BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis gaya bahasa pada empat varian idiom bahasa Mandarin yang terdapat dalam buku Chinese Idiomatic Phrases for Foreign Students,
peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a.
terdapat sembilan gaya bahasa pada empat varian idiom bahasa Mandarin, yaitu: gaya bahasa perumpamaan b
ǐyù, termasuk di dalamnya simile míngyù, metafora ànyù, dan jièyù; gaya bahasa personifikasi
depersonifikasi b ǐnǐ; gaya bahasa metonimiasinekdoke jièdài; gaya bahasa
hiperbola ku āzhāng; gaya bahasa paronomasia shuāngguān; gaya bahasa
duì’ ǒu; gaya bahasa antitesis duìbǐ; gaya bahasa repetisi fǎnfù; dan gaya
bahasa erotesis f ǎnwèn.
b. Fungsi gaya bahasa pada empat varian idiom bahasa Mandarin adalah
penggunaan gaya bahasa perumpamaan, gaya bahasa personifikasi depersonifikasi, gaya bahasa metonimiasinekdoke, gaya bahasa hiperbola,
gaya bahasa antitesis dan gaya bahasa duì’ ǒu menjadikan idiom tampak lebih
nyata dan berfigur, mudah dimengerti dan diiingat, dan menambah daya tarik idiom sehingga meninggalkan kesan yang menyenangkan. Sedangkan
menggunakan gaya bahasa paronomasia menjadikan idiom memiliki nilai humoris dan melemahkan makna idiom eufenisme, Sementara itu gaya
bahasa repetisi dan gaya bahasa erotesis mampu menajamkan makna idiom.
Universitas Sumatera Utara
49
c. Makna gaya bahasa pada empat varian idiom bahasa Mandarin dapat dilihat
dari segi kesamaan makna gaya bahasa perumpamaan, gaya bahasa hiperbola, gaya bahasa paronomasia, dan gaya bahasa erotesis, kedekatan makna gaya
bahasa metonimiasinekdoke, penerapan makna gaya bahasa personifikasidepersonifikasi, kesejajaran makna gaya bahasa duì’
ǒu, perbandingan makna gaya bahasa antitesis dan pengulangan makna gaya
bahasa repetisi. d.
Dari 396 buah idiom bahasa Mandarin yang mengandung gaya bahasa, gaya bahasa yang paling banyak digunakan adalah gaya bahasa perumpamaan.
52.23 dari jumlah idiom bahasa Mandarin yang diteliti mengandung gaya bahasa ini. Menempati posisi kedua adalah gaya bahasa duì
ǒu, gaya bahasa antitesis, gaya bahasa hiperbola dan selanjutnya.
5.2 Saran