PENUTUP PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpilkan bahwa :
1. Pelaksanaan PRONA pada tahun 2013 terlaksana dengan baik, hal tersebut
dapat dilihat dari 20 (dua puluh) responden yang mendaftarkan Tanah Hak
Miliknya melalui PRONA di Desa Girisuko telah mendapatkan sertipikat
pada tanggal 5 Maret 2014 tanpa ada gugatan dari pihak ketiga. Sedangkan
20 (dua puluh) responden di Desa Giripurwo belum mendapatkan sertipikat
sampai pada peneliti selesai melakukan penelitian. Hal tersebut terjadi
karena banyak pemohon yang melakukan peralihan tanah hak miliknya,
lokasi tanah yang akan di daftarkan jauh dan letak tanahnya miring.
2. Dari kedua desa yaitu Desa Girisuko dan Desa Giripurwo yang telah
dilakukan penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Desa Girisuko
telah mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan. Desa Giripurwo belum
mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan. Hal tersebut dapat dilihat dari
warga yang tidak berdomisili di lokasi kegiatan PRONA dapat
mendaftarkan tanah pekarangannya melalui PRONA, padahal dalam
pelaksanaan PRONA yang dapat menjadi peserta PRONA adalah warga
yang berdomisili di lokasi kegiatan PRONA untuk tanah pekarangan.


53

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar :
1. Peserta PRONA harus lebih teliti lagi dalam memberikan data yang di
butuhkan untuk proses pensertipikatan tanah melalui PRONA, agar tidak
terjadi keterlambatan dalam penerbitan sertipikat.
2. Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul
a. Penyuluhan tentang pentingnya sertipikat lebih sering dilakukan,
khususnya mengenai dampak dari tanah yang tidak memiliki sertipikat.
Agar pemegang Hak Atas Tanah termotivasi untuk mendaftarkan Hak
Atas Tanahnya.
b. Dana untuk kegiatan PRONA di tahun-tahun berikutnya di tambah, agar
golongan ekonomi lemah dapat mendaftarkan tanahnya. Karena sebagian
besar warga yang belum ikut serta dalam kegiatan PRONA mengaku
belum ada biaya untuk mendaftarkan Hak Atas Tanahnya.
c. Memberi bekal pengetahuan kepada Panitia PRONA yang bertugas agar
dapat memahami tentang tata cara pendaftaran tanah melalui PRONA.


54

DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adrian Sutedi, 2009, Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya, Sinar
Grafika, Jakarta.
------------------, 2011, Sertipikat Hak Atas Tanah, Sinar Grafika, Jakarta.
A.P. Parlindungan, 2009, Pedaftaran Tanah Di Indonesia , Mandar Maju,
Bandung.
------------------------, 1987, Landreform Di Indonesia, Alumni, Bandung.
Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia, Djambatan, Jakarta.
Effendi Paragin, 1986, Hukum Agraria Di Indonesia , CV Rajawali, Jakarta.
Nanik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia, 1988, Pembaharuan Hukum Agraria, Bina
Aksara, Jakarta.
Samun Ismaya, 2013, Hukum Administrasi Pertanahan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Urip Santoso, 2010, Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana,
Jakarta.
Soejono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI pres, Jakarta.
Website :
http://www.jurnalhukum.com/hak-milik-eigendom/#footnote_1_668, Hak Milik

(eigendom), tanggal 27 Oktober 2013
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/04/proses-terjadinya-hak-milik.html,
Proses Terjadinya Hak Milik, tanggal 27 Oktober 2013
http://garasi.in/pertanyaan-masalah-pertanahan-apakah-sertipikasi-pronagratis.html, Pertanyaan Masalah Pertanahan (Apakah Sertipikasi
PRONA, Gratis), tanggal 20 September 2014
http://alyaza26.blogspot.com/2011/08/tinjauan-umum-mengenai-badanpertanahan.html, Tinjauan Mengenai Tugas Dan Kewenangan Badan
Pertanahan Nasional, Tanggal 3 Februari 2014

http://eprints.undip.ac.id/15471/1/Dian_Retno_Wulan.pdf Dian Retno Wulan,
Pelaksanaan Proyek Operasi Nasional Agraria, hlm. 38, Tanggal 3
Februari 2014
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (UUPA).
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1963 tentang Penunjukan Badan-badan
Hukum Yang Dapat Mempunyai Hak Milik Atas Tanah.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek
Operasi Nasional Agraria.

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 220 Tahun 1981 tentang Besarnya
Pungutan Biaya Perolehan Sertipikat Hak Atas Tanah Untuk Golongan
Ekonomi Lemah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 226 Tahun 1982 tentang Besarnya
Pungutan Biaya Perolehan Sertifikat Hak Atas Tanah Untuk Golongan
Mampu.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 348 Tahun 1982 tentang Besarnya
Pungutan Biaya Perolehan Sertipikat Hak Atas Tanah Badan Hukum,
Badan Sosial dan Lembaga Pendidikan.
PMA/KBPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH MELALUI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BARITO TIMUR.

0 4 10

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH MELALUI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BARITO TIMUR.

1 3 24

PENUTUP PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH MELALUI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (PRONA) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BARITO TIMUR.

1 23 99

PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 5 15

PELAKSANAAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (KHUSUSNYA TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 23

SKRIPSI PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 4 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PRONA (TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 17

PENUTUP PELAKSANAAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA (KHUSUSNYA TANAH HAK MILIK) DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BANTUL.

0 3 5

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

1 3 15

PENUTUP PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KOTA SURAKARTA.

0 3 5