Halal Bihalal Bina Rasa Kekeluargaan
Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Halal Bihalal Bina Rasa Kekeluargaan
Tanggal: 2011-09-07
Jajaran rektorat dan pengurus harian saling bermaaf-maafan dengan dosen, karyawan dan keluarganya.
Tradisi Halal Bihalal keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sudah berlangsung lebih
dari 10 tahun terakhir terus terjaga dengan baik. Acara silaturahim yang berlangsung H+7 Idul Fitri itu selalu diikuti
seluruh dosen dan karyawan serta keluarganya. Tahun ini, Halal Bihalal yang berlangsung Selasa (6/9) di UMM Dome
diikuti tak kurang 1.400 keluarga besar UMM.
“Kita ini satu keluarga. Bukan hanya dosen dan karyawan UMM saja yang menjadi perhatian universitas,
melainkan juga keluarga, mulai istri, suami, anak, orang tua, bahkan mertua juga perlu saling mengenal dan
bersilaturahim,” kata rektor, Muhadjir Effendy.
Sebelumnya, pada kesempatan Open House UMM usai solat Id, Selasa (30/9), ketua PP Muhammadiyah,
Haedar Nashir juga mengingatkan pentingnya silaturahim untuk menjaga kekeluargaan. Menurutnya, rutinitas kerja
menghasilkan hubungan fungsional yang bersifat instrumentalis. Untuk itu diperlukan hubungan yang memiliki nilai-nilai
ukhuwah yang lebih dari sekedar hubungan kerja.
“Itulah sebabnya, tradisi tasyakuran dan silaturahim yang dikembangkan UMM ini patut dikembangkan, bila
perlu ditiru untuk semua PTM di Indonesia. Sebab, silaturahim keluarga akan memperkuat budaya corporate, saling
memiliki, saling memebri perhatian,” ujar Haedar yang juga menjadi khotib solat Id di helipad UMM hari itu.
Lebih lanjut Muhadjir juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga dosen dan karyawan atas
pengertian yang diberikan kepada keluarganya bekerja di UMM. Sebagai lembaga yang harus menjaga konsistensinya
melayani masyarakat dengan baik, tak jarang UMM menyita waktu keluarga di luar jam kerja normal. Namun demikian,
Muhadjir yakin, apa yang dikerjakan oleh dosen dan karyawan adalah sebuah bentuk pengabdian yang bernilai ibadah
sehingga tak hanya diukur dari penghasilan material semata.
Lebih penting lagi, kata Muhadjir, nilai kekeluargaan yang dibangun di UMM merupakan modal besar untuk
memajukan lembaga ini. “Maju tidaknya UMM tergantung dari kinerja kita semua, termasuk dukungan dan doa
keluarganya. Oleh karena itu, semua memiliki peran yang sangat besar bagi kemajuan UMM,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur , Nurcholis Huda,
mengungkapkan merayakan Idul Fitri dengan bersenang hati merupakan salah satu sunah Rasul. Seorang yang telah
berhasil melewati ujian di bulan Ramadhan pantas bersenang hati. Orang yang tak bersenang hati justru merasa
terpenjara, dan tidak memiliki kebebasan, dan itu termasuk yang tidak berhasil melewati ujian Ramadhan.
Namun demikian, Nurkholis mengingatkan agar nilai-nilai Ramadhan terus dijaga walau sudah dilewatinya
dengan baik. Sebab, orang yang baik adalah orang yang bisa menjaga perilakunya yang sudah baik yang dibentuk
selama bulan Ramadhan.
Acara Halal Bihalal dilanjutkan dengan saling meminta maaf ditandai dengan bersalam-salaman. Seluruh
keluarga dosen dan karyawan UMM berkesempatan bersalaman dengan rector, pembantu rector dan jajaran pengurus
Badan Pelaksana Harian (BPH) UMM. (nas)
page 1 / 1
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Halal Bihalal Bina Rasa Kekeluargaan
Tanggal: 2011-09-07
Jajaran rektorat dan pengurus harian saling bermaaf-maafan dengan dosen, karyawan dan keluarganya.
Tradisi Halal Bihalal keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sudah berlangsung lebih
dari 10 tahun terakhir terus terjaga dengan baik. Acara silaturahim yang berlangsung H+7 Idul Fitri itu selalu diikuti
seluruh dosen dan karyawan serta keluarganya. Tahun ini, Halal Bihalal yang berlangsung Selasa (6/9) di UMM Dome
diikuti tak kurang 1.400 keluarga besar UMM.
“Kita ini satu keluarga. Bukan hanya dosen dan karyawan UMM saja yang menjadi perhatian universitas,
melainkan juga keluarga, mulai istri, suami, anak, orang tua, bahkan mertua juga perlu saling mengenal dan
bersilaturahim,” kata rektor, Muhadjir Effendy.
Sebelumnya, pada kesempatan Open House UMM usai solat Id, Selasa (30/9), ketua PP Muhammadiyah,
Haedar Nashir juga mengingatkan pentingnya silaturahim untuk menjaga kekeluargaan. Menurutnya, rutinitas kerja
menghasilkan hubungan fungsional yang bersifat instrumentalis. Untuk itu diperlukan hubungan yang memiliki nilai-nilai
ukhuwah yang lebih dari sekedar hubungan kerja.
“Itulah sebabnya, tradisi tasyakuran dan silaturahim yang dikembangkan UMM ini patut dikembangkan, bila
perlu ditiru untuk semua PTM di Indonesia. Sebab, silaturahim keluarga akan memperkuat budaya corporate, saling
memiliki, saling memebri perhatian,” ujar Haedar yang juga menjadi khotib solat Id di helipad UMM hari itu.
Lebih lanjut Muhadjir juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga dosen dan karyawan atas
pengertian yang diberikan kepada keluarganya bekerja di UMM. Sebagai lembaga yang harus menjaga konsistensinya
melayani masyarakat dengan baik, tak jarang UMM menyita waktu keluarga di luar jam kerja normal. Namun demikian,
Muhadjir yakin, apa yang dikerjakan oleh dosen dan karyawan adalah sebuah bentuk pengabdian yang bernilai ibadah
sehingga tak hanya diukur dari penghasilan material semata.
Lebih penting lagi, kata Muhadjir, nilai kekeluargaan yang dibangun di UMM merupakan modal besar untuk
memajukan lembaga ini. “Maju tidaknya UMM tergantung dari kinerja kita semua, termasuk dukungan dan doa
keluarganya. Oleh karena itu, semua memiliki peran yang sangat besar bagi kemajuan UMM,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur , Nurcholis Huda,
mengungkapkan merayakan Idul Fitri dengan bersenang hati merupakan salah satu sunah Rasul. Seorang yang telah
berhasil melewati ujian di bulan Ramadhan pantas bersenang hati. Orang yang tak bersenang hati justru merasa
terpenjara, dan tidak memiliki kebebasan, dan itu termasuk yang tidak berhasil melewati ujian Ramadhan.
Namun demikian, Nurkholis mengingatkan agar nilai-nilai Ramadhan terus dijaga walau sudah dilewatinya
dengan baik. Sebab, orang yang baik adalah orang yang bisa menjaga perilakunya yang sudah baik yang dibentuk
selama bulan Ramadhan.
Acara Halal Bihalal dilanjutkan dengan saling meminta maaf ditandai dengan bersalam-salaman. Seluruh
keluarga dosen dan karyawan UMM berkesempatan bersalaman dengan rector, pembantu rector dan jajaran pengurus
Badan Pelaksana Harian (BPH) UMM. (nas)
page 1 / 1