52
BAB III
ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PARTIKEL BAKARI, HODO, DAN KURAIGURAI PADA KALIMAT BAHASA JEPANG
DALAM MAJALAH WOCHI KOCHI EDISI 30 DAN 32
3.1 Fungsi dan Makna Partikel Bakari
Cuplikan 1:
手 男性
い
場合 あ
女性
い
場合 あ
Wochi Kochi, ed:30, hal:26
Kogite wa dansei bakari no baai mo arushi, josei bakari no baai mo aru.
Tukang dayung adakalanya kira-kira pria, adakalanya kira-kira wanita saja Analisis:
Kalimat di atas memililki sebuah partikel bakari, sebelum partikel bakari diikuti oleh kata yang menyatakan perkiraan batasan suatu hal. Partikel bakari pada
kalimat di atas memiliki makna “kira-kira” yaitu kira-kira perempuan atau laki- laki saja yang dapat menjadi pendayung perahu. Penggunaan partikel pada
kalimat di atas sudah tepat. Partikel bakari pada kalimat di atas memberikan nuansa makna bahwa pendayung ada saatnya kira-kira laki-laki saja dan ada
saatnya perempuan saja. Hal ini menggambarkan bahwa ada batasan berdasarkan gender. Batasan terendah yang dinyatakan tersebut bukan berdasarkan jumlahnya
Universitas Sumatera Utara
53
namun berdasarkan gender jenis kelaminnya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sudjianto bahwa partikel bakari berfungsi untuk menyatakan
perkiraan jumlah, batas, atau derajat tertentu dan juga pendapat Chino yang menyatakan bahwa partikel bakari berfungsi untuk menyatakan perkiraan
terendah minimum.
Cuplikan 2:
世界
い
最 誇
ほ
泣派 いう
思い 抱い
人生
い
得
え
い 教 訓
う
Wochi kochi, ed: 30, hal:58 Soshite, Betonamu wa sekai de sai mo hokorashiku naha nakuni na noda to iu
omoi wo daite jinsei kara uru no wa tsurai kyoukun bakari datta.
Lalu, Vietnam memiliki image sebagai negara terhormat yang sangat membanggakan di dunia, namun yang diperoleh rakyatnya paling-paling
pendidikan yang menyedihkan. Analisis:
Kalimat di atas memiliki sebuah partikel bakari, sebelum partikel bakari diikuti kata kyoukun yang menyatakan suatu perkiraan mengenai tingkatan pendidikan
yang rendah. Partikel bakari pada kalimat di atas memililiki makna “Paling- paling”. Kata “paling-paling” pada kalimat di atas sesuai dengan maknanya dalam
Universitas Sumatera Utara
54
bahasa Indonesia ialah segala sesuatu yang terlampau rendah. Penggunaan partikel bakari pada kalimat di atas sudah tepat, karena memberikan nuansa
makna bahwa tingkat pendidikan rakyat Vietnam yang rendah atau bisa dikatakan menyedihkan itu sangat bertolak belakang dengan gambaran negara Vietnam yang
dianggap sebagai negara hebat dan membanggakan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Chino bahwa partikel bakari cenderung hanya cenderung
mengarah pada perkiraan minimum terendah. Yang dimaksud mengenai hal minimum terendah pada kalimat di atas ialah pendidikan masyarakatnya.
Cuplikan 3:
歳
い
留学 年間
, %失敗
Wochi kochi, ed:32, hal:22
20 sai no koro ni ryuugakushita ichi nen kan wa, 99 shippai bakari datta
Selama satu tahun melanjutkan sekolah ke luar negeri saat berusia 20 tahun, kira- kira 99 gagal.
Analisis:
Kalimat di atas memiliki sebuah partikel bakari. Sebelum partikel bakari diikuti
oleh kata bilangan 99 , menunjukkan tingkatan atau bobot suatu perkiraan. Partikel bakari pada kalimat di atas memiliki makna “kira-kira”, yaitu kira-kira
99 yang gagal ketika melanjutkan sekolah ke luar negeri. Bilangan 99 secara umum menyatakan jumlah yang maksimal. Penggunaan partikel bakari pada
Universitas Sumatera Utara
55
kalimat di atas kurang tepat karena biasanya partikel bakari menunjukkan jumlah terendah. Pada kalimat di atas, partikel hodo lebih tepat menggantikan makna
partikel bakari, karena partikel hodo memberikan nuansa makna perkiraan tertinggi, sehingga kalimatnya menjadi :
歳 留学
年間 ,
%失敗ほ
20 sai no koro ni ryuugakushita ichi nen kan wa, 99 shippai hodo datta
Partikel hodo pada kalimat di atas memberikan nuansa makna bahwa
bilangan 99 yang mengikuti partikel hodo dapat diartikan kira-kira banyaknya yang gagal 99 sudah merupakan perkiraan batas maksimal. Hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan oleh Chino bahwa partikel bakari cenderung hanya cenderung mengarah kepada jumlah terendah saja sedangkan partikel bakari
mengarah pada jumlah tertinggi.
Cuplikan 4:
西 方角
気 Wochi kochi, ed:32, hal: 26
Nishi no houkaku bakari ga ki ni naru.
Paling-paling memikirkan negeri barat. Paris menjadi hal yang terus saya pikirkan
Universitas Sumatera Utara
56
Analisisnya: Kalimat di atas diikuti oleh partikel bakari. Partikel bakari pada kalimat di atas
memiliki makna “paling-paling” yang menyatakan batasan terhadap suatu hal. Penggunaan partikel bakari pada kalimat di atas sudah tepat karena memiliki
nuansa makna bahwa “paling-paling dia memikirkan negara barat dan negara Paris lah yang selalu dipikirkannya. Partikel bakari pada kalimat di atas
menunjukkan perkiraan terhadap satu hal saja yaitu selalu memikirkan negara Paris, artinya tidak ada negara lain yang dipikirkannya selain Paris. Pada kalimat
di atas partikel bakari menekankan makna keseluruhan kalimat tersebut secara utuh terhadap batasan minimum mengenai pemikirannya terhadap sebuah negara
saja yaitu Paris. Hal ini sesuai dengan pendapat Chino yang menyatakan bahwa partikel bakari berfungsi untuk menyatakan perkiraan mengenai batasan minimum
terendah.
3.2 Fungsi dan Makna Partikel Hodo