Tipe dan Sifat Penelitian Pendekatan Masalah

G. Metode Penelitian

Untuk mendalami suatu pengetahuan, maka diperlukan suatu metode termasuk pendalaman terhadap suatu isu hukum maka diperlukan pemakaian metode penelitian hukum. Menurut Peter Mahmud Marzuki, penelitian hukum merupakan suatu proses ilmiah untuk mencari pemecahan atas isu hukum yang muncul dengan tujuan untuk memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogianya atas isu hukum yang muncul tersebut. 92 Penelitian hukum merupakan proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip- prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 93

1. Tipe dan Sifat Penelitian

Dalam penulisan tesis ini, metode penelitian yang dipakai adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah tentang asas-asas, norma, kaidah dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin. 94 92 Peter Mahmud Marzuki, “Penelitian Hukum”, Yuridika, Vol 16 No. 2 2001, hal 103. Di mana tipe penelitian yang dilakukan adalah yuridis normatif dengan pertimbangan titik tolak analisis terhadap KUH Perdata dan peraturan perundang- undangan lain yang berkaitan dengan kekuatan mengikat klausula syarat batal yang mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam kontrak bisnis. Karena tipe 93 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, hal 35. 94 Mukti Fajar ND Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hal 34-35. Universitas Sumatera Utara penelitian ini adalah yuridis normatif maka metode yang digunakan dalam penelitian kepustakaan library research yang menurut Soetandyo Wignjosoebroto adalah metode penelusuran sumber di perpustakaan untuk menemukan data, informasi dan pengetahuan terolah. 95 Karena tipe penelitian ini adalah yuridis normatif maka sifat penelitian ini sifatnya deskriptif analitis yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara utuh, sistematis, dan akurat kekuatan mengikat klasula syarat batal yang mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam kontrak bisnis berdasarkan kebebasan dan kesepakatan para pihak dalam menentukan klausula pengesampingan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam kontrak bisnis. Analitis berarti menginventarisir asas-asas dan peraturan-peraturan terkait dengan asas-asas berkontrak dalam menentukan klausula pengesampingan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dan selanjutnya menganalisis asas-asas dan peraturan- peraturan tersebut.

2. Pendekatan Masalah

Sehubungan tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, maka suatu penelitian normatif tentu harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian. 96 95 Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode, dan Dinamika Masalahnya, Jakarta: Elsam Huma, 2002, hal 141. Pendekatan perundang-undangan digunakan untuk meneliti 96 Johnny Ibrahim, Teori Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing, 2011, hal 302. Universitas Sumatera Utara aturan-aturan baik dalam KUH Perdata maupun perundang-undangan lain yang berkaitan terutama tentang klausula syarat batal yang mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam kontrak bisnis. Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan akan lebih akurat bila dibantu oleh satu atau lebih pendekatan lain yang cocok, guna memperkaya pertimbangan-pertimbangan hukum yang tepat untuk menghadapi problema hukum hukum yang dihadapi. 97 Karena itu, pendekatan lain yang digunakan untuk mendukung pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan analitis. Menurut Johnny Ibrahim, pendekatan analitis pada dasarnya adalah menganalisis pengertian hukum, asas hukum, kaidah hukum, sistem hukum, dan berbagai konsep yuridis. 98 Dengan demikian dalam penulisan tesis ini, konsep yuridis yang dianalisis adalah konsep yuridis tentang keuatan mengikat klausula syarat batal yang mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata dalam kontrak bisnis

3. Bahan Hukum