77
persentase balas jasa terhadap keuntungan usaha sebesar 54.70 persen pada unit usaha non plasma A dan sebesar 47.89 persen pada unit usaha non plasma B.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log dapat memberikan keuntungan yang besar bagi unit usaha. Balas jasa
terhadap faktor produksi sumbangan input lain pada kegiatan pembuatan bag log sebesar 31.95 persen untuk unit usaha non plasma A dan sebesar 28.10 persen
untuk unit usaha non plasma B sedangkan untuk pendapatan tenaga kerja di unit usaha non plasma A mendapat 13.35 persen dari marjin yang diperoleh dan untuk
unit usaha non plasma B hanya sebesar 23.99 persen. Persentase rata-rata tenaga kerja terhadap marjin usaha merupakan yang terkecil, hal ini menandakan
kecilnya alokasi pada pendapatan tenaga kerja dari marjin usaha.
6.5 Penyerapan Tenaga Kerja
Kegiatan pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log membutuhkan tenaga kerja langsung yang bertugas sebagai tenaga pengaduk,
pengemasan, inokulasi dan inkubasi. Sistem pengupahan dibagi menjadi tenaga kerja harian dan tenaga kerja bulanan. Sistem pengupahan dalam usaha
pengolahan serbuk gergaji tidak membedakan antara tenaga kerja perempuan maupun tenaga kerja laki-laki. Jenis pekerjaan yang dikerjakan memberikan
perbedaan upah pada tenaga kerja perempuan dan tenaga kerja laki-laki. Pekerjaan dengan upah harian yaitu tenaga kerja pengemasan bag log dan
inokulasi dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan jenis pekerjaan dengan sistem pembayaran bulanan dikerjakan oleh laki-laki karena membutuhkan tenaga yang
besar yaitu seperti pengadukan dan sterilisasi, pengangkutan dan perawatan serta pembuatan bibit jamur pada unit usaha non plasma B. Jumlah tenaga kerja rata-
78
rata yang digunakan dalam pembuatan bag log pada unit usaha non plasma A maupun unit usaha non plasma B adalah 8 orang.
Aktivitas kerja masing-masing unit usaha pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log dalam satu bulan yaitu 26 hari kerja. Perhitungan hari
orang kerja HOK yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 8 jam dengan faktor konversi tenaga kerja perempuan dan laki-laki adalah sama, yaitu bernilai satu.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis pekerjaan tugas dan pembagian tugas oleh perempuan dan laki-laki. Perempuan bertugas dalam pengemasan log
dan inokulasi, laki-laki bertugas dalam proses inkubasi, perawatan serta distribusi log serta pembuatan bibit jamur pada unit usaha non plasma B. Tingkat upah yang
diberikan pada tenaga kerja pengemasan bag log dan inokulasi adalah Rp 55 – Rp 100 per bag log dan dibayarkan setiap harinya.
Pada unit usaha non plasma A, setiap tenaga kerja pengemasan bag log dan inokulasi mendapatkan rata-rata pendapatan sebesar Rp 353 816.67 per bulan.
Pada unit usaha non plasma B, upah rata-rata per bulan yang didapatkan setiap orang tenaga kerja pengemasan bag log dan inokulasi adalah Rp 572 871. Upah
tenaga kerja laki-laki yang bertugas dalam pengadukan dan sterilisasi serta perawatan dan inkubasi dibayarkan setiap bulan dan besarnya tidak tergantung
kepada jumlah output yang dapat diproduksi oleh setiap orang. Upah per bulan bagi tenaga kerja laki-laki berkisar antara Rp 450 000 – Rp 600 000 per bulannya.
Pada unit usaha non plasma A, rata-rata upah tenaga kerja pengadukan dan sterilisasi serta perawatan dan inkubasi adalah Rp 581 363.6 per bulan dan pada
unit usaha non plasma B adalah Rp 596 250 per bulan. Upah tenaga kerja pembuat bibit jamur yaitu berkisar antara Rp 1 500 000 – Rp 1 800 000 per bulan. Rata-
79
rata upah tenaga kerja pembuat bibit jamur pada unit usaha non plasma B adalah Rp Rp 1 660 000 per bulan.
Keberadaan usaha pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi bag log baik pada unit usaha non plasma A maupun unit usaha non plasam B di Kecamatan
Leuwiliang dan Leuwisadeng memberikan dampak ekonomi tidak langsung yaitu berupa penyerapan sejumlah tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan dalam
usaha pembuatan bag log di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng merupakan tenaga kerja yang berasal dari Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng sehingga
dengan adanya usaha pembuatan bag log dapat menyerap tenaga kerja lokal. Rata- rata penyerapan tenaga kerja pada unit usaha non plasma A dapat dilihat pada
Tabel 20.
Tabel 20. Penyerapan Tenaga Kerja Unit Usaha Non Plasma A di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng Juli 2012
No. Aktivitas
Tenaga Kerja HOK Upah
Rp
1. Pengadukan dan seterilisasi
perebusan 26
581 363.60 2.
Pengemasan media bag log 65
884 541.60 3.
Inokulasi 65
884 541.60 4.
Inkubasi, distribusi dan perawatan 13
290 681.80 5.
Pembuatan bibit jamur
Jumlah 169
2 641 128.60 Rata-rata
42.25 660 282.15