2. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan Bongkar Muat sebagai subjek
pengangkutan dapat dilihat dari fungsi Perusahaan bongkar Muat yaitu, Perusahaan bongkar muat merupakan perusahaan yang khusus
didirikan untuk menjalankan kegiatan bongkar muat yang kegiatan tersebut meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring serta kegiatan
receiving delivery dipelabuhan. Dalam menjalankan kegiatan tersebut, perusahaan bongkar muat perlu memperhatikan peralatan yang
digunakan dalam proses bongkar muat barang. Peralatan yang digunakan akan mempengaruhi kecepatan dan kelancaran dari proses
bongkar muat itu sendiri. 3.
Dalam pelaksanaan bongkar muat barang dipelabuhan, PT. Libra Bhakti Nusantara sebagai Perusahaan Bongkar Muat memiliki
sejumlah tanggung jawab yaitu: Perusahaan bertanggung jawab terhadap kerugian pada barang yang diakibatkan karena kesalahan atau
kelalaian pihaknya selama menjalankan kegiatan bongkar muat dipelabuhan dengan batasan tanggung jawab tertentu. Selain itu,
Perusahaan Bongkar Muat juga bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dari pelabuhan yang
dipergunakan selama kegiatan bongkar muat berlangsung dan Perusahaan juga bertanggung jawab terhadap terjaminnya keselamatan
dan keamanan jiwa bagi TKBM selama melaksanakan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan .
B. Saran
Universitas Sumatera Utara
Setelah kesimpulan dari pembahasan yang ditampilkan penulis diatas, berikut terdapat saran saran yang diberikan penulis antara lain yaitu :
1. Perusahaan bongkar muat harus merencanakan kegiatan bongkar muat
barang secara teliti dan cermat disetiap tahap pelaksanaannya, baik pada proses stevedoring, cargodoring maupun pada proses receiving
delivery. Hal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan bongkar muat yang dilakukan di pelabuhan.Perusahaan bongkar muat
juga hendaklah melaksanakan kegiatan bongkar muat sesuai dengan waktu dan tempat yang telah direncanakan sehingga tidak terjadi
keterlambatan dalam pelaksanaannya serta tidak menimbulkan antrian kapal di dermaga yang dapat menimbulkan kerugian pihak
perusahaan bongkar muat atau pun pihak lain. 2.
Perusahaan bongkar muat harus mengedepankan keselamatan dan keamanan barang maupun pekerja selama proses pelaksanaan bongkar
muat barang dari dan ke kapal berlangsung dan dapat memelihara penggunaan fasilitas dari pelabuhan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Perusahaan bongkar muat juga diharapkan membuat laporan kegiatan
bongkar muat barang dari dan ke kapal yang sesuai dengan yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan bongkar muat barang.
3. Perusahaan bongkar muat juga hendak melakukan koordinasi dengan
pihak TKBM secara matang mengenai rencana pelaksanan kegiatan bongkar muat barang yang akan dilakukan. Hal itu dilakukan agar
Universitas Sumatera Utara
tidak terjadi halangan pada waktu dan hari pelaksanaan bongkar muat barang yang telah direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku :
Muhammad , Abdulkadir. Hukum pengangkutan Niaga. Bandung :Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2008.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Gultom, Elfrida . Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional. Jakarta : PT Raja Garafindo Persada,2007.
Hutabarat , Roselyne. Transaksi Ekspor Impor Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 1989, Halaman 111
Purba, Hasim. Hukum Pengangkutan Di Laut Perspektif Toeri Dan Praktek. Medan: Pustaka Bangsa Press, 2005.
___________, Modul Kuliah Hukum Pengangkutan Di Laut. Medan: Fakultas Hukum USU, 2011.
Purba, Radiks. Angkutan Muatan Laut 1, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 1997.
__________. Angkutan Muatan Laut 2, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 1997. Siregar, Hasnil Basri. Kapita Selekta Hukum Laut Dagang. Medan: Kelompok Studi
Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU, 1993. ________________, Himpunan Peraturan Perundang Undangan Tentang EMKL
Dan JPT. Medan: Kelompok Studi Hukum Dan Masyarakat, 1995. Purwosutjipto , HMN. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 5 Hukum
Laut dan Perairan Darat. Jakarta: Djambatan, 1985. Subekti ,R. Hukum perjanjian. Catatan ke-6. Jakarta: Penerbit PT. Intermasa, 1979.
Tjakranegara,Soegijatna. Hukum Pengangkutan Barang Dan Penumpang, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1995,
Uli, Shinta. Pengangkutan Suatu Tinjauan Multimoda Transport Angkutan Laut Angkutan Darat Dan Angkutan Udara. Medan: Penerbit USU Press, 2006.
Universitas Sumatera Utara
B. Peraturan Perundang-undangan :