3. Menentukan Skala
Tingkat pencapaian hasil kerja mahasiswa untuk setiap dimensi ditunjukkan dengan skala penilaian. Jumlah skala yang dianjurkan sesuai dengan tingkatan penilaian yang ada di program studi masing
‐ masing, misalnya penilaian sampai skala 5, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang.
Semakin banyak skala yang dipergunakan semakin tidak mudah membedakan tolak ukur setiap dimensi, sehingga dapat menimbulkan subjektif. Tingkatan skala yang digunakan harus jelas dan relevan untuk
dosen dan mahasiswa. Berikut beberapa contoh nama tingkatan skala penilaian: a melebihi standar, memenuhi standar, mendekati standar, di bawah standar; b bukti yang lengkap, bukti cukup, bukti yang
minimal, tidak ada bukti; c baik sekali, sangat baik, cukup, belum cukup; dan seterusnya. Apapun nama yang digunakan pada setiap tingkatan skala, dosen dan mahasiswa mengerti dengan jelas, skala yang
mencerminkan hasil kerja mahasiswa yang dapat diterima.
4. Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Pada penyusunan rubrik deskriptif, setelah skala penilaian didefinisikan, langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi dimensi tolak ukur dimensi untuk setiap skala. Tahapan pembuatan tolak ukur
dimensi: 1 Tolok ukur dimensi untuk skala tertinggi sudah dibuat sebelumnya, yaitu daftar
‐daftar yang telah dibuat saat pada proses pembuatan dimensi, dan daftar tersebut berupa harapan
‐harapan dosen pada tugas mahasiswa;
2 Membuat tolak dimensi untuk skala terendah, yang pembuatannya mudah karena merupakan kebalikan tolak ukur dimensi untuk skala tertinggi;
3 Membuat deskripsi dimensi untuk skala pertengahan. Semakin banyak skala yang digunakan, semakin sulit membedakan dan menyatakan secara tepat
tolak ukur dimensi yang dapat dimasukkan dalam suatu skala nilai. Jika menggunakan lebih dari tiga skala, tolak ukur dimensi yang dibuat terlebih dahulu adalah yang paling luar atau yang lebih dekat ke skala
tertinggi atau terendah. Kemudian selangkah demi selangkah menuju ke bagian tengah.
Rubrik dan segala bentuk penilaiannya diharapkan dapat diketahui secara terbuka oleh mahasiswa di awal semester. Oleh karenanya, pada saat proses perencanaan studi pengisian KRS, semua
perencanaan dan alat pembelajaran harus telah diterimakan pada mahasiswa, hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
a. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik danatau
penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi. Penilaian penguasaan pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian. Hasil akhir penilaian merupakan
integrasi antar berbagai teknik dan instrument penilaian yang digunakan.
b. Mekanisme Penilaian dan Prosedur Penilaian
Mekanisme penilaian terdiri atas: 1. menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria,
indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
2. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria,
12
indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian 3. memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil
penilaian kepada mahasiswa; dan 4. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara
akuntabel dan transparan. Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal,
observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui penilaian bertahap danatau
penilaian ulang.
c. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan oleh:
1. dosen pengampu atau tim dosen pengampu; 2. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan
3. mengikutsertakan mahasiswa; danatau 4. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan. Pelaksanaan penilaian untuk program subspesialis, program doktor, dan
program doktor terapan wajib menyertakan tim penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.
d. Pelaporan Penilaian