selanjutnya sektor industri 20,82 persen, sektor perdagangan 17,60 persen. Sebaliknya sektor dengan konstribusi terndah adalah sektor Listrik Gas dan Air Bersih sebesar 1
persen, sektor pertambangan 3,5 persen dan sektor Konstruksi 4,66 persen. Selanjutnya diperlihatkan pula bahwa kontribusi sektor pertanian dan
pertambangan semakin tergerser oleh sektor lainnya antara lain oleh sektor Industri, LGA, Konstruksi dan Perdagangan.
4.2.2. Upah Minimum Propinsi UMP, PMDN dan PMA
Selama periode pengamatan tahun 1980 hingga 2012 berdasarkan lampiran 5, terlihat Upah Minimum Propinsi Sumatera Utara secara nominal meningkat dari tahun
ke tahun rata-rata sebesar 15,55 persen pertahun. Peningkatan dimaksud terjadi setiap tahun, khususnya mulai tahun 1988 hingga 2013. Namun berdasarkan fakta masa lalu,
kenaikan pada UMP selalu diawali dengan demonstrasi buruh baik regional maupun nasional.
Hal yang hampir sama juga ditemukan pada Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, yaitu meningkat rata-rata 68,41 persen pertahun. Berdasarkan data historis,
terlihat bahwa nominal PMDN sangat berfluktuasi dari tahun ke tahun. Penanaman Modal Asing PMA meningkat rata-rata sebesar 105,69 persen pertahun, walaupun
kontribusi PMDN masih lebih dominan jika dibandingkan dengan PMA itu sendiri.
4.3. Hasil Estimasi Parameter
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses analisis regresi penelitian ini, senantiasa diupayakan hasil yang lebih baik, ditinjau dari aspek Normalitas , pemenuhan asumsi Klasik serta
pengujian statistik lain. Variabel Produk Domestik Regional Bruto PDRB data sekunder yang
diperoleh dari lapangan ternyata dipilih dalam harga konstan tahun 2000, selanjutnya dilakukan pendeflasian terhadap nilai variabel dengan membagi
terhadap Indeks Harga Konsumen IHK Sumatera Utara. Eksplorasi model senantiasa dilakukan guna memperoleh hasil terbaik seperti
variabel yang diduga kuat mengakibatkan gejala multikolinear, dikeluarkan dari persamaan Damodar Gujarati, 2004 dan jika perlu dapat menggantiknya
dengan variabel yang dinilai penting dalam mempengaruhi tenaga kerja sektor dimaksud.
Hasil terbaik untuk semua persamaan sektor, ternyata adalah dalam bentuk transformasi variabel ke nilai logaritma natural Ln dengan bilangan pokok e
= 2,718. Selanjutnya hasil estimasi regresi berdasarkan model yang direncanakan pada
bagian metode analisis akan diuraikan menurut sektorlapangan usaha dalam perekonomian propinsi Sumatera Utara. Rekapiltulasi hasil analisis regresi 9
sembilan sektor disajikan pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.2 : REKAPITULASI HASIL REGRESI TENAGA KERJA SEKTORAL SUMATERA UTARA
N o
Independent Variable
Dependent Variabel Ln_TK_Per
t Ln_TK_Tam
b Ln_TK_In
d Ln_TK_LG
A Ln_TK_Kon
s Ln_TK_Da
g Ln_TK_Tra
n Ln_TK_Ke
u Ln_TK_Jas
a 1
Konstanta 13.934
9.512 1.008
7.875 10.99
11.92 10.205
6.634 8.009
2 Ln_Exp_Ind
0.813 3
Ln_PDRB_Kons- 1
0.131 4
Ln_PDRB 0.474
4 Ln_UMP_R
0.032 -0.281
-0.001 0.137
0.064 0.231
0.131 0.262
0.222 -
- -
5 Ln_PMDN_R
0.022 0.289
0.125 -0.024
0.123 0.039
0.088 0.414
0.095 -
- -
- 6
Ln_PMA_R 0.045
-0.116 0.073
0.058 0.084
-0.046 0.145
-0.209 0.37
- -
7 R
0.855
2
0.379 0.747
0.919 0.878
0.732 0.935
0.769 0.944
8
F-Stat
57.46 4.263
20.646 109.118
48.503 16.713
139.968 32.125
161.911 9
D-W Otokorelasi
1.919 1.981
2.25 1.538
1.287 1.966
0.871 1.81
1.243 Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Universitas Sumatera Utara
10 Heteroskedastisitas Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
11 Normalitas Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Multikolinear Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Keterangan :
- : Tidak Signifikan : Signifikan pada kesalahan 1
: Signifikan pada kesalahan 5 -1 : Beda kala 1 tahun
Universitas Sumatera Utara
4.3.1. Sektor Pertanian
Persamaan awal : TK_Pert
t
=a + a
1
PDRB_Pert
t
+ a
2
UMPt
t
+a
3
PMDNt
t
+ a
4
MA
t
+ Ų
1t
…… 4.1
Hasil konversi variabel ke nilai riil:
TK_Pert
t
=a +a
1
PDRB_Pert_R
t
+a
2
UMP_Rt
t
+ a
3
PMDN_Rt
t
+a
3
PMA_R
t
+Ų
1t ..................................
Selanjutnya transformasi ke nilai logaritma natural, menghasilkan persamaan baru dengan uraian sebagai berikut:
4.2
Dengan dasar bahwa hubungan antar variable bebas dan terikat adalah berupa fungsi non linear dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas:
TK_Pert
t
= ḁ
PDRB_Pert
t
a1
UMP_R
t
a2
PMDN
t
a3
PMA_R
t
a4
µ
t
……………4.3 Terhadap persamaan di atas, dilakukan transformasi logaritma natural Ln, baik pada ruas kiri
maupun ruas kanan dan menghasilkan persamaan linear baru sebagai berikut: ln
TK_Pert
t
=a +a
1
ln PDRB
_Pert_R
t
+a
2
ln UMP_R
t
+a
3
ln PMDN
t
+a
4
ln PMA_R
t
+Ų
…………..…..4.4
1t
Dimana:
a Ų
= Ln ḁ
1t
= Ln
µ
t
Namun berdasarkan spesifikasi dan simulasi regresi persamaaan ini, senantiasa ditemukan gejala multikoliner yang cukup tinggi terutama pada variabel bebas
PDRB_Pert
t
, sehingga untuk memperoleh hasil yang terbaik yaitu tanpa multikolinear maka variabel PDRB_Pert
t
Hasil estimasi regresi diuraikan pada tabel berikut Lampiran – 4 dikeluaran dari persamaan.
Tabel 5 : Hasil Model Regresi Sektor Pertanian
Universitas Sumatera Utara
ln TK_Pert
t
= 13.934 + 0,032 lnUMP_R
t
+ 0,022 lnPMDN
t
+ 0,045 lnPMA_R
t
t-stat
2.203 1.486
3,032 Sig.
0,036 - 0,005
R
2
= 0,855 F-Stat = 57,046 df: 3,29
D-W = 1,919 Sig = 0,000
Sumber : Lampiran 4 Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness -
0,538 0,409 = -1,315 dan Ratio Kurtosis 0,939 0,798 = 1,177 terletak dalam interval -2 dan +2.
Uji Multikolinier berdasarkan lampiran 4, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser berdasarkan Lampiran 5 menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi absolut residu dari persamaan sektor pertambangan.
Uji Durbin Watson membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model dimana d
U
1,43 D-W
Hitung df:3,33
1.919 4 – d
U
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Pertanian pada keyakinan 1 persen F
2,57, pada taraf kesalahan 1
Hitung
sebesar 57,046 lebih besar dari F
Tabel
df: 3,29 yaitu sebesar 4,51.
Universitas Sumatera Utara
R
2
= 0,855 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel tenaga kerja sektor Pertanian adalah sebesar 86 persen sedangkan sisanya sebesar 14 persen
adalah kontribusi dari variabel lain.
4.3.2. Sektor Pertambangan
Hal yang sama dengan persamaan sektor pertanian diterapkan terhadap sektor pertambangan, dengan hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 6:
Hasil Model Regresi Sektor Pertambangan
ln
TK_Tamb
t
=9,512
+
0,474ln
PDRB_Tamb_R
t
-0,281lnUMP_R
t
+0,289lnPMDN
t
_
0,116
ln PMA_R
t
t-stat 2,030 -1,250 2,428
Sig. 0,052 - 0,022 -
-1.332
R
2
= 0,379 F-Stat = 4,263 df: 4,28
D-W = 1,981 df:4,33 Sig. = 0,008
Sumber : Lampiran 7
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness 0,295 0,409 = 0,721 dan Ratio Kurtosis 0,093 0,798 = 0,117 terletak dalam interval -2
dan +2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 7, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Universitas Sumatera Utara
Uji Heteroskdeastisitas berdasarkan Lampiran 8, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor pertambangan.
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 7, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model dimana d
U
1,63 D-W
Hitung
1.981 4 – d
U
2,37.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Pertambangan pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 4,263 lebih besar dari F
Tabel
df: 4,28 yaitu sebesar 4,02.
R
2
= 0,379 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor pertambangan adalah sebesar 38 persen sedangkan sisanya sebesar 62
persen adalah kontribusi dari variabel lain.
4.3.3. Sektor Industri
Guna memperoleh hasil yang lebih baik, maka terhadap persamaan awal, dimana ditemukan gejala multikolinear antara variabel UMP_R dengan PDRB_Ind, dilakukan eksplorasi.
Multikolinearitas di atasi dengan menghilangkan variabel PDRB_Ind dan menggantinya dengan variabel baru yaitu Ekspor Sektor Industri Sumatera Utara yang dinilai cukup penting
dalam mempengaruhi variabel kesempatan kerja pada sektor Industri, sehingga dinilai diperoleh hasil model yang lebih baik seperti pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 :
Hasil Model Regresi Sektor Industri
ln TK_Ind
t
=1,008
+
0,813ln_
Eksp_Ind_
t
-0,001 lnUMP_R
t
+ 0,125 lnPMDN_R
t
+
0,073 ln
PMA
t-stat 2,834
t
-0,015 2,015 2.057
Sig. 0,008 - 0,054 0.049
R
2
= 0,747 F-Stat = 20,646 df: 4,28
D-W = 2,250 df:4,33 Sig. = 0,000
Sumber : Lampiran 10 Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness -
0,574 0,409 = -1,4 dan Ratio Kurtosis -0,216 0,798 = -0,27 terletak dalam interval -2 dan +2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 10, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas berdasarkan Lampiran 11, dengan metode Glejser menunjukkan tidak
ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Industri.
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 10, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model dimana d
U
1,63 D-W
Hitung
2,.250 4 – d
U
2,37.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Industri pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 20,646 lebih besar dari F
Tabel
df: 4,28 yaitu sebesar 4,02.
Universitas Sumatera Utara
R
2
4.3.4. Sektor Listrik Gas Dan Air Bersih
= 0,747 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor industri adalah sebesar 38 persen sedangkan sisanya sebesar 25 persen
adalah kontribusi dari variabel lain.
Tabel 8 :
Hasil Model Regresi Sektor LGA
ln
TK_LGA
t
= 7,875
+
0,137 ln_
UMP_R
t
+
0,024
ln PMDN_R
t
+
0,058
ln PMA
t
t-stat
5,525 0,938
2,436 Sig.
0,000 - 0,021
R
2
= 0,919 F-Stat = 109,118 df: 3,29
D-W = 1,538 df:3,33 Sig. = 0,000
Sumber : Lampiran 13 Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness -
0,725 0,409 = -1,773 dan Ratio Kurtosis 4,773 0,798 = 5,98 terletak dalam interval -2 dan +2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 13, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedeastisitas berdasarkan Lampiran 14, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satupun
variabel bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Industri.
Universitas Sumatera Utara
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 13, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model dimana d
U
1,05 D-W
Hitung
1,538 4 – d
U
2,57.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Industri pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 109,118 lebih besar dari F
Tabel
df: 3,29 yaitu sebesar 4,51.
R
2
= 0,929 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor industri adalah sebesar 92 persen sedangkan sisanya sebesar 7 persen
adalah kontribusi dari variabel lain.
4.3.5. Sektor Konstruksi
Berdasarkan spesifikasi model yang dilakukan guna memperoleh hasil lebih baik, ditemukan bahwa variabel PDRB sektor kontruksi signifikan adalah dalam beda kala 1 satu tahun,
sehingga digunakan variabel bebas alternatif yaitu PDRB_Kons_R-1 dan ternyata memberikan hasi yang lebih baik.
Tabel 9.
Hasil Model Regersi Sektor Konstruksi
ln
TK_Kons
t
=10,99 + 0,131 ln_PDRB_Kons_R-1
t
+0,064 lnUMP_R
t
+0,123 lnPMDN_R
t
+0,084 lnPMA
t-stat 0,747
0,635 3,063
t
2.731
Sig. 0,092 - 0,005 0,011
R
2
= 0,878 F-Stat = 48,503 df: 4,28
D-W = 1,287 df : 4,33 Sig = 0,000
Sumber : Lampiran 16
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness 0,620 0,414 = 1,47 dan Ratio Kurtosis 0,191 0,809 = 0,23 terletak dalam interval -2 dan
+2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 15, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas, dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas berdasarkan Lampiran 17, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Konstruksi.
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 15, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model dimana d
U
1,63 D-W
Hitung
1,287 4 – d
U
2,37.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Konstruksi pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 48,503 lebih besar dari F
Tabel
df: 4,28 yaitu sebesar 4,02.
R
2
= 0,878 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor konstruksi adalah sebesar 38 persen sedangkan sisanya sebesar 15
persen adalah kontribusi dari variabel lain.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6. Sektor Perdagangan
Oleh karena hasil estimasi parameter pada persamaan awal ditemukan multikolinearitas, maka di atasi dengan menghilangkan variabel yang diduga kuat
sebagai penyebab yaitu Output Sektor Perdagangan PDRB_Dag. Dengan demikian dalam persamaan ini hanya dilibatkan 3 tiga variabel bebas seperti pada tabel di
bawah.
Tabel 10:
Hasil Model Regresi Sektor Perdagangan
ln
TK_Dag
t
= 11,920 + 0,231 ln_UMP_R
t
+ 0,009 lnPMDN_R
t
- 0,046 ln
PMA
t
t-stat
4,848 0,375
-1,039 Sig
0,000 - -
R
2
D-W = 1,966 df:3,33 Sig. = 0,000
= 0,732 F-Stat = 16,713 df: 3,29
Sumber : Lampiran 19
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness - 0.3360,409 = -0,821 dan Ratio Kurtosis -0.460 0,798 = -0,576 terletak dalam interval -2
dan +2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 19, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas, dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas berdasarkan Lampiran 20, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Industri.
Universitas Sumatera Utara
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 19, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model pada kesalhan 1 persen, dimana d
U
1,43 D-W
Hitung
1,966 4 – d
U
2,57.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Perdagangan pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 16,713 lebih besar dari F
Tabel
df: 3,29 yaitu sebesar 4,51.
R
2
= 0,732 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor Perdagangan adalah sebesar 73 persen sedangkan sisanya sebesar 27
persen adalah kontribusi dari variabel lain.
4.3.7. Sektor Transportasi
Hal yang sama seperti pada sektor perdagangan juga ditemukan pada persamaan sektor transportasi yaitu adanya gejala multikolinearitas. Dengan demikian untuk mengatasi
dilakukan dengan menghilangkan variabel yang diduga kuat sebagai penyebab yaitu Output Sektor Perdagangan PDRB_Tran, seperti pada tabel di bawah.
Tabel 11 Hasil Model Regresi Sektor Transportasi
ln TK_Tran
t
= 10,205 + 0,131 ln_UMP_R
t
+ 0,088 lnPMDN_R
t
+ 0,145 ln
PMA t-stat
3,641
t
2,368 4,165
Sig. 0,001 0,025 0,000
R
2
= 0,935 F-Stat = 139,968 df: 3,29
D-W = 0,871 df:3,33 Sig. = 0,000
Sumber : Lampiran 22
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness - 0.379 0,409 = -0,927 dan Ratio Kurtosis -0.573 0,798 = -0,718 terletak dalam interval -2
dan +2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 22, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas, dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskdeastisitas berdasarkan Lampiran 23, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Transportasi.
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 22, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model pada kesalahan 1 persen, dimana d
U
1,43 D-W
Hitung
1,871 4 – d
U
2,57.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Transportasi pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 139,968 lebih besar dari F
Tabel
df: 3,29 yaitu sebesar 4,51.
R
2
= 0,935 berarti ke-empat variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor Perdagangan adalah sebesar 94 persen sedangkan sisanya sebesar 6
persen adalah kontribusi dari variabel lain.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8 Sektor Keuangan
Oleh karena terdapatnya adanya gejala multikolinearitas, juga diatasi dengan menghilangkan variabel yang diduga kuat sebagai penyebab, yaitu output sektor
Keuangan PDRB_Keu, seperti pada tabel di bawah.
Tabel 12:
Hasil Model Regresi Sektor Keuangan
ln
TK_Keu
= 6,634 +
0,262 ln_
UMP_R
t
+
0,414
ln PMDN_R
t -
0,209
ln PMA
t
t-stat
2,963 4,562
2,456 Sig.i
0,006 0,000 0,020
R
2
D-W = 1,810 df:3,33 Sig. = 0,000
= 0,769 F-Stat = 32,125 df: 3,29
Sumber : Lampiran 25
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness 0.439 0,409 = 1,07 dan Ratio Kurtosis 1.171 0,798 = 1,467 terletak dalam interval -2 dan
+2.
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 25, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas, dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas berdasarkan Lampiran 26, dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 25, membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model pada kesalahan 1 persen, dimana d
U
1,43 D-W
Hitung
1,810 4 – d
U
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Keuangan pada keyakinan 1 persen F
2,57.
Hitung
sebesar 32,125 lebih besar dari F
Tabel
R df: 3,29
yaitu sebesar 4,51.
2
= 0,769, berarti ke-tiga variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor Keuangan adalah sebesar 77 persen sedangkan sisanya sebesar 23 persen
adalah kontribusi dari variabel lain.
4.3.9. Sektor Jasa
Tabel 13 :
Hasil Model Regresi Sektor Jasa
ln
TK_Jasa = 8,099 + 0,222 ln_UMP_R
t
+ 0,095 lnPMDN_R
t
+
0,370 ln
PMA
t-stat 3,390
t
1,419 5,860
Sig. 0,002 - 0,000
R
2
D-W = 1,243 df:3,33 Sig. = 0,000
= 0,944 F-Stat = 161,911 df: 3,29
Sumber : Lampiran 28
Persamaan regresi disimpulkan berdistribusi normal dalam residu, dimana Ratio Skewness - 0.788 0,409 = -1,927 dan Ratio Kurtosis 1.39 0,798 = 1,74 terletak dalam interval -2 dan
+2.
Universitas Sumatera Utara
Uji Multikoliner berdasarkan Lampiran 28, menunjukkan tidak ditemuinya gangguan multikolinearitas, dimana nilai VIF tidak melebihi angka 10.
Uji Heteroskedastisitas berdasarkan Lampiran 29 dengan metode Glejser menunjukkan tidak ditemukannya gangguan heteroskedastisitas dalam model, dimana tidak satu pun variabel
bebas yang signifikan dalam mempengaruhi residual absolut dari persamaan sektor Keuangan.
Uji Durbin Watson berdasarkan Lampiran 28 membuktikan bahwa tidak ditemukannya gejala otokorelasi dalam model pada kesalahan 1 persen, dimana d
U
1,43 D-W
Hitung
1,243 4 – d
U
2,57.
Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Tenaga Kerja sektor Keuangan pada keyakinan 1 persen F
Hitung
sebesar 32,125 lebih besar dari F
Tabel
df: 3,29 yaitu sebesar 4,51.
R
2
= 0,944, berarti ke-tiga variabel bebas mampu menjelaskan variasi dari pada variabel Tenaga kerja sektor Keuangan adalah sebesar 95 persen sedangkan sisanya sebesar 5 persen
adalah kontribusi dari variabel lain.
4.4. Pembahasan