Sosiologi 022

  1. Sosiologi Suatu Pengantar. Bruce J. Cohen. 1983

  Menurut Bruce J. Cohen stratifikasi social adalah system yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas social yang sesuai.

  2. Membangun Masyarakat, Memberdayakan Masyarakat. Edi Suhanto. 2005

  

3. Antropologi Kesehatan. Foster dan Anderson. 1986

4. Pengantar Antropologi 1. Koncaraningrat.

  5. Pengantar Antropologi Kesehatan. Mulyono Joyomartono. 2006 6. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat dalam Pembangunan.

  Mulyono Joyomartono. 1991

  7. Sosiologi. Paul B. Horton dan Chester LH. 1991 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (iiix) Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

  8. Sosiologi Kesehatan. Salita Sarwono. 1997

  9. Masyarakat dan Kebudayaan. Selo Sumarjan

  10.Pelajaran Sosiologi. Yatim Riyanto dan Usman Mulyadi. 1996

  11.Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Sukijo Noto Atmojo. Th 2003

DASAR/KRITERIA STRATIFIKASI SOSIAL

  Adapun dasar atau ukuran yang bisa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu stratifikasi social adalah yang dipakai, dan sebagai berikut : a)Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak, akan menempati stratifikasi teratas. Kriteria kekayaan berkaitan dengan pendapatan. Kriteria umum yang biasa digunakan pada lapisan ini antara lain rumah dan perabot mewah, mobil mewah, simpanan dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas, nilai pajak yang besar, cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, dan kebiasaan atau cara berbelanja. b)Ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar akan menempati strata yang tinggi dalam stratifikasi social masyakat yang bersangkut.Kekuasaan itu didukung oleh unsure lain seperti kedudukan atau posisi dalam masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian, bahkan kelicikan. c)Ukuran kehormatan/keturunan Orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan tempat strata yang tinggi dan ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya orang tua yang dianggap bersahaja. Dalam masyarakat feudal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh gelar Andi pada masyarakat Bugis. d)Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan, artinya jika seseorang dinilai mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak, maka ia mempunyai penghargaan dari masyarakat tentang dirinya.Contoh cendikiawan, dosen, dokter, hakim dan atlet. Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Terjadi dengan Sendirinya Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.

  2. Terjadi dengan Sengaja Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan

  Didalam sistem organisasi ini terdapat 2 sistem, yaitu: 1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.

  2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).

  Pelapisan sosial yang terjadi secara alamiah tidak dapat dilepaskan oleh kecendrungan bakat, minat, dan dukungan lingkungan. Misalnya dilingkungan pantai berkembang masyarakat nelayan, di sekitar lahan yang subur berkembang masyarakat petani, dan banyak lagi contoh- contoh lain yang berhubungan dengan proses pelapisan sosial secara alamiah. Adapun pelapisan sosial yang sengaja direncanakan oleh manusia dapat diperhatikan pada organisasi politik seperti pembagian kekuasaan, pembentukan organisasi politik, dan lain sebagainya.