Efektivitas Penerapan Terapi Anger Control Assistance Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI ANGER CONTROL ASSISTANCE
TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PERILAKU MARAH KLIEN
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
DIAH TRIARIANI NIM. 08060072
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
(2)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI ANGER CONTROL ASSISTANCE
TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PERILAKU MARAH KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUMAH SAKIT JIWA Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DIAH TRIARIANI NIM. 08060072
Skripsi ini telah Disetujui Untuk Diujikan Pada Tanggal 01 Juli 2013
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini., M. Kep.
NIP. UMM. 112.0501.0419
Pembimbing II,
Solichati, S.Kep.Ns
NIP. UMM. 706098302
Penguji I,
Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI ANGER CONTROL ASSISTANCE
TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PERILAKU MARAH KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUMAH SAKIT JIWA Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
DIAH TRIARIANI NIM. 08060072
Diujikan Tanggal 01 Juli 2013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat
NIP. UMM. 112.9311.0304
Penguji I,
Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd
NIP. UMM. 104.8804.0080
Penguji III,
Ledy Martha A, S. Kep. Ns.M.Kes
Penguji II,
Solichati, S. Kep. Ns
NIP. UMM. 706098302
Penguji IV,
(4)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Diah Triariani
NIM : 08060072
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan Terapi Anger Control Assistance Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Juli 2013 Yang Membuat Pernyataan
Diah Triariani
(5)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Penerapan Terapi Anger Control Assistance Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang .
3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Solichati S.Kep, Ns selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan moril dan
materil bagi terselesaikanya skripsi ini.
(6)
vi
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya.
8. Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sebagai tempat untuk
berlangsungnya penelitian ini.
9. Pasien di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, khususnya di
ruang Seruni yang telah meluangkan waktu dan bersedia menjadi responden.
10. Teman-teman PSIK B Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2008 dan
semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Malang, Juli 2013
(7)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil ‘alamin...
Segala puji syukur aku panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan aku nikmat yang tak pernah henti sehingga aku bisa buat nyelesain skripsi ini.
Terima kasih yang tak terhingga buat ibu, bapak, mamah, papah,
sodara aku yang ga pernah berhenti buat do’ain aku, nyemangati aku dengerin keluh kesah aku dan banyak lagi yang ga bisa aku sebutin satu-satu buat nyekolahin aku ampe aku bisa nyelesaiin skripsi ini.
N thanks banget juga buat dudul yang waktunya banyak gw abisin buat hal yang penting maupun ga,yang selalu brusaha ada disaat gw butuhin dan buat gw nyaman, dan buat pengertiannya yang ga pernah ada abisnya. wisnu yang bawel dan brisik banget tapi lo tetep ada buat gw, nima cantik yang selalu setia buat aku, nicken yang cantik yang masukkannya Top bgt, coco rese, citra cicuit, mba widi n sela yang udah brusaha selalu ada buat gw.
Thanks a lot of juga buat yayat, bulbulq, RHq, ndutq yang selalu brusaha ada buat aku, selalu sabar dan ngedumel buat motivasiin aku di penghujung skripsi ku. Hehehehe
Makasih juga buat emon yang mungkin bosen buat dngerin keluhan gw, yang selalu jadi pelampiasan gw mau seneng mau sedih lo selalu ngasih senyum mon. Cuma lo yang
bener-bener paling sabar mon.
Iloveu emon :*
Buat PSIK b 08 thanks kawan.Dan ini yang paling penting thanks to nyam-nyam yang ngebantu dipengujung skripsi gw :D
Ini semua karena kalian. Thanks from my lord to all...
(8)
viii
Motto
(9)
ix
Efektivitas Penerapan Terapi Anger Control Assistance Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku
Kekerasan
Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ABSTRAK
Diah Triariani1, Drs Atok Miftachul Hudha, M.Pd2, Solichati, S.Kep, Ns3
Latar Belakang : Resiko perilaku kekerasan atau agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih terkontrol. Berbagai macam terapi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat
agresi pada klien. Pada penelitian ini menerapkan terapi anger control assistance untuk
mengurangi skor agressioncontrol pada klien dengan resiko perilaku kekerasan . Anger
control assistance adalah terapi yang memfasilitasi untuk mengekspresi kemarahan dengan cara yang adatif. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh efektivitas terapi anger control assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat lawang.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitain pre
experimentaldengan menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test untuk meneliti efektivitas
penerapan terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku
marah klien dengan resiko perilaku kekerasan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Mei sampai 5 Juni 2013 di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodingrat Lawang. Sampel penelitian ini adalah klien dengan resiko perilaku kekerasan sebanyak 12
responden diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.
Hasil : Terapi Anger Control Assistance efektif terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan. sebagaimana diperoleh nilai signifikasinya
yaitu 0,002 dimana nilai ini kurang dari atau kecil dari taraf kesalahan yaitu 5%(α=0,05)
Kesimpulan : Terapi Anger Control Assistance efektif terhadap kemampuan megontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di rumah sakit jiwa Dr.
Radjiman wediodiningrat Lawang khususnya di ruang Seruni.
Kata Kunci : Anger Control Assistance, Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah, Resiko Perilaku kekerasan
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang. 3.
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
(10)
x
Effectiveness Therapy Of Anger Control Assistance To The Client's Ability Control Angry Behavior With The Client Risk Of Violent Behavior
In The Mental Hospital Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ABSTRACK
Diah Triariani1, Drs Atok Miftachul Hudha, M.Pd2, Solichati, S.Kep, Ns3
Background: Risk of violent or aggressive behavior is behavior that accompanies anger and the urge to act in a destructive and still controlled. various of therapies that can be done to reduce the level of aggression on the client. In this study applied therapy anger control assistance to reduce scores of agression control on the client with the risk of violent behavior. Anger control asisstance is facilitation of the expression of the anger in an adaptive nonviolent manner. The aim of this study to see the influence of therapeutic effectiveness anger control assistance to the client's ability to control angry behavior with the risk of violent behavior in the Mental Hospital Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang.
Research Method: Research design that used is pre experimental research with
Wilcoxon Match Pairs Test to examine the effectiveness of therapy Anger Control
Assistance to the client's ability to control angry behavior with the client risk of violent
behavior. This research was conducted on May 30th until June 5 th 2013 in Hospital Dr.
Radjiman Wediodingrat Lawang. Research sample is clients with risk of violent behavior by 12 respondents taken by using purposive sampling technique.
Result: Therapy of anger control assistance effective to the client's ability control angry behavior with the client risk of violent behavior. As obtained significance value is
0,002 which is the value less than or smaller than the standard error of 5% (α=0,05).
Conclusion: Therapy of anger control assistance effective to the client's ability control angry behavior with the client risk of violent behavior in the Mental Hospital Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang especially in Seruni.
.
Keywords: Anger Control Assistance, Aggression Control, Risk For Violent
1. Student in the Department of Nursing Knowledge, Faculty of Health Knowledge, University
of Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer in the Department of Nursing Knowledge, Faculty of Health Knowledge, University
of Muhammadiyah Malang.
3. Lecturer in the Department of Nursing Knowledge, Faculty of Health Knowledge, University
(11)
xi DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ...iv
Kata Pengantar... v
Lembar persembahan... vii
Motto ... ...viii
Abstrak...ix
Abstrac...x
Daftar Isi ...xi
Daftar Tabel ...xiv
Daftar Gambar ...xv
Daftar Lampiran ...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Bagi Bidang Keperawatan ... 7
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan ... 7
1.4.3 Bagi Peneliti ... 7
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Marah ... 11
2.1.1 Definisi Marah... ... 11
2.1.2 Rentang Respon Marah ... 11
2.1.3 Proses Terjadinya Marah... 14
2.2 Konsep Perilaku Kekerasan ... 16
2.2.1 Definisi Perilaku Kekerasan ... 16
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Kekerasan Pada Pasien Gangguan Jiwa... 17
2.2.2.1 Faktor Presdiposisi... 17
2.2.2.2 Faktor Prespitasi ... 20
2.2.3 Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan ... 21
2.2.4 Rencana Tindakan Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan... 23
2.3 Anger Control Assistance ... 25
2.4 Aggression Control... 30
2.5 Penatalaksanaan ... ... 34
(12)
xii
2.5.2 Phsicotherapy ... ... 34
2.5.3 Milieu Therapy ... ... 35
2.5.4 Cognitive Therapy... ... 35
2.6 Efektivitas Terapi Anger Control Assistance Terhadap Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah ... 36
BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 37
3.2 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 39
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... ... 40
4.3 Populasi, Sample dan Sampling ... ... 41
4.3.1 Populasi ... ... 41
4.3.2 Sampel ... 41
4.3.3 Sampling . ... 41
4.3.4 Kriteria Sample... 42
4.3.4.1 Kriteria Inklusi... 42
4.3.4.2 Kriteria Ekslusi... 42
4.4 Variabel Penelitian ... 42
4.4.1 Variabel Independen (Variabel bebas) ... 43
4.4.2 Variabel Dependen (Variabel terikat) ... 43
4.5 Definisi Operasional ... 43
4.6 Tempat Penelitian ... 48
4.7 Waktu Penelitian ... 48
4.8 Instrumen Penelitian dan Alat Ukur ... 48
4.8.1 Instrument Penelitian ... 48
4.8.2 Alat Ukur Kontrol Perilaku Marah ... 48
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 50
4.10 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ... 51
4.11 Etika Penelitian ... 52
4.11.1 Autonomity ( Hak Untuk Menjadi Responden) ... 52
4.11.2 Anonimity (Tanpa Nama) ... 52
4.11.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... ... 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Kriteria Sampel...54
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama,dan Tingkat Pendidikan ...54
5.2 Gambaran Pelaksanaan Terapi Anger Control Assistance Dalam Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan... .. 56 5.3 Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Sebelum Dan Sesudah
(13)
xiii
Diterapkan Terapi Anger Control Assistance Pada Klien Dengan Perilaku
Kekerasan ... ... ... 59 5.3.1 Kategori Mengontrol Perilaku Marah Klien dengan Resiko
Perilaku Kekerasan Sebelum Dilakukan Terapi Anger Control
Assistance ...59 5.3.2 Kategori Mengontrol Perilaku Marah Klien dengan Resiko
Perilaku Kekerasan Sesudah Dilakukan Terapi Anger Control
Assistance ...60
BAB IV PEMBAHASAN
6.1 Efektivitas Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan
Resiko Perilaku Kekerasan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi
Anger Control Assistance ...62
6.1.1 Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko
Perilaku Kekerasan Sebelum Dilakukan Terapi Anger Control
Assistance...62
6.1.2 Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko
Perilaku Kekerasan Sebelum Dilakukan Terapi Anger Control
Assistance... 64 Analisa Efektivitas Terapi
6.2 Anger Control Assistance TerhadapKemampuan Mengontrol Perilaku Marah Klien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan...65
BAB IV PENUTUP
7.1 Karakteristik Kesimpulan...68 7.2 Saran...69
DAFTAR PUSTAKA... ... 70
(14)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Perbandingan Antara Perilaku Asertif, Pasif Dan Agresif... 12 Tabel 2.2 : Rencana Tindakan Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan... 23 Tabel 4.1 : Definisi Operasional ... 44
Tabel 5.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama,
Dan Tingkat Pendidikan Klien Resiko Perilaku Kekerasan... 54
Tabel 5.2 : Hasil Pelaksanaan Terapi Anger Control Assistance Pada Klien Resiko
Perilaku Kekerasan... 55
Tabel 5.3 : Kategori Mengontrol Perilaku Marah Klien Pada Klien
Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Anger Control Assistance... 55
(15)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Rentang Respon Marah... 11
Gambar 2.2 : Develovment and Expression of anger... 13
Gambar 2.3 : Proses Terjadinya Marah...14
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep...37
Gambar 4.1 : Pola Design Penelitian...39
(16)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.: Lembar Identitas
Lampiran 2. : Lembar Pelaksanaan Intervensi Anger Control Assistance
Lampiran 3. : Lembar Observasi Aggression Control
Lampiran 4. : Skala Pengukuran Psikologi Kemampuan Mengontrol Perilaku Marah
(17)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
(2007). Health Statistic. Jakarta; Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Akhmad, H. I., Handoyo, & Setiono T. (2011). Pengaruh Terapi Senam Aerobic Low
Impact Terhadap Skor Agression Self-Control Pada Pasien Dengan Risiko Perilaku
Kekerasan Di Ruang Sakura Rsud Banyumas. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
.7 (3)
Ali, L. (1991). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta;Balai Pustaka
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik, edisi revisi 6. Jakarta; Rineka Cipta
Azwar, Syifudin. (2002). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi kesatu). Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Beck, R.W., (1993). Mental Health; Psychiatric Nursing A Holistic. 3rd Ed
catatan akhir tahun 2011 komisi nasional perlindngan anak, 2011,
http://komnaspa.wordpress.com/2011/12/21/catatan-akhir-tahun-2011-komisi-nasional-perlindungan-anak/, diperoleh 30 April 2013
Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta; Nuha Medika
Donger, M.E., Townsend, M.C., & Moorhouse, M.F.(2006). Rencana Asuhan Keperawatan
Psikiatri. Jakarta; EGC
Hidayat, A.A, (2008). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta; Salemba Medika
Johnson. M., Maas & Moorhead. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC) 2rd Ed. St
Louis; Mosby
Keliat, B.A., & Sinaga, C. (1994). Marah akibat penyakit yang diderita. Jakarta; EGC
Kusumawati, F., & Hartono, Y. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta
M. Bulechek, Gloria, Karl B., Howard, & McCloskey D., Joanne. (2008). Nursing
Intervention Classification (NIC). Philadelphia: Mosby Elsever
Maramis.(2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya ; Airlangga University Press
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta; Salemba Medika
(18)
xviii
PAN (2003). Bencana Alam Perlindungan Kesehatan Masyarakat. Jakarta; EGC
Penderita Gangguan Jiwa Di Kediri Meningkat, 2012,
Http://Bappeda.Jatimprov.Go.Id/2012/10/12/Penderita-Gangguan-Jiwa-Di-Kediri-Meningkat/, diperoleh diperoleh 30 April 2013
Rawlins, P.R., & Heacock, E.P. (1993). Clinical Manual Of Psychiatric Nursing. 2nd ed. Mosby
Riduwan. (2010). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung; Alfabeta
Sandra, P., Thomas. (2001). Teaching Healthy Anger Management. Perspectives in
Psychiatric Care. 37 (1)
Satroasmoro, I., & Ismael, S. (1995). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta; Binarupa Aksara
Semium, Yustinum (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta : KANISIUS
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta
Tomb, D.A., (2003). Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta
Townsend, M. C. (1995). Dignosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri . Jakarta; EGC
Videbeck, Sheila L. (2001). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Buku Kedokteran
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan disegala bidang dan pergeseran pola masyarakat dari masyarakat agrikultural ke masyarakat industri dan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Tekanan arus globalisasi/informasi yang diperberat dengan krisis ekonomi, sosial dan politik, selain membawa kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat juga telah menimbulkan, antara lain : terjadinya pergeseran nilai moral, kesenjangan keadaan sosial ekonomi, jumlah penduduk miskin yang makin besar, angka pengangguran yang makin tinggi serta berbagai masalah sosial lain dan politik, sementara pemenuhan kebutuhan untuk bertahan hidup makin sulit dilakukan.
Menurut laporan UNDP (United Nation Development Programme = Dana
Pembangunan PBB) tahun 2003, Human Development Index atau indeks pembangunan
manusia (IPM) yang menggambarkan keadaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan secara terpadu, Indonesia berada diurutan 112 dari 175 negara yang dinilai. Angka ini menjadikan Indonesia berada di Negara terbawah di ASEAN dan papan bawah di Asia. Masalah-masalah perekonomian yang terjadi di Indonesia adalah masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat sehari-hari, susahnya seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya membuat seseorang merasa cemas, merasa stres, apakah seseorang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya atau tidak. Stres dapat menyebabkan seseorang merasa cemas dan kecemasan dapat menimbulkan perasaan
(20)
2
yang tidak menyenangkan, merasa terancam, kecemasan dan merasa tercancam dapat menimbulkan kemarahan.
Marah adalah salah satu emosi manusia normal, namun cara masing-masing individu untuk mengekspresikan kemarahan mungkin tidak normal atau di terima orang disekitarnya, setiap orang yang marah beresiko untuk melakukan perilaku kekerasan dan saat seserorang tidak mampu untuk mengontrol marah atau pun mengekspresikan marah yang salah dapat menyebabkan seseorang untuk melakukan perilaku kekerasan baik itu kepada dirinya sendiri maupun kepada orang yang ada disekitarnya. Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara yaitu: (1) mengungkapkan secara verbal; (2)menekan; dan(3) menantang, dan kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri atau lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif dan mengamuk.
Perilaku kekerasan adalah salah satu tanda gejala dari gangguan jiwa. Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2007, persentase gangguan jiwa mencapai 11,6% dari sekitar 19 juta penduduk yang berusia di atas 15 tahun dan Prevalensi nasional Gangguan Jiwa Berat adalah 0,5%(berdasarkan keluhan responden atau observasi pewawancara). Sebanyak 7 provinsi mempunyai prevalensi Gangguan Jiwa Berat diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat. Khusus di daerah Jawa Timur prevalensi gangguan jiwa adalah 3,1 % .
Pada wilayah-wilayah di atas adalah wilayah yang rawan terjadinya bencana alam dan masalah dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi , seperti Nangro Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan
(21)
3
pada daerah DKI Jakarta adalah salah satu tempat Urbanisasi yang besar di Indonesia sehingga banyak terjadi kesenjangan sosial dalam memenuhi kebutuhan perekenomiannya, banyak terjadinya pengangguran dan apalagi pada akhir Januari 2013 terjadinya bencana alam yaitu banjir yang hampir menenggelamkan semua wilayah di Jakarta, kemudian di Nusa Tenggara Barat adalah satu wilayah di indonesia yang pernah terjadi konflik antar umat beragama yang menewaskan banyak orang. Di Jawa Timur, salah satu penyebab terjadinya gangguan jiwa adalah masalah perekonomian, karena menurut BAPPEDA (Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah) bahwa penderita gangguan jiwa yang sering terjadi di Jawa Timur adalah mereka yang berasal dari keluarga ekonomi rendah dan lingkungan yang tidak sehat. Salah satu kota di Jawa Timur terdapat sebuah kampung yang disebut kampung gila, dan menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ledakan jumlah penderita gangguan jiwa yang bertambah banyak diduga karena gejolak perekonomian .
Menurut WHO (world health organization) dalam Global Campaign for Violence Prevention (2003), menginformasikan bahwa 1,6 juta penduduk dunia kehilangan hidupnya karena tindakan kekerasan dan penyebab utama kematian pada mereka yang berusia 15 hingga 44 tahun. Dan di Indonesia Kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari itu, modus kekerasan cenderung lebih sadis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data Komisi Nasional Perlindungan Anak menunjukkan sepanjang tahun 2011 KomNas PA (Komisi Nasional Perlingdungan Anak)mencatat 2.508 kasus kekerasan terhadap anak. Angka
(22)
4
http://komnaspa.wordpress.com/2011/12/21/catatan-akhir-tahun-2011-komisi-nasional-perlindungan-anak/, diperoleh tanggal 30 April 2013)
Menurut Yosep (2010) perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering disebut juga gaduh gelisah atau amuk dimana seorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol. Adapun beberapa faktor yang sering menjadi pencetus terjadinya perilaku kekerasan menurut Yosep (2010) antara lain : ekspresi diri, ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi, kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga, ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang dewasa, adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi, kematian anggota keluarga.
Bedasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang jumlah pasien gangguan jiwa pada tahun 2010 sebanyak 4828 jiwa dan meningkat pada tahun 2011 dimana jumlah pasien sebanyak 5213 jiwa. Pada tahun 2011 dari bulan agustus sampai bulan desember didapat kan presentase jumlah pasien berdasarkan diagnosa keperawatan dimana sebanyak 1,42% dengan harga diri rendah, 14,4 % defisit perawatan diri, 8,65% isolasi social, 5 % perubahan proses pikir, 26,49% perilaku kekerasan, 44,06% perubahan persepsi dan 0% pada resiko bunuh diri dan di ruang Seruni terdapat 73.68% pasien dengan diagnosa
(23)
5
keperawatan perilaku kekerasan. dan faktor pencetus dari terjadinya perilaku kekerasan klien di ruang Seruni kebanyakan karena masalah perekonomian.
Banyaknya perilaku kekerasan yang terjadi baik di dunia maupun di Indonesia sendiri dikarenakan ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol perilaku marah dengan baik. Adapun beberapa cara untuk mengontrol perilaku marah pada klien
dengan resiko perilaku kekerasan seperti Terapi Senam Aerobic Low Impact didalam
jurnal ilmiah keperawatan oleh Akhmad, Handoyo dan Setiono(2011) menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh terapi senam aerobik low impact terhadap Skor Aggression
Self Control pada pasein dengan resiko perilaku kekerasan di ruang sakura RSUD
banyumas. Anger Control Asisstance merupakan salah satu fasilitasi dari ekspresi
kemarahan dengan cara tanpa kekerasan adaptif sehingga pasien mengekspresikan marahnya dengan berbagai cara seperti, menyediakan outlet fisik untuk ekspresi kemarahan atau ketegangan (misalnya, meninju tas, olahraga, tanah liat, dan menulis)
(Bulecheck & McClokey, 2008). Anger Control Assistance merupakan salah satu
intervensi pada NIC (Nursing Intervention Classification).
Setiap individu beresiko untuk melakukan perilaku kekerasan apabila mereka tidak dapat mengontrol perilaku marahnya dengan baik, dan dapat dilihat dari prevalensi jumlah pasien dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang sebanyak 26,49 % yang merupakan jumlah terbesar ke 2 setelah pasien dengan diagnosa keperawatan perubahan persepsi. Menurut kepala perawat di ruang Seruni terapi yang diberikan pada pasien dengan
perilaku kekerasan yaitu terapi aktivitas kelompok, ECT (electro convulsion therapy), dan
(24)
6
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang
efektifitas Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah
pada klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.2 Rumusan Masalah
(1) Apakah penerapan terapi Anger Control Assistance efektif terhadap kemampuan
mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
(2) Bagaimana tingkat efektivitas penerapan terapi Anger Control Assistance terhadap
kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas penerapan terapi Anger Control Assistance
terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
(1)Untuk mengetahui efektivitas terapi Anger Control Assistance terhadap
kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan
(25)
7
(2)Menganalisa efektifitas terapi Anger Control Assistance mengontrol perilaku
marah klien dengan resiko perilaku kekerasan .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Bidang Keperawatan
Dapat meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa dalam mengontrol
perilaku dengan menggunakan terapi Anger Control Assistance untuk mengontrol
perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan .
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi pendidikan, khususnya sebagai bahan saat memberikan pendidikan keperawatan jiwa tentang terapi dalam mengontrol marah .
1.4.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian berikutnya Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti
khususnya tentang terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan
mengontrol perilaku marah pada pasiendengan resiko perilaku kekerasan.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah pada pasien dengan resiko perlaku kekerasan.
(26)
8
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu:
(1)Haga Ajiwantantra (2009) tentang Gambaran Faktor Predisposisi Perilaku
Kekerasan Pada Klien Perilaku Kekerasan Di Ruang Intensive Psikiatri Care Unit (IPCU) Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian tersebut adalah nonprobability sampling yaitu purposive sampling.
Perbedaan penelitian Haga Ajiwatantra dengan penelitian yang akan diteliti adalah pada variabel independennya, pada penelitian yang akan diteliti adalah
penerepan terapi Anger Control Assistance sedangkan pada penelitian Haga
Ajiwatantra gambaran faktor predisposisi perilaku kekerasan, kemudian jenis penelitian Haga Ajiwatanta adalah deskriptif, sedangkan pada penelitian yang
akan di teliti adalah Pre Experimental namun persamaan pada penelitian ini
dengan penelitian yang akan diteliti adalah teknik sampling yang digunakan juga
sama yaitu sama-sama menggunkan Purposive Sampling.
(2)Harki Isnur Akhmad, Handoyo, Tulus Setiono (2011) Pengaruh Terapi Senam
Aerobic Low Impact Terhadap Skor Aggression Self Control Pada Pasien Dengan
Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Sakura RSUD Banyumas. Jenis penelitian
yang digunakan adalah Quasy-Experiment, teknik pengambilan sample
menggunakan purposive sampling. Untuk mengetahui perbedaan skor perilaku
kekerasan sebelum dan setelah dilakukan terapi dengan menggunakan uji pair T
(27)
9
perbedaan hasil pre test dan post test pada kelompok perlakuan dan kontrol yaitu selisih rata-rata post test dan pre test adalah 0,03 pada kelompok kontrol dan selisih rata-rata post test dan pre test pada kelompok perilaku adalah 20,20 hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh perubahan pre test dan post test pada kelompok
yang diberikan terapi senam Low Impact. Ho ditolak Ha diterima (p=0,00, α=0,05)
Perbedaan pada penelitian Akhmad dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel independennya yaitu pada penelitian akhmad menggunakan terapi senam
aerobic Low Impact sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan
penerapan terapi Anger Control Assistance, kemudian jenis penelitian yang
digunakan adalah Quasy-Eksperiment sedangkan pada penelitian yang akan diteli
menggunakan jenis penelitian Pre Experiment namun persamaannya dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah alat ukurnya menggunakan Aggression
Control.
(3)Djoko Witoyo dan Arif Widodo (2008) dengan judul pengaruh komunikasi
teraupetik terhadap penurunan tingkat perilaku kekerasan pada pasien
Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa daerah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah True
Experimental Design dengan menggunakan jenis Pretest Group Design. Teknik
pengambilan sample menggunakan Purposive Sampling. Dari hasil penelitian
didapatkan nilai t antara hasil lebih besar dari nilai t tabel yaitu nilai t 5.124>2.045, sehingga dapat disimpulakan bahwa komunikasi teraupetik dapat menurunkan tingkat perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia.
Perbedaan penelitian Djoko Witoyo dan Arif Widodo dengan penelitian yang akan diteliti adalah variabel independennya dimana pada penelitian Djoko Witoyo
(28)
10
dan Arif Widodo adalah komunikasi teraupetik sedangkan pada penelitian yang
akan diteliti variabel independennya adalah penerapan terapi Anger Control
Assistance dan jenis penelitian yang digunakan Djoko Witoyo dan Arif Widodo
adalah True Experimental Design sedangkan pada penelitian yang akan diteliti
adalah Pre Experiment kemudian persamaannya terletak pada teknik pengambilan
(1)
keperawatan perilaku kekerasan. dan faktor pencetus dari terjadinya perilaku kekerasan klien di ruang Seruni kebanyakan karena masalah perekonomian.
Banyaknya perilaku kekerasan yang terjadi baik di dunia maupun di Indonesia sendiri dikarenakan ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol perilaku marah dengan baik. Adapun beberapa cara untuk mengontrol perilaku marah pada klien dengan resiko perilaku kekerasan seperti Terapi Senam Aerobic Low Impact didalam jurnal ilmiah keperawatan oleh Akhmad, Handoyo dan Setiono(2011) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi senam aerobik low impact terhadap Skor Aggression Self Control pada pasein dengan resiko perilaku kekerasan di ruang sakura RSUD banyumas. Anger Control Asisstance merupakan salah satu fasilitasi dari ekspresi kemarahan dengan cara tanpa kekerasan adaptif sehingga pasien mengekspresikan marahnya dengan berbagai cara seperti, menyediakan outlet fisik untuk ekspresi kemarahan atau ketegangan (misalnya, meninju tas, olahraga, tanah liat, dan menulis) (Bulecheck & McClokey, 2008). Anger Control Assistance merupakan salah satu intervensi pada NIC (Nursing Intervention Classification).
Setiap individu beresiko untuk melakukan perilaku kekerasan apabila mereka tidak dapat mengontrol perilaku marahnya dengan baik, dan dapat dilihat dari prevalensi jumlah pasien dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang sebanyak 26,49 % yang merupakan jumlah terbesar ke 2 setelah pasien dengan diagnosa keperawatan perubahan persepsi. Menurut kepala perawat di ruang Seruni terapi yang diberikan pada pasien dengan perilaku kekerasan yaitu terapi aktivitas kelompok, ECT (electro convulsion therapy), dan kadang klien juga di restraint pada klien amuk akut.
(2)
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang efektifitas Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah pada klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.2 Rumusan Masalah
(1) Apakah penerapan terapi Anger Control Assistance efektif terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
(2) Bagaimana tingkat efektivitas penerapan terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas penerapan terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
(1) Untuk mengetahui efektivitas terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan
(3)
(2) Menganalisa efektifitas terapi Anger Control Assistance mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Bidang Keperawatan
Dapat meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa dalam mengontrol perilaku dengan menggunakan terapi Anger Control Assistance untuk mengontrol perilaku marah klien dengan resiko perilaku kekerasan .
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi institusi pendidikan, khususnya sebagai bahan saat memberikan pendidikan keperawatan jiwa tentang terapi dalam mengontrol marah .
1.4.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian berikutnya Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti khususnya tentang terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah pada pasiendengan resiko perilaku kekerasan.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas terapi Anger Control Assistance terhadap kemampuan mengontrol perilaku marah pada pasien dengan resiko perlaku kekerasan.
(4)
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu:
(1) Haga Ajiwantantra (2009) tentang Gambaran Faktor Predisposisi Perilaku Kekerasan Pada Klien Perilaku Kekerasan Di Ruang Intensive Psikiatri Care Unit (IPCU) Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian tersebut adalah nonprobability sampling yaitu purposive sampling.
Perbedaan penelitian Haga Ajiwatantra dengan penelitian yang akan diteliti adalah pada variabel independennya, pada penelitian yang akan diteliti adalah penerepan terapi Anger Control Assistance sedangkan pada penelitian Haga Ajiwatantra gambaran faktor predisposisi perilaku kekerasan, kemudian jenis penelitian Haga Ajiwatanta adalah deskriptif, sedangkan pada penelitian yang akan di teliti adalah Pre Experimental namun persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti adalah teknik sampling yang digunakan juga sama yaitu sama-sama menggunkan Purposive Sampling.
(2) Harki Isnur Akhmad, Handoyo, Tulus Setiono (2011) Pengaruh Terapi Senam Aerobic Low Impact Terhadap Skor Aggression Self Control Pada Pasien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Sakura RSUD Banyumas. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy-Experiment, teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling. Untuk mengetahui perbedaan skor perilaku kekerasan sebelum dan setelah dilakukan terapi dengan menggunakan uji pair T test dan uji t test 2n independen untuk kelompok kontrol. Dimana terdapat
(5)
perbedaan hasil pre test dan post test pada kelompok perlakuan dan kontrol yaitu selisih rata-rata post test dan pre test adalah 0,03 pada kelompok kontrol dan selisih rata-rata post test dan pre test pada kelompok perilaku adalah 20,20 hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perubahan pre test dan post test pada kelompok yang diberikan terapi senam Low Impact. Ho ditolak Ha diterima (p=0,00, α=0,05) Perbedaan pada penelitian Akhmad dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel independennya yaitu pada penelitian akhmad menggunakan terapi senam aerobic Low Impact sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan penerapan terapi Anger Control Assistance, kemudian jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy-Eksperiment sedangkan pada penelitian yang akan diteli menggunakan jenis penelitian Pre Experiment namun persamaannya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah alat ukurnya menggunakan Aggression Control.
(3)Djoko Witoyo dan Arif Widodo (2008) dengan judul pengaruh komunikasi teraupetik terhadap penurunan tingkat perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa daerah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design dengan menggunakan jenis Pretest Group Design. Teknik pengambilan sample menggunakan Purposive Sampling. Dari hasil penelitian didapatkan nilai t antara hasil lebih besar dari nilai t tabel yaitu nilai t 5.124>2.045, sehingga dapat disimpulakan bahwa komunikasi teraupetik dapat menurunkan tingkat perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia.
Perbedaan penelitian Djoko Witoyo dan Arif Widodo dengan penelitian yang akan diteliti adalah variabel independennya dimana pada penelitian Djoko Witoyo
(6)
dan Arif Widodo adalah komunikasi teraupetik sedangkan pada penelitian yang akan diteliti variabel independennya adalah penerapan terapi Anger Control Assistance dan jenis penelitian yang digunakan Djoko Witoyo dan Arif Widodo adalah True Experimental Design sedangkan pada penelitian yang akan diteliti adalah Pre Experiment kemudian persamaannya terletak pada teknik pengambilan sample yaitu menggunakan Purposive Samplinng.