I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Prosedur penelitian yang diterapkan dalam
penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah: 1 Mengidentifikasi masalah pembelajaran menulis pada siswa kelas X AP 2 di
SMK Murni 2 Surakarta; 2 Menganalisis masalah pembelajaran menulis secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan; 3
Menyusun bentuk tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan dengan menerapkan teknik koreksi teman sebaya pada tindakan
siklus pertama, kedua, dan ketiga; 4 Menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan; 5 Menyusun lembar observasi dan
pedoman penilaian hasil tulisan siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis karangan pada siswa kelas X
AP 2 SMK Murni 2 Surakarta dengan menerapkan teknik koreksi teman sebaya. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini, prosedur
penelitiannya diwujudkan dalam bentuk siklus direncanakan 3 siklus tindakan, yang setiap siklusnya mencakup 4 kegiatan, yaitu 1 perencanaan,
2 pelaksanaan, 3 observasi, 4 analisis dan refleksi.
a. Rancangan Siklus I 1 Tahap perencanaan, mencakup kegiatan:
a Menyusun rencana pembelajaran dengan materi menulis karangan jenis narasi.
b Merancang skenario pembelajaran menulis karangan jenis narasi dengan teknik koreksi teman sebaya.
Pada pertemuan pertama, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan siswa berkaitan dengan materi menulis karangan, yang
pada siklus I ini ditentukan mengenai menulis karangan narasi; 2 Guru memberikan materi berkaitan dengan menulis karangan narasi,
baik dari pengertiannya, sistematika penulisan, maupun hal-hal yang berkaitan dengan menulis karangan narasi; 3 Guru memberikan
materi berupa pedoman pengoreksian yang telah disiapkan sebelumnya; 4 Guru menugasi siswa untuk mencoba menganalisis
dan mengoreksi kesalahan dari contoh karangan yang telah disiapkan oleh guru; 5 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa berkaitan
dengan proses pengoreksian yang telah dilakukan; 6 Guru menugasi siswa untuk menulis karangan jenis narasi pada kertas yang telah
disediakan dan dikumpulkan; 7 Guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan kemudian menutup pelajaran.
Pada pertemuan kedua, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi
menulis karangan narasi; 2 Guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang harus dikoreksi oleh siswa, yaitu berkaitan dengan isi,
organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik; 3 Guru membagikan karangan siswa yang pada pertemuan sebelumnya
sudah dikumpulkan
kemudian siswa
diminta menukarkan
karangannya tersebut dengan temannya; 4 Di bawah bimbingan guru, masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap tulisan
temannya berdasarkan aspek-aspek yang telah ditentukan serta pedoman pengoreksian yang telah diberikan; 5 Guru melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan-kesulitan yang dialami selama melakukan koreksi; 6 Guru meminta siswa untuk
mengembalikan karangan yang dikoreksinya pada siswa yang bersangkutan; 7 Guru memberikan penegasan kembali tentang
penulisan karangan yang baik dan benar, baik dari segi isi, organisasi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekaniknya; 8 Guru
menugasi siswa untuk memperbaiki karangannya dengan menulis ulang serta menambahkan hal-hal yang dianggap kurang dalam
karangan kemudian dikumpulkan; 9 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan; 10
Guru menutup pelajaran.
2 Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan dengan mengadakan pembelajaran di kelas yang dalam satu siklus ada dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu
setiap pertemuan adalah 2 x 45 menit. Tindakan ini dilakukan sesuai skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. pada siklus
pertama ini pembelajaran dilakukan oleh guru kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara
kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir.
3 Tahap observasi
Tahap ini dilakukan dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran menulis karangan aktivitas guru dan siswa. observasi
diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Selain itu, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti juga melakukan
wawancara dengan para siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap.
4 Tahap analisis dan refleksi
Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil observasi, serta hasil wawancara. Dengan demikian, analisis
dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian mana yang telah
memenuhi target. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan mengalami perbaikan apabila capaian pada indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan sesuai terget atau bahkan melebihinya.
b. Rancangan Siklus II dan III