seluruh awak kapal, Tugas nelayan yang satu dapat dikerjakan juga oleh nelayan yang lain. Pada
saat penarikan alat tangkap, maka juru pelampung, juru pemberat dan juru listrik juga melakukan tugas ini.
4.4 Daerah Penangkapan
Pada umumnya armada perikanan purse seine di Kabupaten Aceh Timur beroperasi di Perairan Aceh Timur, 30 – 60 mil laut dari garis pantai. Perairan ini
mempunyai kedalaman 80 – 200 m dengan dasarnya lumpur atau lumpur berpasir serta bergelombang dan berarus relatif kecil. Menurut data yang ada di Pelabuhan
Perikanan Pantai PPP Idi Rayeuk tahun 20072008, bahwa kapal purse seine Aceh Timur yang beroperasi di Perairan Aceh Timur berjumlah ± 140 unit 62.
Ada 86 38 unit kapal purse seine lebih dominan melakukan penangkapan di luar Perairan Aceh Timur Perairan Aceh Utara, Aceh Pidie, Aceh Besar dan
Banda Aceh, Armada purse seine yang beroperasi di Perairan Aceh Timur biasanya
terkonsentrasi di dua lokasi perairan sesuai dengan musim penangkapan. Pada bulan Desember sampai April, armada purse seine beroperasi di Perairan Timur
Kabupaten Aceh Timur dengan posisi 098 40’ – 098
55’ BT dan 04 50’ – 05
10’ LU daerah penangkapan I. Pada bulan Mei sampai Nopember, armada purse seine
bergerak ke Perairan Utara Kabupaten Aceh Timur dengan posisi 097 50’ –
097 55’ BT dan 05
55’ – 06 15’ LU daerah penangkapan II. Pada daerah –
daerah ini nelayan meletakkan rumpon – rumpon secara permanen. Sebelah barat laut daerah penangkapan II berbatasan langsung dengan
Samudera yang berkedalaman lebih dari 500 m hanya beberapa mil laut dari perairan tersebut. Pada musim penangkapan II, ada beberapa armada purse seine,
pada malam hari mengoperasikan alat tangkap di daerah penangkapan II dan pada siang hari beroperasi ke sebelah barat laut dengan radius mencapai 40 mil dari
daerah penangkapan II. Biasanya nelayan ini mencari kayusampah terapunghanyut yang dibawahnya terdapat ikan-ikan yang jumlahnya mencapai
belasan ton. Peta daerah penangkapan dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.5 Pemanfaatan Kapasitas Penangkapan Purse Seine
Dalam menganalisis dan memahami lebih jauh tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan perikanan purse seine di Aceh Timur, maka digunakan
teknik DEA Data Envelopment Analysis. Nilai tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan dihitung berdasarkan bulan, daerah penangkapan dan ukuran kapal
GT. Sebagai DMU Decision Making Unit adalah Kapal vessel. Input tetap fixed input terdiri dari gross tonnage GT, kekuatan mesin HP dan panjang
jaring m. Input peubah variable input terdiri dari jumlah anak buah kapal ABK, kekuatan lampu watt, volume palkah ton dan jumlah trip. Output
yang digunakan adalah single output yaitu total hasil tangkapan.
4.5.1 Kapasitas penangkapan berdasarkan bulan
Data yang digunakan dalam penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine
adalah data pendaratan ikan dari kapal-kapal purse seine yang tercatat di Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Idi Rayeuk mulai bulan Agustus 2007
sampai bulan Juli 2008. Dari 141 unit kapal purse seine yang tercatat mendaratkan ikan di PPP Idi Rayeuk, maka 30 unit kapal dijadikan sebagai
sampel. Penghitungan ini menggunakan single output.
4.5.1.1 Agustus 2007
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Agustus 2007, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,37 dengan standar deviasi 0,25. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,05 Lampiran 5. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum adalah 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 yaitu 6 unit, sedangkan yang
mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 22 unit 73 Gambar 22. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Agustus
2007, maka untuk variabel 1 ABK, variabel 2 lampu, variabel 3 palkah dan variabel 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,96,
1,01, 1,07 dan 0,61 dengan standar deviasi 0,10, 0,06, 0,09 dan 0,30 Lampiran 5. Kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel berjumlah 5, 6,
5 dan 2 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU= 0,5–0,99 untuk masing- masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 15 unit. Kapal yang mencapai nilai VIU=1,01–
1,5 untuk masing-masing variabel berjumlah 9, 16, 20 dan 3 unit. Kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada varibel 4 berjumlah 10 unit Gambar 23.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 22 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Agustus 2007.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 23 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Agustus 2007.
4.5.1.2 September 2007
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan September 2007, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,46 dengan standar deviasi 0,27. Nilai CU maksimum adalah 1,12 dan CU minimum adalah 0,12 Lampiran 6. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum adalah 2 unit kapal dan yang mencapai nilai CU 1,01 – 1,50 adalah 1 unit kapal. Jumlah kapal yang
mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 7 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 20 unit kapal 67 Gambar 24.
Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan September 2007, maka untuk variabel 1 ABK, variabel 2 lampu, variabel 3
palkah dan variabel 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,96, 1,01, 1,07 dan 0,61 dengan standar deviasi 0,97, 1,00, 1,00 dan 0,44
Lampiran 6. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel berjumlah 3, 3, 3 dan 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
0,5 – 0,99 untuk masing-masing varibel berjumlah 16, 14, 14 dan 9 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01 – 1,5 untuk masing-masing variabel
berjumlah 11, 13, 13 dan 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada varibel 4 berjumlah 19 unit kapal Gambar 25.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 24 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU September 2007.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
V IU 1 V IU 2
V IU 3 V IU 4
Gambar 25 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU September 2007.
4.5.1.3 Oktober 2007
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Oktober 2007, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,22 dengan standar deviasi 0,20. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,01 Lampiran 7. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan optimum adalah 1 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU=0,5–0,99 yaitu 1 unit, sedangkan yang mencapai
nilai CU 0,5 berjumlah 28 unit 93 Gambar 26. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Oktober
2007, maka untuk variabel 1 ABK, variabel 2 lampu, variabel 3 palkah dan variabel 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,97,
1,02, 1,07 dan 0,35 dengan standar deviasi 0,11, 0,06, 0,07 dan 0,21 Lampiran 7. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel
berjumlah 2, 3, 2 dan 1 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU= 0,5 – 0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 3 unit. Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU= 1,01 – 1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 12, 19, 23 dan 0 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4
yaitu 26 unit Gambar 27 .
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 26 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Oktober 2007.
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 27 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Oktober 2007.
4.5.1.4 Nopember 2007
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Nopember 2007, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,29 dengan standar deviasi 0,25. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,02 Lampiran 8. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
adalah 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 3 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 26 unit kapal 87
Gambar 28. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada Nopember
2007, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,94, 1,19, 1,04
dan 0,55 dengan standar deviasi 0,09, 0,08, 0,06 dan 0,31 Lampiran 8. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing varibel yaitu 9, 1, 8 dan
1 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 – 0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 16, 0, 5 dan 13 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
1,01 – 1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 5, 29, 17 dan 2 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 yaitu 14 unit Gambar 29 .
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 28 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Nopember 2007.
5 10
15 20
25 30
35
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 29 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Nopember 2007.
4.5.1.5 Desember 2007
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Desember 2007, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,52 dengan standar deviasi 0,25. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,18 Lampiran 9. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
adalah 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 15 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 14 unit kapal
47 Gambar 30. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan
Desember 2007, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,90, 1,11,
0,99 dan 0,48 dengan standar deviasi 0,09, 0,08, 0,07 dan 0,17 Lampiran 9. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 5,
3, 5 dan 2 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 22, 0, 13 dan 9 unit kapal. Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 3, 27, 12 dan 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4
trip yaitu 19 unit kapal Gambar 31.
5 10
15
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 30 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Desember 2007.
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 31 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Desember 2007.
4.5.1.6 Januari 2008
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Januari 2008, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,31 dengan standar deviasi 0,21. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,03 Lampiran 10. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 4 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 25 unit kapal 83
Gambar 32. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Januari
2008, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,96, 1,01, 1,05
dan 0,46 dengan standar deviasi 0,10, 0,06, 0,07 dan 0,27 Lampiran 10. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 5, 6, 5
dan 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-
masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 9 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 9, 16, 20 dan 1 unit kapal.
Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 trip yaitu 19 unit kapal Gambar 33.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 32 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Januari 2008.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 33 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU Januari 2008.
4.5.1.7 Pebruari 2008
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Pebruari 2008, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,38 dengan standar deviasi 0,27. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,08 Lampiran 11. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1
adalah 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 8 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 21 unit kapal 70
Gambar 34. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Pebruari
2008, maka untuk VIU 1, VIU 2 , VIU 3 dan VIU 4, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,97, 1,02, 1,07 dan 0,59 dengan standar deviasi 0,11,
0,07, 0,07 dan 0,29 Lampiran 11. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 2, 3, 2 dan 1 unit kapal. Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 15
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 12, 19, 23 dan 3 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
0,5 hanya pada variabel 4 trip yaitu 11 unit kapal Gambar 35.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
Gambar 34 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Pebruari 2008.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 35 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Pebruari 2008.
4.5.1.8. Maret 2008
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Maret 2008, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,47 dengan standar deviasi 0,28. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,09 Lampiran 12. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 12 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 17 unit kapal 57
Gambar 36. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Maret
2008, maka untuk VIU 1 , VIU 2 , VIU 3 dan VIU 4, maka diperoleh nilai rata- rata VIU masing-masing adalah 0,94, 1,19, 1,04 dan 1,25 dengan standar deviasi
0,09, 0,08, 0,06 dan 0,71 Lampiran 12. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 9, 1, 8 dan 3 unit kapal. Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 16, 0, 5 dan 5 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing
variabel yaitu 5, 29, 17 dan 8 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 dan 1,5 hanya pada variabel 4 trip masing-masing yaitu 5 dan 9 unit kapal
Gambar 37.
Ga mbar 36 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Maret 2008.
20
5 10
15
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
1,50 VIU 1
VIU 2 VIU 3
VIU 4
bar 37 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
4.5.1.9
0 sampel kapal purse seine pada bulan April 2008, dugaan tingkat
nghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan April 2008, m
masing variabel yaitu 14, 5, 5 dan 10 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai Gam
Maret 2008.
April 2008
Berdasarkan 3 pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,33 dengan standar deviasi 0,23. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,08 Lampiran 13. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 5 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 24 unit kapal 80
Gambar 38. Hasil pe
aka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,98, 1,04, 1,06
dan 0,45 dengan standar deviasi 0,11, 0,05, 0,06 dan 0,22 Lampiran 13. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 2, 3, 2
dan 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-
nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 14, 22, 23 dan 0 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 trip
yaitu 19 unit kapal Gambar 39.
Ga mbar 38 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU April 2008.
20 25
5 10
15
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 10
15 25
20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 39 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
April 2008.
4.5
el kapal purse seine pada bulan Mai 2008, dugaan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,40 de
maka untuk VIU 1 , VIU 2 , VIU 3 dan VIU 4, maka diperoleh nilai rata- rata VI
.1.10 Mei 2008
Berdasarkan 30 samp tingkat pemanfaatan
ngan standar deviasi 0,24. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,08 Lampiran 14. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 adalah 9 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 adalah 20 unit kapal 67 Gambar
40. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Mai
2008, U masing-masing adalah 0,90, 1,13, 0,99 dan 0,62 dengan standar deviasi
0,09, 0,07, 0,07 dan 0,35 Lampiran 14. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 6, 4, 6 dan 2 unit kapal. Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 22, 0, 13 dan 13
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 2, 26, 11 dan 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
0,5 dan 1,5 hanya pada variabel 4 trip masing-masing yaitu 13 dan 1 unit kapal Gambar 41.
Ga mbar 40 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Mei 2008.
15 20
25
5 10
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
1,50 VIU 1
VIU 2 VIU 3
VIU 4
Gambar 41 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Mei 2008.
4.5
pel kapal purse seine pada bulan Juni 2008, dugaan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,37 de
uk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4trip, maka d
dan 1 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-
.1.11 Juni 2008
Berdasarkan 30 sam tingkat pemanfaatan
ngan standar deviasi 0,24. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,07 Lampiran 15. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 7 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 22 unit kapal 73
Gambar 42. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Juni
2008, maka unt iperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 1,14, 1,01, 1,13 dan
0,60 dengan standar deviasi 0,15, 0,06, 0,09 dan 0,30 Lampiran 15. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 6, 7, 4
masing variabel yaitu 3, 9, 1 dan 12 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 21, 14, 25 dan 2 unit kapal.
Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 trip yaitu 15 unit kapal Gambar 43.
Ga mbar 42 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Juni 2008.
10 15
20 25
5 0,5
0,50-0,99 1,00
1,01-1,50 CU
5 15
20 10
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 43 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Juni 2008.
4.5.1.12 Juli 2008
n tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
deviasi 0,22. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah
g-masing adalah 0,90, 1,14, 0,99 dan 0,85 dengan standar deviasi 0,09, 0
mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 22, 0, 12 dan 19 Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine pada bulan Juli 2008, dugaa
0,48 dengan standar 0,20 Lampiran 16. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 berjumlah 13 unit kapal, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 16 unit kapal 53
Gambar 44. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU pada bulan Juli
2008, maka untuk VIU 1 , VIU 2 , VIU 3 dan VIU 4, maka diperoleh nilai rata- rata VIU masin
,07, 0,07 dan 0,27 Lampiran 16. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 5, 3, 5 dan 2 unit kapal. Jumlah kapal yang
unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 3, 27, 13 dan 5 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
0,5 dan 1,5 hanya pada variabel 4 trip masing-masing yaitu 3 dan 1 unit kapal Gambar 45.
Ga mbar 44 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU Juli 2008.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 10
15 20
25 30
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 45 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU
Juli 2008. Hasil penghitungan dugaan kapasitas penangkapan menunjukkan bahwa
pemanfaatan kapasitas CU dari unit alat tangkap purse seine mencapai tingkat pem
h 0,58 dengan standar deviasi 0,246. Nilai CU terendah adalah sebesar 0,19 terjadi
pada
apai nilai optimum terjadi pada bulan April
anfaatan yang optimum CU = 1 pada bulan April 2008. Rata-rata CU adala
bulan Desember 2007 Gambar 46 Hasil penghitungan dugaan pemanfaatan variabel input VIU, maka
diketahui bahwa tingkat pemanfaatan VIU 1 ABK, VIU 2 lampu dan VIU 3 palkah mencapai nilai rata-rata optimum VIU = 1 pada setiap bulannya.
Tingkat pemanfaatan VIU 4 trip menc 2008. Nilai tertinggi VIU 4 trip adalah 1,03 terjadi pada bulan Nopember
2007, sedangkan nilai terendah terjadi pada bulan Desember 2007 yaitu 0,38. Nilai rata-rata hasil penghitungan VIU 4 adalah 0,83 dengan standar deviasi 0,215
Gambar 47.
kapas pasitas
penan
anjang tahun. Sebanyak 141 62 kapal purse seine Aceh Timur melakukan aktifitas
purse seine lebih dominan melakukan penangkapan di luar Perairan Aceh Timur Perairan
Aceh
Gambar 46 Dinamika CU alat tangkap purse seine selama satu tahun.
0,00 0,20
0, 0,60
Ag ust-
07 Sep-
07 Okt-
07 Nop-
07 Des-
07 Jan-
08 Feb-
08 Mar-
08 Apr-
08 Mei-
08 Jun-
08 Jul-08
0,80 1,00
CU 40
Gambar 47 Dinamika VIU trip unit purse seine selama satu tahun.
Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan berdasarkan bulan selama setahun Agustus 2007 – Juli 2008 diperoleh 14 kapal yang
VIU trip
0,00 0,20
0,40 0,80
1,00 1,20
0,60
Ag ust-07
Sep- 07
Okt-07 Nop-
07 Des-
07 Jan-
08 Feb-
08 Mar-
08 Apr-
08 Mei-08
Jun- 08
Jul-08
mencapai nilai optimum CU=1. Melalui penghitungan ini, diperoleh bahwa itas penangkapan purse seine adalah 196 tontahununit. Jadi, ka
gkapan purse seine di perairan Aceh Timur adalah 44.296 tontahun.
4.5.2 Kapasitas penangkapan berdasarkan daerah penangkapan
Kapal purse seine Aceh Timur melakukan penangkapan ikan sep
penangkapan di Perairan Aceh Timur, sedangkan 85 38 kapal
Utara, Aceh Pidie, Aceh Besar dan Banda Aceh. Pada bulan Desember, Januari, Februari, Maret dan April, kapal purse seine Aceh Timur melakukan
penangkapan ikan di Perairan Perlak 40 mil sebelah timur Idi Rayeuk. Kapal purse seine
Aceh Timur melakukan kegiatan penangkapan ikan di Perairan Jambo aye 60 mil sebelah utara Idi Rayeuk pada bulan Mei sampai Nopember.
leh nilai CU rata-rata ,54 dengan standar deviasi 0,23. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum
U = 1 adalah 1 unit kapal. Jumlah
apal yang m
Gam Penghitungan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine Aceh
Timur menggunakan single output total hasil tangkapan.
4.5.2.1 Daerah penangkapan I Perairan Perlak
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine di daerah penangkapan I, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU dipero
adalah 0,15 . Jumlah kapal yang mencapai nilai C kapal yang mencapai nilai CU 0,5–0,99 yaitu 13 unit kapal, sedangkan
yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 16 unit kapal 53 Gambar 48. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU di daerah
penangkapan I, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,97, 1,02,
1,07 dan 0,70 dengan standar deviasi 0,11, 0,06, 0,07 dan 0,27 . Jumlah k encapai nilai VIU=1 untuk masing-masing variabel yaitu 2, 3, 2 dan 2 unit
kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 12, 19, 23 dan 4 unit kapal. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU
1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 17 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 yaitu 7 unit Gambar 49.
bar 48 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU di daerah
penangkapan I.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 0,5
10 15
20 25
0,50-0,99 1,00
1,01-1,50 VIU 1
VIU 2 VIU 3
VIU 4
Gambar 49 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU di
daerah penangkapan I.
4.5.2.2 Daerah penangkapan II Perairan Jambo Aye
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine di daerah penangkapan II, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-
rata 0,47 dengan standar deviasi 0,17. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU m
adalah 0,23 . Jumlah kapal yang mencapai nilai CU = 1 adalah 1 unit k
, sed
g 5 berjumlah 22 unit 73 Gambar 50.
ut VIU di daerah penang
1,5 un inimum
apal. Jumlah kapal yang mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 7 unit an kan yang mencapai nilai CU0,
Hasil penghitungan pemanfaatan variabel inp kapan II, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan
VIU 4trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 0,97, 1,02, 1,07 dan 0,61 dengan standar deviasi 0,11, 0,06, 0,07 dan 0,15 . Jumlah kapal
yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel berjumlah 2, 3, 2 dan 1 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing
variabel yaitu 12, 19, 23 dan 0 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01– tuk masing-masing variabel yaitu 16, 8, 5 dan 24 unit kapal. Jumlah kapal
yang mencapai nilai VIU0,5 hanya pada variabel 4 yaitu 7 unit Gambar 51.
Gambar 50 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU di daerah
penangkapan II.
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
5 10
15 20
25
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
VIU 1 VIU 2
VIU 3 VIU 4
Gambar 51 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input VIU di
manfaatan kapasitas penangkapan di daerah penangkapan I Perairan Perlak diperoleh 1 kapal yang mencapai nilai optimum
daerah penangkapan II. Berdasarkan penghitungan pe
CU=1. Melalui penghitungan ini, diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse seine
adalah 74,8 tonmusimunit. Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan di daerah penangkapan II Perairan Jambo Aye diperoleh
1 kapal yang mencapai nilai optimum CU=1. Melalui penghitungan ini, diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse seine adalah 115,1 tonmusimunit.
K h
189 t enangkapan purse seine di perairan Aceh
Timur
1
lah 19 unit 63 Gambar 52. Hasil penghitungan pemanfaatan variabel input VIU kapal berukuran 15
2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU 4 trip, maka diperoleh nilai rata-rata VIU masing-masing adalah 1,06, 1,00, 0,99
dan 0,6 apasitas penangkapan purse seine berdasarkan daerah penangkapan adala
,9 ontahununit. Jadi, kapasitas p adalah 42.917,4 tontahun.
4.5.3 Kapasitas penangkapan berdasarkan bobot kapal Gross Tonage,GT
Kapal purse seine di Kabupaten Aceh Timur umumnya berukuran 20 – 42 GT. Kapal-kapal purse seine ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
kapal purse seine beukuran 15 – 29 GT 136 unit dan kapal berukuran 30 – 45 GT 90 unit. Penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan berdasarkan
bobot kapal GT dilakukan dengan menggunakan single output total hasil tangkapan.
4.5.3. Kapal berukuran 15 – 29 GT
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine berukuran 15 – 29 GT, dugaan tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,44 dengan standar deviasi 0,18. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,18 . Kapal yang mencapai nilai CU=1 adalah 1 unit. Kapal yang
mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 10 unit , sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjum
– 29 GT, maka untuk VIU 1 ABK, VIU
2 dengan standar deviasi 0,05, 0,07, 0,06 dan 0,17. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 7, 5, 4 dan 1 unit .
Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel yaitu 0, 12, 14 dan 19 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5
aitu 10 unit Gambar 53. untuk masing-masing variabel yaitu 23, 13, 12 dan 0 unit . Jumlah kapal yang
mencapai nilai VIU 0,5 hanya pada variabel 4 y
Gambar 52 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU kapal 15 – 29 GT.
5 10
15 20
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
CU
10 15
20 25
5 0,5
0,50-0,99 1,00
1,01-1,50 V IU 1
V IU 2 V IU 3
V IU 4
Gambar 53 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variable input VIU
kapal 15 – 29 GT. Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan kapal urse
sein CU=1. Melalui penghitungan ini, diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse
seine adalah 181 tontahununit. Jadi, kapasitas penangkapan kapal purse seine
berukuran 15 – 29 GT adalah 24.616 tontahun.
4.5.3.2 Kapal berukuran 30 – 45 GT
n tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan CU diperoleh nilai CU rata-rata
0,67
el input VIU kapal berukuran 0–45 GT, maka untuk VIU 1 ABK, VIU 2 lampu, VIU 3 palkah dan VIU
IU masing-masing adalah 1,11, 1,14, 1,03 dan 0,90 dengan standar deviasi 0,09, 0,09, 0,06 dan 0,19 . Jumlah kapal yang
p e
berukuran 15 – 29 GT, diperoleh 1 kapal yang mencapai nilai optimum
Berdasarkan 30 sampel kapal purse seine berukuran 30 – 45 GT, dugaa
dengan standar deviasi 0,19. Nilai CU maksimum adalah 1 dan CU minimum adalah 0,36 . Kapal yang mencapai nilai CU=1 adalah 2 unit. Kapal yang
mencapai nilai CU 0,5 – 0,99 berjumlah 24 unit, sedangkan yang mencapai nilai CU 0,5 berjumlah 4 unit 13 Gambar 54.
Hasil penghitungan pemanfaatan variab 3
4trip, maka diperoleh nilai rata-rata V
mencapai nilai VIU = 1 untuk masing-masing variabel yaitu 6, 6, 6 dan 2 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 0,5–0,99 untuk masing-masing variabel
yaitu 0, 0, 9 dan 21 unit. Jumlah kapal yang mencapai nilai VIU 1,01–1,5 untuk masing-masing variabel yaitu 24, 24, 15 dan 7 unit Gambar 55.
Gambar 54 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas CU kapal 30 – 45 GT.
5 15
0,5 0,50-0,99
1,00 1,01-1,50
10 20
25
CU
10 15
20 25
5 0,5
0,50-0,99 1,00
1,01-1,50 VIU 1
VIU 2 VIU 3
VIU 4
ambar 55 Distribusi tingkat pemanfaatan kapasitas variable input VIU
kapal 30 – 45 GT. Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan kapal purse
sein CU=1. Melalui penghitungan ini, diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse
seine adalah 147,9 tontahununit. Jadi, kapasitas penangkapan kapal purse seine
berukuran 30 – 45 GT adalah 13.311 tontahun.
4.6 Pendugaaan Potensi Lestari
Produksi tangkapan maksimum lestari maximum sustainable yield SY mer
mak im batas maksimum pemanfaatan teoritis suatu
sum G
e berukuran 30 – 45 GT, diperoleh 2 kapal yang mencapai nilai optimum
M upakan salah satu titik acuan dalam langkah pengelolaan perikanan. Produksi
s um lestari MSY adalah
berdaya perikanan tanpa mengganggu kemampuan sumberdaya perikanan tersebut untuk pulih kembali pada tahun berikutnya. Penghitungan MSY
didasarkan pada adanya data tahunan tingkat pemanfaatan dan upaya
uk mendapatkan hasil tangkapan ada tingkat MSY tersebut.
mpu menangkap berbagai jenis ikan pelagis
lestari ikan pelagis dan upaya optimum dilakukan denga
T penangkapan. Dugaan MSY digunakan untuk menghitung angka upaya optimum
E
MSY
, yaitu jumlah upaya yang diperlukan unt p
Alat tangkap purse seine ma yang hidup berhidup bergerombol. Beberapa jenis ikan hasil tangkapan purse
seine yang dominan di Kabupaten Aceh Timur adalah layang, kembung, selar,
lemuru dan tongkol lihat Gambar 16. Jenis-jenis ikan ini juga dominan tertangkap oleh pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, pancing
tonda dan pancing ulur lihat Gambar 18. Untuk menentukan potensi sumberdaya ikan tersebut, maka perlu dilakukan standarisasi dengan menentukan masing-
masing nilai fishing power indeks dari alat tangkap sehingga diperoleh catch gabungan, effort standar dan CPUE standar.
Penghitungan produksi n menggunakan data runtun produksi ikan pelagis selama enam tahun 2002
– 2007. Menurut data dan hasil perhitungan diketahui bahwa alat tangkap purse seine
mampu menangkap ikan pelagis 18 - 50 kali lebih banyak daripada alat tangkap yang lain lihat Lampiran 3. Dengan demikian alat tangkap purse
seine dijadikan sebagai alat tangkap standar untuk menangkap jenis ikan pelagis.
Melalui data tersebut, maka dapat diketahui total hasil tangkapan catch, total upaya effort dan hasil tangkapan per unit upaya CPUE lihat Tabel 3.
Tabel 3 Produksi, upaya tangkap dan CPUE sumberdaya ikan pelagis di Kabupaten Aceh Timur
ahun Catch total ton Effort standard trip CPUE stantard
2002 10.723 21.024 0,510 2003 12.663
18.467 0,686
2004 11.556 19.920
0,580 2005 8.404
6.605 1,272
2006 14.457 17.746
0,815 2007 15.137
21.275 0,711
Total 72.940
105.037 4,574
Rerata 12.157
17.506 0,762
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Timur diolah.
iode Secara visual, trend produksi catch dan upaya effort selama per
2002 – 2007, sumberdaya ikan pelagis disajikan pada Gambar 56.
Pemanfaatan Sumbe kan Pelagis
00
rdaya I
5.0 10.000
15.000 20.000
25.000
0,000 0,250
0,500 0,750
1,000 1,250
1,500
2002 2003
2004 2005
2006 2007
C total E std
CPUE
Gambar 56 Trend produksi, upaya dan hasil tangkapan per unit upaya CPUE
ikan pelagis di Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan data pada Tabel 3 bahwa perkembangan produksi ikan
pelagis cenderung meningkat dengan upaya yang berfluktuasi. Produksi tertinggi sebesar 15.137 ton diperoleh pada tingkat upaya sebesar 21.275 trip upaya setara
purse seine pada tahun 2007. Produksi terendah sebesar 8.404 ton diperoleh pada
tingkat upaya sebesar 6.605 trip upaya setara purse seine pada tahun 2005. Rendahnya produksi ikan pelagis pada tahun 2005 disebabkan oleh musibah
nami yang menimpa Provinsi NAD di akhir tahun 2004, sehingga umu nya tsu
m nelayan tidak melaut tidak melaut dalam beberapa bulan di awal tahun 2005.
y = -5E-05x + 1,5832 R
2
= 0,9097
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000
Effort trip C
P U
E ton
tr ip
1,400
Gambar 57 Hubungan antara CPUE dengan upaya penangkapan ikan pelagis
di Kabupaten Aceh Timur.
Melalui perhitungan regresi, hubungan antara upaya penangkapan standar dan hasil tangkapan per unit upaya diperoleh nilai parameter regresi yaitu
intercept a = 1,5836 dan slope b = -0,000047, sehingga membentuk persamaan : CPUE = 1,5836 – 0,000047 E. Hal ini menggambarkan bahwa CPUE cenderung
menurun jika terjadi peningkatan upaya trip penangkapan ikan pelagis lihat Gambar 57.
Berdasarkan perhitungan didapat bahwa model yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan sebenarnya dari alat tangkap standar adalah model
ilibrium Schaefer dengan kriteria yang terbaik dibandingkan dengan model-
model surplus produksi ikan pelagis.
Kesesuaian tanda K
asi 0,9096 0,053 0,5206 0,955
N v
gai berikut : C = 1,5836E – 0,000047E . Hasil tersebut menunjukkan bahwa setiap dilakukan upaya penangkapan sebesar E
penangkapan optim ada
ar 16 pe
lestari 13.338 ton per tahun. Gamb ut
aan setelah dihitung
pada La .
Equ model penduga lainnya. Tabel 4 menunjukkan hasil perhitungan 4 model penduga
Tabel 4 Hasil perhitungan 4 model penduga model surplus produksi ikan pelagis Equilibrium
Schaefer Schnute Walter
– Hilborn
Disequilibrium Schaefer
Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai
oef. determin ilai alidasi
0,0114 -0,42331 0,06435 -1,0555
Dengan menggunakan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh nilai intercept a sebesar 1,5836 dan nilai slope b sebesar -0,000047. Persamaan
modelnya dapat diformulasikan seba
2
satuan, maka akan diperoleh hasil tangkapan ikan layang sebesar C ton. Upaya um E
MSY
maksimum lah sebes
.846 trip r tahun dengan
ar 58 berik jumlah hasil produksi
adalah hasil simulasi model persam produksi ikan pelagis
secara lengkap mpiran 4
MSY Ikan Pelagis
8000 12000
16000
4000 20000
25000 30000
35000 40000
5000 10000
15000 C dugaan
C aktual
06 07
05 02
03 04
C
MSY
=
13.338 tonthn
E
MSY
=
16.846 trip
Gambar 58 Hubungan produksi dengan upaya tangkap ikan pelagis di Kabupaten
Aceh Timur.
5 PEMBAHASAN
Hasil penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan dengan
enggunakan single output total tangkapan berdasarkan bulan Agustus 2007 –
uli 2008 menunjukkan bahw a
pal purse seine saja yang mencapai optimum CU = 1 pada setiap bulannya. Jadi, dari 30 unit kapal purse
seine yang digunakan sebagai sampel, ada
tidak
trip = 1 optimum umumnya setara dengan 4 trip setiap
palkah 6 – 10 m
3
. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kapal-kapal purse
m J
a h nya ada 1 – 2 unit ka
28 – 29 93 - 97 unit kapal yang optimum dalam pemanfaatan kapasitas penangkapannya. Nilai pemanfaatan
kapasitas penangkapan yang masih jauh dari optimum CU 0,5 rata-rata mencapai 70 21 unit.
Besarnya persentasi unit kapal purse seine yang pemanfaatan kapasitas penangkapannya tidak optimum erat kaitannya dengan tingkat pemanfaatan
variabel input trip. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai VIU 4 trip 1, rata-rata diperoleh 70 21 unit kapal setiap bulannya. Kapal purse seine
yang mencapai nilai VIU 4 bulannya. Kapal-kapal purse seine yang beroperasi 4 trip perbulan berarti
tidak optimum memanfaatkan variabel input ini. Hal ini disebabkan oleh nelayan menambah jumlah hari per trip per bulan atau mereka tidak saja menangkap ikan
di Perairan Aceh Timur, tetapi juga di Perairan Aceh Utara pada setiap bulan yang sama.
Tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input lampu dan palkah pada umumnya hampir merata pada semua unit kapal purse seine Aceh Timur di setiap
bulannya yaitu di atas pemanfaatan optimum VIU1. Kapal-kapal purse seine Aceh Timur umumnya menggunakan kekuatan lampu 10.000 – 16.000 watt dan
volume seine
yang menggunakan kekuatan lampu 16.000 watt dan volume palkah 10 ton agar menguranginya, sehingga tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan
menjadi lebih optimal 12.000 watt dan 7 m
3
. Tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input ABK pada umumnya juga merata pada semua unit kapal purse
seine Aceh Timur di setiap bulannya yaitu di bawah pemanfaatan optimum
VIU1. Kapal-kapal purse seine Aceh Timur umumnya menggunakan ABK berjumlah 16 – 20 orang. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kapal-kapal
s di Perai
ang digunakan sebagai sampel, ada 29 97 unit kapal yang tidak optim
maka ju purse seine yang menggunakan 16 orang ABK dapat menambahnya, sehingga
tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan menjadi lebih optimal 18 ABK. Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan berdasarkan
bulan diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse seine di Aceh Timur adalah 196 tonunittahun atau 44.296 tontahun. Mengacu pada hasil penghitungan
potensi maksimum lestari ikan pelagis di Perairan Aceh Timur yaitu 13.338 ton pertahun, maka jumlah kapal yang optimum untuk menangkap ikan pelagi
ran Aceh Timur adalah 56 unit purse seine. Berdasarkan hasil estimasi Direktorat Jendral Perikanan Tangkap DKP 2005 bahwa potensi lestari ikan
pelagis di Perairan Selat Malaka sebesar 175.000 ton di Perairan Aceh Timur diperkirakan sebesar 16.905 ton pertahun, maka jumlah kapal yang optimum
untuk menangkap ikan pelagis di Perairan Aceh Timur adalah 72 unit purse seine
. Hasil penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan dengan
menggunakan single output total tangkapan berdasarkan daerah penangkapan
menunjukkan bahwa hanya ada 1 unit kapal purse seine saja yang mencapai optimum CU = 1 pada tiap daerah penangkapan. Jadi, dari 30 unit kapal purse
seine y
um dalam pemanfaatan kapasitas penangkapannya. Nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan yang masih jauh dari optimum CU 0,5 rata-rata
mencapai 53 16 unit di daerah penangkapan I dan 70 21 unit di daerah penangkapan II. Demikian juga dengan tingkat pemanfaatan variabel input
terutama trip, dimana nilai VIU = 1 dicapai oleh 1 unit kapal di daerah penangkapan I dan 2 unit kapal di daerah penangkapan II. Sementara kapal-kapal
lainnya, tingkat pemanfaatan variabel input trip masih belum optimum VIU1. Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan di daerah
penangkapan I Perairan Perlak dan daerah penangkapan II Perairan Jambo aye diperoleh bahwa kapasitas penangkapan purse seine di Aceh Timur adalah 189,9
tonunittahun atau 42.917,4 tontahun. Mengacu pada hasil penghitungan potensi maksimum lestari ikan pelagis di Perairan Aceh Timur yaitu 13.338 ton pertahun,
mlah kapal yang optimum untuk menangkap ikan pelagis di Perairan Aceh Timur adalah 57 unit purse seine. Berdasarkan hasil estimasi Direktorat Jendral
15 – 29 GT yang menc
riabel input ABK, lampu dan palkah melebihi nilai
tensi lestari sumberdaya ikan pelagis di Perai
Perikanan Tangkap DKP 2005 bahwa potensi lestari ikan pelagis di Perairan Selat Malaka sebesar 175.000 ton di Perairan Aceh Timur diperkirakan sebesar
16.905 ton pertahun, maka jumlah kapal yang optimum untuk menangkap ikan pelagis di Perairan Aceh Timur adalah 75 unit purse seine.
Berdasarkan ukuran kapal GT, perbandingan relatif tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine di Aceh Timur dengan menggunakan single
output , menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan kapasitas penangkapan
CU dari setiap kisaran ukuran kapal adalah tidak optimum. Berdasarkan hasil penghitungan, kapal purse seine dengan kisaran ukuran
apai nilai pemanfaatan kapasitas penangkapan yang optimum CU=1 lebih sedikit 1 unit dibandingkan dengan kapal purse seine ukuran 30 – 45 GT 2
unit. Demikian juga dengan nilai rata-rata pemanfaatan kapasitas penangkapan CU, kapal purse seine ukuran 30 – 45 GT 0,67 lebih baik daripada kapal purse
seine ukuran 15 – 29 GT 0,44.
Pada kapal purse seine berukuran 15 – 29 GT, rata-rata tingkat pemanfaatan kapasitas variabel input ABK melebihi nilai optimum, lampu mencapai nilai
optimum, sedangkan palkah dan trip berada pada tingkat dibawah nilai optimum. Namun demikian, kapal purse seine berukuran 30 – 45 GT, rata-rata
tingkat pemanfaatan kapasitas va optimum, sedangkan trip berada pada tingkat dibawah nilai optimum. Jadi,
kapal-kapal purse seine berukuran 15 – 29 GT lebih optimal dalam pemanfaatan variabel input ABK, lampu dan palkah.
Berdasarkan penghitungan pemanfaatan kapasitas penangkapan diperoleh bahwa kapasitas penangkapan kapal purse seine berukuran 15 – 29 GT adalah
24.616 tontahun, sedangkan kapasitas penangkapan kapal purse seine berukuran 30 – 45 GT adalah 13.311 tontahun. Kapasitas penangkapan kapal purse seine
berukuran 15 – 29 GT sudah melebihi po ran Aceh Timur, sehingga jumlah kapal ini seharusnya dikurangi hingga
mencapai batas optimum. Kapasitas penangkapan kapal purse seine berukuran 30 – 45 GT lebih kecil daripada kapal purse seine berukuran 15 – 29 GT. Dengan
input yang lebih besar, kapal purse seine berukuran 30 – 45 GT semestinya
ngkap DKP
ihat bahwa upaya penangkapan ikan
ceh Darussalam, termasuk Kabu
ikan di daerah penangkapan yang lebih
diarahkan untuk menangkap ikan di perairan laut dalam samudera, sehingga diharapkan pemanfaatan kapasitas penangkapannya menjadi lebih optimal.
Mengacu pada hasil penghitungan potensi maksimum lestari ikan pelagis di Perairan Aceh Timur yaitu 13.338 ton pertahun, maka jumlah kapal 15-29 GT
yang optimum untuk menangkap ikan pelagis di Perairan Aceh Timur adalah 61 unit purse seine. Berdasarkan hasil estimasi Direktorat Jendral Perikanan Ta
2005 bahwa potensi lestari ikan pelagis di Perairan Selat Malaka sebesar 175.000 ton di Perairan Aceh Timur diperkirakan sebesar 16.905 ton pertahun,
maka jumlah kapal 15-29 GT yang optimum untuk menangkap ikan pelagis di Perairan Aceh Timur adalah 78 unit purse seine.
Hasil penghitungan estimasi potensi sumberdaya ikan pelagis di Kabupaten Aceh Timur menunjukkan bahwa upaya penangkapan optimum adalah sebesar
16.846 trip per tahun dengan jumlah hasil produksi maksimum lestari 13.338 ton per tahun. Pada table 3 dan gambar 58 dapat dil
pelagis di perairan Aceh Timur pada tahun 2002 sampai 2007 telah melebihi upaya penangkapan optimumnya. Sementara itu, jumlah produksi ikan pelagis
pada tahun 2002 hingga 2004 berada di bawah jumlah hasil produksi maksimum lestari. Hal ini menggambarkan bahwa sejak tahun 2002, daya dukung lingkungan
tidak mampu menopang pemulihan stok sumberdaya ikan pelagis di perairan Aceh Timur akibat upaya penangkapan yang berlebih.
Pada tahun 2005, upaya penangkapan ikan pelagis di Kabupaten Aceh Timur turun hingga berada dibawah upaya penangkapan optimumnya. Demikian
juga dengan jumlah produksinya yang sangat rendah. Kondisi ini disebabkan oleh bencana tsunami yang menimpa Provinsi Nanggroe A
paten Aceh Timur, sehingga beberapa bulan di awal tahun 2005 kapal-kapal purse seine
tidak beroperasi menangkap ikan. Pada tahun 2006 dan 2007, jumlah produksi ikan pelagis di kedua tahun ini
meningkat hingga melebihi jumlah hasil produksi maksimum lestarinya. Ternyata, pola aktifitas nelayan untuk menangkap ikan dengan alat tangkap purse
seine mengalami perubahan, yaitu menangkap
jauh dan menambah upaya penangkapan mengoperasikan purse seine pada malam dan siang hari. Biasanya nelayan purse seine hanya menangkap
era. Jenis
gerombolan ikan yang ada di rumpon pada malam hari, namun sekarang ini, pada siang hari mereka juga berupaya mencari gerombolan ikan untuk ditangkap.
Daerah penangkapan rumpon yang dipasang semakin jauh dari pantai, sehingga memungkinkan nelayan mencari gerombolan ikan di laut dalam pada siang hari.
Menurut nelayan purse seine Aceh timur, biasanya pada siang hari mereka mencari kayusampah yang hanyut di sekitar rumpon yang mereka pasang
mencapai radius 40 mil ke arah samudera. Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh saat menangkap ikan yang terdapat pada kayusampah mencapai 5 – 10
ton dan biasanya di dominasi oleh ikan layang. Hal inilah yang menyebabkan jumlah produksi ikan layang pada tahun 2006 dan 2007 menjadi meningkat.
Uraian di atas menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan ikan pelagis di perairan Aceh Timur telah mengalami pemanfaatan yang berlebih. Hal ini juga
mendorong nelayan purse seine untuk menangkap ikan di Perairan Aceh Utara hingga Perairan Banda Aceh dan mengarah ke perairan laut dalam samud
ikan yang menjadi sasaran utama penangkapan juga mengalami pergeseran, yaitu tidak hanya terhadap jenis ikan pelagis kecil, tetapi juga jenis ikan pelagis
besar seperti; tuna dan cakalang. Kondisi ini didukung oleh data yang ditampilkan pada gambar 16 halaman 30, bahwa produksi ikan cakalang dan tuna pada tahun
2002 masing-masing berjumlah 37,4 ton dan 0. Pada tahun 2006, produksi kedua jenis ikan tersebut meningkat dengan jumlah masing-masing 250,8 ton dan 157,1
ton.
6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan