Faktor Fundamental LANDASAN TEORI

b. Pembagian Kekayaan Apabila perusahaan likuid bisa membayar hutang, maka dalam pembagian kekayaan, saham preferen didahulukan daripada saham biasa. Tetapi dilain pihak pemegang saham preferen juga ada kelemahannya dibandingkan dengan pemegang saham biasa, karena pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Persamaan saham preferen dan saham biasa adalah bahwa pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen hanya berhak menerima dividen apabila perusahaan mendapatkan keuntungan. c. Saham Preferen Komulatif Cummulative Prefered Stock Jenis saham ini pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen kumulatif. Dengan demikian pemegang saham preferen kumulatif apabila tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengijinkan atau karena adanya kerugian, pemegang jenis saham ini dikemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen-dividen yang tidak dibayarkan diwaktu-waktu yang lampau.

2.3 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang Sartono,1994. Menurut Riyanto 2008 Kebijakan dividen ialah kebijakan yang berkaitan dengan penentuan besarnya pendapatan antara pengguna pendapatan yaitu untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditanam dalam perusahaan. Menurut Home 1980 dalam Harmono 2009 kebijakan dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian dividen saham dan pembelian saham kembali. Jenis-jenis kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan yaitu kebijakan dividen stabil, kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal, kebijakan dividen dengan penetapan dividen payout ratio yang konstan dan kebijakan dividen yang konstan. Tetapi pada umumnya seorang investor lebih menyukai perusahaan- perusahaan yang kebijakan dividen nya stabil. Kebijakan dividen yang stabil artinya jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahun nya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun laba per lembar saham pertahunnya berfluktuasi. Seorang Investor menyukai kebijakan dividen stabil karena dividen stabil mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. Selain itu pembayaran kebijakan dividen yang stabil sangat penting bagi investor karena banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari dividen. Untuk itu mereka lebih senang menerima jumlah yang tetap. Pada banyak Negara dalam ketentuan pasar modalnya untuk organisasi atau yayasan sosial, perusahaan asuransi, bank, pemerintahan kota madya, hanya di izin kan menanamkan dananya dalam saham-saham yang dikeluarkan untuk perusahaan yang menjalankan kebijakan pembayaran dividen yang stabil. Penentuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

PENGARUH PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 88