Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Interaksi sosial antar anak tunarungu dan anak tunarungu dengan ` Anak Dengar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang dipaparkan dalam pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Interaksi sosial antar-anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak dengar‟ terjadi dengan melibatkan dua komponen interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. 2. Interaksi sosial antar-anak tunarungu tampak dalam ajakan bermain, mendekati sesama teman tunarungu, berkomunikasi baik secara oral maupun bahasa isyarat dalam bentuk abjad atau gerak tubuh. Selain itu, mereka juga melibatkan ekspresi perasaan dalam beragam bentuk baik mimik wajah ataupun tingkah laku. 3. Anak tunarungu tampak lebih pasif karena menunggu ajakan interaksi „anak dengar‟ ketika sedang bersama. Mereka juga cenderung untuk mengajak anak kecil untuk berinteraksi dibandingkan dengan teman sebayanya. Selain itu, anak tunarungu berkomunikasi dengan cara menggerakkan bibir atau menuliskan pesan. 4. Interaksi sosial tidak hanya terjadi antar-anak tunarungu dan anak tunarungu dengan „anak dengar‟ tetapi interaksi sosial juga terjadi antara anak tunarungu dengan „orang dengar‟. 5. Interaksi sosial yang terjadi dalam bentuk permainan atau percakapan tampak pada interaksi anak tunarungu baik dengan sesama maupun dengan „anak dengar‟. 6. Penolakan interaksi sosial antar-anak tunarungu terjadi karena anak tunarungu tidak ingin untuk membangun sebuah interaksi. Sedangkan penolakan interaksi sosial antara anak tunarungu dengan „anak dengar‟ terjadi karena anak tunarungu tidak menangkap pesan yang disampaikan oleh „anak dengar‟.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Penelitian ini hanya menggambarkan bentuk perilaku interaksi sosial yang tampak tetapi tidak dilihat dorongan atau motif yang melatarbelakangi munculnya perilaku. 2. Jumlah jam observasi antara di rumah dan di sekolah yang tidak seimbang sehingga kurang menggambarkan interak si sosial dengan „anak dengar‟. 3. Perilaku guru terhadap masing-masing responden yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti. 4. Situasi atau lingkungan di sekolah dan di rumah yang tidak sama.

C. Saran