159
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur
Mandiri
Memahami novel Indonesianovel
terjemahan Menemukan unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik novel
Siswa dapat Menemukan unsur-unsur intrinsik
alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan
amanat dalam novel
KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN Nilai Budaya
Dan Karakter Bangsa
PEMBUKA Apersepsi
Guru menceritakan data cuplikan sebuah Novel yang menarik dan cukup terkenal,
misalnya salah satu bagian cerita Novel Gadis Pantai Kemudian siswa diminta
untuk menebak judul ceritanya, pengarangnya, negara asal cerita, budaya
yang mempengaruhi, dan kelanjutanakhir ceritanya.
Dengan melontarkan beberapa pertanyaan, Guru menuntun pengetahuan
siswa untuk mengidentifikasi bentuk cerita tersebut adalah sebuah novel
Bersahabat komunikatif
INTI Pertemuan ke-1 90
‟
Eksplorasi
Siswa membaca secara intensif Novel Gadis Pantai
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan kembali novel yang
dibacanya dengan kata-kata sendiri Guru menjelaskan latar belakang atau
sejarah kelahiran novel tersebut.
Elaborasi
Guru membagikan artikel dari surat kabarinternet yang membahas tentang
cerita novel dan meminta siswa untuk mempelajarinya.
Berdasarkan hasil pengkajiannya, siswa diajak mengidentifikasi dan
merumuskan ciri-ciri novel. Dengan berdiskusi kelompok, siswa
menjawab sejumlah pertanyaan untuk mengidentifikasi ciri-ciri Novel Gadis
Pantai. Kreatif
160
Secara bergantian, setiap kelompok ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil berdiskusinya. Guru mengulas, merangkum, dan
menyimpulkan tampilan presenstasi seluruh kelompok.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui. Pertemuan ke-2 90
‟
Eksplorasi
Guru menjelaskan unsur-unsur yang membangun novel, yaitu unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Guru menjelaskan karakteristik unsur
ekstrinsik yang membentuk novel.
Elaborasi
Siswa menjawab pertanyaan guru seputar unsur intrinsik dan ekstrinsik
pada Novel Gadis Pantai. Guru menyampaikan tugas kelompok:
secara berkelompok siswa membaca sebuah novel, menganalisis unsur
intrinsik dan ekstrinsiknya, dan mengidentifikasi ciri-cirinya.
Secara bergantian, setiap kelompok mempresentasikan hasil berdiskusinya di
depan kelas untuk ditanggapi bersama.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui. Kreatif
PENUTUP Internalisasi dan
refleksi Siswa menjawab soal-soal kuis uji teori
untuk mereview konsep-konsep penting yang telah dipelajari
Siswa diajak merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup live skill yang
bisa dipetik dari pembelajaran Guru mengajak siswa untuk memetik
nilai-nilai kehidupan yang sangat luhur dari novel yang telah dipelajari.
Bersahabat komunikatif
161
SUMBER BELAJAR V
Pustaka rujukan Teori Fiksi. Robert Stanton. 2012. Jogjakarta
Pustaka Pelajar. Kritik Sastra Teori, Metodologi, dan Aplikasi.
Surasa, Dkk .Jogjakarta, Elmatera Pupbising. Apresiasi Kesusastraan. Jakob Sumardjo Saini
K.M. 1988. Jakarta, Gramedia. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA kelas XI, Alex Suryanto dan Agus Haryanto, ESIS 2007.
Material: VCD, kaset, poster
-- V
Media cetak dan elektronik
artikel di koran atau majalah yang mengupas tentang novel
V Website internet
website yang mengupas ciri-ciri novel Narasumber
Model peraga V
Lingkungan Lingkungan masyarakat sepembacar siswa
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK TEKNIK DAN BENTUK
V Tes Lisan
V Tes Tertulis
V Observasi KinerjaDemontrasi
Tagihan Hasil KaryaProduk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran Sikap Penilaian diri
INSTRUMEN SOAL Tugas untuk membaca dan mengidentifikasi
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel. Tugas untuk mengidentifkasi ciri-ciri yang
terdapat dalam sebuah novel yang menunjukkan bahwa novel merupakan salah satu bentuk karya
sastra. Tugas mandiri untuk membaca novel,
mendiskusikan unsur dan ciri-cirinya, serta mempresentasikan di depan kelas.
Daftar pertanyaan kuis uji teori untuk mengukur pemahaman siswa atas konsep-konsep seputar
novel yang telah dipelajari.
RUBRIKKRITERIA PENILAIANBLANGKO
OBSERVASI -
162
Rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP di atas merupakan gambaran pengimplikasian Novel Gadis Pantai dalam
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 1. Adapun, berdasarkan penggambaran rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP di
atas jelas bahwa Novel Gadis Pantai dapat diimplikasikan dalam proses pembelajaran sastra di SMA guna membantu siswa dalam proses
memahami unsur-unsur pembangun karya sastra. Adapun, terkait dengan hasil analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Gadis Pantai dalam
penelitian ini tentunya dapat dikaitkan atau diimplikasikan dalam proses pembelajaran sastra seperti dimaksud di atas untuk dijadikan bahan
pembanding hasil analisis siswa terhadap unsur-unsur pembangun Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta
Toer, penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer berdasarkan
pandangan strukturalisme genetik terdiri dari empat aspek pembangun yaitu struktur, fakta kemanusiaan, subjek kolektif dan pandangan dunia.
2. Struktur Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer terdiri dari struktur intrinsik dan ekstrinsik. Struktur instrinsik terdiri dari tokoh, alur,
latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema. Struktur ekstrinsik terdiri dari biografi pengarang, faktor religi, faktor politik, faktor kesenian, faktor adat
dan faktor sejarah. 3. Fakta kemanusiaan pada Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta
Toer secara garis besar menggambarkan dua hal pokok. Hal yang pertama yaitu menggambarkan hubungan kehidupan masyarakat marginal Jawa
dengan para pembesar Jawa. Hal yang kedua yaitu menggambarkan tentang sejarah kehidupan masyarakat Jawa pada masa penjajahan
Belanda.
4. Subjek kolektif pada Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer menampilkan dua kelompok yang saling bertentangan. Kelompok yang
pertama adalah subjek kolektif golongan masyarakat marginal dan subjek kolektif golongan masyarakat penguasa.
5. Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer merupakan ekspresi pandangan dunia pengarang yang mengaspirasikan golongan masyarakat
marginal untuk menyampaikan sebuah kritik pada praktik kesewenang- wenangan penguasa yang feodalis dan imperialis.
6. Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dikaitkan pada kehidupan sosial di masa penulisan novel ini maka dapat ditegaskan
melalui konsep penjelasan bahwa novel Gadis Pantai mempunyai makna secara utuh sebagai ekspresi pandangan dunia masyarakat kecil yang
berupaya menyampaikan aspirasi perjuangan golongan masyarakat kecil yang tertindas oleh penguasa yang arogan dan bertindak sewenang-
wenang. 7. Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer layak untuk dijadikan
alternatif bahan ajar. Adapun dalam pembelajaran Novel Gadis Pantai dapat diimplikasikan dalam pembelajaran analisis unsur intrinsik dan
ekstrinsik karya sastra di Sekolah Menengah Atas SMA kelas XI semester 1.
5.2
SARAN
1. Dalam upaya menemukan makna karya sastra, kita dapat menggunakan
pendekatan strukturalisme genetik yang mempunyai aspek analisis yang komprehensif yaitu di antaranya analisis struktur, analisis fakta
kemanusiaan, analisis subjek kolektif, analisis pandangan dunia, dan analisis dialektika pemahaman dan penjelasan.
2. Dalam pembelajaran analisis unsur intriksik dan ekstrinsik novel Indonesia di Sekolah Menengah Atas SMA kelas XI semester 1, guru dapat
menggunakan novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer sebagai alternatif bahan ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, H.M., 1999. A Glossary of Literary Terms. USA: Ear McPeek. Cohen, Mitchell. 1994. The wager of Lucien Goldmann : tragedy, dialectics,
and a hidden god. New Jersey: Princeton University Press. Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung:
Nuansa. Endraswra, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Yogyakarta:
CAPS. -------.2012. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta. Cakrawala
Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Geertz, Clifford. 1989. Abangan, santri, Priyayi dalam Masyarakat jawa.
Jakarta: Pustaka Jaya. Goldmann, Lucien. 1967. International Social Science Journal; The sociology of
literature: status and problems of method. Prancis: Unesco. Jabrohhim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita
Graha Widia. Mursal, Esten. 1990. Kesusastraan: Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung:
Angkasa. Leenhardt, Jacques. 1967. International Social Science Journal; The sociology of
literature: some stages in its history. Prancis: Unesco. Luxemberg, Jan van, Dkk. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Jogjakarta:
Gajah Mada University Press Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas. 2008. Panduan Materi
SMA dan MA;Sastra Indonesia. Jakarta. Depdiknas.
Putra, Heddy Shri A. 2006. Strukturalisme Levi-Strauss; Mitos dan Karya Sastra. Jogjakarta: Kepel Press.
Purwadi. 2011. Kajian Filosofis Sastra dan Budaya Nusantara. Jogjakarta: Putra Bangsa.
Rahmanto.1988.Metode Pengajaran Sastra.Kanisius:Yogyakarta. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Denpasar: Pustaka Pelajar. -------. 2010. Sastra dan Culural StadiesRepresentasi Fiksi dan Fakta.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar. -------. 2011. Antropologi Sastra. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Soerjono, Soekonto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: Rajawali Pers. Sumardjo, Jakob K.M., Saini. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
Gramedia. Suyanto, Edi. 2012. Prilaku Tokoh dalam Cerpen Indonesia. Bandar Lampung:
Universitas lampung. Scherer, Savitri. 2012. Keselarasan dan Kejanggalan; Pemikiran-pemikiran
Priyayi Nasionalis Awal Abad XX. Jakarta: Komunitas Bambu. Setiyadi, Ag. Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Jogjakarta: Graha Ilmu. Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Surasa, Dkk. Kritik Sastra Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Jogjakarta:
Elmatera Pupbising. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. 1997. Citra Manusia Indonesia Dalam Karya Sastra Pramoedya
Ananta Toer. Jakarta: Pustaka Jaya Toer, Pramoedya Ananta. 2011. Gadis Pantai. Jakarta: Lentera Dipantara.
Umar Junus. 1986. Sosiologi Sasrta Persoalan Teori dan Metode. Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia. Wiranata, I Gede. 2011. Antropologi Budaya. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Nasional. Compas. Com. 2009