54
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1 Secara umumukuran kapal pukat cincin dan pukat ikan di Belawan dan Sibolga
menurut dokumen kapal adalah 29,08 GT sd ±1,38 GT. Namunhasil pengukuran ulang menghasilkan ukuran rata-rata sebesar 51,71 GT sd ±14,81
GT, sehingga ditemukan adanya penyimpangan ke bawah mark down sebesar 22,62 GT.
2 Pengukuran GT kapal di Belawan dan Sibolga oleh Ditjen Perhubungan Laut
merujuk pada peraturan Menteri Perhubungan KM No. 6 tahun 2005, sama seperti yang dilakukan oleh petugas pemeriksa kapal ikan dari Ditjen Perikanan
Tangkap. 3
Potensi PNBP dari 49 sampel kapal pukat cincin dan pukat ikan yang terdaftar berukuran 25-30 GT di Sibolga dan Belawan jika dinyatakan dengan ukuran
yang sebenarnya adalah Rp 731.244.646,- yang terdiri dari PPP sebesar Rp 161.764.810,- dan PHP sebesar Rp 569.479.836,-. Jika 287 unit kapal pukat
cincin dan pukat ikan yang terdaftar di Sumatera Utara tersebut dinyatakan dengan ukuran yang sebenarnya maka potensi PNBP adalah sebesar Rp
4.685.319.532,- yang terdiri dari PPP Rp 886.697.225,- dan PHP Rp 3.798.622.307,- .
5.2 Saran
1 Dalam jangka pendek perlu dilakukan pengukuran ulang kapal secara bersama
antara Ditjen Perhubungan Laut dengan Ditjen Perikanan Tangkap dengan landasan hukum berupa Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri
55 Kelautan dan Perikanan. Adapun dalam jangka panjang perlu disusun program
nasional pengukuran GT kapal perikanan. 2
Perlu perbaikan dan peningkatan pelayanan usaha penangkapan ikan dalam bentuk yang lebih nyata, yakni percepatan waktu penerbitan SIUP dan SIPI,
dengan cara pendelegasian kewenangan yang lebih luas ke Pemeritah Daerah. 3
Perlu perbaikan kualitas data dalam statistik perikanan tangkap untuk menunjang pengelolaan perikanan, khususnya pengambilan kebijakan nasional
dan daerah. Sebagai contoh, statistik perikanan perlu menyajikan data cross- tabulation tentang ukuran kapal yang digunakan untuk mengoperasikan jenis
alat tangkap yang berbeda. 4
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai GT kapal perikanan untuk alat penangkapan ikan yang berbeda sehingga dapat diketahui koefisien dari GT
kapal yang lebih mendekati ukuran kapal yang sebenarnya.
56
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous a, 2010. Kajian Earmarking Approach Jurnal PNBP.Net. Anonimous b, 2010. Jurnal PNBP. Net. 2010. Wajah PNBP Dalam APBN Kita.
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edsi Revisi V.
Penerbit Rineka Cipta. 342 Hal. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan, Semarang, 2010. Kapal Perikanan
Pengukuran dan Perhitungan Galle, B.L, A. Cox, 2006. Fishing: Key drivens and Posible Solution. Marine Policy
302: 689-695 Charles, A.T. 2001. Suistainable Fishery System. Saint Mary’s University Halifax,
Nova Scotia. Canada. 370 p. Darmawan. 2006. Analisis Kebijakan Penanggulangan IUU Fishing Dalam
Pengelolaan Perikanan Tangkap di Indonesia. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Dermawan, Rizky.2005. Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Strategis. Penerbit ALFABETA, Bandung.149 hal.
Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, 2009. Daftar Provinsi, KabupatenKota Seluruh Indonesia
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan,2005. Laporan Hasil Inventarisasi Data Kapal Perikanan di Pelabuhan Perikanan
Samudera PPS Belawan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan,2010.
Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, 2009. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan,2010.
Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi.
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 259 hal. Gaspersz,V. 1996. Analisis Sistem Terapan, Berdasarkan Pendekatan Teknik
Industri. Penerbit TARSITO, Bandung. Cetakan Ulang Edisi Pertama. 671 hal.
57 Haluan, J. 1985. Proses Optimasi dalam Operasi Penangkapan Ikan. Pedoman Kuliah
Metoda Penangkapan Ikan yang Sesuai Untuk Dikembangkan di Suatu Wilayah Perairan. Buletin Jurusan PSP. Vol 11 No. 1 Fakultas Perikanan
IPB.
Haluan, J. 2001. Pendekatan Sistem Dalam Pengembangan Perikanan Tangkap di Indonesia. Bahan Kuliah Jurusan PSP-Program TKL-Sekolah Pasca Sarjana
IPB Haluan, J. T.W. Nurani, S.H Wisudo, E.S. Wiyono, Mustaruddin, 2004. Manajemen
Operasi : Teori dan Praktek pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Cetakan Pertama, 236 hal.
Furqon, 2008. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung, Alfabeta. Kepmen Kelautan dan Perikanan No. 38MEN2003 tahun 2000 tentang
Produktivitas Kapal Penangkap Ikan.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10MEN2003 tentang Perijinan
Usaha Penangkapan Ikan. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 292MPPKep42004 tentang
Penetapan Harga Patokan Ikan. Keputusan Menteri Keuangan No. 74KMK.022008 tentang Persetujuan Penggunaan
Sebagian dan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bersal dari Pungutan Perikanan Bagian Pemerintah Pusat pada Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan.
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 292MPPKep42004 tentang Penetapan Harga Patokan Ikan.
Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2007
Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Tahun 2010 Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Tahun 2010
Bailey, M., C. Rotinsulu, U.R. Sumaila, The Migrant Anchovy, Fishing in Kabui Fishing baya Raja Ampat Indonesia, Catch, Profability, and Income distribution.
Marine Policy 32: 483-488.
58 Mulyanto, RB, Wahyono A, dan Kertorahardjo SP. 2010. Kapal Perikanan
Pengukuran dan Perhitungan, BBPPI Semarang. Nasution. 2003. Metode Research Penelitian Ilmiah. Penerbit Bumi Aksara Cetakan
ke enam. 156 Hal. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1999 tentang Tatacara Penggunaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan,
Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
yang berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara yang berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 6 Tahun 2005
tentang Pengukuran Kapal. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER.05MEN2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER.12MEN2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.05MEN2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap.
Sigit, S., 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis-Manajemen. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Sudjana.1983. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Penerbit Tarsito Bandung. 208 Hal
Supranto dan Limakrisna, 2010. Statistika Ekonomi Bisnis. Penerbit Mitra Wacana Media. 224 Hal
Undang-Undang No. 5 Tahun 1983, tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
59 Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31
Tahun 2004 tentang Perikanan. Wahyono A. 2009. Sistem Operasi kapal Purse seine dan Pukat Ikan. Jurnal Arioma
BBPPI Semarang volume 25, hal 1-2. Zeller D, D. Booth, D. Pauly. 2006. Fisheries Contibution for the Gross Domestic
Product Understanding Smaal Scale Fisheries In The Pacific. Marine Resource Economic 21: 355-374.
LAMPIRAN
60 Lampiran1. Gambar Peta Lokasi Penelitian
Gambar Peta Provinsi Sumatera Utara Kota Medan
Danau Toba
Kota Sibolga
Nama Kapal GT
LoA LBp
Lebar Dalam
GT d
d2 Tarif
Tarif PPP
PHP SEINE NET
BELAWAN 1 KM MBF - 2
29 21,65
18,60 5,10
2,00 33,20
4,20 17,65
98300 329041,9
2 KM Purnama 25
19,60 16,80
4,60 1,95
26,37 1,37
1,88 98300
329041,9 3 KM Narbuju - I
30 27,40
23,70 7,60
2,65 83,53
53,53 2865,53
98300 329041,9
4 KM Yakin 28
24,10 20,15
5,90 2,25
46,81 18,81
353,85 98300
329041,9 5 KM Berombang Perkasa- 15
28 23,00
19,80 5,20
2,20 39,64
11,64 135,48
98300 329041,9
6 KM Nusantara New 30
21,00 19,60
5,10 2,45
42,86 12,86
165,32 98300
329041,9 7 KM Narbuju - II
30 33,70
27,95 7,55
2,90 107,09
77,09 5943,47
98300 329041,9
8 KM Sumber Samudera- 33 29
18,60 14,90
5,60 2,30
33,58 4,58
21,02 98300
329041,9 9 KM Camar - 29
25 19,40
18,90 5,20
1,70 29,24
4,24 17,96
98300 329041,9
SIBOLGA 98300
10 KM MBF - 328 30
22,00 18,60
5,00 2,40
39,06 9,06
82,08 98300
292928,8 11 KM United
27 22,94
20,30 5,82
1,66 34,32
7,32 53,60
98300 292928,8
12 KM MBF 9688 30
18,10 14,50
6,41 2,07
33,67 3,67
13,46 98300
292928,8 13 KM Setia Dewi
30 18,07
5,58 2,26
39,88 9,88
97,58 98300
292928,8 14 KM Subur Rezeki
30 16,42
5,58 2,86
45,86 15,86
251,46 98300
292928,8 15 KM Atlantik
29 19,27
5,53 2,33
43,45 14,45
208,83 98300
292928,8 16 KM Sinar Harapan Baru-7
30 19,68
5,88 2,60
52,65 22,65
513,11 98300
292928,8 17 KM Berkat Laut
30 20,78
5,87 2,51
53,58 23,58
555,97 98300
292928,8 18 KM Bintang Harinuan
30 17,37
5,48 2,86
47,64 17,64
311,22 98300
292928,8 19 KM Jonathan-1
29 18,17
5,08 2,62
42,32 13,32
177,45 98300
292928,8 20 KM Sinar Harapan Baru-IV
30 19,82
5,83 2,43
49,14 19,14
366,26 98300
292928,8 21 KM Sinar Harapan Baru
25 16,47
5,33 2,36
36,26 11,26
126,68 98300
292928,8 22 KM Sinar Cahaya Baru - 02
30 20,62
5,83 2,53
53,23 23,23
539,40 98300
292928,8 23 KM Rezeki Laut
28 19,17
5,38 2,51
45,30 17,30
299,35 98300
292928,8 24 KM Rezeki Baru - II
30 14,97
5,68 2,49
37,05 7,05
49,73 98300
292928,8 25 KM Rezeki Baru I
29 18,83
5,88 2,36
45,73 16,73
279,81 98300
292928,8 Lampiran 2. Data Perhitungan GT Kapal Hasil Pengukuran Ulang