PENUTUP PERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL BELI) UNTUK RUMAH TINGGAL DAN PERUBAHAN MENJADI HAK MILIK DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peralihan Hak Guna Bangunan (karena jual beli) untuk rumah tinggal telah
mewujudkan kepastian hukum di Kota Yogyakarta dengan melakukan
pendaftaran peralihan Hak Guna Bangunan untuk rumah tinggal
menggunakan akta otentik yang dibuat oleh PPAT sebagai dasar
perubahan data pendaftaran tanah sesuai dengan Pasal 38 ayat (1) dan (2)
UUPA jis Pasal 34 ayat (3) dan (4) PP No. 40 Tahun 1996 dan Pasal 37
ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997. Dari 15 responden yang melakukan
peralihan Hak Guna Bangunan (karena jual beli) untuk rumah tinggal di
Kota Yogyakarta, semua responden melakukan pendaftaran peralihan Hak
Guna Bangunan (karena jual beli) untuk rumah tinggal ke Kantor
Pertanahan Kota Yogyakarta. 11 responden yang mendaftarkan peralihan
tersebut tidak melakukan perubahan (peningkatan) HGB menjadi Hak
Milik dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti responden tinggal
sementara di Kota Yogyakarta dengan melihat jangka waktu pemilikan
HGB masih cukup untuk memutuskan meneruskan usaha dan untuk
menetap atau tidak, merupakan investasi yang menguntungkan yang bisa
dijual setiap saat, jangka waktu yang diperlukan untuk melakukan

perubahan (peningkatan) menjadi Hak Milik dirasa cukup lama dan
membutuhkan biaya yang cukup besar tergantung pada lokasi dan luas

71

tanah tersebut sehingga mereka merasa sudah cukup bila HGB yang
diperoleh dari adanya peralihan melalui jual beli didaftarkan ke Kantor
Pertanahan Kota Yogyakarta untuk dicatat pemindahan hak tersebut dalam
sertipikat, buku tanah, dan daftar umum lainnya kemudian dikeluarkan
sertipikat HGB atas nama pemegang hak yang baru.
2. Perubahan Hak Guna Bangunan untuk rumah tinggal menjadi Hak Milik
atas tanah belum mewujudkan kepastian hukum di Kota Yogyakarta. Hal
ini dapat dilihat dari 15 responden (pembeli) peralihan Hak Guna
Bangunan di Kota Yogyakarta hanya empat responden yang melakukan
perubahan (peningkatan) menjadi Hak Milik atas tanah dengan alasan
responden menyadari dan mengetahui bahwa Hak Milik atas tanah
merupakan hak atas tanah yang paling kuat, terpenuh dan dapat diwariskan
turun temurun yang dapat dimiliki seseorang atas tanah. Perubahan
(peningkatan) HGB menjadi Hak Milik didaftarkan dengan berdasarkan
pada keputusan pemberian Hak Milik oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota

Yogyakarta untuk dicatat hapusnya Hak Guna Bangunan dalam buku
tanah, sertipikat dan daftar umum lainnya dan dicatatnya pemberian Hak
Milik dalam buku tanah, sertipikat dan daftar umum lainnya dan
diterbitkannya sertipikat Hak Milik bekas Hak Guna Bangunan atas nama
pemegang hak.

72

B. Saran
1. Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta.
Kantor Pertanahan sebagai bagian instansi pemerintah pusat dalam
melaksanakan tugas dan kewenangannya di bidang pertanahan perlu
memperbaiki fasilitas dan pelayanan pertanahan kepada masyarakat secara
keseluruhan misalnya perbaikan kinerja para pegawai kantor pertanahan
sehingga lebih cakap dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat
meminimalisir human error yang seringkali menjadi faktor lambatnya
jangka waktu pendaftaran tanah, bendel buku tanah yang biasanya
dipergunakan untuk mengurus pendaftaran tanah sebaiknya jangan terlalu
banyak untuk setiap bendelnya sehingga pemegang hak atas tanah tidak
harus menunggu lama apabila bendelnya dipergunakan untuk pengurusan

pendaftaran tanah pemegang hak yang lain, rencana percepatan jangka
waktu proses pengurusan pendaftaran tanah yang dijanjikan agar cepat
direalisasikan, dan biaya yang ditetapkan agar tidak memberatkan
masyarakat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga masyarakat sebagai pemegang hak atas tanah tidak
merasa dirugikan.

73

FR 





  H Ag I si
! " j# P b $ %& %& ' Ag( )si ' l*+  ,-./0 1203
E44 
5 6
 789 H Ag  I si

  R-64

5  
J203
:; <

-
  K =*$i H P >t H $* T# 
I si  ?2
@

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH (KARENA JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR.

0 2 12

PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA SAMARINDA.

0 3 14

PENUTUP PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH ABSENTEE (KARENA JUAL-BELI) DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

0 3 11

PENUTUP PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA SAMARINDA.

0 3 4

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN HAK (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 13

PENDAHULUAN PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN HAK (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA.

0 2 14

SKRIPSIPERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL PERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL BELI) UNTUK RUMAH TINGGAL DAN PERUBAHAN MENJADI HAK MILIK DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 15

PENDAHULUAN PERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL BELI) UNTUK RUMAH TINGGAL DAN PERUBAHAN MENJADI HAK MILIK DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DI KOTA YOGYAKARTA.

0 4 15

PENUTUP PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN HAK (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM DAN PERLINDUNGAN HUKUM BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 DI KOTA BEKASI.

0 3 4

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL BELI) DALAM PERALIHAN HAK GUNA BANGUNAN (KARENA JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HUKUM SETELAH BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 DI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTU

0 2 13