Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 15 menunjukkan bahwa sebanyak 52 orang 52 mahasiswa penghuni asrama mahasiswa yang termasuk
dalam kategori self-regulated learning yang tinggi, 48 orang 48 termasuk dalam kategori self-regulated learning sedang, dan tidak ada mahasiswa yang
berada pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar self- regulated learning mahasiswa penghuni asrama mahasiswa berada dalam kategori
tinggi.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil utama yang diperoleh dari hasil penelitian ini yang terdiri dari 100 subjek penelitian maka diperoleh korelasi yang positif antara
konsep diri akademik dengan self regulated learning pada mahasiswa penghuni asrama mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hasil penelitian
pengujian korelasi antara konsep diri akademik dengan self-regulated learning didapat koefisien korelasi r sebesar 0.648 dan p = 0.000. Hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsep diri akademik dengan self- regulated learning. Ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
bahwa ada hubungan antara konsep diri akademik dengan self regulated learning pada mahasiswa penghuni asrama mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Artinya semakin tinggi konsep diri akademik mahasiswa maka semakin tinggi pula self regulated learning mahasiswa penghuni asrama mahasiswa USU.
Sebaliknya, semakin rendah konsep diri akademik mahasiswa maka semakin
Universitas Sumatera Utara
rendah juga self regulated learning pada mahasiswa penghuni asrama mahasiswa USU.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Marsh 2003 bahwa konsep diri akademis dapat membuat individu menjadi lebih percaya diri dan merasa
yakin akan kemampuan mereka karena sebenarnya konsep diri akademis itu sendiri mencakup bagaimana individu bersikap, merasa, dan mengevaluasi
kemampuannya. Sedangkan self-regulated learning juga merupakan proses dimana peserta didik mengaktifkan pikiran, perasaan dan tindakan yang
diharapkan dapat mencapai tujuan khusus dalam pendidikan Zimmerman, Bonner Kovach, 2003.
Berdasarkan hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik untuk skala konsep diri akademik menunjukkan bahwa mean empirik
lebih besar dari mean hipotetik 96,46 80. Hal ini berarti bahwa secara umum konsep diri akademik yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan
populasi yang diasumsikan. Begitu juga dengan hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik untuk skala self-regulated learning
menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik 156,7 130. Hal ini berarti bahwa secara umum self-regulated learning mahasiswa penghuni
asrama mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang telah diteliti lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.
Dalam penelitian ini, sebagian besar mahasiswa yaitu sebanyak 54 orang 54 memiliki konsep diri akademik yang tinggi. Sebanyak 45 orang 45
memiliki konsep diri akademik sedang, dan 1 orang mahasiswa 1 yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki konsep diri akademik yang rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar konsep diri akademik mahasiswa penghuni asrama mahasiswa
USU berada dalam kategori tinggi. Sedangkan pada self-regulated learning mahasiswa, sebanyak 52 orang 52 mahasiswa memiliki self-regulated
learning tinggi, sebanya 48 orang 48 memiliki self-regulated learning yang sedang dan tidak ada yang berada pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan
bahwa sebagian besar mahasiswa penghuni asrama mahasiswa memiliki self- regulated learning tinggi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri akademik yang dimiliki mahasiswa turut mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, dimana jika
mahasiswa memandang positif terhadap kemampuan akademik yang dimilikinya maka mereka akan memiliki keyakinan untuk meraih prestasi. Sebaliknya jika
mahasiswa memiliki pandangan yang negatif terhadap kemampuan akademik yang dimilikinya maka mereka akan merasa tidak mampu untuk meraih prestasi
Gage Berliner, 1984. Schunk Zimmermann 1998 menegaskan bahwa peserta didik yang
bisa dikatakan sebagai self-regulated learners adalah yang secara metekognisi, motivasional dan behavioral aktif ikut serta dalam proses belajar. Peserta didik
dengan sendirinya memulai usaha belajar secara langsung untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian yang diinginkan tanpa bergantung pada guru, orang tua,
dan orang lain. Schunk Zimmermann 1998 juga menyatakan self-regulated learning
dapat berlangsung apabila peserta didik secara sistematis mengarahkan
Universitas Sumatera Utara
perilakunya dan kognisinya dengan cara memberi perhatian pada instruksi- instruksi, tugas-tugas, melakukan proses dan menginterpretasikan pengetahuan,
mengulang-mengulang informasi untuk mengingatnya serta mengembangkan dan memelihara keyakinan positifnya tentang kemampuan belajar dan mampu
mengantisipasi hasil belajarnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan
dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil yang diperoleh dan pada bagian akhir akan dikemukakan saran-
saran baik yang bersifat praktis maupun metodologis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian dan analisa data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hipotesa penelitian diterima. Dari hasil penelitian, ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri Akademik dengan Self-regulated
Learning pada mahasiswa penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara r = 0.648. Dengan korelasi antar variable berada
pada kategori korelasi kuat dan koefisien determinan r
2
sebesar 0.420.
2. Secara umum Konsep Diri Akademik mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.
3. Secara umum self-regulated learning mahasiswa lebih positif dibandingkan dengan populasi yang diasumsikan.
Universitas Sumatera Utara