Kondisi Atmosfer Stabil Ringan Kondisi Atmosfer Stabil

25 b c Gambar 16 Kontur sebaran SO 2 pada kondisi atmosfer netral a isometrik b tampak samping c tampak atas

4.3.5 Kondisi Atmosfer Stabil Ringan

Berbeda halnya dengan beberapa simulasi sebelumnya, pada simulasi kali ini sebaran SO 2 cenderung stabil. Polutan SO 2 terbawa oleh angin ke arah downwind sampai melebihi batas model dengan konsentrasi yang relatif kecil karena telah tercampur dengan udara pada jarak yang jauh. Jarak polutan ketika mulai jatuh ke permukaan tanah cukup jauh yaitu pada jarak sekitar 2400 m dari cerobong sedangkan untuk sebaran ke arah crosswind, sebaran polutan juga cenderung stabil, tidak melebar terlalu jauh dibandingkan dengan beberapa simulasi sebelumnya sehingga bentuk kepulan yang terjadi pada kondisi atmosfer ini cenderung bertipe fanning. Pada kondisi atmosfer ini, polutan cenderung akan tetap berada pada ketinggian posisi awalnya dia berada. Naiknya suhu dengan bertambahnya ketinggian inversi dan gaya vertikal yang lemah membuat polutan cenderung tidak dapat naik ataupun turun secara signifikan, melainkan sangat dipengaruhi oleh angin yang pada kondisi atmosfer ini variasi kecepatan anginnya cukup besar sehingga polutan terbawa sangat jauh. Kecepatan angin yang tinggi membuat konsentrasi SO 2 semakin cepat berkurang. Hasil perhitungan Fluent terhadap konsentrasi SO 2 yang berada di permukaan tanah adalah sebesar 0.006 µg m -3 Lampiran 6b. Nilai tersebut masih sangat jauh berada di bawah ambang batas udara ambien. a b c Gambar 17 Kontur sebaran SO 2 pada kondisi atmosfer stabil ringan a isometrik b tampak samping c tampak atas

4.3.6 Kondisi Atmosfer Stabil

Bentuk sebaran SO 2 pada kondisi atmosfer stabil hampir sama dengan bentuk sebaran SO 2 pada simulasi sebelumnya yaitu kenaikan ataupun penurunan sebaran polutan tidak terjadi secara signifikan stabil. Polutan tersebut terbawa oleh angin sangat jauh ke arah downwind sampai melewati batas model sehingga polutan baru jatuh ke permukaan tanah pada jarak 3500 m dari cerobong. Bentuk sebaran SO 2 tersebut dapat terjadi dikarenakan pada kondisi atmosfer stabil, tidak ada pencampuran secara vertikal vertical mixing, inversi kuat, dan turbulensi mekanik yang kecil. Bentuk kepulan yang terjadi pada kondisi atmosfer ini cenderung bertipe fanning. 26 Kecepatan angin pada kondisi atmosfer ini lebih tinggi dari simulasi sebelumnya sehingga dapat dilihat pada Gambar 18, bahwa konsentrasi SO 2 mulai dari daerah cerobong sudah sangat rendah nilainya dan kembali berkurang setelah terbawa angin. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi atmosfer ini konsentrasi SO 2 lebih cepat berkurang konsentrasinya akibat dari kecepatan angin yang tinggi sedangkan untuk konsentrasi SO 2 maksimum pada permukaan tanah nilainya jauh lebih kecil lagi yaitu sebesar 6× 10 -4 µg m -3 Lampiran 6c. Nilai tersebut tentu saja masih sangat jauh di bawah ambang batas udara ambien. a b c Gambar 18 Kontur sebaran SO 2 pada kondisi atmosfer stabil a isometrik b tampak samping c tampak atas

4.4 Hasil Perhitungan Konsentrasi