IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DALAM PENATAAN KOTA (STUDI PERDA NO.12 TAHUN 2002 TENTANG REVISI RT-RW)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SAMARINDA DALAM
PENATAAN KOTA (STUDI PERDA NO.12 TAHUN 2002 TENTANG REVISI
RTRW)
Oleh: Netty Dini Rachmawati ( 01230113 )
Goverment Science
Dibuat: 2006-07-13 , dengan 3 file(s).

Keywords: Implementasi Kebijakan Pemerintah, Penataan Kota
Sejak berlakunya Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan telah
ditindak lanjuti dengan lahirnya Undang- Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Pusat
dan daerah. Undang- Undang tersebut diharapkan mampu menjadi solusi dan pola baru
manajemen pemerintah daerah, yang akan memberikan perubahan pola tersendiri dalam berbagai
bidang pembangunan. Pengembangan kota merupakan salah satu wujud dari tantangan
pembangunan. Tetapi dalam usaha mengarahkan perkembangan dan pertumbuhan kota yang
mendukung fungsi dan peranan kota. Sebagai titik tumbuh pelopor pembangunan tersebut, maka
diperlukan suatu perencanaan yang mantap. Selain itu perencanaan merupakan rumusan
kebijaksanaan serta pedoman wajib yang diikuti dalam pengembangan kota.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian di Bappeda dan
Dinas Permukiman dan Pengembangan Kota Samarinda dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi data tentang implementasi kebijakan pemerintah Kota Samarinda dalam
pengembangan kawasan multi sentral kota.

Agar dapat mempermudah dalam menganalisa maka, penulis menggunakan metode kualitatif
dengan memberikan data– data, dalam usaha mengembangkan kawasan multi sentral. Dan pada
analisa data, menggunakan metode deskriptif dengan cara menguraikan dan menggambarkan
keadaan yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan dan membandingkan dengan
keadaan yang lampau dengan diperkuat data-data riil yang dapat dipercaya. Dan untuk
melengkapi data ini, penulis menggunakan hasil wawancara dengan pegawai Bappeda dan Dinas
Kimbangkot serta pengamatan di lapangan.
Dari analisa data dapat diperoleh kesimpulan bahwa , secara umum implementasi kebijakan
pemerintah kota Samarinda dalam pengembangan kota sudah maksimal. Dalam usaha
pengembangan kota dilandasi dengan Undang- undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok- Pokok Agraria, Undang- Undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang,
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 tahun 1982 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
dan Pengendalian Pembangunan di Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 1986
tentang Penetapan Batas Wilayah Kota di Seluruh Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 2 tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 63/ PRT/ 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah
Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/ KPTS/
1986 tentang Perencanaan Tata Ruang Kota, Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 84 tahun
1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Rencana Kota, Instruksi Menteri
Dalam Negeri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan

dan Repelitada Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda tentang Repelita VI.
Hal tersebut terlihat dari masih belum terlaksananya pembangunan di beberapa kawasan
meskipun sudah terlihat, tetapi belum merata di kawasan yang telah diprogramkan. Dari sisi
program-program yang dijalankan oleh dinas masih mengalami kendala terutama soal

permodalan dan SDM.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pemerintah daerah juga Bappeda dan Dinas Kimbangkot di
dalam melaksanakan pengembangan kota dapat menindak penyimpangan maupun pergeseran
lahan di lapangan, dengan terus terjun ke lapangan meninjau aksi tersebut.