PelaksanaanBPenelitian Pembahasan Hubungan antara penyesuaian sosial dengan tingkat stres pada ibu berperan ganda.

11-15 tahun 16-20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 27 30 20 10 5 1 18,1 20,1 13,4 6,7 3,4 0,7 Tinggal Bersama Keluarga Inti Keluarga Besar 48 21 69,6 30,4 Berdasarkan gambaran tersebut sebagian besar subjek penelitian berusia antara 36-40 tahun 20,3, bekerja sebagai guru sebanyak 30 orang 43,5 , tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 40 orang 58, telah menikah sebanyak 69 orang 100, jumlah anak 2 sebanyak 26 orang 37,7 , tinggal dalam keluarga inti sebanyak 48 orang 69,6.

2. DeskripsiBDataBPenelitian

Berikut disajikan tabel hasil analisis deskriptif berdasarkan perhitungan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS for Wtndows versi 12.0 sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TabelB8 HasilBAnalisiBDeskriptif Statistik Tingkat Stres Penyesuaian Sosial N 69 69 Skor minimum teoritis 45 54 Skor minimum empiris 70 156 Skor maximum teoritis 180 216 Skor maximum empiris 122 205 Mean teoritis 112,5 135 Mean empiris 99.5072 179.3188 Standar Deviasi 10.42709 12.62292

3. HasilBUjiBAsumsi

a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan analisis statistik untuk mengetahui apakah data penelitian mengikuti sebaran data dengan distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan One Sampel Kolmogorv-Smtrnov Test dari program SPSS for Wtndows versi 12.0. Jika nilai signifikansi yang diperoleh dari uji tersebut lebih besar dari 0.05 p0.05 maka sebaran data tersebut normal, sebaliknya jika nilai signifikansi yang diperoleh dari uji tersebut lebih kecil dari 0.05 p0.05 maka sebaran data tersebut bukan sebaran data yang mengikuti distribusi normal. Hasil uji normalitas menghasilkan probabilitas p tingkat stres sebesar 0,740 p0.05 dan probabilitas p penyesuaian sosial sebesar 0,528 p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sampel adalah normal. b. Uji Linearitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variabel stres dan variabel penyesuaian sosial merupakan garis lurus atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Wtndows versi 12.0. Hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel yaitu tigkat stres dan penyesuaian sosial adalah linier karena taraf signifikansi 0,011 p0,05. 4.BHasilBUjiBHipotesis Metode yang digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul adalah metode statistik. Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Wtndows versi 12.0. Teknik yang digunakan dengan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Teknik ini akan digunakan untuk menguji apakah ada korelasi negatif antara penyesuaian sosial dengan tingkat stres pada ibu berperan ganda. Dari hasil analisis, diperoleh nilai korelasi untuk variabel stres dan variabel penyesuaian sosial yaitu -0,355, p = 0,001 p0,01, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi ada hubungan negatif antara penyesuaian sosial dengan tingkat stres diterima. Semakin tinggi penyesuaian sosial yang dimiliki ibu berperan ganda, maka tingkat stresnya semakin rendah. Koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil kuadran koefisien korelasi adalah 0,126. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel bebas penelitian ini yaitu penyesuaian sosial memberikan sumbangan sebesar 12,6 terhadap variabel tergantung yaitu tingkat stres. Dengan kata lain ada 87,4 faktor lain yang mempengaruhi tingkat stres pada ibu berperan ganda di luar penyesuaian sosial.

C. Pembahasan

Hasil penelitian ini membuktikan ada hubungan negatif antara penyesuaian sosial dengan tingkat stres pada ibu berperan ganda. Ini berarti bahwa bila terjadi peningkatan pada salah satu variabel maka akan diikuti penurunan variabel lain. Dalam hal ini bila terjadi peningkatan variabel penyesuaian sosial maka akan terjadi pada penurunan pada variabel tingkat stres, yaitu semakin tinggi penyesuaian sosial ibu berperan ganda maka semakin rendah tingkat stresnya. Kartono 1992 mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki penyesuaian yang baik dapat berperilaku baik sesuai norma-norma yang berlaku. Dia memiliki keterampilan dan kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, baik yang dikenalnya maupun tidak. Dia juga bersedia membantu orang lain meskipun kadang-kadang hal itu tidak membawa keuntungan bagi dirinya. Namun penyesuaian sosial tidak menunjukkan adanya perilaku yang sifatnya berlebihan yang dilakukan supaya dirinya diterima oleh orang lain. Wanita yang berperan ganda berpijak pada dua posisi. Di satu sisi berada pada dunia pekerjaan dan di sisi lain pada dunia rumah tangga. Peran ganda dapat menimbulkan ketegangan dalam kehidupan rumah tangga sehingga muncul rasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bersalah, frustrasi, dan juga stres pada wanita Shaevitz, 1991. Dengan melakukan penyesuaian sosial maka ibu berperan ganda akan diterima dan mendapat dukungan sosial dari lingkungannya sehingga dapat mengurangi stres yang dialaminya. Aspek-aspek penyesuaian sosial yang diukur dalam penelitian ini adalah mengakui dan menghormati hak-hak orang lain, belajar untuk hidup bersama, bergaul, dan mengembangkan persahabatan dengan orang lain, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial. Selain itu juga mau menaruh perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dan memberi pertolongan kepada orang lain serta menghormati nilai hukum, kebiasaan, dan tradisi sosial yang ada di masyarakat. Aspek pertama adalah mengakui dan menghormati hak-hak orang lain. Sikap tersebut ditunjukkan dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengeluarkan pendapat, berusaha untuk menghargai pendapat orang lain, dan berbesar hati jika pendapat berbeda dengan orang lain. Dengan adanya sikap tersebut maka akan muncul situasi yang menyenangkan dalam membina hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Aspek kedua adalah belajar untuk hidup bersama, bergaul, dan mengembangkan persahabatan dengan orang lain. Ketika ibu berperan ganda dapat merasakan kedekatan dengan orang-orang di sekitarnya, kemungkinan ia tidak akan mengalami beban yang berat saat memiliki masalah. Ketika ia sedang berkumpul bersama teman-temannya, ia masih dapat merasakan kesenangan. Aspek ketiga adalah berpartisipasi dalam aktivitas sosial. Ketika berada di tengah-tengah orang lain maka ibu berperan ganda dapat merasakan perasaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI saling membutuhkan satu sama lain. Mereka akan memperoleh dukungan dari interaksi mereka. Apabila mereka mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar mereka, maka mereka akan lebih mudah mengatasi masalah yang mereka hadapi. Aspek keempat adalah menaruh perhatian terhadap kesejahteraan orang lain. Ibu berperan ganda yang merasa mempunyai semangat untuk memperhatikan orang lain, maka ia juga akan merasa mendapat perhatian dari lingkungannya. Dengan demikian ketika ia mulai terpuruk dan kehilangan semangat karena ia merasa tidak mampu menghadapi hambatan yang ada, ia akan bersemangat lagi dan tetap berusaha melewati setiap hambatan yang ada. Aspek kelima adalah menghormati nilai hukum, kebiasaan, dan tradisi sosial yang ada di masyarakat. Dengan menjalani kehidupan sesuai dengan norma lingkungan sekitarnya maka ibu berperan ganda akan diterima oleh lingkungannya dan mendapat dukungan sosial. Apabila mereka mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya, maka mereka akan lebih mudah mengatasi masalah yang dihadapi. Ibu berperan ganda yang dapat melakukan penyesuaian sosial, maka lingkungan akan menerima kehadirannya. Ketika ia sedang dihadapkan pada masalah, ia akan mendapat dukungan sosial dari lingkungannya. Sebaliknya jika Ibu berperan ganda yang merasa kurang dapat melakukan penyesuaian sosial, maka lingkungan akan menolak kehadirannya sehingga ia merasa sendiri dalam menghadapi masalah. Kondisi tersebut membuat mereka semakin tertekan sehingga tingkat stresnya cenderung tinggi. Stres dapat menyebabkan terganggunya fungsi emosi, kognitif, maupun fisiologik individu yang mengalaminya Fauziah, dkk, 1999. Menurut Duxburg dan Higgis 1991 stres dapat menurunkan konsentrasi dan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Selain itu pada tingkat stres yang berat, dapat menyebabkan depresi, kehilangan rasa percaya diri dan harga diri sehingga individu seringkali menarik diri dari lingkungan, lebih suka menyendiri, mudah tersinggung, dan mudah emosi. Oleh karena itu ibu berperan ganda perlu mengatasi dengan segera setiap masalah akibat banyaknya tuntutan yang menjadikan mereka menjadi tertekan. Dengan adanya penyesuaian sosial maka berbagai tekanan yang mereka hadapi dapat berkurang, dengan demikian tingkat stresnya pun menjadi rendah. Dengan adanya penyesuaian sosial maka individu dapat terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa sehingga mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi. Penyesuaian sosial merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Individu yang memiliki penyesuaian sosial yang tinggi tidak akan mudah mengalami stres. Kondisi ini memungkinkan individu untuk dapat mengakui dan menghormati hak-hak orang lain, belajar untuk hidup bersama, bergaul, dan mengembangkan persahabatan dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial. Selain itu juga mau menaruh perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dan memberi pertolongan kepada orang lain serta menghormati nilai hukum, kebiasaan, dan tradisi sosial yang ada di masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Terbuktinya hubungan negatif antara penyesuaian sosial dengan tingkat stres pada Ibu berperan ganda memberikan implikasi praktis bagi Ibu berperan ganda. Penyesuaian sosial cukup penting untuk dilakukan, karena semakin tinggi penyesuaian sosial, maka tingkat stresnya semakin rendah. Ibu berperan ganda perlu meningkatkan keterampilan sosial, banyak menjalin relasi dengan orang- orang di sekitarnya, dan mengikuti berbagai kegiatan untuk mendapat dukungan dari orang-orang di sekitarnya agar mereka lebih mudah mengatasi masalah yang dihadapinya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil kuadran koefisien korelasi adalah 0,126. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel bebas penelitian ini yaitu penyesuaian sosial memberikan sumbangan sebesar 12,6 terhadap variabel tergantung yaitu tingkat stres. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat 87,4 kontribusi yang berasal dari variabel-variabel di luar variabel bebas yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini terjadi karena pada dasarnya penyebab stres tidak hanya disebabkan oleh faktor tertentu saja. Ada faktor eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi tingkat stres seseorang. Berdasarkan data yang diperoleh, subjek berusia antara 29 sampai 57 tahun. Hal itu dapat menjadi keterbatasan penelitian. Masalah yang dihadapi ibu berperan ganda pada usia muda, kemungkinan berbeda dengan ibu yang sudah berusia lanjut. Ibu berperan ganda pada usia muda yang sedang memulai kehidupan rumah tangga maupun pekerjaan mungkin belum terbiasa melakukan penyesuaian sosial dalam memenuhi tuntutan dari lingkungan sosial seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat sehingga tingkat stresnya cenderung tinggi. Sedangkan ibu yang sudah berusia lanjut sebaliknya. Peneliti juga tidak memperhatikan faktor lingkungan keluarga. Misalnya Ibu yang hanya tinggal bersama suami dan anak-anaknya saat memiliki masalah kurang mendapat dukungan keluarga sehingga tingkat stresnya tinggi. Sedangkan Ibu yang didampingi keluarga besar akan mendapat dukungan sehingga ia merasa tidak sendiri dalam menghadapi masalah. Kondisi tersebut membuat mereka merasa terdukung sehingga tingkat stresnya cenderung rendah. Selain itu peneliti juga tidak memperhatikan faktor ekonomi misalnya jumlah gaji maupun fasilitas yang diperoleh dari kantor. Taylor 1995 mengemukakan bahwa tekanan ekonomi merupakan salah satu faktor penyebab stres. Jika fasilitas dari kantor seperti kendaraan, perumahan, maupun asuransi kesehatan tidak ada, maka memungkinkan munculnya sumber stres yang lebih banyak dibandingkan dengan lengkapnya fasilitas dari kantor. Beberapa hal tersebut tidak diperhatikan dalam penelitian ini. Maka untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi stres. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BABBV KESIMPULANBDANBSARAN

A. KesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima yang berarti bahwa semakin tinggi penyesuaian sosial pada ibu berperan ganda maka semakin rendah tingkat stresnya dan sebaliknya, semakin rendah penyesuaian sosial pada ibu berperan ganda maka semakin tinggi tingkat stresnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Ibu berperan ganda Penyesuaian sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres pada ibu berperan ganda. Oleh karena itu ibu berperan ganda perlu meningkatkan keterampilan sosial dengan menghormati hak-hak orang lain, bergaul, mengembangkan persahabatan dengan orang lain, berpartisipasi dalam aktivitas sosial, perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dan menghormati nilai hukum, kebiasaan, dan tradisi sosial yang ada di masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar tingkat stres mereka rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Bagi peneliti lain Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, maka peneliti lain perlu lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi stres. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan karakteristik subjek penelitian. Misalnya subjek yang diambil untuk sampel penelitian hanya dari usia muda atau usia lanjut saja karena masalah yang dihadapi ibu berperan ganda pada usia muda, kemungkinan berbeda dengan ibu yang sudah berusia lanjut. Peneliti lain hendaknya juga memperhatikan faktor lingkungan keluarga. Misalnya subjek yang diambil untuk sampel penelitian hanya Ibu yang hanya tinggal dengan keluarga inti atau keluarga besar saja karena kemungkinan ada perbedaan dukungan keluarga antara Ibu yang hanya tinggal bersama suami dan anak-anaknya saat dengan Ibu yang didampingi keluarga besar. Selain itu juga perlu diperhatikan faktor ekonomi subjek yang berkaitan dengan jumlah gaji maupun fasilitas yang diperoleh dari kantor. Jika fasilitas dari kantor seperti kendaraan, perumahan, maupun asuransi kesehatan tidak ada, maka memungkinkan munculnya sumber stres yang lebih banyak dibandingkan dengan lengkapnya fasilitas dari kantor. Beberapa hal tersebut tidak diperhatikan dalam penelitian ini. Maka untuk penelitian selanjutnya, peneliti lain lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi stres. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTARBPUSTAKA Atkinson, R. L, Atkinson, R. C, dan Hilgard, E. R. 1996. Pengantar Pstkologt Terjemahan . Jakarta : Erlangga. Azwar, S. 1988. Reltabtlttas dan Valtdttas. Yogyakarta : Sigma Alpha. -----------. 1995. Stkap Manusta dan Teort Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. ------------ 1999. Penyusunan Skala Pstkologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Carlson, J.G Hatfield, E. 1992. Psychology of Emotton 486-491. Printed in The United State of America. Cole, J. 1963. Psychology of Adolescence Ftfth Edttton. New York : Holt. Rinehartand Winston. Cooper, C Straw, A. 1993. Stres Manajemen Yang Sukses Dalam Sepekan. Alih bahasa : HM Abdullah. Jakarta : Megapoin. Crider, A. B, dkk. 1983. Psychology IItonts. New York : Scott Foresman and Company. David, K Newstrom, J. W. 1985. Pertlaku Dalam Organtsast. Jakarta : Erlangga. Dewi, K. 2004. Penyesuatan Sostal Wantta Jawa Dalam Perkawtnan Htndu dt Balt. Skripsi Tidak Diterbitkan Yogyakarta : Fakultas Psikologi USD. Duxbury, L. E and Higgins, C. A. 1991. Gender Dtfference tn Work Famtlt Confltct. Journal of Applted Psychology Vol 76 No 1, 60-74. Evans. G. W. 1982. Envtronment Stress. Cambridge : Cambridge University Press. Fauziah, S, dkk. 1999. Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu dan Dukungan Sostal Suamt Dengan Ttngkat Stres Pada Ibu Berperan Ganda. Antma Indonestan Psychology Journal Vol 15. No 1. 33-51. Gordon, J.R. 1999. Organtzattonal Behavtour. Stxth edttton. New Jersey : Prentice Hall. Hall, D. 1987. The Two Career Couple New York : W Norton And Co. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN STRES KERJA WANITA BERPERAN GANDA KARYAWAN UNIT COLD Hubungan antara Dukungan Sosial Suami dengan Stres Kerja Wanita Berperan Ganda Karyawan Unit Cold Storage KUD Minatani di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamon

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Stres Kerja Pada Wanita Berperan Ganda.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Stres Kerja Pada Wanita Berperan Ganda.

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA Hubungan Antara Dukungan Sosial Rekan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Wanita Berperan Ganda.

1 8 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Rekan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Wanita Berperan Ganda.

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA Hubungan Antara Dukungan Sosial Rekan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Wanita Berperan Ganda.

0 2 15

Hubungan antara kelekatan terhadap ibu dengan tingkat stres pada mahasiswa perantau.

2 10 138

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES PADA IBU BERPERAN GANDA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 155