Hubungan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige

terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran manusia harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nilton, dkk 2008 menyatakan bahwa responden yang tidak memiliki jamban kejadian diarenya lebih besar dibandingkan yang memiliki jamban ,pada responden yang memanfaatkan jamban angka kejadian diarenya lebih rendah dibandingkan dengan responden yang tidak memanfaatkan jamban sementara bagi kelompok yang tidak memiliki jamban, kebiasaan untuk buang air besar di sungai angka kejadian diare lebih besar dan bagi kelompok yang memiliki jamban dengan keadaan bersih memiliki angka kejadian diare lebih rendah. Penelitian Yusnani 2008 menyatakan bahwa ada hubungan memanfaatkan jamban dengan kejadian diare yaitu dengan nilai p = 0,000 p 0,05. Dan penelitian Wulandari 2009 menyatakan ada hubungan jenis tempat pembuagan tinja dengan kejadian diare yaitu dengan nilai p = 0,001, p 0,05.

5.7. Hubungan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige

Cuci tangan pakai sabun di Desa Pardede Onan termasuk ke dalam kriteria buruk yaitu 30 KK 35,7 dan secara statistik menunjukkan ada hubungan antara cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige dengan nilai p = 0,000 p5. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya keluarga yang tidak mencuci tangan pakai sabun yaitu 69 KK 82,1 tapi keluarga hanya mencuci tangan pakai air saja. Cuci tangan pakai air saja tidak cukup walaupun mencuci tangan dengan air mengalir baik dari langsung dari kran air maupun Universitas Sumatera Utara langsung mengalirkan dari gayung karena cuci tangan pakai sabun selain membantu singkatnya waktu cuci tangan,dengan menggosok jemari dengan sabun dapat menghilangkan bakteri yang tidak tampak, minyak lemak kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi dan perasaan segar merupakan hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun Depkes 2009. Buruknya perilaku cuci tangan pakai sabun di Desa Pardede Onan juga disebabkan karena ibu hanya mengingatkan anggota keluarga untuk cuci tangan tapi tidak mengajari dan mengawasi anggota keluarga. Dan menurut pendapat responden lebih banyak mengatakan bahwa cuci tangan pakai sabun merepotkan yaitu 54 orang 64,3 dan membutuhkan biaya karena cuci tangan harus memakai sabun khusus. Sementara belum ada penelitian yang mengatakan bahwa sabun antiseptic lebih efektif dalam membunuh kuman saat cuci tangan. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kejadian diare 39,3 di Desa Pardede Onan dan umur yang paling banyak menderita diare adalah umur 1-5 tahun. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan dan didikan ibu terhadap anak sehingga anak tersebut langsung memakan makanan dengan tangan yang kotor tanpa mencuci tangan terlebih dahulu , hal inilah yang dapat menyebabkan bakteri penyebab diare masuk ke dalam tubuh anak tersebut. Anak pada umur 1-5 tahun masih mempunyai daya tahan tubuh yang rendah yang dapat menyebabkan anak tersebut menderita diare. Universitas Sumatera Utara Mencuci tangan pakai sabun merupakan aktivitas yang selama ini dianggap biasa-biasa saja oleh kebanyakan orang, bahkan ada yang menanggap cuci tanga pakai sabun tidak ada gunanya. Tetapi sebaliknya bahwa mencuci tangan pakai sabun sebenarnya sangat besar manfaatnya. Berdasarkan kajian Badan Kesehatan Dunia WHO, 2005, cuci tangan pakai sabun terbukti mampu mencegah angka kejadian diare hingga 45 persen. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Edi 2002 yang menyatakan bahwa ada hubungan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare di Puskesmas Sinokidul Kecamatan Kunduran. Dan penelitian Nilton, dkk 2008 yang menyatakan bahwa kejadian diare lebih banyak terjadi pada responden yang tidak cuci tangan pakai sabun di Desa Klopo Sepuluh Kecamatan Sukodono. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar pendidikan responden adalah SLTA ,pekerjaan responden adalah wiraswasta, dan pendapatan responden adalah Rp 965.000. 2. Pendidikan dan pendapatan responden mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011. 3. Pekerjaan responden tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011. 4. Sebagian besar masyarakat di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige menggunakan air bersih, air minum, dan jamban dengan kriteria baik, sedangkan cuci tangan pakai sabun lebih banyak dengan kriteria buruk. 5. Variabel menggunakan air bersih, air minun, jamban, dan cuci tangan pakai sabun mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara

21 158 71

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DUSUN GROBOGAN DESA MUSUK WILAYAH PUSKESMAS SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 16

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI DUSUN SEMBUNGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu dengan Kejadian Diare

0 0 13