3. Menyalakan fan
pada stop
kontak, dengan kecepatan udara 2.82 ms.
4. Membuat sobekan kertas kemudian letakan sobekan kertas tersebut
diatas sekam padi yang telah diisi pada
reactor pembakaran.
5. Membuat bara api dari sobekan kertas sebagai penyalaan bahan
bakar. 6. Mencatat lama penyalaan bahan
bakar dari pembuatan bara api sampai pemasukan bara api kedalam
reactor. 7. Menutup
reactor gasifikasi dengan
burner. 8. Mencatat waktu berubahnya nyala api
sampai menjadi gas hasil dari gasifikasi.
9. Menuangkan panci yang berisi air dengan volume tiga liter.
10. Mencatat temperatur nyala efektif
pembakaran, temperatur air dan temperatur dinding isolasi setiap 3
menit.
11. Ulangi percobaan yang sama dengan variasi dinding isolasi serbuk bata,
pasir dan tanah liat.
Hasil dan pembahasan
1. Rata-rata temperatur pembakaran
Gambar 16. Grafik perbandingan antara waktu dengan temperatur pembakaran isolasi serbuk bata, pasir dan tanah liat
Gambar 16. menunjukan bahwa dengan isolasi serbuk bata mencapai
temperatur pembakaran paling tinggi sebesar 372°C dan waktu nyala efektif
paling lama selama 36 menit. Temperatur mengalami kenaikan pada
menit ke 6 kemudian konstan sampai menit ke 30. Pada pembakaran dengan
isolasi pasir dan tanah liat temperatur pembakaran mengalami kenaikan pada
menit ke 6 kemudian konstan sampai menit ke 21, dan waktu nyala efektif 31
menit pada isolasi pasir, 32 menit pada isolas tanah liat.
50 100
150 200
250 300
350 400
450
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
33 36
te m
p e
ra tu
r p
e m
b a
k a
ra n
°C
waktu menit
isolasi serbuk
bata isolasi
pasir
isolasi tanah
liat
2. Rata-rata temperatur dinding isolasi
Gambar 17. Grafik perbandingan antara waktu dengan temperatur dinding isolasi pada isolasi serbuk bata, pasir dan tanah liat
Pada gambar 17 dapat dilihat bahwa temperatur dinding isolasi
konstan sampai menit ke 12, kemudian mengalami kenaikan secara konstan
setelah menit ke 12. Pada isolasi serbuk bata kenaikan temperatur
sampai menit ke 33 sebesar 83°C, Pada isolasi pasir temperatur isolasi
mengalami kenaikan temperatur sampai menit ke 27 sebesar 89°C,
sedangkan pada isolasi tanah liat mengalami kenaikan temperatur
sampai menit ke 24 sebesar 88°C. Dalam variasi dinding isolasi ini,
rata-rata temperatur isolasi serbuk bata sebesar 53,25°C, isolasi pasir 61,65°C
dan rata-tata temperatur isolasi tanah liat 59,54°C. Dengan dinding isolasi
serbuk bata mencapai temperatur isolasi paling rendah dan waktu nyala
efektif paling lama.
20 40
60 80
100
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
33 36
te m
p e
ra tu
r d
in d
in g
is o
la si
°C
waktu menit
isolasi serbuk
bata isolasi
pasir
isolasi tanah liat
3. Rat
Gamb
waktu isolas
menc pemb
nyala isolas
Kesi
Kesim
Setela pemb
sekam isolas
tanah sebag
1. Tem iso
345 iso
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
T e
m p
e ra
tu r
˚C
ta-rata tem
bar 18. Dia efektif
Gambar u nyala ef
si serbuk apai 36 m
bakaran seb efektif pem
si pasir sela
mpulan d
mpulan
ah me bakaran pa
m padi de si serbuk
liat d gai berikut :
mperatur lasi serb
5,40°C, lasi sebe
isolasi se
mperatur pe
gram hubu
18 menunj fektif deng
bata pa menit, dan
besar 345,4 mbakaran p
ama 31 me
dan saran
lakukan ada tungk
engan vari batu bata,
diperoleh :
pembaka buk bata
dengan sar 53,25
erbuk bata
Tempe
embakaran
ngan antar
ukan bahw gan dindin
aling lama temperatu
40°C. Wakt pada dindin
enit, denga
n
pengujia u gasifikas
iasi dindin , pasir da
kesimpula aran pad
mencapa temperatu
5°C. Isolas
isolasi p
ratur pembaka
n dan wakt
ra temperat
wa ng
a, ur
tu ng
an tem
31 iso
pe tem
31
an si
ng an
an
da ai
ur si
2.
pasir
aran Nya
tu nyala ef
tur pembak
mperatur 4,75°C. S
olasi tanah mbakaran
mperatur 6,96°C.
pasir te mencapai
temperatur Isolasi
t pembakara
dengan te 59,54°C.
temperatur akan sem
pembakara Waktu ny
serbuk ba dengan te
isolasi tanah
ala Efektif
fektif
karan deng
pembaka Sedangkan
liat waktu selama 3
pembakar
emperatur 314,75
r isolasi se tanah lia
an menca emperatur i
Semak r dinding
makin ting an yang dih
yala efektif ata selam
emperatur i
10 20
30 40
50 60
liat
an waktu n
aran seb pada din
u nyala ef 32 menit,
ran menc
pembak °C, den
besar 61,6 at tempe
apai 316,9 isolasi seb
kin ren isolasi m
ggi tempe hasilkan.
f pada iso ma 36 m
isolasi seb nyala
besar nding
fektif dan
capai
aran ngan
65°C. ratur
96°C, besar
ndah maka
ratur olasi
menit, besar
53,25°C. Pada isolasi pasir selama 31 menit, dengan temperatur isolasi
61,65˚C. Dan pada isolasi tanah liat waktu nyala efektif selama 32 menit
dengan temperatur isolasi sebesar 59,54˚C. Semakin rendah
temperatur dinding isolasi maka waktu nyala efektifnya akan
semakin lama.
Saran
Setelah melakukan pengujian pembakaran pada tungku gasifikasi
sekam padi dengan variasi dinding isolasi serbuk batu bata, pasir dan
tanah liat, maka disarankan sebagai berikut :
a.
Pemakaian tungku gasifikasi sekam padi ini hendaknya
diruangan yang berventilasi atau ditempat terbuka.
b. Pada saat pengujian pembakaran hendaknya dilakukan ditempat
yang berangin stabil dan tidak berangin kencang.
c. Perlu dilakukan penekanan saat pengisian material isolasi pada
dinding isolasi. d. Perlu ditambah variasi pada dinding
isolasi seperti gas bull
dan alumunium
foil , karena masih
banyak kalor yang terbuang.
DAFTAR PUSTAKA
B.T. Alexis, 2005. Rice Husk Gas Stove Handbook.
College of Agriculture Central Philippine University Iloilo City: Philippines
H. Erliza, dkk, 2007. Teknologi Bioenergi
, Institut Pertanian Bogor: Bogor Istanto. T, 2008.
Optimasi Produksi Gas Hidrogen Pada Proses Reduksi Arang Dalam Gasifikasi Biomas Sistem Downdraft.
Universitas Negeri Sebelas Maret: Surakarta
J.P. Holman, 1994. Perpindahan Kalor.
Erlangga: Jakarta S. Ibnu, 2011.
Rancang Bangun dan Pengujian Alat Produksi Gas Metana dari Sampah Organik dengan Variasi Bahan Sekam Padi, Tempurung
Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu . Universitas Muhammadiyah
Surakarta: Surakarta S. Suhut, 2006.
Membuat Biogas Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak .
Institut Pertanian Bogor: Bogor W. B. Santoso, 2009.
Analisa Eksperimen Dan Simulasi Numerik Perpindahan Panas Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi Dan Serbuk
Kayu. Universitas Negeri Sebelas Maret: Surakarta