 Historiografi Kolonial: merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah
penjajahan Belanda atas Bangsa Indonesia. Sumber-sumber yang dipergunakan
berasal dari arsip negara di negeri Belanda dan di Jakarta. Bersifat Eropa sentris

atau Belanda sentris.
 Historiografi Nasional: Adanya character and nation-building, Indonesia sentris,
sesuai dengan pandangan hidup Bangsa Indonesia, disusun oleh orang-orang
atau penulis-penulis Indonesia sendiri, mereka yang memahami dan menjiwai,
dengan tidak meninggalkan syarat-syarat ilmiah.
4. Sebutkan contoh-contoh Historiografi tradisional!
 Babad Tanah Jawi, Babad Kraton, Babad Diponegoro, Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Silsilah Raja Perak, Hikayat Tanah Hitu,
Kronik Banjarmasin, Sejarah Melayu, hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, Babad
Pajajaran, Babad Majapahit, Babad Kartasura, dan lain-lain.
5. Gambarkan secara singkat dua contoh Historiografi yang telah ada!




Babad Tanah Jawi: merupakan karya sastra sejarah dalam berbentuk tembang
Jawa. Sebagai babad/babon/buku besar dengan pusat kerajaan zaman Mataram,
buku ini tidak pernah lepas dalam setiap kajian mengenai hal hal yang terjadi di
tanah Jawa. Buku ini juga memuat silsilah raja-raja cikal bakal kerajaan
Mataram, yang juga unik dalam buku ini sang penulis memberikan cantolan

hingga nabi Adam dan nabi-nabi lainnya sebagai nenek moyang raja-raja Hindu
di tanah Jawa hingga Mataram Islam. Silsilah raja-raja Pajajaran yang lebih dulu
juga mendapat tempat. Berikutnya Majapahit, Demak, terus berurutan hingga
sampai kerajaan Pajang dan Mataram pada pertengahan abad ke-18. Buku ini
telah dipakai sebagai salah satu babon rekonstruksi sejarah pulau Jawa.
Babad Majapahit: menceritakan seluk beluk mengenai kerajaan Majapahit,
seperti kejayaan Majapahit, tidak lupa disertai dengan kisah heroik dari patih
Gajah Mada. Tidak lupa diceritakan pula mengenai jatuhnya Majapahit dan
banyaknya pemberontakan serta perang saudara. Dalam Babad Majapahit juga
disebutkan raja-raja yang pernah memerintah, selain itu juga diceritakan tentang
asal mula raja tersebut memerintah sampai akhir pemerintahannya, serta
prestasi-prestasi yang diraih selama memerintah, meliputi dalam bidang sastra,
seni ukir, ekonomi, dan lain-lain.

6. Gambarkan secara singkat dua contoh Historiografi kolonial!


Indonesian Trade and Society-Van Leur : Ketika empat kapal Belanda pertama
kali berlabuh di Banten pada tahun 1595, telah ada sebuah pemukiman dan pasar
yang padat yang menunjukkan sebuah aktivitas ekonomi masyarakat asli.

Masyarakat asli telah melakukan perdagangan dengan para pedagang dari luar
daerah, misalnya Turki. Indonesia menjadi sebuah wilayah yang dipandang



sebagai jalur perdagangan yang amat penting dan menghubungkan wilayah
“Timur Jauh” dengan kota-kota di Mediterania. Jalur ini sudah dikenal berabadabad yang lalu. Dalam sejarah Asia, Indonesia adalah jalur vital penghubung
India dengan Cina dan titik nadi penyebaran agama islam dari barat ke timur. Ini
menyebabkan masuknya Budha dan Hindu dalam kebudayaan awal Indonesia.
Jalur perdagangan ini juga telah diceritakan dalam relief candi Borobudur,
bahkan dalam cerita “Seribu Satu Malam” di Timur Tengah. Karena begitu
pentingnya Indonesia dalam dunia perdagangan, berdampak datangnya beberapa
kaum pendatang yang ingin menguasai, misalnya orang-orang Eropa.
Kolonialisme yang dibawa orang Eropa menghasilkan industrialisasi dibawah
kapitalisme modern. Tanah-tanah dijadikan sebagai penghasil produk-produk
bagi industri besar, untuk memasok bahan-bahan mentah dan produk-produk
perkebunan atau pun untuk pertambangan kolonial. Intinya adalah bangsabangsa Eropa telah membawa modernisme di Indonesia.
Indonesian Sociological Studies - B. Schrieke: Bagian pada penguasa mengacu
pada catatan sejarah dan prasasti dari kerajaan Majapahit, Singasari dan
Mataram. Schrike menekankan kesinambungan konsep pada posisi penguasa

seluruh periode waktu itu. Kesinambungan diwujudkan dalam wujud ide dan
simbol, meskipun penggulingan raja. Banyak ilustrasi yang digunakan pada
historiografi Schrike ini. Argumen Schrieke bahwa sejarah Indonesia harus
dilihat dalam perspektif waktu kontinu. Ia menentang segmentasi ke dalam
prasejarah, Hindu-Jawa, Islam dan periode kolonial, dengan alasan bahwa setiap
periode berturut membutuhkan interpretasi dari sudut pandang yang
mendahuluinya.