Analisis penulis tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan kesehatan

55 mempunyai rasa tanggung jawab untuk mengembangkannya. Pendidikan akhlak sosial dalam diri anak akan mampu mengasah perasaan roso pangroso dengan memahami hak dan kewajibannya terhadap lingkungan komunalnya, serta mampu beradaptasi dalam rangka mewujudkan eksistensi dirinya dalam pola pergaulan yang menyenangkan dan bermanfaat. Kemampuan memahami diri sendiri dengan mengembangkan potensi-potensinya,serta pengetahuan tentang lingkungan komunalnya sehingga tercipta pola kehidupan bersama yang harmonis adalah sebagai tanda sehatnya mental seorang anak. 11 Penanaman akhlak individual dan sosial ini mampu membuka kalbu akan pentingnya keharmonisan hidup baik mikro kosmos ataupun makro kosmos. Internalisasi nilai-nilai akhlak terhadap alam sekitar, akan berdampak terhadap kesadaran anak akan pentingnya menjaga keharmonisan alam demi kesejahteraan seluruh makhluk. Melalui internalisasi akhlak terhadap alam ini diharapkan juga dapat menghantarkan anak kepada penguasa tunggal alam semesta , yaitu Allah 12

C. Analisis penulis tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan kesehatan

mental dan pembentukan akhlak anak dalm perspektif al- Qur’an. Kita sering melihat atau bahkan mengalami sendiri, saat mengalami berbagai cobaan hidup, biasanya banyak orang yang mengalami ketegangan, kekecewaanfrustasi, atau konflik-konflik, baik konflik yang muncul secara intern yaitu dalam diri sendiri maupun konflik antar manusia. Bila hal ini terjadi secara terus menerus tanpa penyelesaian yang optimal maka akhirnya 11 DR. Abdullah Nashihin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam..., hal, 12. 12 DR. Abdullah Nashihin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam..., hal, 14. 56 tidak mustahil akan muncul suatu gangguan mental, terutama bagi orang-orang yang mempunyai potensi kecenderungan untuk timbulnya gangguan mental. Penyakit mental atau gangguan mental secara umum merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengadakan adaptasi penyesuaian terhadap lingkungan. Biasanya ditandai dengan munculnya ketakutan, kecemasan banyak kesulitan dan konflik baik dalam dirinya maupun konflik dengan orang lain. 13 Selalu iri hati, dengki, curiga yang berlebihan, rasa marah yang meledak mudah emosional dan ketegangan batin. Sakit mental umumnya merupakan bentuk pada ketenangan batin dan ketenteraman hati. Untuk membentuk kesehatan mental yang baik, ternyata sarana utamanya, terdapat pada keluarga. Karena keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Pola Tingkah Laku pikiran dan cara mengekpresikan diri pada ayah dan ibu dapat mencetak pola yang hampir sama pada anggota-anggota keluarga lainnya. Maka interaksi di dalam keluarga sangat besar pengaruhnya pada proses pembentukan Tingkah Laku, dan sikap anggota keluarga terutama bagi anak-anak. 14 Anak-anak akan meledak-ledak pula. Bahkan bagi anak-anak tertentu akan diekspresikan berupa agresivitas tetapi ada juga yang ditekanditahan ke dalam diri sehingga anak terlihat seperti gejala depresi tertekan. 15 13 Drs. A. F Jalani, Penyucian Jiwa Tazkiyat al- nafs Jakarta: Penerbit Hamzah, 1997, h, 2. 14 Dra . Hj Mufidah ch, M.Ag, Psikologi Islam Berwaweasan Gender, Jogjakarta: Penerbit UIN Malang Press, 20080, hal. 6. 15 DR. Abdullah Nashihin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam..., h. 5-6. 57 Inilah yang mengindikasikan adanya ketidaksehatan mental pada anak- anak. Kehidupan keluarga memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian anak untuk menggapai keseimbangan batin dan sehat mental. 16 16 DR. Abdullah Nashihin Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam..., h. 5-6. 58

BAB IV PENUTUP