ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA (Studi Kasus pada PT. Citra Gading Asritama)

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
(Studi Kasus pada PT. Citra Gading Asritama)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Cahyaning Puri Rahayu
201010160311146

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi yang berjudul “Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
(Studi Kasus pada PT. Citra Gading Asritama)” disusun dengan tujuan untuk
memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang

Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada:
1.

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam legalisasi Surat
Keputuasan pembimbingan skripsi.

2.

Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Malang

yang terlibat

dalam

penjadwalan skripsi dari pendaftaran hingga wisuda.

3.

Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP selaku Dosen Pembimbing Pertama yang
penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga
selesainya penulisan skripsi ini.

4.

Drs. Mursidi, M.M selaku Dosen Pembimbing Kedua yang bersedia
meluangkan waktunya untuk mengorksi serta memberikan petunjuk yang
sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.

5.

Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP selaku Dosen Wali Kelas C
Angkatan 2010 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu memberikan semangat untuk
memicu peningkatan prestasi.

6.


Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan pendidikan dalam bangku pekuliahan.

7.

Pihak PT. Citra Gading Asritama yang telah mengijinkan untuk menjadi
objek penelitian. Kepada Bapak Heru Sapto Putro dan Bapak Muhammad
Aknan yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

8.

Bapak Kusman.SE dan Ibu Kustibaiyah, kedua orang tua tercinta yang
senantiasa memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu
memberikan perhatian serta semangat sehingga dapat terus meningkatkan
prestasi.

9.


Arta Kustiarningsih dan Bara Kusuma Wibawa, kedua kakak tersayang yang
selalu memberi motivasi serta memberi dukungan agar selalu giat dalam
perkuliahan.

10. Seorang yang selalu memberi motivasi dalam suka maupun duka Liestya
Bima Wiratama
11. Teman – teman terbaik saya Dina Maulidiah, Dara Eginda, Resty Normala,
dan Vita Franciska, dan Dwi Yanuar.
12. Teman – teman Kelas C angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi
penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
13. Teman-teman KKN kelompok 103 Surabaya, yang merupakan rekan dalam
suka dan duka selama KKN.
14. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih bantuannya.
Semoga pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penulisan skripsi ini mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT. Peneliti
menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena
terbatasnya kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

beramanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 27 Januari 2014
Penulis

Cahyaning Puri Rahayu
201010160311146

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iii

DAFTAR ISI ................................................................................................


v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

ix

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Rumusan Penelitian .........................................................................


5

C. Batasan Penelitian ...........................................................................

5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .....................................................

6

II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu .........................................................

8

B. Landasan Teori .................................................................................

9


1. Laporan Keuangan ......................................................................

9

2. Tujuan Laporan Keuangan ..........................................................

10

3. Sifat Laporan Keuangan .............................................................

11

4. Jenis Lapora Keuangan ...............................................................

13

5. Modal Kerja................................................................................

15


6. Pentingnya Modal Kerja .............................................................

18

7. Jenis – Jenis Modal Kerja ...........................................................

19

8. Sumber Modal Kerja ...................................................................

22

9. Penggunaan Modal Kerja ............................................................

24

10. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja...........................

26


11. Penggunaan Kertas Kerja ............................................................

28

C. Kerangka Pikir .................................................................................

29

III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ..............................................................................

30

B. Jenis dan Sifat Penelitian ..................................................................

30

C. Jenis dan Sumber Data .....................................................................

31


D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

31

E. Definisi Operasional Variabel...........................................................

32

F. Teknik Analisis Data ........................................................................

33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................

38

1. Gambaran Perusahaan .................................................................

38

2. Data – data ..................................................................................

39

3. Analisis Data ...............................................................................

40

a. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .....................

40

1) Neraca Yang diperbandingkan .........................................

40

2) Laporan Perubahan Modal kerja ......................................

40

3) Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ...............

50

b. Proyeksi Penjualan ...............................................................

56

c. Membuat Proyeksi Laporan Keuangan..................................

57

1) Proyeksi Laporan rugi – laba ...........................................

57

2) Proyeksi Neraca .............................................................

58

3) Perhitungan Tambahan Dana...........................................

59

d. Proyeksi Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ......

60

B. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................

65

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................

70

B. Saran ................................................................................................

70

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Kerangka Pikir ........................................................................

29

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 1.1 Laporan Modal Kerja Bersih periode 2007 – 2012 ................

4

2.

Tabel 2.1 Neraca Perbandingan ............................................................

28

3.

Tabel 3.1 Laporan Perubahan Modal Kerja ..........................................

34

4.

Tabel 3.2 Laporan Sumber – Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .....

34

5.

Tabel 3.3 Worksheet Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .................

37

6.

Tabel 4.1 Data Aktiva Lancar dan Kewajiban lancar2007 – 2012 .........

39

7.

Tabel 4.2 Laporan Perubahan Modal Kerja 2007 – 2008 ......................

41

8.

Tabel 4.3 Laporan Perubahan Modal Kerja 2008 – 2009 ......................

43

9.

Tabel 4.4 Laporan Perubahan Modal Kerja 2009 – 2010 ......................

45

10. Tabel 4.5 Laporan Perubahan Modal Kerja 2010 – 2011 ......................

47

11. Tabel 4.6 Laporan Perubahan Modal Kerja 2011 – 2012 ......................

49

12. Tabel 4.7 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2007 – 2008

51

13. Tabel 4.8 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2008 – 2009

52

14. Tabel 4.9 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2009 – 2010

53

15. Tabel 4.10 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2010 – 2011

54

16. Tabel 4.11 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2011 – 2012

55

17. Tabel 4.12 Proyeksi Laporan Perubahan Modal Kerja 2012 – 2012 ........

60

18. Tabel 4.13 Proyeksi Laporan Perubahan Modal Kerja 2013 – 2014 ........

62

19. Tabel 4.14 Proyeksi Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
2013-2014. .............................................................................................

64

20. Tabel 4.15 Proyeksi Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
2013-2014 .............................................................................................

65

21. Tabel 4.16. Kenaikan Modal Kerja Periode 2008-2012 ..........................

66

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Neraca Yang Diperbandingkan 2007 - 2012
2. Lampiran 2 Laporan Perubahan Modal Kerja 2007 - 2012
3. Lampiran 3 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2007 – 2012.
4. Lampiran 4 Work Sheet Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2007 - 2012
5. Lampiran 5 Proyeksi Penjualan 2013 dan 2014
6. Lampiran 6 Proyeksi laporan rugi laba tahun 2013 dan 2014
7. Lampiran 7 Neraca dalam Prosentase 2012
8. Lampiran 8 Daftar Proyeksi Aktiva Tetap dan Penyusutan 2013 dan 2014
9. Lampiran 9 Proyeksi Sumber Dana 2013 dan 2014
10. Lampiran 10 Neraca yang Diproyeksikan tahun 2013
11. Lampiran 11 Neraca dalam Prosentase 2013
12. Lampiran 12 Neraca yang Diproyeksikan tahun 2014
13. Lampiran 13 Proyeksi Neraca Yang Diperbandingkan 2013 – 2014
14. Lampiran 14 Proyeksi Laporan Perubahan Modal Kerja 2013 – 2014
15. Lampiran 15 Proyeksi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2013 – 2014
16. Lampiran 16 Proyeksi Work Sheet Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
2013 – 2014
17. Lampiran 17 Laporan Keuangan PT. Citra Gading Asritama 2007 - 2012

DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Agania Agrovinasnensis Mustika. 2010. Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja pada Perusahaan Kosmetik PT. Mustika Ratu Tbk (Persero)
periode 2005-2008. Malang : Manajemen. Fakultas Ekonomi. Univeritas
Brawijaya Malang.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2011. Dasar - Dasar Manajemen
Keuangan. Buku 2.Edisi 11. Jakarta; Salemba Empat.
Fitriani, Triyas. 2012. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada
Koperasi Tuhu Premati Wredi Malang periode 2009-2011. Malang:
Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah
Malang.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIMM YKPN.
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo.2009. Metodologi Penelitian Bisnis “Untuk
Akuntansi & Manajemen”. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE,.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Prenada Media
Group.
Mamduh M. Hanafi, MBA. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN,.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Penerbit Liberty.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan
Ekonomi. Malang.: Universitas Merdeka.
Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Soeratno dan Arsyad Lincolin. 2003. Metodologi Penelitian “Untuk Ekonomi dan
Bisnis disi Revisi”. Yogyakarta: UPP YKPN.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
www.bi.go.id. Bank Indonesia. Perkembangan Suku Bunga Dana. diaunduh pada
tanggal 10 Januari 2014
www.kabarbisnis.com. Potensi pasar makin meningkat, bisnis jasa konstruksi kian

memikat. Sabtu, 28 November 2009

www.medanbisnisdaily.com. Sektor konstruksi nasional dinilai mampu bersaing.
26 Oktober 2013
Yin. K. Robert. 2011. Studi Kasus “Desain dan Metode”. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal dan continue. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal
dibutuhkan modal kerja yang cukup. Modal kerja merupakan faktor utama
penggerak operasional perusahaan sehari - hari, dimana lebih dari separuh
dari jumlah aktiva perusahaan adalah aktiva lancar yang merupakan unsur
modal kerja. Salah satu masalah yang biasanya dihadapi perusahaan ialah
menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan yang selalu mengalami perubahan dari periode yang
satu ke periode berikutnya.
Pengelolaan dan penggunaan modal kerja secara efektif merupakan
salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara
optimal. Dana yang dikelurkan diharapkan akan dapat kembali lagi masuk
kedalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan
produksinya (Sjahrial, 2012:115).
Modal Kerja (working capital) adalah suatu investasi perusahaan
didalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga),
piutang usaha dan

persediaan. (Houston & Brigham, 2011:258). Aktiva

lancar haruslah cukup besar untuk dapat menutup hutang sedemikian rupa,
sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan.

1

2

Pengelolaan modal kerja meliputi masing – masing pos pada aktiva lancar
dan hutang lancar, sehingga jumlah net working capital yang di inginkan
dapat dipertahankan..
Kebutuhan modal kerja harus dapat diperhitungkan dengan tepat,
supaya jangan sampai berlebihan dan kekurangan, karena apabila perusahaan
kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan
produksinya, maka besar kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan
keuntungan. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran operasi sehari-hari, karena dengan modal kerja yang
cukup akan menguntungkan dan perusahaan tidak mengalami kesulitan
keuangan juga akan memberikan beberapa keuntungan lain.
Analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja penting bagi
manajer keuangan, sebab analisis tersebut digunakan untuk mengetahui
bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut di
belanjai. Hasil analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari
suatu perusahaan dalam suatu periode akan dapat memberikan jawaban
penyebab terjadinya perubahan modal kerja dan digunakan sebagai dasar
pengelolaan atau perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.
Perkembangan kegiatan di bidang perekonomian, sosial, politik,
keamanan dan pertahanan tidak terlepas dari produk konstruksi. Banyak
negara yang menjadikan produk konstruksi sebagai bukti keberhasilan dalam
menunjukkan jati diri suatu negara, serta mensejahterakan rakyatnya. Sektor

3

konstruksi selama ini menjadi salah satu pilar utama pembangunan
perekonomian nasional.
Keberadaan berbagai macam hasil pekerja konstruksi, seperti sekolah,
pusat bisnis, gedung pemerintahan, jembatan, hingga sarana jalan raya
berjalin menciptakan gerak perekonomian sekaligus penopang kehidupan
sosial budaya. Kondisi ini menuntut perusahaan - perusahaan yang ada untuk
senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dapat dimaksudkan agar
perusahaan dapat tetap survive dan dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan lainnya.
Pasar konstruksi Indonesia pada 2013 mencapai angka 382 triliun
rupiah.

Hal

tersebut

disebabkan

semakin

gencarnya

pembangunan

infrastruktur di Indonesia. Menurut Badan Pembinaan (BP) Konstruksi,
perkembangan sektor jasa konstruksi di Indonesia berkembang dengan baik.
Sumbangan sektor konstruksi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional
mencapai angka 10,4% dengan pertumbuhan 7,5% pertahun.
Perusahaan PT. Citra Gading Asritama merupakan perusahaan
nasional yang berkiprah dalam industri developer, general contractor, dan
real estate secara aktif dan dinamis turut membangun berbagai jenis
bangunan. Sejalan dengan perkembangan pembangunan di Indonesia,
perusahaan yang didirikan pada tahun 1997 telah berhasil mengerjakan
berbagai jenis proyek, baik perkantoran, hotel, wisma, rumah sakit, pusat
perbelanjaan, sekolah, gudang maupun pabrik.

4

Semakin berkembangnya PT. Citra Gading Asritama sebagai
perusahaan nasional, manajer keuangan harus hati-hati dalam menangani
masalah keuangan. Perusahaan tentunya memerlukan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja untuk meningkatkan penjualan. Untuk itu dapat
dilihat bagaimana komposisi modal kerja bersih pada PT. Citra Gading
Asritama periode 2007 – 2012, sebagai berikut:
Tabel 1.1 Laporan Modal Kerja Bersih PT.Citra Gading Asritama
periode 2007 – 2012.
Tahun
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
2007 Rp.157.817.659.067 Rp. 55.716.770.903
2008 Rp.243.321.825.063 Rp.202.751.009.194
2009 Rp.260.432.504.092 Rp.216.585.298.822
2010 Rp.384.469.301.823 Rp.311.572.145.174
2011 Rp.342.761.420.262 Rp.222.354.185.006
2012 Rp.354.585.342.458 Rp.159.876.191.818
Sumber : PT. Citra Gading Asritama

Modal Kerja Bersih
Rp.102.100.888.164
Rp. 40.570.815.869
Rp. 43.847.205.270
Rp. 72.897.156.649
Rp.120.407.235.256
Rp.194.709.150.640

Dari tabel diatas terlihat bawa aktiva lancar dari tahun 2010 ke tahun
2011 mengalami penurunan dan pada tahun 2010 hingga tahun 2012
kewajiban lancar mengalami penurunan, hal ini mengakibatkan modal kerja
bersih mengalami perubahan. Maka dari itu perusahaan perlu mengetahui
penyebab kenaikan atau penurunan sumber dan penggunaan modal kerja
sehubungan dengan terjadinya terjadinya penurunan pada modal kerja bersih
periode 2007 hingga 2008, dan kenaikan modal kerja bersih pada tahun 2009
hingga 2012.
Perubahan posisi modal kerja perlu mendapatkan perhatian dalam
membuat analisis tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan,
sumber-sumber dan penggunaan modal kerja pada akhir periode merupakan

5

faktor-faktor penting dalam mempertimbangkan kemungkinan yang dapat
dicapai pada waktu yang akan datang. Sehingga perusahaan dapat
mengantisispasi dan menangani terjadinya resiko yang akan terjadi.
Melihat adanya perubahan modal kerja perusahaan dari tahun ketahun,
akan dapat diketahui penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan modal
kerja dengan melakukan analisis terhadap sumber dan penggunan modal
kerja. Sehubungan dengan hal di atas dan mengingat pentingnya sumber dan
penggunaan modal kerja dalam upaya mencapai tujuan perusahaaan serta
untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam mengoperasikan
dana yang ada, maka diambil judul Analisis Sumber dan Penggunaan Modal
kerja (Studi Kasus Pada PT. Citra Gading Asritama Periode 2007-2012.

B. Rumusan Penelitian
Berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan penelitian yang dapat dikemukakan adalah:
1. Bagaimana sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2007 –
2012 ?
2. Bagaimana proyeksi sumber dan penggunaan modal kerja pada periode
2013 dan 2014?

C. Batasan Penelitian
Untuk menghindari agar pembahasan tidak sampai keluar dari
pokok permasalahan yang ada dan permasalahan yang diteliti lebih
terfokus pada tujuan penelitian. Maka penelitian ini terbatas pada laporan

6

keuangan yang telah di audit PT. Citra Gading Asritama pada periode
2007-2012.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian yang diajukan dalam penelitian
ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sumber dan
penggunaan modal kerja PT. Citra Gading Asritama periode 2007 – 2012,
serta untuk mengetahui proyeksi sumber dan penggunaan modal kerja
tahun 2013 dan 2014.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi pihak perusahaan
Memberikan

pertimbangan

dalam

melaksanakan

kebijakan

perusahaan untuk mengoperasikan dana yang ada dan untuk
menanggulangi masalah yang berhubungan dengan sumber dan
penggunaan modal kerja.
b. Bagi Kreditur
Dari penelitian ini akan dapat diketahui keadaan perusahaan dalam
mengelola dan menggunakan dananya untuk operasional perusahaan
sehingga dapat memberikan suatu pertimbangan bagi kreditur untuk
memberikan pinjaman yang diajukan oleh perusahaan.

7

c. Bagi peneliti selanjutnya.
Sebagai

referensi

dan

sebagai

pelaksanaan penelitian selanjutnya.

bahan

perbandingan

dalam

8

BAB II
TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu
Untuk memberikan gambaran penelitian ini, maka peneliti perlu
membahas hasil penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu digunakan sebagai
pedoman dan menjadi dasar pertimbangan maupun perbandingan bagi
peneliti. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu dengan tujuan
memandingkan hasil perbandingan terdahulu dengan hasil penelitian ini.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agania Agrovigno
Sinensia Mustia Ayu (2010) yang meneliti analisis sumber dan penggunaan
modal kerja dengan judul “ Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
pada perusahaan kosmetik PT. Mustika Ratu Tbk (Persero) dengan tujuan
untuk mengetahui efisiensi modal kerja perusahaan, dan menggunakan teknik
analisis sumber dan penggunaan modal kerja dan analisis efisiensi. Dapat
disimpulkan bahwa PT. Mustika Ratu Tbk (Persero) sudah cukup efisien
terhadap penggunaan modal kerjanya,.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan Triyas Fitriani (2012) dengan
judul “ Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Tuhu
Premati Wredi Malang menggunakan teknik analisis data

yaitu, teknik

analisis sumber dan penggunaan modal kerja dan analisis rasio yaitu rasio
likuiditas. Bedasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
modal kerja pada Koperasi Tuhu Premati Wredi malang mengalami

8

peningkatan yang cukup tinggi pada periode 2009 -2011. Dan sumber modal
kerja lebih besar dibandingkan dengan penggunaan modal kerja. Tingkat
likuiditas tahun 2009-2011 mengalami penurunan tetapi masih likuid.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada
penggunaan objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah PT. Citra
Gading Asritama periode 2007- 2012 serta teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis sumber dan penggunaan
modal kerja, serta analisis proyeksi untuk mengetahui sumber dan
penggunaan modal kerja pada tahun 2013 dan 2014.

B. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
Setiap perusahaan tentunya sangat membutuhkan suatu laporan
keuangan yang bisa memberikan informasi tentang keadaan keuangan
perusahaan yang bersangkutan selama periode tertentu. Pada umumnya
perusahaan menyusun laporan keuangan sesuai dengan periode yang telah
ditentukan oleh perusahaan, seperti laporan keuangan yang disusun setiap
akhir bulan atau setiap akhir tahun.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan
perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca
menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laporan
laba rugi memperlihatkan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan
modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan – alasan yang
menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Munawir (2007:2) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas

perusahaan

menyimpulkan bahwa

tersebut.

Dari

pengertian

tersebut,

penulis

laporan keuangan adalah laporan hasil proses

akuntansi yang digunakan perusahaan sebagai alat komunikasi berupa
data keuangan antara perusahaan dengan pihak eksternal.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki tujuan
tertentu. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang
disusun untuk memenuhi tujuan –tujuan tersebut memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai.
Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam proes pengambilan keputusan
ekonomi mereka. Selain untuk tujuan – tujuan tersebut, laporan keuangan
juga menunjukan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship)

atau menggambarkan pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
3. Sifat Laporan Keuangan
Disamping memiliki tujuan seperti yang telah dikemukakan diatas,
laporan keuangan juga memiliki sifat tertentu. Demikian pula dengan
pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus
dilakukan dengan kaidah – kaidah yang berlaku. Dalam praktiknya sifat
laporan keuangan dibuat bersifat historis dan menyeluruh (Kasmir,
2010:87 ).
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan
disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa
sekarang, sedangkan bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan
dibuat selengkap mungkin dan disusun sesuai standar yang telah
ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian ( tidak
lengkap), tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang
keuangan suatu perusahaan.
Sedangkan Munawir (2007:10) menyatakan, laporan keuangan
dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran
atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen
yang bersangkutan. Berikut

dijelaskan beberapa sifat dari laporan

keuangan adalah sebagai berikut :
a. Laporan keuangan adalah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak
lain merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat.

b. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi
keperluan tiap-tiap pemakai. Data-data yang disajikan dalam laporan
keuangan itu berkaitan satu sama lain secara fundamental, misalnya
posisi keuangan

dengan perubahannya

yang tercermin pada

perhitungan rugi-laba.
c. Laporan keuangan sebagai hasil dari pemakaian stesel timbulnya hak
dan kewajiban dalam akuntansi.
d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi
ketidak pastian, peristiwa – peristiwa yang tidak menguntungkan
segera diperhitungkan kerugiannya.
e. Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan
sebenarnya, peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi dari
pada berpegang pada formilnya.
f. Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah tekhnis, dalam
hubungan ini sering

kedapatan istilah-istilah yang umum yang

diberikan pengertian khusus, di lain pihak laporan keuangan itu
mengikuti kelaziman dan perkembangan dunia usaha.
Dari pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa segala
sesuatu yang tercermin dalam laporan keuangan bersifat historis yang
merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat dan
menekankan kepada keadaan yang sebenarnya, sehingga laporan keuangan
tidak menunjukkan kondisi keuangan perusahaaan secara utuh ke depan.

Artinya, ada pos – pos yang tidak dicatat, sehingga tidak tampak dalam
laporan keuangan.
4. Jenis Laporan Keuangan
Pada umunya laporan keuangan terdiri dari Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan. Namun
dalam prakteknya sering diikut-sertakan kelompok lain yang sifatnya
membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya Laporan
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, dan Laporan Arus Kas. Berikut
penjelasan beberapa ahli

akuntansi tentang pengertian dari jenis-jenis

laporan keuangan.
a. Neraca
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2003:50) menyebutkan
bahwa neraca meringkas posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu. Sedangkan Munawir (2007:13) menjelaskan tujuan neraca
adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku – buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau
kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet.
Dari kedua pendapat

diatas, penulis mengambil suatu

kesimpulan mengenai pengertian neraca, bahwa neraca adalah proses
pencatatan dan pelaporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.

b. Laporan Laba Rugi
Dalam suatu perusahaan harus dapat membuat laporan laba
rugi yang mengukur kinerja keuangan perusahaan pada periode waktu
tertentu. Didalam laporan laba rugi memuat pendapatan ditambah
dengan keuntungan lalu dikurangi dengan beban dan kerugian yang
dihasilnya akan menunjukan laba atau rugi.
Mamduh

dan Abdul Halim (2007:56) menjelaskan bahwa

laporan rugi laba meringkas hasil dari kegiatan perusahaan selama
periode akuntansi tertentu. Sumbangan laporan rugi laba terhadap
penyampaian informasi akan meningkat apabila laporan rugi laba bisa
memberi informasi mengenai prestasi operasional perusahaan,
informasi

ROI,

Biaya,

feed-back

terhadap

evaluasi prediksi

pendapatan dan komponen – komponennyaLaporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan adalah bagian dari laba bersih
perusahaan yang tidak dibagikan atau laba yang ditahan di perusahaan
sebagai penambah modal sendiri (Sitanggang, 2012:15).. Dalam
laporan laba ditahan hanya berisi net income yang ditransfer dari
laporan rugi laba, deklarasi (pembayaran deviden), dan penyisihan
dari laba (Munawir, 2007:27).
c. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
Munawir (2007:37) menjelaskan

laporan sumber dan

penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui

sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam suatu periode tertentu.
Dari penjelasan tersebut penulis menyimpulkan pengertian Laporan
Sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa yang untuk
mengetahui penyebab berubahnya modal kerja pada waktu tertentu.
d. Laporan Arus Kas
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2007:59) menjelaskan
laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu,
sedangkan Sitanggang (2012:16) menjelaskan laporan arus kas adalah
laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi, investasi dan
pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu periode. Dari
pengertian tersebut penulis menyimpulkan laporan arus kas adalah
suatu laporan yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang
penerimaan dan pembiayaan perusahaan dalam waktu tertentu.
5. Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot
pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain
sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu
diaharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan, dalam
waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut
akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Maka

dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama
hidupnya perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting
bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis
mungkin .
Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan
adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian
bagi

perusahaan karena

adanya

kesempatan

untuk

memperoleh

keuntungan telah disia – siakan. Sebaliknya adanya ketidak cukupan
maupun mis manajemen dalam modal kerja merupakan sebab utama
kegagalan suatu perusahaan. (Munawir, 2007:114). Berikut ini akan di
uraikan beberapa konsep penetapan modal kerja menurut Sitanggang
(2012: 58).
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menjelaskan modal kerja adalah keseluruhan modal
yang tertanam dan aktiva lancar (kas dan setara kas, surat – surat
berharga, piutang usaha/dagang dan persediaan) yang berputar secara
terus – menerus mulai dari kas digunakan untuk membeli bahan,
membayar upah untuk diolah menjadi barang jadi untuk dijual dan
ditagih kembali ke kas dan seterusnya. Konsep ini disebut juga dengan
modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep Kualitatif
Modal kerja menurut konsep ini adalah selisih modal kerja
bruto (aktiva lancar) dengan hutang lancar. Dalam konsep kualitatif
adanya pengakuan bahwa tidak semua modal yang tertanam dalam
aktiva lancar dapat secara bebas diputarkan dalam operasi karena
sebagian dana yang tertanam tersebut ditunjukan untuk membayar
kewajiban keuangan jangka pendek. Selisih aktiva lancar dan hutang
lancar tersebut disebut sebagai modal kerja bersih (net working
capital).
c. Konsep Pembiayaan
Kosep pembiayaan adalah modal yang mempunyai biaya.
Modal kerja operasi bersih (net operating working capital) adalah
aktiva lancar dikurangi hutang lancar yang tidak dikenakan bunga
(non-interest-bearing current liabilities), yaitu hutang usaha dan
kewajiban terutang (accruals). Jumlah modal operasi (operating
capial) adalah jumlah modal kerja bersih ditambah aktiva bersih.
d. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan (income). Modal kerja tidak semata – mata
modal yang tertanam dalam modal kerja bruto/aktiva lancar atau
modal kerja bersih tetapi seluruh modal yang secara fungsional
mendatangkan penghasilan pada periode berjalan ( generating current
income ).

6. Pentingnya Modal Kerja
Munawir (2007:116) menjelaskan tersedianya modal kerja yang
segera dapat dipergunakan dalam operasi tergantung pada tipe atau sifat
dari aktiva lancar yang dimiliki seperti, kas, effek, pihutang atau
persediaan. Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran – pengeluaran atau operasi perusahaan sehari –
hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi
perusahaan, disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi
secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan
keuangan, juga akan memberikan keuntungan lain, antara lain:
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnnya
nilai dari aktiva lancar.
b. Memungkinkan

untuk

dapat

membayar

semua

kewajiban



kewajibann tepat pada waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapt menghadapi bahaya –
bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para konsumennya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkankepada para langganannya.

f. Memungkinkan bagi perusaahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun
jasa yang dibutuhkan.
7. Jenis-jenis Modal Kerja
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar
dalam periode tertentu, yang biasa disebut dengan aktiva lancar. Selain
memahami konsep modal kerja, peneliti juga perlu mengetahui jenis-jenis
modal kerja itu sendiri. Jenis-jenis modal kerja yang digolongkan oleh W.
B. Taylor dibagi menjadi dua yaitu :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara
terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja
permanen dapat dibedakan dalam :
1) Modal kerja primer (Primary Working Capital), yaitu jumlah
modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
menjaga kontinuitas usahanya.
2) Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal
kerja yang diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi untuk
menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara lain :
1) Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubahubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2) Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
3) Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubahubah karena adanya keadaan yang darurat yang tidak diketahui
sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan
ekonomi yang mendadak).
Membahas modal kerja tidak akan terlepas dari elemen-elemen
modal kerja yang terkandung di dalamnya. Elemen-elemen modal kerja
dijelaskan sebagai berikut :
a. Kas
Kas merupakan bagian dari harta perusahaan yang paling
likuid dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewjiban financial
perusahaan. Selain itu merupakan alat tukar yang memungkinkan
manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Semakin besar
jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai
resiko lebih baik dalam melunasi kewajiban finansialnya.

b. Piutang Dagang
Tindakan penjualan kredit biasa dilakukan dalam dunia usaha
dengan tujuan untuk merangsang minat para pelanggan dan
memperbesar jumlah konsumen. Piutang yang diterapkan pada
perusahaan dapat menaikkan hasil penjualan, menaikkan laba dan
memenangkan persaingan.
Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca
yaitu besar kecilnya piutang terutama dalam menetapkan jangka
waktu kredit yang akan mempengaruhi perputaran kerja. Sebaliknya
bila terlalu ketat maka penjualan akan menurun sehingga keuntungan
akan menurun juga. Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu
menetapkan kebijakan kreditnya..
c. Persediaan
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab
dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja
yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan
merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi
perusahaan, tanpa ada persediaan yang memadai kemungkinan besar
perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan
disebabkan proses produksi akan terganggu.
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua
fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek

perusahaan. Adapun yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja
adalah :
a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau
lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktivaaktiva tersebut.
b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan
untuk membiayai aktiva lancar.
c. Pengawasan terhadap arus dan dalam aktiva lancar dan ketersediaan
dana dari sumber hutang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi
kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
Sasaran tersebut mengindikasikan bahwa modal kerja perusahaan
harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaranpengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang
cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami
kesulitan keuangan.
8. Sumber Modal Kerja
Munawir (2007:119) menjelaskan bahwa pada dasarnya modal
kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :
a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar
tanpa kesulitan keuangan.

b. Jumlah modal kerja yang variabel jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Kebutuhan modal kerja yang permanen atau sebaliknya dibiayai
oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar
jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik
perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan
semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan
semakin besar jaminan bagi kreditur jangka pendek.
Disamping dari investasi para pemilik perusahaan, kebutuhan
modal kerja yang permanent dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi
atau jenis hutang jangka pendek lainnya, tetapi dalam hal ini perusahaan
harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka panjang ini di
samping juga harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar
oleh perusahaan. (Munawir, 2007 : 120) menjelaskan, pada umumnya
sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak
dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan
amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal
dari hasil operasi perusahaan. Proses pembebanan depresiasi dan
amortisasi terhadap penghasilan perusahaan merupakan perubahan
dari aktiva tetap dan aktiva intangible menjadi modal kerja.
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka
pendek.

Keuntungan dari

penjualan surat-surat

berharga

ini

merupakan suatu sumber untuk bartambahnya modal kerja, sebaliknya
apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan
menyebabkan berkurangnya modal kerja
c. Penjualan aktiva tidak lancar. Sumber lain yang dapat menambah
modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka
panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi
oleh perusahaan.
d. Penjualan saham atau obligasi.
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan
dapat juga mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para
pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, di samping itu
perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk
hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal
kerjanya.
9. Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan
perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki
oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti
dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh
perusahaan. Misalnya menggunakan aktiva lancar untuk melunasi atau
membayar hutang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini tidak
mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva
lancar tersebut diikuti atau diimbangi dengan penurunan hutang lancar

dalam jumlah yang sama. Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang
mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan,
supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya
penjualan surat berharga atau effek, maupun kerugian isidentil lainnya
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan
- tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan
obligasi, dana pensiun pegawai, dana expansi ataupun dana-dana
lainnya.
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka
panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
berakibat berkurangnya modal kerja.
e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang
hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang
lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara
maupun untuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar atau
adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya
aktiva lancar.
Hubungan antara sumber dan penggunaan modal kerja sangat erat.
Artinya, penggunaan modal kerja dipilih dari sumber – sumber modal

kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat
mempengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang manajer dituntut
untuk menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasarn yang
ingi dicapai (Kasmir,2010:222).
10. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik
kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu
perusahaan termasuk perubahan – perubahn yang terjadi selama periode
itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, effek,
pihutang maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau
berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini
akan ditafsirkan atau di interprestasikan tergantung kepada sumber –
sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut.
Munawir (2007:128) menjelaskan laporan tentang perubahan
modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen
mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya. Laporan ini akan dapat
memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan dari manajemen, para
pemegang saham, kreditur maupun pihak – pihak lainnya. Penyajian
laporan tentang perubahan modal kerja memerlukan adanya analisa
tentang kenaikan atau penurunan dalam pos – pos yang tercantum dalam
neraca yang diperbandingkan antara dua saat tertentu (comparative
balance sheet).

Dari pembahasan – pembahasan di muka dapat ditarik kesimpulan
bahwa modal kerja akan berubah apabila aktiva lancar dan atau hutang
lancar berubah, sedangkan untuk mengetahui sebab perubahan tersebut
(sumber atau penggunaannya) dapat diketahui dengan menganalisa
perubahan yang terjadi dalam sektor non current (aktiva tetap, hutang
jangka panjang dan modal). Laporan Perubahan Modal Kerja harus
menunjukkan kedua hal tersebut dan dapat disajikan dalam dua bagian,
yaitu:
a. Bagian pertama menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap
jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing – masing pos aktiva
lancar dan hutang lancar) dan perubahan modal kerja secara total.
Bagian ini menggambarkan kenaikan atau penurunan setiap elemen
aktiva lancar, hutang lancar serta perubahan total modal kerja dalam
suatu periode tertentu.
b. Bagian kedua menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja atau
sebab – sebab terjadinya perubahan modal kerja. Bagian ini
menggambarkan sumber – sumber tertentu dari mana modal kerja
diperoleh serta berbagai penggunaan dari modal kerja tersebut.
Untuk dapat menganalisa atau menentukan besarnya perubahan
modal kerja baik secara total atau masing – masing pos unsur modal kerja,
serta untuk mengetahui sumber – sumber dan penggunaan modal kerja
selama periode yang bersangkutan, maka diperlukan data tentang neraca

yang diperbandingkan antara dua saat tertentu. Berikut ini penyusunan
laporan modal kerja yang diperbandingkan:
Tabel 2.1 Neraca Perbandingan
Periode
Tahun t – l
Tahun t

Pos – pos dalam Neraca

Perubahan
Naik
Turun

Aktiva Lancar
Kas
Persediaan
Pihutang
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Tanah
Mesin
Kendaraan
Akumulasi penyusutan
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva
Hutang Lancar
Hutang Bank
Hutang Dagang
Total Hutang Lancar
Hutang Jangka Panjang
Total
Hutang
Jangka
Panjang
Ekuitas
Modal setor
Laba ditahan
Total Ekuitas
Total Pasiva

Sumber :Kasmir (2010:229)
11. Penggunaan Kertas Kerja
Apabila neraca yang diperoleh perubahannya tidak begitu rumit
dan jumlah pos atau rekningnya sedikit maka dapat disusun Laporan
Perubahan Modal Kerja dengan langsung, tetapi kalau kita menghadapi
laporan keuangan yang

jumlah pos – posnya banyak,

perlu dibuat

terlebih dahulu suatu “Kertas Kerja” atau “Work Sheet”. Munawir
(2007:133) menjelaskan bahwa dalam work sheet perubahan – perubahan

yang terjadi dalam masing – masing pos dianalisa dan ditentukan
bagaimana pengaruh perubahan pos tersebut terhadap modal kerja.
C. Kerangka Pikir
Berikut adalah kerangka pikir dalam penelitian ini yang berjudul
“Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja (Studi Kasus Pada PT.Citra
Gading Asritama).

Laporan Keungann
PT. Citra Gading Asritama

Laporan Laba Rugi

Neraca

Modal Kerja
Analisis Sumber dan Penggunaan

Proyeksi Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Dari kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa pada penelitian
ini berdasarkan pada laporan keuangan PT. Citra Gading Asritama yang
berupa laporan neraca dan laporan laba rugi. Laporan neraca dan laporan
laba rugi digunakan untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal
kerja tahun 2007 – 2012 serta untuk mengetahui bagaimana

proyeksi

sumber dan penggunaan modal kerja PT. Citra Gading Asritama untuk
tahun 2013 dan 2014.